"Ayo kita menikah!" Kata Arman dengan lantang dan tegas.
Rosa yang mendengar perkataan Arman terkejut sampai-sampai Apel yang dipegangnya jatuh dan menggelinding ke arah Arman. Arman yang melihat reaksi terkejut Rosa, langsung menjelaskan rencananya.
"Bukan menikah sungguhan, menikah diatas kertas saja, seperti itu." Kata Arman menjelaskan
"Apa maksudmu? kamu mengganggap aku ini wanita bodoh, yang bisa kamu perlakukan semaunya saja." Kata Rosa yang merasa marah dan kesal.
"Bukan itu maksudku." Kata Arman yang tampak bingung untuk menjelaskan.
"Bagaimana aku menjelaskannya ya?" Kata Arman lagi yang tambah bingung.
"Kamu mau menjelaskan apa? Cepat katakan! Aku benar-benar tidak suka dengan sikapmu ini. Meskipun kamu sudah baik padaku, bukan berarti kamu bisa memperlakukanku seenaknya." Kata Rosa yang kesal.
Arman pun menjelaskan bagaimana dia mengalami kesulitan karena Ayahnya, mengenai hutangnya dibank, mengenai kondisi ekonominya yang semakin berkurang, dan bagaimana akhirnya dia memohon kepada ayahnya untuk mengembalikan semuanya dengan syarat menikah.
"Jadi, ayo kita menikah selama 1 tahun." Kata Arman yang kembali membujuk Rosa menikah dengannya.
"Ahh.. tidak-tidak, lebih baik kamu cari saja yang lain. kalau yang ini, aku tidak bisa membantu permasalahanmu. Aku benar-benar tidak bisa melakukan hal ini."Kata Rosa menolak dengan tegas lamaran yang diajukan Arman.
Arman yang mendengar itu merasa sedih karena dia harus kehilangan semua yang telah dia perjuangkan selama ini. Arman kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap mengantar Rosa pulang. Setelah itu, Rosa dan Arman sudah berada didalam mobil dan menuju rumah Rosa.
"Maaf, aku tidak bisa menolongmu!" Kata Rosa menyesal karena tidak bisa membantu Arman yang sedang mengalami kesulitan.
"Iya tidak apa-apa. Aku memang konyol, tiba-tiba mengajak orang yang baru kukenal menikah" Kata Arman yang merasa bersalah.
Arman pun kembali fokus ke jalanan. Saat hampir sampai rumah Rosa, Rossa menyuruh Arman untuk berhenti didepan gang rumah Rosa.
"Kenapa?" Kata Arman yang antusias.
"Gawat, kalau Ayahku melihat aku bersama laki-laki. Bisa-bisa Ayahku kembali marah." Kata Rosa menjelaskan.
Arman pun tampak ketakutan mendengar penjelasan Rosa. Rosa pun turun dari mobil Arman setelah mengucapkan terima kasih kepada Arman. Arman melihat Rosa yang sedang memunggungi dirinya, Kemudian Arman tertunduk lesu disetirnya.
Rosa sudah berada di depan pagar rumahnya. Rosa menghembuskan nafas dan mempersiapkan mentalnya. Disaat itu, Ayah tiri Rosa keluar rumah dan sedang menelpon seseorang dihalaman rumahnya. Rosa pun langsung bersembunyi dan menguping pembicaraan Ayahnya.
"Sudah ketemu?" Kata Ayah tiri Rosa
"Belum!." Kata Ayah tiri Ross yang mematikan telepon karena kesal.
"Kemana anak itu! Mereka berdua tidak akan ku ampuni. Beraninya mereka saling menghubungi dibelakangku. Selama ini dia dan Ibunya menipuku. Tidak akan kubiarkan anak itu melihat Ibunya lagi." Kata Ayah tiri Rosa yang kesal.
Rosa yang mendengar ancaman Ayah tirinya merasa terkejut serta takut. Rosa tidak menyangka kalau Ayahnya marah karena Ayahnya sudah tahu kalau Ibunya selama ini menghubungi dirinya.
*FLASHBACK (Sebelum kejadian Ayah Rosa marah besar kepada Rosa)
#Saat itu Ayah Rosa sedang teleponan dengan seseorang
"Ha, Kamu ingin aku menuliskan sesuatu?" Kata Ayah Rosa.
"Baiklah, kali ini aku akan membantumu. Sebentar aku akan mencari pulpen dan kertas di kamar putriku." Kata Ayah Rosa lagi,
Sambil memegang Handphone, Ayah Rosa mencari kertas dan pulpen dimeja belajar Rosa namun tidak ada. Kemudian mencari di laci meja Rosa, Ayah Rosa awalnya belum menyadari amplop yang ada di laci meja Rosa. Namun, tiba-tiba Ayah Rosa menyadari tulisan yang ada diamplop itu merupakan tulisan Istrinya yaitu Ibu kandungnya Rosa.
Untuk Rosa Mulandari
Di Jalan Matahari Raya No. 13
Ayah Rosa langsung mematikan telepon, dan membuka amplop itu. Ayah Rosa terkejut melihat isi surat itu
Jumat ,20 Juli 2018
Putriku,
"Maaf kan Ibu karena tidak bisa mengajakmu ikut bersama Ibu. Ibu sangat mencintaimu. Semakin Ibu pikirkan, Ibu tahu apa yang Ibu lakukan kepada Ayahmu tidak benar. Tapi, Ibu tidak bisa terus-menerus hidup menderita dengan Ayahmu. Ibu sangat merindukanmu sayang. Maaf karena sudah menyusahkanmu, Ibu memang bukan Ibu yang baik. Ibu akan menunggu dikampusmu Senin ini. Tunggu Ibu ya, Kita akan menghabiskan waktu bersama lagi. Ibu akan menunggu surat balasanmu sayang."
Dari Ibumu Tercinta
Ayah Rossa marah dengan kebohongan yang dilakukan Rossa. Dia tidak menyangka Rosa akan mengkhianatinya.
"Tidak akan aku biarkan dia menemui Ibunya." Dalam hati Ayah Rosa.
Ayah Rosa mengambil pisau didapur, kemudian keluar rumah dan menjemput Rosa ditempat kerjanya. Disaat itu juga Rosa kembali ke rumah dan melihat Ayahnya dengan mata yang merah karena amarah dan pisau ditangan.
"Pengkhianatttttttt!" teriak Ayah Rosa dengan keras.
Rosa yang tidak tahu apa-apa langsung berlari secepat mungkin untuk menyelamatkan diri dan menjauh dari Ayahnya. Ayah Rosa pun ikut berlari mengejar Rosa sambil membawa pisau dapur. Saat itu, tidak ada satupun yang berani mencegah Ayah Rosa karena orang-orang juga takut dengan Ayah Rosa. Hingga akhirnya Rosa bertemu dengan Arman.
*FLASHBACK END
Niat Rosa untuk kembali ke rumahnya langsung hilang ketika dia mendengar ancaman dari Ayahnya. Rosa berlari ketempat dimana Arman menurunkannya.
"Tunggu aku." Batin Rosa
Rosa melihat mobil Arman di kejauhan, kemudian berlari dengan sangat cepat. Sesampainya dimobil Arman, Rosa mengetuk kaca mobil Arman. Arman yang sedang menundukkan kepalanya disetir mobil melihat ke orang yang mengetuk kaca mobilnya. Arman terkejut melihat Rosa yang nafasnya tidak beraturan. Rosa memberi aba-aba kepada Arman untuk membuka kaca mobilnya.
"Ayo kita menikah!" kata Rosa
Arman terkejut dengan perkataan Rosa, tapi dia juga senang.
"Masuklah, mari kita bicarakan dirumahku." Kata Arman
Rosa pun masuk ke mobil Arman.
Sesampainya di apartemen Arman dan Rosa duduk dimeja makan.
"Apa yang membuatmu berubah pikiran?" kata Arman penasaran
"Ceritanya panjang, nanti aku ceritakan. Tapi, yang pasti sekarang ini aku tidak bisa pulang ke rumah. Ayahku masih marah kepadaku." Kata Rosa menjelaskan
"Aku membutuhkan tempat untuk tinggal, dan kupikir hanya tempatmulah aku bisa tinggal. Makanya, aku akan menerima pernikahan ini." Kata Rosa lagi.
"Kalau begitu tambah bagus. Berati kita saling membutuhkan satu sama lain. Aku butuh kamu untuk menyelamatkan apartemenku dan pekerjaanku. Sedangkan kamu, membutuhkan aku untuk tempatmu tinggal." Kata Arman bersemangat karena senang.
"Iya. Tapi, aku punya syarat." Kata Rosa lagi.
"Kita akan menikah selama 1 tahun saja kan?" kata Rosa lagi.
"Iya, Aku juga punya syarat." Kata Arman menjelaskan lagi.
"Apa syarat yang ingin kamu ajukan untuk pernikahan ini?"Kata Arman.
"Tolong biarkan aku bekerja dan membiayai kuliahku." Kata Rosa.
"Kamu masih kuliah? Semester berapa?" tanya Arman.
"Iya. Sudah masuk semester akhir. Aku tinggal membuat skripsi saja." Kata Rosa menjelaskan.
"Setuju. Tapi, bukannya kalau kamu sudah menikah akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan?" Kata Arman.
"Mungkin, tapi tidak ada jalan lain selain ini." Kata Rosa lagi.
"Kalau begitu aku akan masukkan persyaratan dariku dan darimu di kontrak ini. Kemudian kita akan menandatanganinya." Kata Arman menjelaskan
"Baiklah." Balas Rosa.
"Satu lagi, tidak boleh ada sentuhan apapun." Kata Rosa khawatir.
"Tenang saja, kita tidak akan melakukan apapun. Tidak akan pernah." Kata Arman dengan tegas.
"Sebelum bertemu orang tua masing-masing. kita harus mengetahui kepribadian masing-masing, dan mengetahui apa yang disuka, tidak suka, bisa, dan tidak bisa dilakukan, serta apa yang paling ditakuti." Kata Arman lagi.
"Baiklah, aku akan membuat tentang apa yang kusuka, tidak suka, bisa dan tidak bisa kulakukan, serta apa yang paling aku takuti. Setelah kamu selesai mengetik punyamu terlebih dahulu." Kata Rosa lagi.
"Baiklah." Kata Arman lagi.