Beberapa jam kemudian, Rosa sudah sampai di Airport Jepang. Rosa kebingungan mencari orang kenalan Ayah Arman. Kemudian, Rosa melihat seorang perempuan yang menuliskan namanya di sebuah kertas.
"Hallo, Miss Rosa. Saya Yuki." Kata Yuki
"Hallo Yuki" Kata Rosa dengan ramah.
"Biar saya bawa barang anda ke bagasi. Silahkan masuk ke mobil." Kata Yuki
"Iya Yuki. Arigatou." Kata Rosa
Di perjalanan menuju hotel, Rosa dan Yuki saling berbicara
"Yuki, bahasa Indonesia kamu lancar ya?" Kata Rosa
"Iya Miss Rosa." Kata Yuki
"Kok bisa, Yuki?" Kata Rosa
"Dulu, saya pernah bekerja di Indonesia selama 5 Tahun. Kemudian di tugaskan ke Jepang." Kata Yuki
"Oh begitu. Maaf Yuki. Kamu tour guide atau pekerja Mr. Mahenra?" Kata Rosa
"Saya pekerja sekaligus tour guide untuk Mahenra family." Kata Yuki
"Setiap kali Mr Mahenra visit Jepang, Saya selalu ditugaskan sebagai tour guide atau penerjemah." Kata Yuki lagi
Beberapa saat kemudian Rosa sampai ke hotel, kebetulan jarak hotel ke bandara tidak terlalu jauh.
"Sebentar Saya akan mengurus semuanya dulu." Kata Yuki
"Iya." Kata Rosa
Yuki menuju resepsionis hotel dan meminta supaya memberi kunci kamar hotel atas nama Arman. Setelah menyelesaikan administrasi, Yuki kembali menghampiri Rosa dan memberikan kunci kamar hotel Arman
"Ayo, Saya antarkan." Kata Yuki
"Tidak, Yuki. Saya saja yang pergi. " Kata Rosa
"Kalau begitu kamarnya di lantai 6, nomor 2002. Ini (kartu nama Yuki), telepon saya bila memerlukan sesuatu. Mr Mahenra menyuruh saya untuk melayani Anda selama di Jepang." Kata Yuki
"Iya, terima kasih Yuki. Bye." Kata Rosa
Rosa pun pergi meninggalkan Yuki dan menuju lift. Kemudian setelah lift terbuka Rosa memilih lift lantai 6. Setelah itu sampai Rossa mencari kamar 2002.
"Ini dia. Jauh sekali kamarnya dari lift." Kata Rosa yang mengeluh karena kamar nya berada di ujung.
Rosa membuka pintu kamarnya,
"Wah.. kamarnya luas dan Indah lagi." Kata Rosa yang terpana melihat kamar miliknya
Rosa mencari kamar tidurnya. Namun, tiba-tiba Rosa kaget melihat kumpulan kelopak mawar yang berbentuk love di kasurnya dan sepasang angsa yang terbuat dari handuk saling berhadapan
"Apaan nih?" Kata Rosa terkejut
Rosa juga mencium aromaterapi yang sangat wangi dari kamar mandi. Rosa masuk ke kamar mandi dan melihat lilin aromaterapi serta kelopak bunga mawar yang terletak di bath up kamar mandi.
"Aku harus membersihkan ini." Kata Rosa
Rosa pun mencari kantong plastik di dapur, dan setelah mengambil plastik itu. Rosa mengambil bunga mawar yang ada di tempat tidur dan membersihkan bunga mawar yang ada di kamar mandi. Kemudian membuang bunga mawar itu di tempat sampah.
Arman masuk ke lapangan pertandingan, dibabak kualifikasi Arman akan melawan tunggal putra dari china taipei yaitu Xiao. Bagi Arman ini bukanlah hal yang sulit, karena dia pernah melawan Xiao di pertandingan sebelumnya. Babak pertama pertandingan antara Arman dan Xiao pun di mulai.
Rosa selesai mandi, dia merasa sangat kelelahan dan kemudian pergi untuk tidur. Malam hari, Arman kembali ke hotel. Dia merasa sangat lelah dengan pertandingan hari ini. Saat di lobi hotel, Yuki menemui Arman.
"Pak Arman, Selamat malam."Kata Yuki
"Yuki, ngapain kamu disini?" Kata Arman
"Saya perlu bantuan Bapak." Kata Yuki dengan wajah sedih
"Ada apa Yuki? Apa kamu ada masalah lagi?" Kata Arman yang terlihat panik melihat wajah Yuki sedih
"Iya, Pak. Saya butuh bantuan Bapak. Tadi, Saya minum sedikit bersama rekan kerja saya dan tanpa sengaja saya menambrak seseorang." Kata Yuki yang tadinya sedih kemudian menjadi ketakutan.
"Terus? orangnya kamu tolong kan Yuki?" Kata Arman
"Maaf Pak, Saya kabur." Kata Yuki yang merasa bersalah
"Astaga Yuki." Kata Arman yang kesal
"Pak, Saya mohon tolong saya kali ini saja. Saya sudah tahu orangnya siapa." Kata Yuki yang memohon
"Ok. Kita pergi sekarang." Kata Arman
Arman dan Yuki sampai di sebuah hotel
"Kok hotel Yuki?"Kata Arman
"Iya, Pak. Orangnya menginap disini. Nomor kamarnya 2002 di lantai 6" Kata Yuki
"Iyasudah. Ayo, kita turun." Kata Arman
"Maaf Pak, Saya tidak bisa. Saat ini, saya harus pergi kembali ke kantor. Saya ada pekerjaan yang harus di urus." Kata Yuki
"Saya minta tolong ya Pak." Kata Yuki lagi
"Baiklah." Kata Arman
"Tapi, Ingat Kamu jangan sampe melakukan hal ini lagi atau kamu saya pecat." Kata Arman dengan tegas
"Baik, Pak. Terima kasih ya Pak." Kata Yuki
Arman masuk ke hotel dan mencari kamar nomor 2002. Setelah melewati banyak kamar, Akhirnya Arman menemukan kamar 2002 di ujung lorong. Arman mencoba menekan bel kamar 2002.
Rosa yang ada di dalam kamar tersebut, langsung terbangun saat mendengar bunyi bel. Rosa membuka pintu kamarnya dan terkejut melihat Arman ada di hadapannya.
"Man." Kata Rosa yang terkejut
Arman yang melihat Rosa ada di dalam kamar tersebut terkejut dan langsung masuk ke kamar. Arman takut, kalau ada orang lain yang melihat Rosa ada disini.
"Ngapain kamu disini?" Kata Arman
"Aku disuruh Ayahmu kesini." Kata Rosa
"Ngapain? Aku kan sudah bilang setelah menikah aku ada pertandingan." Kata Arman dengan sedikit amarah
"Ayahmu bilang, Aku kesini harus melakukan tugasku sebagai istri." Kata Rosa dengan tenang
"Tugas apa?" Kata Arman
"Kamu tahu, setelah aku masuk kamar ini, Ayahmu ternyata memilih kamar khusus honeymoon. Kamar ini di hiasa dengan kelopak mawar yang membentuk love, kamar mandi diberi lilin aromaterapi dan di bath up di beri taburan kelopak mawar. Memikirkannya saja membuatku takut." Kata Rosa
Arman baru menyadari makna perkataan Rosa, "Kenapa kamu tidak tolak saja." Kata Arman dengan kesal
"Ayahmu datang ke tempat kerja ku dengan wajah datarnya, karena dia baru tahu aku bekerja sebagai pelayan. Tetapi, dia memanfaatkan itu untuk mengirimku ke sini." Kata Rosa yang menahan amarah
"Darimana ayahku bisa tahu?" Kata Arman
"Untungnya berkat aku menikah denganmu popularitasku meningkat" Kata Rosa dengan maksud mengejek.
Arman tampak pusing dengan semua ini,"Kalau begitu aku pergi saja. Nikmati saja ini sebagai liburanmu." Kata Arman
Rosa menahan Arman dengan memegang lengan Arman,"Tunggu dulu, Man,"
"Apa lagi Sa?" Kata Arman yang kesal
"Ok. Kamu boleh pergi tapi dengar dulu. Aku yakin hotel ini sudah bekerja sama dengan Ayahmu. Mereka pasti akan memeriksa kita. Apakah malam ini kita bersama atau tidak. Kalau kamu keluar, Mereka akan melaporkannya kepada Ayahmu dan pasti Ayahmu tidak akan pernah menyerah untuk meminta Kita melakukannya." Kata Rosa
Arman setuju dengan perkataan Rosa. Hotel ini pasti sudah banyak kenalan Ayahnya. Apalagi, Yuki berbohong kepada Arman dan membawa Arman kemari untuk bertemu Rosa.
"Kamu benar. Kalau begitu mari kita berpura-pura melakukannya." Kata Rosa
"Iyasudah" Kata Arman
Di Indonesia, Riko yang sejak pagi tidak melihat Rosa dikampus mendatangi tempat kerja Rosa dan bertemu dengan Dewi.
"Wi, Ada Rosa?" Kata Riko
"Rosa di Jepang." Kata Dewi
"Ngapain?" Kata Riko
"Emangnya Rosa enggak cerita sama kamu?" Kata Dewi
"Enggak." Kata Riko
"Rosa disuruh ayah Arman ke Jepang untuk melakukan tugasnya sebagai istri." Kata Dewi
"Bukannya disana uda ada yang siapin makanan dan lainnya" Kata Riko
"Aihh.. bukan itu. tapi yang lain." Kata Dewi
"Apa!" Kata Riko terkejut
"Kenapa secepat ini? Bukankah seharusnya menunggu sampai Rosa lulus kuliah?" Kata Riko
"Mungkin Ayah Arman ingin memiliki penerus. Kamu kan tahu Arman tidak mau melanjutkan perusahaan Ayahnya, otomatis Ayahnya perlu pewaris secepatnya." Kata Dewi.
"Tapi mereka tidak boleh melakukannya." Kata Riko
"Kenapa? Mereka suami istri sekarang, enggak masalah dong," Kata Dewi yang bingung
"Bukan itu maksudku. Kalau begitu aku pergi, terima kasih info nya." Kata Riko
Riko kemudian menelpon seseorang, "Saya mau kalian menelpon pekerja Kita di Jepang mengawasi seseorang bernama Rosa. Informasikan semuanya tentang Rosa. Beritahu saya juga apakah mereka melakukan hubungan suami istri atau tidak." Kata Riko dengan cemas