Park Company adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan tekstil pakaian, sejak 20 tahun lalu perusahaan ini berdiri dengan awal sebuah butik kecil di pusat kota Seoul.
Karena kerja keras kakek buyut Park Nari, seiring waktu dengan brand Neul nya perusahaan ini makin berkembang pesat hingga berhasil menciptakan banyak tren model pakaian, hingga pakaian dalam wanita, dan juga pria.
Kini kursi CEO di perusahaan ini di duduki oleh Park Jungsoo adik bungsu dari Park Yonghun, anggap saja karena Jungsoo tak memiliki seorang anak satupun, maka secara otomatis Park Nari adalah pewaris utama dari tahta CEO itu.
Karena syarat utama dari mendiang Park Yonghun, tahta presdir akan jatuh pada putrinya ketika Jihyun sudah menikah dengan Lee Hyukjae, putra dari sahabatnya yang telah lama menjalin kerjasama. LG CORP adalah perusahaan Raksasa nomer empat di Korea selatan ini yang selalu menjadi investor utama di Park company.
Pernikahan anak anak mereka sudah lama di rencanakan dari kedua belah pihak. Sejak Eunhyuk dan Jihyun masih kecil, Memang kursi presdir Park company selalu saja menjadi tempat menggiurkan untuk anggota keluarga Park lain nya.
Awalnya Jihyun dengan patuh menerima perjodohan itu bahkan dia mulai jatuh cinta dengan pria yang di pilihkan ayahnya, namun seiring waktu karena Jihyun adalah yeoja yang modern dan suka dengan kebebasan, dia mulai jenuh dengan sikap posesif tunangan nya yang semaunya dan cemburuan nya yang parah, awal perselingkuhan dengan Choi Siwon bahkan dengan Park Hyunbin itu terjadi karena Jihyun mulai bosan dengan Lee Hyukjae yang selalu mesum akut dan pemaksa.
Ketika dua orang itu baru sampai di kantor Park Company seperti biasa setiap pagi, Eunhyuk akan menggandeng tangan Jihyun dengan erat, sebenarnya gadis di sisinya itu bukan Jihyun, namun dia masih saja tak menyadari dari banyak perbedaan yang dia rasakan sejak kemarin. Cinta memang telah membutakan segala nya.
"Selamat pagi direktur Park, wah kali ini kau datang kesini dengan tunangan mu ya?" Park Hyunsik yang memiliki jabatan wakil CEO terlihat menyambut di lobby kantor, selalu saja dengan wajah sok ramah padahal Eunhyuk tahu jika pria ini yang sangat ingin merebut kursi presdir yang akan di miliki keponakan nya.
"Apa kabar paman?"
"Kabarku selalu baik, ah CEO LG CORP yang biasanya sibuk ini tumben punya waktu luang ke sini. Salut sekali ya"
"Nde jika untuk kekasihku tak masalah aku libur sehari saja"
"Kalian benar benar anak muda yang sedang di mabuk cinta, hahaha"
Eunhyuk balas membungkuk dan terkekeh, sementara reaksi gadis itu hanya diam dengan dingin, padahal Jinhye bingung harus menjawab bagaimana pria tua di depan nya. Dia tengah berpikir keras apa ini si jahat Park Hyunsik paman tirinya, yang Jihyun bilang sering berusaha mencelakakan nya dan menginginkan kursi presdir.
"Bagaimana perjalanan mu ke Hongkong kemarin? Apa menyenangkan Jie-ya?"
"Nde....dan semua urusan bisnis lancar, maaf paman saya harus ke atas duluan"
Seorang wanita mendekat pada mereka lalu membungkuk menyapa tiga orang itu.
"Selamat datang Jihyun-ssi, ini laporan yang saya bilang tadi"
"Terima kasih banyak" Jinhye menerima map hitam tadi, pagi pagi sekali wanita yang mengaku bernama Han Sejung ini menelpon nya, dan bilang jika dia sekertarisnya. Dia sudah menyiapkan laporan perusahaan yang di butuhkan direkturnya.
"Aku ke atas dulu oppa, sampai jumpa paman"
Jinhye berbalik pergi duluan, dengan Eunhyuk yang menghela nafasnya. Malas sekali beramah tamah dengan pria munafik itu karena Jinhye yakin sikap ramah nya tadi pasti ada mau nya.
"Kenapa kau kentara sekali menunjukkan sikap jutek begitu babe? Dia jadi kesal tadi kan"
"Aku tak suka orang sok baik, dia terlihat sekali sedang berusaha menjilat di depan kita"
Eunhyuk geleng geleng, biasanya Jihyun akan mudah berpura pura ramah pada paman tirinya itu, tumben sekali kali ini dia jutek dan dingin.
"Ahk aku hanya kawatir jika kau bersikap begitu dia akan makin menyerang mu mengajak perang terbuka, hati hatilah lain kali"
"Terserah saja, aku sama sekali tak takut jika dia berani menyerangku oppa. Aku ke ruanganku dulu"
Jinhye berjalan duluan keluar dari lift di ikuti oleh Han Sejung juga yang diam diam tersenyum.
Di meja kerja yang biasanya di tempati Park Jihyun, gadis penyamar itu membaca dokumen file yang dia dapatkan tadi, sesekali dia memijit dahinya berkenyit bingung namun Jinhye cukup paham jika kondisi perusahaan ini sedikit tak baik.
"Direktur saya permisi dulu jika tak ada yang anda butuhkan lagi"
"Sekertaris Han, aku ingin memanggil mu eonni saja apa boleh? Aku rasa jika hanya berdua sedikit canggung panggilan formal tadi" Sejung tersenyum meski dia merasa ada yang aneh dengan Jihyun namun dia suka perubahan sikap atasan nya itu.
Drrttt
Sebuah telepon dari nomer asing masuk, sejenak Jinhye cemas siapa yang menelpon nya karena jujur ini bukan ponsel milik nya.
"Yeobsseo"
"Apa kabar nona penyamar?"
Deg....
Wajah Jinhye berubah merah, dia langsung berdiri terkejut ketika mendengar suara yang akrab di telinga nya, dengan gugup dia berjalan ke arah jendela.
"Kenapa menelpon saya?"
"Hanya mengecek, apa kau bisa menjalankan tugasmu dengan baik. Kau tak lupa bukan tugasmu apa saja di bulan ini?"
"Nde....saya sangat ingat nona"
"Kerjakan dengan baik, aku mau si Park Hyunsik itu enyah dari perusahaan ku secepatnya. Kerjasama dengan perusahaan Cina harus berhasil dan aku tak mau kau gagal"
"Tugas nona yang itu sulit, saya tak pintar berbisnis seperti kau, saya tak bisa menjamin jika soal itu" Jinhye mengigit resah bibirnya, dia memijit juga dahi nya. Memikirkan soal ini sejak kemarin memusingkan otak nya.
"Ahk kau bisa mengandalkan Han sejung, kau bodoh sekali sih! Yasudah aku minta sekarang kau kerjakan satu tugas lain nya lagi"
"Tugas apalagi?"
"Mintalah uang pada Eunhyuk oppa, biasanya dia akan memberiku jika aku minta uang. Dia itu royal dan sangat memanjakan aku, Jumlah nya 100 juta won saja, tapi jangan sampai kau tidur dengan nya"
"A....apa?? Se...seratus juta?"
Jinhye nyaris saja memekik, apa bisa dia minta uang sebanyak itu pada Lee Hyukjae. Gila saja tugas kali ini.
"Jangan sok kaget, aku akan kirimkan nomer rekening ku, ingat ya nyawa ibumu taruhan nya jika kau gagal dan bertingkah. Ingat aku selalu mengawasimu nona Jinhye"
"Ibuku? Dia baik baik saja kan? Aku mau bicara dengan nya sekarang"
Jihyun menunjukkan sebuah video di mana Hyewoo sedang tertidur di bangsal rawatnya, memang wanita tua itu masih butuh di rawat dengan efektif selepas dia di operasi kemarin.
"Dia akan baik baik saja di sini selama kau bisa menjalankan tugasmu dengan baik, biaya rumah sakit dia mahal dan kau harus bekerja dengan baik, apa kau paham nona penyamar?"
"Nde...baiklah, aku akan minta uang padanya nanti"
Park Jihyun di seberang sana tertawa senang, dia tak salah memilih orang rupanya karena Park Jinhye terlalu lugu untuk menipu nya.
"Bagus.....kirim ke nomer rekening yang ku berikan nanti setelah kau dapat uang nya. Selamat bekerja nona penyamar"
Klik....
"Babe kau masih di dalam?"
Eunhyuk masuk setelah memanggil kekasihnya, dia tersenyum melihat gadis itu sedang duduk di kursi nya, fokus pada kertas kertas di meja nya.
"Oppa?"
"Aku ingin mengajakmu makan siang, sudah hampir jam dua belas"
"Tadi kau darimana?"
"Ngobrol dengan paman Jungsoo soal perusahaan dan bisnis"
Pria itu berdiri di depan jendela, memasukkan dua tangan nya di saku celana, lalu sesekali cahaya matahari dari luar akan menerpa wajahnya, terlihat tampan sekali sampai membuat Jinhye berdecak kagum.

Jinhye ingat dia bukan milikmu!!!
Jinhye menghela nafasnya, lalu duduk lagi di kursinya dan membereskan kertas file tadi.
"Pekerjaanmu belum selesai?"
"Sudah sih, tadi aku melihat laporan ini, defisit perusahaan ini hampir mendekati kritis? Kenapa bisa begini?"
"Kau kan tahu korupsi yang di lakukan Park Hyunsik itu sejak lama hampir milyaran won, jika defisit itu makin parah bisa saja perusahaan mu ini gulung tikar" Eunhyuk memijit bahu sempit itu, berdiri di belakang tunangan nya dan memeluk bahu Jinhye dengan lembut.
"Ck pria tua serakah itu, kenapa paman Jungsoo tak berbuat apapun untuk menyingkirkan nya dari sini?"
"Kursi presdir masih kosong, jika kau sudah bisa duduk disana, kau bisa mendesak dewan pemegang saham untuk memberhentikan Hyunsik dari jabatan nya"
"Benarkah? Jadi begitu?"
"Karena itu aboeji bilang kita harus segera menikah, bulan depan aku rasa terlalu lama bagaimana jika kita menikah akhir bulan ini saja? agar posisi mu dan perusahan ini aman" Dahi Jinhye berkerut kaget dengan ide Eunhyuk itu, jika dia ingat pesan penting Jihyun itu untuk menyingkirkan musuh perusahaan, dia akan ketakutan. Jelas sekali Jihyun juga memberi nya tugas untuk mengundur pernikahan itu hingga tiga bulan kedepan. Bagaimana Jinhye bisa mengiyakan saja usul pria itu untuk menikah akhir bulan ini.
"Babe?"
"Ehh...iya?"
Jinhye terkejut, dia melamun sejak tadi namun saat sadar posisinya sudah berganti berdiri dan dengan pria itu di belakang memeluk pinggang ramping nya.
"Opp....oppa apa yang kau lakukan?"
Jinhye berubah gugup harum maskulin pria itu menggelitik hidung nya, dia memejam menikmati pelukan lengan kokoh Eunhyuk yang membuat saraf nya berubah blank. Pelukan hangat itu menenangkan hatinya tapi juga membuat jantung nya berdebar tak karuan.
"Ada apa hm?"
"Ah itu, sebenarnya aku sedang butuh uang, hm karena perjalanan ke Hongkong kemarin isi tabungan ku hampir habis. Apa aku bisa pinjam uang oppa?"
"Tak usah pinjam babe"
Eunhyuk terkekeh geli, hanya soal uang kenapa kekasihnya segugup ini, biasanya dia tak pernah perhitungan jika Jihyun minta barang mahal atau minta uang dari nya.
"Kau butuh berapa? Akan aku kirim uang nya ke rekeningmu sekarang"
"Seratus....saja....oppa"
"Seratus ribu?"
Eunhyuk berkenyit heran, apa maksud dari seratus itu.
"Anniya, seratus juta.....won"
Jinhye menggigit bibirnya takut, dia meremas ujung rok nya karena bibir pria itu langsung terkekeh, dan langsung mengambil ponsel Iphone 12 pro miliknya dari saku celana.
"Hanya sebanyak itu? Biasanya uang segitu aku gunakan untuk menyumbang ke dinas sosial. Ah sudah aku kirim babe, kau bisa cek rekeningmu"
Jinhye hampir pingsan karena shok, seratus juta won hanya untuk menyumbang? Ya tuhan kenapa pria di depan nya bisa sekaya ini. Hanya dalam tempo beberapa menit pria itu bisa mengirim uang, yang bahkan bisa menghidupi Jinhye dan ibunya seumur hidup tanpa kerja keras lagi.
"Gureu sekarang kita bahas soal pernikahan kita, kau setuju kan dengan ideku tadi?"
Jinhye mematung resah, jika dia mengangguk berarti dia sedang berusaha berebut milik orang. Bagaimana dia bisa menyukai pria ini hanya dalam sehari. Lee Hyukjae sungguh pria yang berbahaya dan mempesona.
"Ide menikah akhir bulan ini?"
"Hmm pajeo, dana investasi milyaran yang di janjikan LG CORP Akan cair setelah kita menikah, dan kau bisa memperbaiki kondisi perusahaan mu agar bisa bangkit lagi seperti dulu sekaligus mengusir paman tirimu"
"Apa kau yakin?"
"Hm aku yakin babe. Percayalah"
Eunhyuk membalik tubuh gadis itu, menarik dagu Jinhye dan tersenyum. Dia mendekatkan bibirnya mencium benda merah ranum itu, nikmat sekali. Hanya mengecup singkat bibir gadis itu dia merasa tubuh nya jadi meremang.
"Aku mencintaimu babe"
Siapa yang pria itu maksud? Tentu saja Jihyun. Bodoh saja jika Jinhye berpikir ucapan 'cinta' itu untuk nya. Dia mewanti diri agar tak balas mencium pria di depan nya
"Ngh aku~....juga"
Jinhye menghindar tatapan tajam teduh itu, dia langsung membuang muka gugup karena Eunhyuk menarik pinggang ramping nya hingga kedua tubuh mereka menempel erat.
Ajaibnya dia merasa tunangan nya ini makin cantik, dilihat darimanapun wajah itu sungguh cantik, padahal penampilan gadis itu pagi ini sedikit simple, hanya memakai dres kerja terusan berwarna coklat peach yang tertutup, namun membuat kekasihnya makin terlihat anggun.
"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu. ayo kita menikah"

"Ahk, apa jika kita tak segera menikah situasi perusahaan ini akan makin gawat?"
"Pajeo..."
Jinhye langsung berbalik panik dan melepas pelukan Eunhyuk, dia menggeleng dengan gugup.
"Tapi jika menikah akhir bulan ini terlalu terburu buru oppa. Ini bahkan sudah tanggal dua puluh"
Wajah Eunhyuk berubah kaget, biasanya jika dia membahas soal pernikahan, Jihyun akan senang dan bermanja pada nya, tumben sekali reaksinya kali ini malah panik.
"Maksudmu kau tak setuju kita segera menikah lebih cepat?" Reaksi Eunhyuk yang kesal membuat Jinhye makin panik. Dia meremas dasi pria itu dan menggeleng.
"Beri aku waktu, ngh maksudku biarkan aku berpikir dengan tenang"
"Gureu, aku akan menunggumu. Sampai besok aku butuh jawaban mu"
"Besok?"
"Nde....besok harus kau beri jawaban nya"
"Ahk tapi oppa~ kenapa harus besok? Aku masih butuh waktu berpikir. Kau juga tiba tiba memberi ide mengejutkan begini"
Eunhyuk menggeleng jengah, dia heran kenapa tiba tiba Jihyun begini? aneh sekali dengan penolakan gadis itu, padahal sejak lama dia sudah setuju mereka akan menikah dalam waktu dekat. Jika tahu begini dia hamili saja Jihyun sejak kemarin kemarin agar gadis itu tak bisa menolak nya lagi.
"Beri aku waktu sampai minggu depan, akan aku jawab. bagaimana?"
****
"Babe kenapa kamu aneh sekali sih? Biasa nya kau pasti antusias jika membahas pernikahan kita? baiklah, kita menikah bulan depan saja. Seperti rencana awal ayah ku dan paman Jungsoo!"
Wajah Nara berubah frustasi, dia takkan bisa memohon mengundur menjadi tiga bulan jika Lee Hyukjae sudah memaksa begini. Gila saja jika dia juga mau menggantikan posisi Nari menikahi pria itu.
"Aku pergi dulu, besok aku akan ke apartemen. Jangan lupa menungguku di apartemen" Eunhyuk yang terlanjur kesal mencium bibir gadis itu sekilas dan langsung mengambil jas nya di sofa, keluar dari ruangan kerja luas itu.
Pintu coklat kokoh itu di banting keras oleh Eunhyuk dari luar, sampai Nara menutup kuping nya kaget, dan duduk dengan resah.
"Ya tuhan, kenapa kamu membawaku ke situasi seperti ini? Hiks~ aku tak mau makin berdosa menipu Lee Hyukjae dan semua orang sampai sejauh ini" Gadis itu terisak, dia mengambil bingkai foto Nari di meja dan menunjuk wajah cantik di foto itu.
"Kamu jahat sekali hah? Sebaik dan setampan itu kekasihmu dan kamu bisa menipunya? Ckck~ wanita ini benar benar jahat. Kenapa kamu bisa tidur dengan banyak pria padahal kekasihmu begitu mencintaimu?" Nara duduk di kursi lagi dan mengambil buku harian milik Nari dari tas nya. Membuka halaman yang dia tandai dan mulai membacanya.
"Lee Hyukjae, tak buruk juga jika aku mau menikah dengan nya, dia itu pewaris ayahnya karena hanya dia anak lelaki keluarga Lee. hanya saja dia makin menyebalkan, suka sekali mengaturku. Aku tak suka sikap cemburuan dan posesifnya itu, coba saja Siwon bisa sekaya dia, aku akan langsung meninggalkan Lee Hyukjae"
Wajah Nara berubah merah, banyak sekali pengakuan jujur Park Nari yang sebenarnya terpaksa mau bertunangan dengan CEO LG CORP itu. Nara heran kenapa Nari bisa menolak pria itu, hanya saja dia tak mau ambil pusing dengan alasan nya.
"Hyunbin oppa bilang jika dia sudah berhasil menguasai LG CORP dia akan menceraikan Sora dan memilihku. Ah dia pria gentle aku suka sekali bermain dengan nya di ranjang. Dia cukup perkasa tak kalah dari Eunhyuk oppa"
"Kamu bahkan tidur dengan calon kakak iparmu sendiri? Ya tuhan" Nara tahu soal rahasia itu setelah membaca isi buku harian dari Nari, dia tak bisa menbayangkan reaksi Lee Hyukjae jika tahu soal itu.
Drrtt...
Ponsel di meja kerjanya bergetar lalu sebuah pesan masuk dan sukses membuat Nara makin pusing, masalah apalagi kali ini. Si pengirim pesan bernama Choi Siwon itu bahkan mengirimi emotikon love begitu banyak.
"Halo"
"Ah chagiya kenapa tak menelponku jika kamu sudah ada di Seoul? Ktau suka kan dengan hadiahku kemarin?"
"Ada apa menelponku?" Nara langsung menyahut dingin, meski belum pernah bertemu langsung, dia yakin jika pria bermarga Choi itu orang yang licik.
"Hey...ada apa dengan mu? Kamu banyak masalah ya? Ayo ke tempatku dengan senang hati aku akan menghiburmu"
"Lain kali saja, maaf aku masih sibuk"
Klik....
Nara langsung menutup sambungan itu, dia muak dengan pria pria yang menjadi teman selingkuhan Park Nari. Ada rasa tak rela di hati Nara melihat Lee Hyukjae terus terusan di tipu oleh gadis jahat itu.