Chereads / Naughty Girls / Chapter 2 - Dunia Malam

Chapter 2 - Dunia Malam

Kegelapan malam, memikat para penikmatnya untuk meraih seteguk keindahan dunia dalam hingar bingar musik yang menghentak di Las Vegas. Denyutan energi terasa liar di club memacu pengunjung untuk semakin terhanyut dan melupakan kenyataan hidup.

Lagu yang terdengar menghentak di club milik Max pain merongrong kewarasan pengunjungnya.

Tak bisa dipungkiri lagi kota Kenned yang merupakan bagian dari Las Vegas -- saat ini tengah menjelma menjadi ajang tirani nyata dari kapitalis. Semua serba bebas. Perjudian, prostitusi atau hiburan apapun di legalkan di sini selama pemilik tempat hiburan mampu membayar pajak yang tinggi bagi pejabat pemerintahan.

Lupakan soal perusahaan ataupun segala jenis usaha legal yang dulu pernah berjaya di kota ini, semua hanya terdengar seperti dongeng anak-anak sama seperti dongeng negeri Euforia. Anak-anak saat ini bahkan harus menghadapi atau dipaksa menerima kenyataan jika bumi telah berubah.

Sebab entah kapan dimulainya -- sistem birokrasi berubah drastis.

Semua nampak mengerikan, ini lebih buruk dari pada bumi yang terinfeksi virus Zombie yang biasanya ditayangkan di televisi.

Semua disulap menjadi bisnis hiburan, prostitusi dan apapun yang menghasilkan uang dengan cepat. Tidak ada lagi kehormatan bagi wanita. Mereka adalah kaum tertindas yang menyedihkan, yang harus bertahan hidup di tengah tekanan makhluk yang memiliki tongkat berurat sebagai bukti dominasi. Jadi bukan hal tabu lagi jika para gadis di sini telah menjadi wanita baik secara suka rela ataupun hasil pemerkosaan.

Dan nasib tidak selalu baik bagi kaum yang tidak memiliki buah dada itu. Bagi pria yang beruntung dia bisa menjadi petinju jalanan untuk menghasilkan uang atau naik dibawah promotor petarung profesional.

Tempat ini bagai lumbung uang bagi para pejabat korup yang serakah. Namun neraka bagi kaum lemah yang terpinggirkan. Asalkan bukan narkoba, mereka akan mentolerir segala bentuk hal yang ilegal. Sehingga siapa pun yang kuat dan berkantong tebal maka dia bisa menjadi raja di Kennedy.

Tidak mengherankan jika Yakuza/ geng/ mafia dari berbagai kelompok berlomba untuk merajai wilayah ini. Adu kekuatan maupun baku tembak tak lagi asing di telinga masyarakat Kennedy. Mereka juga tidak perduli, ada perut yang perlu mereka pikirkan dari pada memikirkan pertarungan antar geng. Tidak ada orang dari kaum bawah yang cukup bodoh untuk mengurusi bentrokan antar geng. Dan tidak ada yang cukup baik hati membereskan mayat korban bentrokan itu.

Seperti saat ini, club terbesar milik Max tengah dalam keadaan ramai pengunjung. Para penari striptis tengah meliukkan tubuhnya di panggung. Mereka tersenyum, memutar pinggul dan menggoda libido dan berharap untuk one stand night demi mendapatkan tambahan uang.

Bagi yang berani memberi uang kepada penari, dia berhak menyentuh tubuh wanita itu atau menyeret mereka ke kamar dan menyewa jasanya. Biasanya umur mereka masih dibawah dua puluh tahun. Umur yang tepat disaat mereka baru mekar.

Di tengah hentakkan music DJ para wanita beraksi menggoda untuk mendapatkan pelanggan. Meski ada gaji bulanan yang mereka peroleh namun tampaknya itu belum cukup untuk memenuhi keserakahan mereka akan uang.

Disaat itulah salah satu pemegang Mafia tertinggi di Kenned muncul. Smith Blackford, Salah satu dari enam black Godfather muncul dikelilingi pengawal berbaju hitam.

Dia mengangkat satu jari sebagai isyarat anak buahnya. Sesuai pekerjaan mereka yang profesional,mereka berpencar di segala penjuru club dan menyisakan tiga orang kepercayaannya yang masih sedarah dengan Smith.

"Apa mereka sudah datang?" tanya Smith pada Ken Blakker.

"Yah, mereka menunggumu di ruang VVIP, " jawab Ken.

"Hn."

Smith mengeluarkan cerutu Cuba mahal dari jas mahalnya. Memotong dan menyalakan cerutu berkualitas itu. Matanya yang gelap dengan awas memindai penjuru club. Gerakan beberapa orang yang menatap awas di sudut sana menarik perhatiannya.

Sudah dia duga jika kelompok dari Nevada itu juga menempatkan anak buahnya.

"Lewat sini tuan." Salah satu anak buah Dimitri Redfire menyambut Smith.

Smith menuruti petunjuk dari anak buah Dimitri. Transaksi ini sangat menguntungkan, jika gagal maka Smith akan mendapatkan kerugian yang cukup besar. Axton Blackford yang memegang kepala Godfather akan sangat marah jika itu terjadi.

Max yang menyadari jika Yakuza tertinggi di Kenned dan Nevada tengah bertemu di clubnya untuk transaksi menimbulkan kecemasan yang luar biasa. Mulutnya langsung mengumpat dan meninggalkan meja bartender menuju ruang rias.

Di situ, seorang gadis, berambut brunnete kemerahan tengah mempersiapkan diri untuk penampilan panasnya. Dia bekerja sebagai stripless di club ini.

"Kau jangan keluar malam ini babe."

Gadis berusia delapan belas tahun itu berkedip dan membuka mata emerald nya lalu tersenyum.

"Ada apa salah Bebe, mengapa kau melarang ku tampil?"

"Yakuza paling berbahaya ada di sini, terutama si Blackford. Dia juara memperlakukan setiap wanita dengan cara yang sadis."

"Tenanglah, aku hanya menari dibalik kertas bayangan tentu saja tidak akan menarik perhatiannya."

"Dengarkan aku sayang. Kau sudah kuanggap adikku sendiri. Jika dia membidikmu aku tidak bisa berbuat banyak."

"Ada banyak wanita seksi di sini. Mana mungkin dia tertarik dengan ku yang hanya memperlihatkan bayangan tubuhku." Patricia melirik ke arah dancer lainnya yang sudah menaiki panggung. Mayoritas dari mereka justru sudah melepas bra yang berkilau.

Max mendesah frustrasi. Smith adalah pria gila penggemar vagina wanita. Terutama yang masih tersegel. Dan jika dia tau Patricia masih virgin maka mimpi buruk gadis ini akan segera di mulai.

"Tapi kaki dan pinggulmu sangat cantik sayang. Kau seperti biola Spanyol meskipun dadamu hanya sebesar genggaman tangan." Patricia agak tersinggung jika seseorang mengungkit masalah dadanya yang kurang memuaskan.

"Sudahlah, kau tau benar aku butuh uang untuk pengobatan nenek Cho."

"Dengarkan aku untuk kali ini. Smith sangat berbahaya terutama pada gadis perawan sepertimu. "

"Aku tau kau akan melindungiku,  Max. "

"Tolong jangan berdebat untuk kali ini. Koneksi yang kumiliki tidak cukup untuk menyelamatkanmu jika kau terlibat masalah dengannya. "

Sebagai gadis muda yang darahnya masih membara, Patricia justru merasa penasaran bagaimana rupa seorang Smith. Tetapi menundukkan Max yang dalam kondisi keras kepala juga tidak mudah.

"Babe,  aku janji hanya menari satu kali. Aku butuh uang, eit jangan harap kau memberikan uang padaku secara gratis. Aku bukan pengemis. "

"Babe please. "

"Nope. "

Max sangat pusing dengan tekad Patricia.

'Apakah nama tengah dari gadis ini adalah keras kepala? ' batin Max bertanya -tanya.

"Baiklah, tapi hati-hati."

Akhirnya Max memilih keputusan terburuk dengan mengizinkan Patricia tampil di saat predator mengerikan berada di sini.

"Semoga tidak terjadi apapun. "

Max mengikuti langkah Patricia. Dia bersandar di meja bartender untuk mengawasi gadis kecilnya ini.

Tbc

.