Chereads / Badminton Love Story / Chapter 10 - Chapter 9 - Hari Setelah Aku Menikah

Chapter 10 - Chapter 9 - Hari Setelah Aku Menikah

Rosa terbangun dari tidurnya, dia merasa sangat lelah dengan semua yang terjadi semalam.

Selesai pernikahan, Arman dan Rosa kembali ke apartemen Arman. Arman dan Rosa merasa sangat lelah, namun mereka harus menyelesaikan sesuatu.

"Sebenarnya aku mau kembali latihan lagi, tetapi sebelum pergi kita harus membereskan hadiah dan sebagian barang-barang kita untuk dikirim ke rumah Ayahku." Kata Arman

"Enggak bisa besok ya? Aku lelah." Kata Rosa

"Hari ini, tidak ada waktu lagi. Beberapa hari lagi aku akan bertanding ke Jepang, dan negara lain selama 3 bulan ini." Kata Arman

"Aku bisa sendiri melakukannya." Kata Rosa

"Aku tidak suka kalau bukan aku sendiri yang menyimpan barang-barangku." Kata Arman

"Baiklah, tapi aku mandi dulu." Kata Rosa

"Aku juga." Kata Arman

"Gila kamu ya!" Kata Rosa yang menyilangkan tangannya ke dadanya

"Enggak usah mikir jorok. Aku yang mandi duluan." Kata Arman

"Iya, sudah. Aku mau istirahat sebentar." Kata Rosa.

Selesai mandi, Arman melihat Rosa yang sedang tertidur di kasurnya. Arman berusaha mengambil jasnya yang ditiduri oleh Rosa dengan perlahan. Rosa yang mencium bau parfum yang menyengat dari baju Arman terbangun dan Rosa kaget saat melihat Arman berada diatasnya, Rosa pun dengan refleks langsung mendorong Arman dengan keras hingga Arman terjatuh dari kasur.

"Apa-apaan sih kamu!" Kata Arman kesal

"Kamu yang apa-apaan! Ngapain kamu kek begitu." Kata Rosa yang balik marah

"Iih.. ni orang pikirannya kotor banget, aku mau ngambil jas. Aku mau ngumpulin baju kotor, biar di laundry. Jasnya kamu tidurin itu." Kata Arman

Rosa mengambil jas yang ada dibelakangnya dan melemparnya ke arah Arman.

"Kamu kan bisa bangunin aku." Kata Rosa yang kemudian pergi untuk mandi.

"Dasar cepiktor (Cewe pikiran kotor) " Kata Arman yang kesal

Arman pun mulai mengambil kardus-kardus dan menyimpan barang-barangnya di dalam kardus itu. Beberapa menit, kemudian Rosa selesai mandi. Kemudian Arman dan Rosa membereskan barang-barang mereka, tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi. Arman dan Rosa selesai membereskan barang-barang selama 3 jam. Setelah selesai, Arman memutuskan untuk pergi ke tempat karantina.

"Besok pagi, petugas akan membantumu membawa barang-barang ini. Kalau sudah sampai di rumah Ayah, pertama jangan buka kardus yang aku beri tanda X. Hanya aku yang boleh membuka itu. Kedua, jangan mengundang atau menyuruh orang lain datang ke apartemen ini kita kecuali orang tua kita. Ketiga, hanya di hari weekend kamu tinggal di rumah Ayahku. Keempat, Bersihkan apartemen dengan bersih." Kata Arman.

"Iyaa, baiklah. Udah, sana. Aku sudah mengantuk." Kata Rosa

"Aku pergi dulu." Kata Arman

"Iya, hati-hati." Kata Rosa

#Flashback End.

Rosa mengambil gelas dan menuangkan air panas ke dalam gelas, kemudian memasukkan kopi ke dalam gelas. Rosa berdiri didepan jendela melihat langit sambil meminum sesekali kopi yang dibuatnya. Rosa sangat menikmati hari pertamanya setelah menikah. Tiba-tiba bel pintu berbunyi, Rosa yang sedang melipat selimut dikasur, langsung menuju pintu depan dan meninggalkan pekerjaannya.

"Ada apa ya Mas?" Kata Rosa setelah membuka pintu

"Kami dari jasa pemindahan barang, atas nama Ibu Rosa." Kata petugas lelaki itu

"Iya, Mas. Silahkan masuk Mas." Kata Rosa

"Barang-barangnya sudah dimasukkan ke dalam kardus, Mas. Tolong bawa ya Mas." Kata Rosa kepada para petugas yang telah masuk.

"Siap, Bu." Kata petugas itu.

Petugas itu sudah membawa barang-barang yang ingin dipindahkan ke rumah Ayah Arman. Setelah semua barang dibawa, Rosa mematikan lampu apartemen Arman dan menutup pintu apartemen Arman.

Rosa menghela nafas panjang, karena dia harus membereskan semua kardus-kardus yang dia bawa. Tetapi, sebelum itu dia mengirimkan pesan ke Arman.

"Man, barangnya uda sampai di rumah Ayahmu." Tulis Rosa

Setelah mengirimkan pesan itu, Rosa pun membuka kardus yang dibawanya dan menyusunnya. Terakhir, Rosa menyimpan kardus yang dilarang oleh Arman di lemari milik Arman. Rosa penasaran dengan isi kardus itu. Tapi, dia menyembunyikan rasa penasarannya karena takut Arman marah nantinya.

Setelah selesai dengan semua barang bawaannya, Rosa melihat Handphonenya yang tidak ada balasan pesan dari Arman. Kemudian Rosa melihat foto-foto pernikahannya. Rosa melihat salah satu foto saat Arman dan Rosa berfoto bersama diatas pelaminan dan menjadikannya foto itu sebagai foto walpaper di Handphonenya. Kemudian Rosa tertidur karena kelelahan. Menjelang malam, Rosa terbangun dari tidurnya.

"Astaga, Aku ketiduran." Kata Rosa yang terbangun

Rosa melihat jam tangannya, "Uda jam 8, Aku telat kerja." Kata Rosa yang kemudian terburu-buru untuk mandi.

Rosa sampai di tempat pekerjaan paruh waktunya.

"Wi, maaf aku telat setengah jam. Aku ketiduran tadi, habis pindahin barang-barang soalnya wi." Kata Rosa kepada Dewi yang sedang duduk di ujung.

"Iya, gpp, Sa. Aku maklumin kok." Kata Dewi

"Makasih ya wi." Kata Rosa yang memeluk Dewi setelah berkata seperti itu.

"Aku kerja dulu ya wi." Kata Rosa

"Iya. Hati-hati saat bekerja" Kata Dewi

"Baik, bos." Kata Rosa yang memberikan hormat kepada Dewi.

Dewi tertawa melihat tingkah Rosa itu. Rosa pun memakai seragam cafe. Menulis menu, membersihkan meja, dan melayani pelanggan adalah kerjaannya setiap hari di Cafe milik Dewi. Hari ini, cafe mendadak rame karena pelanggan melihat keberadaan Rosa yang menjadi pelayan cafe. Terkadang ada yang mengambil fotonya secara diam-diam, dan menyebarnya ke sosial media dengan caption yang menjelekkan Rosa.

"Buat malu aja nih orang, kerja jadi pelayan di cafe Dewiefriend's. Arman dan mertuanya tahu enggak ya, soal ini." Tulis perempuan itu di sosial medianya.

Awalnya, Rosa tidak tahu kenapa cafe hari ini mendadak rame karena keberadaannya. Tetapi setelah mendengar orang-orang membicarakan dirinya, Rosa merasa tidak nyaman.

"Bener loh. Itu dia, istrinya Arman. Iss..buat malu aja ya. Arman dan keluarganya yang kelas atas begitu menikah dengan gadis miskin seperti dia. Enggak baget deh." Kata perempuan yang menghina Rosa dengan temannya

"Iya. Apa sih yang dilihat Arman dari perempuan itu. Enggak habis pikir dengan pilihan Arman menjadikan dia sebagai istri." Kata Teman perempuan itu.

Dewi yang sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya mendengar orang lain menghina temannya, langsung melambrak orang itu. Dewi yang kesal membanting meja perempuan itu. Semua orang kaget melihat sikap Dewi.

"Hei, Emangnya teman saya berbuat apa sampai kalian bilang buat malu. Salah kalo jadi pelayan di cafe? kerjaannya halal. Apa yang salah? Memangnya kalau sudah menikah dengan orang kaya, teman saya gak boleh kerja!" Kata Dewi yang emosi.

Rosa terkejut melihat Dewi yang memarahi pembeli, Seketika Rosa berlari menghampiri Dewi, dan berusaha menahan Amarahnya Dewi.

"Sudah wi, Gpp. Biar saja mereka seperti itu." Kata Rosa

"Enggak bisa, Sa. Telingaku uda panas dengar kamu dijelek-jelekkin." Kata Dewi

"Dengar kalian semua ya, yang merasa datang kesini hanya karena ingin melihat teman saya ini. Saya enggak butuh uang kalian. Saya mahasiswa IT. Saya tahu siapa orang yang menyebar berita ini dan membuatnya semakin tersebar. Lebih baik kalian keluar, kalau tidak kalian akan saya penjarakan atas nama pencemaran nama baik." Kata Dewi dengan tegas.