Jevier sedang berada di perusahaan utama milik nya, ia menuju ruangan kerja nya yang berbeda di lantai atas dengan menggunakan lift khusus CEO.
"bacakan jadwal ku hari ini"perintah nya pada asisten yang baru saja menekan tombol untuk menuju lantai atas
"hari ini tidak terlalu padat pak, 30 menit lagi akan ada rapat untuk membahas soal pembuatan aplikasi untuk perusahaan utama
jam 1:30 ada undangan di university Nasional Demin, lalu free sampai jam 8:00 malam bapak harus menghadiri undangan pesta Relasi dengan perusahaan maju dari berbagai negara.
setelah undangan itu tidak ada lagi jadwal lainya hari ini"
"ok, perintah kan sekertaris ku untuk segera menemui ku di ruangan"
"baik pak" jawaban nya di ikuti dengan pintu lift yang sudah terbuka, dan memperlihatkan dua orang wanita yang telah menunggu ternyata sekertaris itu telah menunggu nya sedari tadi.
Jevier dan juga 3 orang di belakang nya memasuki ruang utama perusahaan itu, ruangan dengan segala kemewahan yang ada di dalamnya nya sala satu daya tarik dari ruangan COE itu adalah lukisan seorang gadis dengan rambut panjang juga pakaian khas sebelum zaman modern tepat nya ribuan tahun lalu, tak hanya satu bahkan Jevier juga memiliki lukisan yang sama di Mension nya.
"ini rincian nya pak"ucap seorang wanita sembari meletakan beberapa berkas di atas meja.
"baik, kalian bisa keluar sekarang saya akan menyusul"
"baik pak" jawab mereka hampir serentak sambil sedikit menunduk lalu menuju pintu keluar. Jevier melihat punggung 3 orang itu semakin menjauh dan hilang di balik daun pintu ia pun sedikit meregangkan badan nya sambari melepas kancing jas nya. tatapan tajam seketika menjadi sendu mengarah pada lukisan tua itu, tak lama rapat akan di mulai namun sang pemimpin masi sibuk mengikuti alur ingatan yang membawah ribuan tahun lalu. mengingat semua itu sama hal nya masuk dalam lemari waktu seakan ia melihat dan merasakan kembali apa yang ia rasakan ribuan tahan lalu. Namun sekarang tahun 2020 dimana semua telah berevolusi, Jevier menikmati semua perubahan hanya untuk menemukan tujuan nya yaitu menemukan kembali Sosok manusia indah yang berwujud wanita cantik persis seperti lukisannya di dinding dan membayar semua hal yang membuat nya menyematkan rasa bersalah di dirinya
FLASHBACK ON
~~~ sebuah kastil berdiri kokoh di topang pilar-pilar pilar besar di setiap sisi nya, bernama black forest di mana pohon-pohon besar dan nyanyian menjadi pelengkap hutan yang terlihat sepih itu. dahan pepohanam besar yang telah menyatu menyebabkan cahaya matahari tak sepenuhnya masuk dan indah nya senja tak terlihat jika berada di hutan yang di takuti oleh kelompok manusia itu
daerah manusia dan iblis di pisahkan oleh garis yang telah di setujui oleh leluhur mereka agar tak terjadi perang dan kembali ke hakikat nya bahwa Manusi dan iblis mempunyai alam yang berbeda.
Nama Jevier telah menjadi sosok yang di takuti pada zaman itu di mana ia adalah seorang King of devil yang menempati Kastil tua, juga seorang penguasa di Black forest.
Malam itu King Jevier berdiri di dapan batas wilayah di mana jika di lihat dari atas itu nampak seperti bagian hitam dan putih.
Jevier melihat kearah wilayah manusia di mana nampak bintang kecil dan bulan yang berada dalam bentuk bulat sempurna nampak damai di sana sepertinya Manusia sedang menikmati malam mereka di musim panas.
hingga fokus nya berganti pada seorang gadis yang tak terlihat berlari mendekati black forest nampak juga di belakang nya beberapa pria bertubuh kekar dan menutup mukanya dengan benda dengan topeng
Jevier menyipitkan matanya untuk lebih jelas melihat wajah para pria itu,
"kenapa mereka terlihat seperti bangsa iblis ,lalu buat apa mereka mengejar anak Manusia itu?" _ batin nya bertanya pada dirinya sendiri dan tetap fokus pada pria dengan wajah yang tertutup topeng itu.
hingga gadis itu terlihat bingung karna para pria berbadan kekar telah mengepungnya. hingga tak ada pilihan lain walau sempat mempertimbangkan keputusan nya itu dan tak lama gadis bertubuh mungil itu langsung melempar tubuh nya ke wilayah iblis. keputusan yang sangat sulit ia tau konsekuensi dari tindakan nya itu namun ia tau jika tak melakukan hal itu maka dia juga akan mendapatkan kematian dalam mempertahan mahkota nya sebagai seorang wanita.
Melihat hal itu para pria itu melapas topeng yang mereka kenakan dengan menatap ketakutan tak percaya dengan aksi yang di lihat tadi, gadis itu tak terdengar lagi dia telah di telan kegelapan Black forest.
"umm seperti nya wajah Iblis cukup populer di wilayah di manusia" tersenyum miring dan menatap topeng di tangan para manusia itu.
Black forest yang baru saja merasakan kehadiran manusia langsung merespon, gemuruh angin juga beberapa cahaya dari Sambaran kilat membuat para manusia itu sekilas melihat Jevier yang sedang berdiri dengan wajah datar nya juga tatapan mematikan tak sampai satu menit para manusia itu berlari menjauhi hutan.
"Nafsu manusia memang sangat tinggi" Jevier melirik wanita yang sedang tak sadarkan diri tergeletak di tanah mendekat dan menatap lekat ke wanita di kakinya itu
"akan lebih sakit jika kaki mu melangkah untuk kembali begitupun dengan kamu yang baru saja memasuki wilayah kami maka
sakit itu akan membunuhmu secara perlahan, tak ada pilihan sekarang arahmu hanya satu yaitu kematian, ini pilihan mu nikmat saat-saat malaikat maut menjemput mu"
"aku mohon tolong selamatkan kau" samar suara gadis itu membuat Jevier semakin menatap intens.
"kau telah memasuki wilayah iblis hak kami bukan menolong tapi membunuh mu, tapi aku tidak ingin melakukan hal kotor itu matilah dengan cara mu kau bisa kembali melompat ke wilayah mu atau tetap terbaring di sini"
"tolong" samar terdengar dan semakin lemah karna menahan sakit.
"baiklah jika tak ada pilihan lain selain kematian maka aku akan memilih cara ku untuk menikmati sisah nyawaku, seperti yang anda katakan" dengan sisah tenaga yang di miliki nya gadis itu berusaha menyampaikan apa yang dia inginkan
"lakukan dan nikmat"
"aku sudah memikirkan kondisi ku akan seperti ini, tapi sepertinya aku punya kesempatan lagi untuk memilih cara kematian ku, aku sangat ingin tau tentang hutan ini dan sekarang saya berada di sini di sisah hidupku saya akan menggunakan nya untuk mengobati rasa penasaran ku, tolong bantulah aku" setelah selesai dengan kalimat nya gadis itu kembali tak sadar kan diri namun Jevier belum merespon dan masi bertahan dengan wajah datar juga tatapan dingin. ~~~
FLASHBACK OFF
ketukan pintu membuat Jevier refleks mengalihkan pandangannya ke pintu dan dari sana muncul sekertaris nya.
"pak, semua telah berkumpul di ruang rapat"
tanpa menjawab ia langsung berdiri sambil merapikan jas nya dan menuju ruang rapat