Di Baku. Setelah kegagalan invasi orde naga, disetiap tempat tempat keramaian, pusat perbelanjaan, dan setiap sudut kota dijaga oleh gabungan polisi dan militer setempat.
Ditambah lusinan pasukan berlari dijalanan pada waktu waktu tertentu dengan menyuarakan yel yelnya. menambah kesan bahwa kota ini sudah tak lagi aman apalagi nyaman.
Setelah menghadiri surat undangan dari pemerintah bahwa kapalnya disewa untuk membantu militer dalam mengirim pasukan.
Ali pun bergegas mengechek kapal kapal yang spesifikasinya seperti yang diminta. secara garis dapat menampung orang dan persediaan logistik.
Ia meminta tolong anak buahnya memebersihkan dan mengechek seluruh bagian kapal agar kondisinya baik.
"ada dua kapal yang ready tuan", kata Aragor.
"yang lainnya ada beberapa kerusakan yang cukup berat, satu mesin harus di overhaul dan yang satu ini", ia menunjuk sebuah kapal yang hampir tenggelam.
"ini sudah tidak layak dan butuh waktu untuk memperbaikinya",
"baiklah, Aragor. terima kasih informasinya,
Besok segera persiapkan dua kapal yang ready itu, biar aku memberitahu pihak penerintah kapalnya sudah siap",
"siap tuan", kata Aragaor penuh semangat.
Ali pun kembali ke ruang kerja nya dan mengirim surat elektronik ke bagian keuangan pemerintah agar uang sewanya dibayar, disamping itu ia juga meminta asuransi jika kapalnya rusak ketika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Ia tau bahwa pengiriman pasukan tidak lah mudah, apalagi disaat saat seperti ini banyak orang butuh uang. dan perompak kapal sedang berkeliaran dilaut lepas.
Yang ia khawatirkan adalah kapal perang almaut yang beberapakali berpapasan dengannya.
Baru saja ia mengirim e mailnya seseorang mengetuk pintu ruang kerja nya.
Rumi pun membuka pintu.
"Pa, ada tamu",
"Siapa?", kata Ali
"sampaikan saja dari french katanya",
"Baiklah rumi, Terima kasih",
Sudah dua minggu rumi bekerja di perusahaan Ali, Ali yang memintanya untuk membantu sebagai sekertaris.
"Silakan masuk", kata Ali menyambut tamunya.
"oh, apakabar mister Albert", Ali terkejut bahagia.
Kedatangan rezeki berturut turut, mister Albert adalah lessor kapal terkenal dari French, jangkauan bisnis nya tersebar dibeberapa negara, pucuk dicinta ulam pun tiba.
Ia menawarkan beberapa kapalnya untuk disewa oleh Ali, yang ia sudah tau bahwa kapal Ali di sewa oleh pemerintah dengan ketentuan ketentuan termasuk asuransi.
"ya pemerintah membutuhkan 5 kapal, sedangkan saya hanya punya 2" , terang Ali.
"Saya bisa menyediakan 3 kapal, tetapi butuh 3 hari perjalanan untuk sampai ke Baku",
"akan saya tanyakan dahulu, tapi mister", kata Ali menyanggah.
"kapal kapal ini akan dipergunakan untuk mengangkut pasukan",
"ya , saya tahu, resikonya sangat besar, asal biaya kerusakan atau nahasnya tidak kembali, pemerintah mencairkan asuransi",
"Akan coba saya komunikasikan terlebih dahulu",
Ali kemudian meminta tolong rumi untuk proses adminstrasinya, mister Albert memberikan sejumlah uang kepada Ali untuk tendernya itu.
***
Setelah menunggu tiga hari, akhirnya tiga kapal yang didatangkan dari french merapat didermaga.
Setelah dicheck oleh penjaga pelabuhan dan diberikan surat untuk dapat masuk, kapal kapal itu pun di dirapikan dengan kapal milik Ali. Ali, aragor dan yang lainnya langsung masuk dan mengechek kapal kapal tersebut.
Tidak aneh dalam buritan kapal terdapat banyak botol botol minuman keras. milik pedagang french.
"Ayo segera kita bersihkan", kata Ali kepada yang lain.
Tak lama petugas dari pemerintahan serta gabungan polisi dan militer datang dan mengechek kesiapan kapal.
"kapal akan diberangkatkan tanggal 15", kata salah satu dari mereka kepada Ali. yang itu berarti tiga hari lagi.
"pelayaran akan memakan waktu dua puluh hari untuk sampai di yerevan azerbaijan dan loading sebagainya, kemudian pulang memakan waktu empat puluh lima hari",
"kapal penjaga akan mengawal kepulangan kapal anda", kata seseorang dari pihak militer.
"Saya akan ikut dalam perjalanan ini beserta awak kapal saya", kata Ali.
Kemudian mereka menuju sebuah ruangan dikantor polisi air dan makan siang bersama.
Rumi yang ada disana mendampingi Ali segera mengecheck kelengkapan document kapal dan setelah semuanya beres rumi segera menumui Ali.
Ali pun meminta Rumi menemaninya selama perjalanan sebagai pengumpul data yang diberikan aragor untuk kapalnya dan kapal mister Albert.
Tugas rumi adalah mencatat component kapal apa saja yang dibutuhkan di kapal yang diperlukan pergantian, sehingga saat sampai yerevan component tersebut dapat diganti baru. Berhubung kondisi baku sedang kacau dan penjualan spare part sedang dihentikan terlebih dahulu. walaupun beberapa toko buka namun tidak lengkap.
***
Hari yang ditentukan pun tiba. dari atas kapal Ali melihat ribuan tentara berbaris sepanjang bibir pantai, hingga menurut Rumi seperti rumput yang subur.
Saking banyaknya pakaian berjubah hijau. dan beberapa meter jauhnya dari barisan itu sanak keluarga melembaikan lambaikan tangannya untuk kepergian saudaranya yang terakhir. mereka pun menangis, berusaha tegar, dan menatap sedih saudara tercintanya.
Ali terus memperhatikan rumi adik sahabatnya itu. Sepertinya ia jatuh hati padanya namun ia masih belum berani untuk meminta adik sahabatnya itu pada kakaknya.
Ia masih terngiang dahulu ia pernah menjadi maling dirumahnya. sementara kerudung rumi berkibar kibar dan ingin lepas Ali memperbaikinya.
Suara khas kapal meninggalkan dermaga terdengar menandakan kapal kapal akan segera berangkat semua sorak sorai terdengar terakhir kalinya sampai kapal kapal itu menjauh dan suara itu tidak terdengar. Digantikan debur ombak yang menghantam sisi kapal.
Kapal menjadi sunyi karena para prajurit beristitahat di ruangannya masing masing. Sementara Ali dan para awaknya yang berada di suatu ruangan mengadakan rapat.
"kekhawatiran kita adalah kapal perang almaut, karena pelayaran kita kali ini adalah bukan dagang, tetapi menyalurkan sebuah pasukan yang itu berarti akan ada musuh yang mengintai, walaupun kapal kapal kita dijaga tetapi kita tidak tahu kekuatan musuh, maka dari itu kita harus selalu waspada", kata Ali mengisi rapat itu.
"saya harap kita lakukan tugas kita dengan baik sebagai awak kapal, dan terus berdoa", Ali menatap para awak nya dengan penuh keyakinan. berkat jasa mereka jugalah seorang Ali menjadi saudagar kapal.