"Maaf, Pak. Tolong maafkan pelayan saya, Pak. Saya akan menyuruh dia untuk meminta maaf kepada Bapak." Kata Pemilik bar
Ayah Rosa yang mendegar ancaman dari Pelanggan tidak gempar sekalipun, "Saya tidak takut. Kalau kamu mau penjarakan saja saya. Orang seperti kamu, yang menjelekkan orang lain tanpa tahu perjuangan apa yang telah dia lalui, harusnya diberi pukulan sampai babak belur. Saya berhenti dari pekerjaan ini. Saya tunggu laporan kamu. Kamu mengerti!!" Ayah Rosa kemudian pergi
Rosa sudah berada ditempat tidurnya, saat hendak memenjamkan matanya. Kenangan dirinya bersama Arman kembali teringat. Detak jantungnya tiba-tiba berdetak kencang membuat Rosa kesulitan tidur.
"Kenapa aku jadi teringat sama Arman sih!" Kata Rosa
"Tenanglah jantungku, cuman digituin aja kok, kamu uda baper!" Kata Rosa
"Tidak Tidak. Aku tidak boleh begini. Aku harus mengontrol perasaanku. Jangan sampe aku beneran suka sama Arman." Kata Rosa yang khawatir
Berita mengenai pertengkaran Ayah Rosa sudah menyebar sangat luas. Dewi dan Riko mendengar kabar, kalau Ayah Rosa saat ini sudah ditahan di kantor polisi.
"Ko, gimana ini? Ayah Rosa masuk penjara" Kata Dewi yang berada didalam mobil bersama Riko
"Aku yakin wi, Ini pasti ada yang salah." Kata Riko yang curiga
"Aku gak tau sih ini salah atau enggak, yang pasti kalau Rosa tau soal ini dia pasti sedih banget." Kata Dewi
"Apalagi kalau Ayahnya Arman tau." Kata Dewi yang mengingat kejadian Rosa ketahuan bekerja sebagai pelayan oleh Ayah Arman.
"Kemarin aja ini Ko, yang masalah Rosa ketauan bekerja jadi pelayan di Cafeku. Ayah Arman nyuruh dia ke Jepang. Sekarang ini, gimana ya? Apa Ayah Rosa bakal dikirim ke Jepang juga?" Kata Dewi
"Apaan sih kamu Wi. Gak usah mikir yang aneh-aneh." Kata Riko
"Lagian buat apa juga Ayah Rosa ke Jepang. Gak ada urusan sama Arman." Kata Riko
"Daripada mikir jelek. Bagus kita pikirin bagaimana cara kita membantu Rosa nanti saat dia pulang dari Jepang." Kata Riko
Keesokan paginya, Rosa sudah berada di airport Jepang bersama Yuki.
"Mrs. Rosa selamat jalan. Senang bertemu dengan Anda. Semoga kita bisa berjumpa lagi." Kata Yuki
"Iya, Yuki. Aku juga sangat senang bertemu dengan kamu. Kamu jaga kesehatan ya, Semoga di lain waktu kita bisa bertemu lagi." Kata Rosa
Kemudian Rosa memeluk Yuki.
Saat ini, Rosa sudah berada di pesawat menuju Indonesia dan Arman sedang bertanding melawan tunggal putra dari Jepang Masashi Ogawa.
"Selamat datang kembali dalam acara Japan Open 2021 pemirsa, Kali ini kita menyaksikan pertandingan Rubber set antara tunggal putra dari Indonesia 'Arman' dan tunggal putra dari Jepang 'Masashi' dan skor saat ini dimenangkan oleh Masashi dengan skor 11-7." Kata MC 1 di TV Indonesia.
"Bung Andre, menurut Anda permainan Arman kali ini seperti apa? Nampaknya ada perbedaan saat Arman bermain rubber set dengan tunggal putra dari Cina kemarin." Kata MC 1 lagi
"Bener sekali Bung Aziz, Permainan kali ini Arman tampaknya kurang fokus dan sering sekali melakukan kesalahan-kesalahan seperti memberikan umpan umpan kepada Masashi, sehingga masashi bisa memberikan pukulan smash yang sangat baik. Berbeda sekali saat Arman melawan pemain dari Cina. Arman tampaknya sangat menguasai lapangan saat itu hingga akhirnya bisa memenangkan pertandingan." Kata Bung Andre
"Sayang sekali pemirsa, setelah reli panjang antara Arman dan Masashi akhirnya Masashi mendapatkan penambahan skor menjadi 15-11" Kata Bung Aziz
"Saat ini yang perlu dilakukan Arman adalah kembali fokus dan tidak mengikuti pola permainan lawan." Kata Bung andre
"Karena banyaknya reli panjang antara Arman dan Masashi di rubber set kali ini, nampaknya membuat Arman kelelahan ya Bung Andre." Kata Bung Aziz
"Ah..." Teriak Bung Aziz
"Arman sepertinya mengalami keram di paha sebelah kanannya akibat mengejar kok dekat net karena Arman mengira Masashi akan mengembalikan kok dengan Smash." Kata Bung Aziz
"Pemirsa, mari kita doakan supaya Arman bisa kembali bertanding. Tampaknya ini masalah serius ya Bung Aziz." Kata Bung Andre
"Iya Bung Andre, pihak medis sepertinya sedang memberikan pertolongan kepada Arman." Kata Bung Aziz
"Kami infokan kembali kepada pemirsa, kali ini kita sedang menyaksikan rubber game antara Arman dan Masashi dengan skor 16-17." Kata Bung Aziz.
"Ah.. Sayang sekali, pemirsa dan Bung Aziz. Arman tidak bisa melanjutkan pertandingan karena mengalami cedera di bagian kaki tampaknya." Kata Bung Andre
"Sayang sekali, padahal Arman sudah berhasil mengejar poin lawan tadi dan mengejar ketertinggalan." Kata Bung Aziz
"Baiklah pemirsa. Pertandingan kali ini dimenangkan oleh pemain tunggal putra Jepang dengan skor 21-15, 17-21, 16-17." Kata Bung Aziz
Di Cafe milik Dewi, Dewi dan Riko sedang berbicara di ruangan kerja Dewi.
"Jam berapa Rosa seharusnya sampai wi?" Kata Riko
"Seharusnya bentar lagi sih sampai sini." Kata Dewi
"Aku khawatir sekali dengan keadaannya." Kata Riko
"Surpriseeeee!!" Teriak Rosa saat membuka pintu ruang kerja Dewi.
Dewi dan Riko terkejut mendengarnya.
"Kalian pasti rindu ya sama aku? Kangen ya? Lagian bicarain aku pasti nih."Kata Rosa dengan cerianya
Dewi dan Riko yang melihat Rosa begitu bahagia, langsung tahu kalau Rosa tidak mengetahui permasalahan yang dialami Ayah Rosa.
"Kalian kenapa sih? Teman uda pulang kok gak disambut? malah diam gitu." Kata Rosa
Dewi langsung menghampiri Rosa dan menutup pintu ruang kerjanya .
"Ayo, Kita duduk dulu. Ada masalah yang lebih serius." Kata Dewi
"Ada apa wi? Kok muka kalian tegang banget sih. Buat khawatir aja." Kata Rosa
"Ayahmu sekarang ada dipenjara." Kata Dewi
"Apa?" Kata Rosa kaget
"Kok bisa wi?" Kata Rosa
"Apa kamu gak lihat timeline semalam dan hari ini? Ayahmu menjadi trending topic sekarang." Kata Dewi
"Enggak, semalam banyak kejadian yang terjadi. Aku gak sempat periksa Hp juga." Kata Rosa
"Ada apa sih wi? Kok sampe Ayahku masuk penjara?" Kata Rosa lagi yang merasa khawatir
"Gini Sa, Ayahmu bertengkar dengan seorang pelanggan di bar tempat Ayahmu bekerja, dan ada orang yang mengupload video dan menyebarkan fitnah bahwa Ayahmu orang yang sombong karena berbesan dengan keluarga Mahenra. Aku yakin pasti ada seseorang yang ingin menghancurkan reputasi Ayahmu. Lebih baik kamu sekarang ke penjara buat temuin Ayahmu." Kata Riko
"Ini sama seperti kamu ketahuan bekerja jadi pelayan di Cafeku. Banyak dari mereka yang memberikan kritik karena Ayahmu bekerja sebagai pelayan di bar." Kata Dewi
"Ini pasti karena salahku, Wi." Kata Rosa
"Uda, Sa. Kamu gak boleh begini. Ada kita yang bakalan bantuin kamu. Yang penting sekarang kamu jumpain Ayahmu dan tanyakan gimana kronologinya. Biar kita tahu langkah apa yang harus kita lakukan." Kata Dewi
"Ayo, biar Aku dan Dewi menemani kamu ke lapas." Kata Riko