Sudah kukatakan berkali kali...kamu tidak usah datang lagi..!!'keluh Anggun sambil membuang muka begitu Febrian muncul. Anggun tampak sedang mempersiapkan diri menjalani operasi pertamanya untuk besok pagi.
"Aku tidak butuh kasihan,terlebih darimu..!!"
Febrian tidak menjawab dan memilih duduk di sofa yang berhadapan dengan Anggun yang tengah duduk di tepi tempat tidur pasien.Anggun menatapnya jemu.percuma berdebat dengan orang seperti ini!Apa karena sifat keras kepalanya ini yang dulu membuat Novi luluh dan menyukainya..?
Ahh..buru buru Anggun menepis pikiran itu.
"Gimana jidatmu..??masih sakitkah..??"tanya Anggun setelah tidak mendapat jawaban dari Febrian malah mendapatkan tatapan tanpa bergerak sedikitpun dari nya dan Anggun merasa risih.
"Sudah biasa merasakan sakit..."jawab Febrian asalan,seolah luka itu bukan perkara baginya.
"Ahh iya saya lupa kalau kamu itu pemabuk dan tukang buat onar..!"sergah Anggun kesal melihat gaya Febrian
Febrian menghela nafas panjangnya ketika beringsut bangun dan duduk di samping Anggun.
"Biarkan aku menemanimu...setidaknya sampai kamu menyelesaikan semua jadwal operasimu..."pinta Febrian sungguh sungguh
"Dan aku ingin melihat wajahmu utuh kembali..."
Anggun berdecak sambil tersenyum pahit.
"Aku bahkan tidak sempat berfikir untuk melihat wajah utuh ku kembali...jadi kamu tidak perlu menghukum dirimu dengan terpaksa menemaniku dengan embel embel ingin melihat wajahku utuh kembali..!"
"Aku serius...."cetus Febrian santai ,tangannya meraih dagu Anggun memaksanya untuk menatap matanya.
sejenak Anggun terdiam,tidak menyangka Febrian akan bertindak seperti ini
"Kamu waras tidak sih...??apa kamu juga sinting seperti kekasihmu...??"
Febrian tertawa,namun tetap dengan posisinya mencengkram dagu Anggun dengan tangannya yang kokoh.
"Pastinya tidak ada turunan gila..!"
"Aku tidak menyangka akan se sial ini juga bertemu denganmu,Febrian Baskoro...!!"
"Dan..kamu tidak akan bisa lepas dari sang Hades...selain dia yang melepaskan mu..."
"Gila...!!"cetus Anggun dengan senyuman kecut dibibirnya.
"Kamu bisa menganggap ini seperti bersama Farrel...wajah kami hampir mirip.."
Wajah Anggun memerah seketika ketika Febrian menyebutkan nama Farrel.
Febrian menyeringaikan senyuman ketika mengucapkan kata kata ini kepada Anggun.
"Tenanglah...ini bonus untukmu dan tidak berdosa..."kekeh Febrian ketika melihat semburat rona merah muda di wajah Anggun yang putih bak pualam.namun wajah itu harus rusak,bagi Anggun ini bagai kutukan sang Hades untuknya...!
"Sialan...!!kamu benar benar terkutuk,Rian..!"
dengus Anggun kesal,namun akhirnya Anggun juga ikut tertawa mendengarkan apa yang baru diucapkan Febrian.
Disitulah letak keistimewaan Febrian..lewat kata dan kegigihannya dia mampu mencairkan gunung es..memadamkan gunung berapi yang erupsi.
Dua bulan kemudian...
Setelah melewati dua kali operasi wajahnya,akhirnya Anggun memperoleh kembali wajah nya meski tertinggal sedikit jejak luka di pipinya.Hari ini Anggun membuka perban di wajahnya untuk melihat hasil terakhir dari operasi yang di jalaninya.dan Febrian selalu menemani sesuai janjinya.
"Kamu boleh pergi sekarang,Rian...!!wajahku sudah utuh..meski tertinggal goresan halus sebagai kenangan sialan dari mu.."
Febrian tertawa sambil melihat ke wajah baru Anggun.
"Kamu..tidak ingin Farrel menemanimu lebih lama...?"goda Febrian dalam senyum seringaian,mendekatkan wajahnya hampir tidak berjarak di wajah Anggun kini
"Sinting...!!!"umpat Anggun separuh marah sambil menahan malu karena wajahnya yang memerah dan buru buru dia memundurkan wajahnya dari Febrian..!
Gila..!Anggun merasa bisa gila lama lama berada di dekat sang Hades ini..dan dia bisa terjebak bayang bayang Farrel..terlibat dalam obsesi pada suami sahabat sendirinya..ini tidak boleh terjadi..!
"Pergilah Rian..."pinta Anggun kali ini dengan nada yang serius.
"Jangan menciptakan obsesi akan Farrel di dalam diriku.karena aku benar benar menghargai nya..jangan gunakan aku sebagai alat balas dendam mu.."
Febrian tertegun mendengar ucapan Anggun .
"Sebesar itukah kagum dan cintamu pada Farrel...?"
Anggun mengangguk.
"Farrel memiliki sebentuk hati yang tulus,apa adanya..cinta nya tanpa pamrih,Rian..karena itu lah..Novi jatuh cinta padanya..."
Anggun kini berbalik tersenyum kala melihat kekesalan yang tergurat di wajah sang junkies yang harus mengakui kekalahannya.
"Kamu sudah kalah telak,jadi..mundurlah secara jantan dan bawa kekasihmu yang gila itu pergi...!"
Anggun melangkah keluar dari kamarnya.hari ini setelah membuka perban,dia sudah boleh diijinkan pulang.kondisi Anggun pun sudah berangsur pulih dan normal seperti biasanya,sudah bisa membawa mobil kembali setelah bisa melepas traumanya selama dua bulan penuh.
Anggun berjalan menuju parkiran,namun Febrian masih tetap mengikutinya dari belakang seperti penguntit.
"Hei..stop for being stalker,junkies..!!"protes Anggun kesal karena Febrian mengikutinya terus.
"Jangan menguji kesabaranku...!"
Febrian hanya tersenyum dengan sudut bibir yang melukiskan ejekan kepada Anggun.
"Aku hanya mau memastikan kamu aman aman saja sampai di dalam mobil...!!"sahut Febrian datar namun tersembunyi seulas senyum licik di bibirnya.
Tanpa menjawab lagi,Anggun mempercepat langkah nya menghampiri mobilnya yang terparkir daripada harus beradu mulut dengan pria model Hades seperti ini..!akan selalu ada kesialan dekat dengannya..!
Dan saat mereka sampai di tempat parkiran,Febrian sengaja mengambil jarak dengan Anggun.
Kini Anggun tampak bingung dan panik melihat ban mobil nya yang kempis namun Anggun masih enggan memanggil Febrian untuk menolong nya.
"Sial...sial benar kalau ada dia...!"dengus Anggun kesal sambil menendang ban mobilnya yang kempis.
Febrian kini berjalan menghampiri Anggun dengan tenang,menoleh dengan gaya acuh tak acuh ke arah ban yang kempis itu.
dan sebuah senyum tipis menghiasi bibir Febrian.
"Yaa..kempis....!"ejek Febrian dalam nada yang menjengkelkan.
"Sekarang..mohonlah padaku.."
Anggun menoleh horor ke arah Febrian.
Sialan...!!disaat paling sial pun dia harus memohon pada sang Hades...??ohh God...!!
Febrian masih berdiri dengan melipatkan kedua tangan di dadanya menunggu Anggun memohon bantuannya..!
Anggun memandang sekelilingnya,sudah sepi dan daripada di kuntit terus oleh Febrian akhirnya Anggun mengalah.
"Tolong.."
"Apa...??tolong apaan...??"ejek Febrian dalam nada yang sengaja memperdaya Anggun.
"Lebih jelas...supaya stalker ini bisa
mendengarnya...!"
"Tolong..gantikan ban ku,Rian...!!!!"pinta Anggun dalam nada menahan marah.
"Meminta bantuan harus dengan nada yang tulus,nona...."
"Sudahlah ,Rian...jangan bercanda lagi...!"sergah Anggun mulai jenuh dan putus asa.Melihat Febrian yang masih mematung ditempatnya berdiri akhirnya Anggun harus mengalah lagi!
"Rian...tolonglah..."
Melihat kali ini Anggun memohon dengan tulus akhirnya Febrian bergerak dari tempatnya dengan senyum kemenangan.
"Nah gitu donk seharusnya kalau mau meminta bantuan orang tanpa dibayar...!"
"Jadi maksudmu apa,Rian...??kamu mau minta bayaran,hah...??"
Duhh gemasnya,rasanya Anggun ingin menimpuk kepalanya sekali lagi!karena sangking geramnya,mata Anggun nampak nyalang dan berkilauan di dalam gelap.
dan untuk pertama kalinya Febrian terpukau.
"Kamu pikir ada yang serba gratis di dunia ini...??"
"Jadi...kamu minta berapa...??"sambar Anggun gemas dan jika tidak memiliki kesabaran ekstra dia bisa mengalami stroke..!
"Sudah..diam diamlah disana...!!Aku tidak mau lukamu terbuka karena marah marah tidak karuan seperti ini...!!"potong Febrian sambil menendang ban mobil Anggun yang kempis
Akhirnya Anggun terdiam dan menyadari dia telah terlalu banyak menggunakan otot rahangnya untuk marah marah pada makhluk
sialan ini..!
"Iklas ga nih...??"tanya Anggun yang sudah tidak dapat menyembunyikan kekesalannya.
"Diam diam lah,sebelum aku berubah pikiran...!"kata Febrian dalam nada serius kini dengan mata yang menatap tajam kearah Anggun.
"Atau akan mencium mu untuk menyumpal mulutmu...!"
Kali ini Anggun benar benar ciut.memang laki laki ini gila,tabiatnya tidak dulu dan sekarang sama saja..!
"Mana kunci mu...??"
"Buat apa...??"
"Hei...kamu pikir aku mau mencuri mobilmu..?motorku yang hancur kemarin lebih berharga dari mobilmu..!"dengus Febrian kesal sambil menggelengkan kepalanya.
"Buat ambil ban serap,kunci roda dan dongkrakmu...!!!"
Dengan kesal Anggun melempar kunci mobil diatas kap mobilnya.tanpa berkata lagi Febrian menyambar kunci mobil,membuka bagasi,mengeluarkan ban serap,kunci roda,dan dongkrak lalu mengganti ban yang kempes itu.sementara Anggun berdiri tegak di belakang sambil melihat Febrian mengganti ban mobilnya.
"Selesai....!!"dengus Febrian begitu ban serap terpasang sempurna kemudian menoleh ke belakang melihat Anggun dan langsung membuka pintu mobil,masuk kedalam dan mengambil posisi duduk di belakang kemudi.
"Hei...kenapa kamu masuk ke dalam mobil ku...??"tanya Anggun terkejut
"Antar aku pulang..!!motorku rusak.."
"Kenapa harus mengantarmu...??naik grab kek,gojek kek atau persetan apa yang bisa kamu pakai untuk pulang...!!"
"Ohhh jadi begini cara mu berterimakasih...??ku kempeskan lagi ban mu.. !!"
"Jangan main main,Rian...tidak lucu..!!"suara Anggun terdengar melunak .
"Tunggu apa lagi...?masuklah...!"perintah Febrian seolah dia empunya mobil.
dengan manut,Anggun melangkah masuk ke arah tempat duduk penumpang disisi kiri mobilnya.
Febrian pun menyalakan mesin mobil dan melajukan mobil Anggun keluar dari kawasan rumah sakit.
"Dimana rumahmu...??"
Anggun tersentak keget mendapat pertanyaan seperti itu dari Febrian,dan langsung berubah marah.
"Ini mobilku....!seharusnya aku yang bertanya..bukan kamu...!!"
"Kasih tau gak....kalau tidak aku akan membawa mobil ini ke pub...!kamu mau disko atau minum minum kah...??"
"Sialan...!!otakmu sudah rusak oleh alkohol,Rian...!!!"maki Anggun kesal setengah mati.
"Sesuka hatimu mempermainkan orang..!"
Febrian makin menyeringaikan senyuman kemenangannya.
"Kamu lupa..bukankah kamu sendiri aku sang Hades...!"
"Terserah kamu lah...!!"sergah Anggun jenuh sambil menghela nafas panjang.
"Ke neraka aja sekalian...!"
Febrian menoleh sekilas ke arah Anggun disampingnya.cukup menggemaskan untuk dijadikan pengusir suntuknya
"Jangan salahkan aku kalau benar benar ku bawa kamu ke nerakaku...!"
Lalu Febrian memundurkan mobilnya dan berbalik ke arah jalan yang dia mau.
"Kemana....??"sergah Anggun panik sekarang
"Bukankah kamu bilang mau ke neraka bersama sang Hades...??"
"Rian...!!!berhentilah bermain...!"keluh Anggun kini putus asa karena terjebak dengan orang gila
"Aku lelah...!"
"Jadi..sekarang kamu sudah tau rasanya jika berurusan dengan Hades..??"tanya Febrian dalam seringaian lucu.
"So be good girl for avoiding punishment..!"
jangan galak galak...!!"
Astaga...!!percuma memang berbicara dengan orang model seperti ini.dadanya terasa sesak dan kepalanya terasa berat.
Anggun membuka jendela mobilnya untuk mengambil nafas karena sesak akibat menahan emosinya.
"Kenapa buka jendela...??"
"Sesak nafas..pengapp...!!"jawab Anggun ketus sambil membuang pandangannya ke depan jendela.
Febrian menahan tawanya.dia dapat melihat kekesalan yang membuncah dalam diri Anggun akan ulahnya.
kini Febrian merasa seolah menemukan mainan barunya seperti yang dilakukannya saat bersama Novi.
"Bisakah kamu cepat turun dari mobil ini,supaya otakku tidak kekurangan oksigen,Rian...??"
"Kalau begitu,turuti kata ku...dimana rumahmu..hmm...??"sahut Febrian sambil menarik paksa dagu Anggun untuk menatapnya kini.
Sekilas Anggun bergidik saat melihat ke dalam mata Febrian yang begitu mendominasi.
"Aku janji..setelah mengantarmu pulang..aku akan pulang sendiri..."
Anggun menyerah dan memberitahu alamatnya kemudian membuang pandangannya keluar memandangi jalanan.
"Pengen jalan jalan kah...??"tanya Febrian setelah melihat kekesalan di wajah Anggun
"Aku lelah ,Rian...!"
"Aku serius ingin mengajakmu jalan jalan..."cetus Febrian mantap dalam gaya kasualnya
Dan sekali lagi Anggun merasakan dunia nua akan kiamat jika Febrian terus berada di sisinya.
dia takut akan terjerat seperti Novi..di campakkan setelah dibuai oleh pesona nya!
"Pulang dan urus lah kekasihmu...!"
"Kami sudah putus...!!jadi jangan sebut nama dia lagi di hadapanku...!"sergah Febrian sengit.
"Setidaknya kamu harus menghalangi kegilaannya pada Novi..!!"
"Tidak...sampai Novi menyerah dan kembali padaku,aku baru akan menyingkirkan Devina..!"
"Cintamu sakit,Rian...!!"desis Anggun jemu.
"Kamu tidak akan tau sebelum tau rasa kehilangan itu seperti apa..."
Anggun tersenyum sinis.tidak tau arti kehilangan seperti apa...?
"Jangan mengajariku,sialan...!!!tau kah kamu betapa sakitnya aku ketika Farrel datang dan memberiku undangan yang bertuliskan namamu diatasnya...??" desis Anggun getir,airmatanya tertumpah,hatinya begitu sakit mengingat masa itu.
"Dan melihat orang yang kamu tunggu selama ini menikahi sahabatmu sendiri...??"
Febrian tidak mampu berkata apapun saat melihat air mata Anggun yang bergulir jatuh dari pelupuk matanya.
Jika Anggun bisa tersakiti akibat ulahnya,bagaimana dengan Novi yang telah mengandung anaknya saat itu..?
"Maafkan aku..."suara Febrian melunak.
"Jika kamu bisa melihat aku tersakiti karena ulah mu...lantas bisa kamu bayangkan luka yang kamu torehkan di hati Novi...??dia hampir mati bunuh diri karena kamu...jika Farrel tidak menolongnya...!"
Anggun membuang mukanya dan menyuruh Febrian menghentikan mobil tepat didepan pintu pagar rumahnya.
"Kita sudah sampai..."desis Anggun datar tanpa menoleh sedikitpun kearah Febrian.
"Mari tidak bertemu setelah ini,Rian..."
Anggun tidak berkata apa apa lagi dan membuka pintu mobil nya,menunggu Febrian mematikan mesin dan keluar dari mobilnya
Febrian pun keluar dan berjalan santai menghampiri Anggun sambil menyerahkan kunci ke dalam tangan Anggun.
"Selamat malam....aku berharap kita masih bisa berteman setelah ini..."
"Jangan...sebaiknya jangan,Rian..."sahut Anggun tawar.
"Uruslah Devina...supaya tidak melukai orang yang tidak bersalah..."
Saat Febrian melihat kegetiran di mata Anggun ada nya kenyerian di hatinya.harus kah dia berhenti mengambil kembali Novi..?
tapi dia ingin mengambil kembali miliknya dan juga anaknya!
"Aku akan mengurus,Devina...."sahut Febrian ketika Anggun memutar tubuhnya masuk ke dalam rumahnya.Namun tiba tiba Febrian meraih tangan Anggun.
"Dengan catatan...kita bisa berteman...aku akan menghentikan Devina.."
Anggun menoleh kaget saat mendengar ucapan Febrian barusan.
dan airmata menggenangi matanya kembali ,tampak berkilauan di gelapnya malam.
"Akan ku pertimbangkan jika...jika kamu bisa melakukannya..."balas Anggun sambil melepaskan tangannya dari Febrian
"Karena Farrel...?"
Anggun tidak menjawab dan memutar tubuhnya hendak masuk ke dalam rumah secepatnya dan tidak ingin bertemu dengannya lagi.
"Hei...jawab aku...."tantang Febrian gemas.
Sudah gilakah dua wanita ini menggilai kakaknya separah itu...???tidak Novi maupun Anggun...!hatinya begitu tersulut emosi karena harus kalah oleh kakaknya sendiri..!
Anggun berbalik menatap kembali kearah Febrian.
"Ya...aku tidak ingin melihat Farrel tersakiti...karena dia tidak pantas untuk merasakan itu,Rian....!"
"Tapi dia..dia sudah menyakitimu...!"
Anggun menggeleng sedih
"Tidak...aku sendiri yang memilih untuk mencintainya...dan dia telah memilih Novi pada awalnya.."
Mata Anggun begitu menyisyaratkan kepedihan dengan sebuah senyuman getir.
"Dan aku ingin dia bahagia dengan pilihannya.."cetus Anggun dengan suara tertekan.
"Kamu terlalu naif,Anggun....!!"sindir Febrian pedas dengan intonasi mengejek
"Jika mencintai seseorang...kenapa harus melepaskannya jika memang kamu bisa merebutnya kembali...???"
Seulas senyum pahit menghiasi sudut bibir Anggun.
"Karena cinta mu posesif...cintamu sakit,Rian..!!Buat apa memiliki seseorang jika hati nya tidak bersamamu...???"
Lalu tanpa menoleh lagi Anggun berjalan masuk ke dalam rumahnya.