Jam empat kurang seperempat subuh Novi sudah terbangun dan membantu Farrel berpakaian serta memperbaiki letak dasinya.
"Beres..."ucap Novi sambil tersenyum
"You looks handsome..."
"Thanks...baby...take good care...selama aku di Bandung..jaga Reno baik baik yah..."
Farrel pun menuju ke ranjang Reno yang masih terlelap.dikecupnya berkali kali pipi gembilnya hingga Reno menggeliat merasa terganggu tidurnya.
"Sudah mas...Reno terusik tuh..."sergah Novi sambil memeluk pinggang suaminya dari arah samping .
Farrel menoleh ke arah samping sambil merengkuh Novi ke dalam dengkapannya membiarkan istri nya bermanja sejenak.
"Uhh...sekarang yang manja bukan Reno saja...tapi mommy nya yang double manja..!"goda Farrel saat mengecup kening Novi dengan lembut.
"Yupp..let me smelling your scent for a moment..."pinta Novi tiba tiba dan menduselkan kepalanya ke dalam leher Farrel manja.dalam hatinya terbersit kegalauan
apa karena dia terlalu manja dengan suaminya..atau ada sesuatu yang tidak bisa dia ungkapkan..?
Seakan mengetahui kegalauan istrinya,Farrel meraih tangan istrinya ke dalam dadanya dengan tangan kirinya sambil meletakkan tangan kanannya membuat tanda salib dan mengucapkan Atas nama Bapa..dan putra,roh Kudus..amin..
Novi pun mengikuti suaminya sambil menutup kedua matanya.
"Kami mohon padamu ya Bapa berkatilah dan berikan lah cuaca yang cerah selama perjalanan suami hamba hingga sampai tujuannya serta jauhkan dari segala marabahaya..."ucap Novi sendu
"Dan berkati lah istri dan anak hamba senantiasa selalu dalam lindunganMu ya Bapa selama hamba tidak berada di sisinya..."ucap Farrel
"Kami berserah dan percayakan semua ke dalam tanganMu ya Bapa dalam nama putra mu Yesus Kristus untuk sekarang dan selama lamanya,amin...."
Novi dan Farrel mengakhiri doa mereka dengan tanda salib kembali sambil meraih liontin kunci yang tergantung di leher Farrel,Novi mengecupnya mesra.
"Kunci ini akan senantiasa bersama mu mas..anggaplah sebagai pengganti diriku.."
Farrel mengangguk sambil tersenyum dan menggandeng Novi keluar dari kamar menuju lantai di bawah dimana Wira sudah menunggu majikannya.
Ketika Farrel tiba di depan pintu rumah,dia melihat Wira masih belum menyalakan mesin mobilnya.
"Kenapa Wir...?ada yang rusak kah...??"tanya Farrel heran sambil berjalan menghampiri Wira.
"Iya dok...sepertinya pak Santo kemarin lupa mematikan lampu depan..dan sekarang mesin tidak bisa starter ....butuh di charge baterainya dok...karena ini mobil matic tidak bisa di dorong...!"ucap Wira memberikan penjelasan kepada majikannya.
"O ala...."keluh Farrel yang tampak bingung sekarang.sedangkan dia jam sebelas siang paling lambat sudah harus sampai di Bandung.
"Pakai mobil ku aja dulu mas...nanti aku suruh supir ayah jemput atau naik grab ke rumah sakit...."sergah Novi sambil masuk ke dalam rumah untuk mengambil kunci mobilnya.
"Kamu yakin baby...?aku pakai mobilmu..??"
Novi mengangguk dan menyuruh Wira untuk memanaskan mesin mobilnya segera dan Wira pun menuruti perintah majikannya
Novi mengeluarkan tas jinjing Farrel dan memberikannya kepada Wira sebelum menyalakan mesin mobilnya.
"Aku jalan dulu ya baby..."pamit Farrel sambil mengecup kening istrinya begitu Wira melaporkan sudah siap berangkat.
"Hati hati di jalan mas...kabari kalau sudah sampai..."ucap Novi ketika mengangkup rahang suaminya dengan kedua tangannya sambil mengecup pipi Farrel lalu membiarkan suaminya masuk ke dalam mobil.
Lama Novi berdiri di depan pagar dan melihat kepergiaan Farrel sampai mobilnya menghilang di belokan depan.
Wira melajukan kecepatan rata rata .awalnya mobil berjalan mulus tanpa ada masalah meski jalan masih sepi dan gelap. hanya tampak beberapa mobil dengan cahaya lampunya disepanjang perjalanan mereka.
Tiba tiba Farrel melihat cahaya silau dari lampu sorot mobil yang datang berlawanan arah .lampu sorot yang amat menyilaukan matanya,tiba tiba seseorang menerjang ke depan mobil mereka,dalam detik itu juga Wira menginjak rem nya kuat .mobil terhenti dan terbanting ke sisi kiri badan jalan setelah badan orang yang menerjang mobil mereka terlentang di badan jalan.
Wira dan Farrel memburu keluar dan berhenti tepat di tubuh orang tersebut.
Tiba tiba mata orang tersebut terbuka dan dari arah belakang muncul empat orang pemuda bertubuh besar seperti algojo seakan siap menghabisi nyawa mereka.
Farrel merasakan pukulan kuat tepat di bagian punggungnya ,lalu satu orang datang lagi menyerangnya dengan tendangan yang bertubi tubi di dada dan perutnya.
Farrel meringis kesakitan dan darah mengucur keluar dari bibirnya begitu sebilah belati di tusukkan ke perutnya.
Wira yang sudah babak belur,muka nya hancur dipukuli dengan broti,namun masih dalam sadarnya dia melihat sang majikankan telah terkapar berlumuran darah dilantai.
"Jangan bunuh dokter Farrel....!!"mohon Wira dengan suara basah,sambil merangkak ke tempat Farrel terkapar dengan tubuh yang menggelepar seperti seekor ikan yang diletakkan diatas tanah,dengan darah yang terus mengucur keluar dari bibir dan memegangi perutnya yang tertancap belati.
Ketika seorang pemuda hendak melemparkan sebuah batu ke kepala Farrel tiba tiba dihentikan oleh seorang kawannya yang memburu ke depan begitu mendengar Wira menyebutkan nama dokter Farrel..
"Berhentiii....!!!"cetus pemuda bermasker hitam itu tiba tiba ketika nama dokter Farrel terucapkan dari Wira yang juga sekarat.
pemuda itu mendekati tubuh Farrel dan menarik tag name yang terselip di kantong baju Farrel,matanya membelakak terkejut.
'dr Farrel Baskoro M ked (OG)SpOG,FICS',peserta dari rs bersalin stella maris..'
"Hentikannn..cepat bawa mereka ke rumahsakit...!ini satu kesalahan...!!"jerit pemuda bermasker hitam itu panik.
"Kamu gila...mau di penjara...??"sergah satu pemuda lagi marah.
"Lagian wanita itu akan menggila kalau mobil mereka tidak kita ledakkan dan melihat mayat mereka..!!ingat dia sudah membayar kita..!"
"Persetan....!!!aku akan membawa mereka ke rumah sakit...bakar mobil itu dan buat seakan sudah kita lenyapkan ..!!"sahut pemuda bermasker hitam itu marah sambil memerintahkan temannya yang lain membopong tubuh Farrel dan Wira ke dalam mobil mereka.
"Lalu mayat mereka...??"
"Apapun itu ,pakai otak kalian mencari pengganti mayat mereka..!"ucap pemuda bermasker hitam itu separuh membentak sambil mengeluarkan dua ikatan uang seratus ribuan dan menyerahkan kepada temannya.
"Ambil dua puluh juta itu dulu untuk mencari mayat pengganti mereka..!"
"Kamu pikir keluarga mereka bodoh...??asal ambil mayat yang tidak di kenal..?"
Lalu pria bermasker hitam itu melihat ke kalung yang melekat di leher Farrel lalu tanpa berfikir panjang lagi membuka kalung tersebut dan tag name peserta Farrel ,melemparkannya langsung kepada temannya.
"Tuh...kalungkan pada mayat yang akan kalian pakai sebagai pengganti mereka saat membakar mobil itu...!!"
Pemuda bermasker hitam itu lalu masuk ke dalam mobil membawa Farrel dan Wira ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
****
Novi merasa resah tidak dapat terhubung ke handphone Farrel.seharusnya dia sudah sampai di Bandung.parahnya handphone Wira juga tidak bisa tersambung...!!!
Dan tidak biasanya Farrel mematikan handphonenya kecuali acara simposiumnya tengah berlangsung.
Ini seharusnya breaktime untuk makan siang.
Tidak lama kemudian handphone Novi berdering,dengan cepat dia menoleh ke arah layar monitor.dari nomor tidak dikenalnya..!
Dengan ragu Novi mengangkatnya.
"Halo...??"jawab Novi begitu mengangkat panggilan dari nomor tidak dikenal tersebut.
"Halo,selamat siang...benar dengan dr Novianty kristy...??"terdengar suara pria diseberang sana.
"I...iya...saya sendiri...darimana ini...??"tanya Novi dalam nada suara tersendat,dadanya berdegup kencang
"Kami dari kapolsek Cianjur dengan saya AKP Banu sunarto..mau mengabarkan mobil dokter ditemukan terbakar disisi jalan lintas cianjur -bandung km 13 dan ada dua orang yang terbakar didalamnya dan meninggal dunia..."
Novi merasakan seakan ada petir yang menyambar diatas kepalanya.tubuhnya langsung ambruk diatas lantai ruangan IGD.dan handphonenya langsung jatuh terbanting diatas lantai.
Seluruh perawat yang berdinas kelabakan ,terkejut melihat dokter mereka mendadak ambruk diatas lantai.
"Dok..dokk..ada apa dok....??"tanya suster Maudy panik sambil mengguncang bahu Novi ketika melihat betapa pucatnya wajah Novi dan tidak mampu berkata apapun.
"Dok..dok.....!!ada apa dok...jangan menakuti kami dok...!!"
Bayu yang baru memasuki IGD terlonjak kaget begitu melihat Novi yang terkulai lemas diatas lantai.
"Dok...cepat kesini ...!!dokter Novi ambruk setelah menerima panggilan di handphone nya.!"
Tanpa berfikir panjang lagi,Bayu langsung menggendong tubuh Novi ke dalam bangsal dan merebahkan nya diatas tempat tidur.
"Nov...back to your sense...apa yang terjadi...???"panggil Bayu sambil terus menepuk lembut wajah Novi yang tampak pucat namun airmata jatuh dari pelupuk matanya
"Tarik nafasmu..pelan pelan...."
lalu Novi pun menarik nafas berusaha mengendalikan diri nya.
"Ada apa..hmm...??"tanya Bayu sambil menepuk lengan Novi ringan.
"Bay....mo..mobilku terbakar...di lintas cianjur bandung...Far..Farrel di dalam...."
Lalu tangis Novi pun meledak sejadi jadinya,dadanya terasa begitu sakit.. bersamaan dengan Bayu yang terpukau mendengarkan apa yang baru diucapkan Novi.
"I ....in..ini..bohong kan Bay...??"
"Aku..akan coba menghubungi om Arun untuk membantu mu menyelidiki kasus ini..."sahut Bayu ketika memeluk Novi untuk menenangkan teman baiknya itu ,karena om Arun nya kebetulan menjabat sebagai kapolresta di Bandung.
"Ak..Aku..mau berangkat ke Cianjur,Bay...!!"sahut Novi panik masih dalam isak tangis berusaha bangkit dari tempat tidur.
namun Bayu keburu menghalanginya.
"Tunggu..aku akan pergi bersamamu ..!!'
Bayu pun menghubungi Anggun untuk ikut menemani Novi menuju lokasi kejadian,karena dia takut tidak akan sanggup mengurusi Novi sendirian..dia butuh Anggun..karena hubungan mereka bertiga melebihi sekedar teman .
Dia sangat khawatir melihat kondisi Novi yang terduduk dengan tatapan kosong dan airmatanya tidak berhenti mengalir.
Novi memendamnya dalam diam..itu yang berbahaya..karenanya dia butuh Anggun untuk tetap disamping Novi..!
"Gun..kamu dimana...??"tanya Bayu begitu Anggun mengangkat handphonenya.
"Baru keluar dari rumah sakit..kenapa Bay...??"keluh Anggun lesu ketika hendak membuka pintu mobilnya.
"Farrel kecelakaan di cianjur...!!mobil nya terbakar...ini aku lagi bawa Novi mau kesana..tapi..."
Anggun tersentak dan hampir jatuh begitu mendengar apa yang di ucapkan Bayu barusan.
"Ngunn.....!!!!kamu dengar ga sih...??"kesal Bayu seperti di kacangin Anggun .
Anggun langsung jatuh duduk tersungkur di samping pintu mobilnya.
"Apa kata mu,Bay...???Farrel kenapa...???"tanya Anggun dengan suara yang bergetar menahan nyeri di dadanya.
"Farrel kecelakaan...mobilnya terbakar..!!"
Bayu mengulangi ucapannya.
"Ba..baiklah..jemput aku di rumah sakit,Bay..."desis anggun lirih berusaha untuk menjawab Bayu serta dengan sisa kekuatannya dia berusaha bangun dari sisi mobilnya.
"Ya..Tuhan....kenapa harus dia ..??"desis Anggun pilu dalam sela isak tangisnya.
Kenapa dadanya begitu sakit seperti ini..?tidak sepantasnya dia seperti ini..!Farrel sudah menjadi milik Novi..sahabat baik nya sendiri..Namun..sekuat apapun Anggun berusaha..dia tidak mampu menyembunyikan rasa yang selalu tersimpan untuk Farrel seorang..!
"Hei...ada apa...??"tiba tiba terdengar sapaan seseorang dari samping yang menarik lengannya, dan Anggun pun menoleh,Febrian tengah berdiri tegak di depannya kini.dan terlambat buat Anggun untuk menghapus airmatanya.
Febrian menatap Anggun dengan tatapan penuh selidik.
"Buat apa kamu kesini...??"tanya Anggun dingin.mendapat jawaban seperti itu Febrian merasa tersinggung .
"Siapa yang membuatmu menangis...??"
"Bukan urusan mu...pulang lah...!!!"jawab Anggun ketus menunjukan kejengkelannya.
"Bukankah sudah ku katakan jangan bertemu lagi...sebelum kamu bisa menghentikan kegilaan kekasihmu...!!"
"Jawab pertanyaan ku...kenapa kamu menangis...??"geram Febrian sambil mempererat cengkeramannya di lengan Anggun.rintihan kesakitan Anggun terdengar namun tidak membuat Febrian melepaskan tangannya dari lengan Anggun.
"Brengsek...!!sebenarnya apa mau mu,Rian..??kenapa kamu selalu mengacaukan hidup orang...????"bentak Anggun sengit
"Apa maksud ucapanmu,hahh....???"bentak Febrian kembali tak kalah sengitnya.
"Menyingkirlah ..!!!"
"Jawab aku dulu...!!"
"Aku menangis untuk FARREL...!!!!mobilnya terbakar...puassss...??????"teriak Anggun frustrasi memegangi kepalanya sambil berjongkok diatas aspal.
"Dan....mungkin dia sudah meninggal...!!!!itu yang kamu mau bukan....untuk lebih gampang merebut kembali milikmu...!!!"
Febrian merasa seperti ditimpuk seratus kilo batu diatas kepalanya.
Farrel meninggal...???tidak mungkin...!bukankah dia seharusnya bahagia..dia dapat mengambil kembali Novi dan anaknya..?
kenapa dia merasakan sakit dihatinya...??
Darah lebih kental dari air...!itu lah jawabannya..apapun yang terjadi..darah yang sama dalam tubuh mereka tidak dapat di ingkari..!dan rasa sakit itu datang dengan sendirinya ...
"Di..di..mana kejadiannya...??"tanya Febrian dengan suara bergetar.
"Bayu akan menjemputku sekarang untuk ke lokasi kejadian,mendampingi Novi..!"kata Anggun datar disela helaan nafasnya.
Tak lama kemudian mobil Bayu berhenti tepat didepan mobil Anggun.
Bayu membuka kaca jendela mobilnya,disampingnya terduduk Novi yang masih shock dan tampak linglung.seperti orang yang kehilangan jiwanya.
Pemandangan itu begitu membuat hati Febrian teriris.Betul apa yang di ucapkan Anggun barusan akan kenapa dia selalu mengacaukan hidup orang
"Cepat naik,Nggun...!!'perintah Bayu tegas sambil menatap tidak suka kepada Febrian.
dan tanpa menunggu lagi Anggun pun masuk ke dalam mobil Bayu tanpa menghiraukan Febrian lagi.
"Aku ikut...!"sergah Febrian tegas.
"Farrel itu kakak kandungku...!!'
Bayu menghela nafas panjang.meski tidak menyukai Febrian,namun Febrian adalah kerabat terdekat Farrel dan dia berhak untuk ikut.
"Masuklah...!"kata Bayu pasrah dan membiarkan Febrian ikut dengan mereka.
Namun Novi seakan tidak menyadari Anggun dan Febrian bersama dengannya dalam satu mobil.
Dia seakan tenggelam dalam dunia nya dengan airmata nya yang terus mengalir turun dari sudut mata sambil sesekali mengeluarkan isakan tangis.
Anggun mengalungkan lengannya dari belakang memeluk bahu Novi.
"Nov....its me..beib..."bisik Anggun lirih melihat Novi yang masih dalam diamnya.tidak membalas apapun.
"Jangan kamu tahan,Nov..!"
Setelah hampir tiga jam lebih perjalanan ,akhirnya mereka sampai di rumah sakit tempat kedua jenazah yang masih belum di indentifikasi karena menunggu keluarga korban.
Seorang pria muda tinggi berpakaian polisi telah menunggu kedatangan mereka di depan pintu kamar mayat.
"Selamat sore..saya AKP Banu Sunarto.."sapa pria berbaju polisi itu begitu melihat rombongan keluarga korban.
"Sore pak..." Febrian melangkah kedepan lebih cepat
"Saya adiknya dr Farrel...boleh kami melihat jenazahnya lebih dulu...??"
"Ohh silahkan...mana istri korban..??"tanya sang polisi kepada Febrian .
"Sa...saya istri dr Farrel...."cetus Novi setelah kian lama terdiam.
perwira muda itu menatap langsung kepada Novi yang tampak kacau,namun masih menampilkan sisi kecantikan nya yang memukau.dan perwira muda itu hampir terbuai dan namun dia berusaha kembali ke alam sadarnya.
"Silahkan..."ucap perwira itu mempersilahkan Novi memasuki ruangan jenazah.namun sesaat sebelum Novi memasuki pintu ruang jenazah,Febrian meraih tangan Novi.
"Jangan masuk...jika kamu belum siap...sayang..."ucap Febrian salam suara setengah berbisik .
Novi menatap ke arah Febrian sesaat
"Lepaskan,Rian.....aku ingin melihatnya ..dan berharap itu bukan dia...!!"
lalu Novi melepaskan tangan Rian dan berjalan memasuki ruang jenazah diikuti oleh Febrian dan Banu Sunarto.
Seorang petugas ruang mayat membuka dua kain putih penutup jenazah,secara bersamaan tampaklah dua mayat yang sudah tampak hancur keadaan wajahnya serta dalam keadaan gosong.sungguh mengerikan!!meski seorang dokter dan pernah menyentuh mayat,namun ini adalah mayat terparah yang pernah Novi liat!
Spontan Novi menggelengkan kepalanya
"Bukan...aku..yakin...dia bukan Farrel...!!"desis Novi pilu sambil menggeleng kuat
"Tapi..kami menemukan ini di badan korban.."cetus Banu Sunarto sambil memperlihatkan sebuah kalung liontin berbenntuk kunci serta tag nama Farrel yang telah dikemas dalam plastik sebagai barang bukti.
"Meski pun begitu bukan artinya jenazah ini adalah suami saya,pak!!"bantah Novi sengit meski airmata masih bergulir jatuh diatas pipinya ketika melihat liontin kunci tersebut.hadiah dari Farrel semalam. lalu Novi menoleh kearah Febrian yang masih berdiri mengamati mayat tersebut
"Pak..aku ingin mengajukan indentifikasi DNA pada jenazah ini..!!aku yakin ini bukan suami saya dan juga yang disebelah ini bukan supir saya...!" sahut Novi tegas ketika melihat ke arah Banu Sunarto ,polisi yang menangani kasus ini.
"Rian..sample darahmu dibutuhkan dalam test DNA ini..."kata Novi kepada Febrian yang kini berdiri disampingnya.
"Ya..aku bersedia diambil sample darahku..aku juga merasa...jenazah ini bukan Farrel...!!"
Namun Febrian termenung sesaat,otaknya berfikir siapa yang mendalangi semua ini..?ini jelas bukan kecelakaan murni..!
"Tapi...apakah masih memungkinkan menjalani test DNA sedang keadaan jenazah ini sudah rusak dan gosong...??"tanya Febrian ragu ragu
"Bisa...jika darah tidak memungkinkan...kita bisa ambil sample dari tulang mayat.."
Novi segera bergegas keluar dari kamar jenazah,meski yakin itu bukan Farrel...lantas dimana Farrel dan Wira..??apakah mereka disekap atau dibunuh di tempat lain..??
"Bagaimana,Nov..???"tanya Bayu cemas begitu melihat Novi berjalan keluar duluan.Bayu langsung bangkit dan mendekati Novi .sedang dari arah belakang menyusul Febrian dan Banu Sunarto keluar dari kamar mayat.
"Bukan...mayat itu bukan Farrel dan bukan juga Wira...!!" jawab Novi tegas.
"Aku mengajukan proses test DNA dari sample darah..setidak nya dalam 24jam sudah bisa dapat hasilnya..!"keluh Novi lemas ketika duduk di kursi tunggu pasien tempat Bayu dan Anggun menunggunya.
"Semoga mayat itu masih bisa diambil sample darahnya..meski 1ml...itu sangat berarti untukku..."
"Tenanglah,Nov.. akan menghubungi dr wirani untuk membantu dalam mempercepat test DNA ini di lembaga biologi molekular eijkman.."sambung Bayu sambil merangkul bahu Novi.
"Setidaknya kita bisa sedikit lega,jika mayat yang gosong itu bukan Farrel ataupun Wira.."
"Ya...kamu harus kuat,Nov..."desis Anggun sambil menggenggam tangan Novi kuat.
Novi mengangguk lemah.matanya yang sembab mulai membengkak serta kepalanya terasa berat.
"Aku akan mencari mas Farrel hingga dapat...aku yakin...kecelakaan ini telah direncanakan...."
"Maksudmu....ini ulah wanita gila itu lagi..??"tanya Anggun dengan tubuh bergidik ngeri.
"Ya...bisa jadi ini ulah dia lagi ..! seorang OCD akan melakukan apapun demi mendapatkan apa yang telah menjadi obsesinya...!!dan mas Farrel telah menjadi obesesinya..!!"kata Novi lirih disela helaan nafas panjangnya .