Chereads / Perpisahan Yang Menyakitkan / Chapter 16 - Bab 41

Chapter 16 - Bab 41

*Setelah itu zalfa dan tukinah pun tidur lalu Safi pun masih belum tidur karena masih memikirkan gimana caranya mereka agar Safi tidak di kirim-kirim lagi ke luar kota (provinsi).

*Lalu Safi pun tidur dan pada subuh hari mereka pun bangun pada jam 5.00 wib. mereka pun mengambil air wudhu lalu shalat berjamaah di kamar hotel.

*Safi pun menjadi imam dalam shalat berjamaah tersebut, setelah selesai shalat mereka pun mandi secara bergantian.

*Selesai mandi mereka pun menyiapkan barang barang mereka untuk di masukan ke tas untuk di bawa pulang ke Medan.

*Setelah semua di rasa sudah siap mereka pun pergi meninggalkan hotel, di tengah perjalanan mereka pun terkena kemacetan di perbatasan Sumatra Utara dan Aceh di karena kan ada pemeriksaan rutin oleh kepolisian setempat.

*Safi pun ikut di stop oleh kepolisian dan mereka pun di periksa, setelah mereka di nyatakan aman dari semuanya mereka pun akhirnya di perbolehkan melanjutkan perjalanan mereka.

*Padahal malam nya mereka tidak ada penyetopan di karena kan sudah malam, dan setelah sudah sampai di Sumut tepatnya di kabupaten Langkat mereka pun menyempatkan untuk beristirahat sejenak lantaran Safi mulai mengalami ke lelahan.

*Setelah mereka telah beristirahat selama kurang lebih 30 menit akhirnya mereka melanjutkan perjalanan kembali menuju Medan.

*Sampai lah mereka di rumah dengan selamat, sampai di rumah Safi langsung ke belakang agar membersihkan tubuh dari segala makhluk yang menempel di tubuhnya.

*Sekiranya sudah di rasakan aman, Safi pun langsung ke kamar dan tidur hingga sampai sore baru lah iya terbangun dan segera shalat ashar.

*Pada keesokan harinya mereka pun berolahraga bersama anak dan istrinya, ini untuk pertama kalinya mereka berolahraga bareng.

*Setelah 2 bulan yang lalu mereka terakhir berolahraga bersama, anaknya pun sangat senang bisa olahraga bersama mamah nya karena iya biasanya selalu bersama papah nya saat berolahraga.

*Mereka pun berolahraga dengan menaiki sepeda zalfa pun di bonceng oleh tukinah di karena kan tukinah ada tempat untuk boncengan di belakang sepeda nya sedangkan Safi tidak ada.

*Dan mereka pun menuju ke lapangan merdeka untuk sekedar berolahraga di Karena kan di sana ada pasilitas umum yang lumayan banyak dan gratis hahaha.

*Lalu di saat mereka sedang mendayung sepedanya ada seorang pria yang jauh lebih mudah melirik tukinah saat naik sepeda.

*Sontak pria itupun mengajak ngobrol tukinah sambil mendayung sepedanya di jalan dan pria itupun meminta nomor HP istri Safi itu, karena dia tidak mengetahui bahwasanya tukinah itu sudah punya suami.

*Lalu tukinah pun tidak mengasih nomor HP nya di karena kan iya sudah punya suami dan Safi yang ada di depan nya pun melihat istrinya itu yang sedang ngobrol dengan seseorang.

*,Safi tidak mengetahui bahwa seseorang itu telah suka dan meminta nomor HP istrinya itu, dia hanya melihat ke belakang sambil menurunkan kecepatan nya agar bisa jalan bersamaan bareng istri dan anaknya.

*Setelah mereka jalan beriringan lalu sih pria itupun pergi meninggalkan tukinah dan anaknya

itu tadi siapa dek, *ucap Safi.*

gak ada mas, cuman orang lewat aja sambil memperingatkan anak kita di belakang, *ucap tukinah.*

oh syukurlah, *ucap Safi.*,

*Tukinah menyimpan rahasia ini, di karena kan iya takut salah paham dan akan membuat hubungan dia dan suaminya tidak baik.

*Akhirnya mereka pun sampai di lapangan merdeka, sampai di sana mereka Lalu beristirahat sejenak sambil membeli air di sana.

*Setelah di rasa sudah cukup istirahat mereka bertiga pun memainkan peralatan olahraga yang ada di lapangan tersebut dan dengan senang nya zalfa pun bermain perosotan di sana.

*Sedangkan Safi dan tukinah mereka main angkat besi dan main sepeda di tempat, sampai sesekali Safi mengajari istrinya berolahraga .

*Setelah di rasa sudah cukup mereka beristirahat kembali sambil menghilangkan keringat yang ada.

*Setelah hari sudah mulai siang mereka kembali menuju ke rumah dengan mendayung sepedanya masing-masing.

*Akhirnya sampai lah mereka di rumah sampai di rumah mereka pun langsung mengambil makanan dan mereka pun makan bareng di ruang tamu .

*Setelah itu Safi pun langsung bergegas ke teras sambil memikirkan bagaimana cara nya agar dia bisa membuka usaha ataupun bisnis lain selain bekerja.

*Safi masih termenung memikirkan membuka usaha, lalu iya baru ingat dan dia pun segera menuju rumah Tejo untuk meminta ide atau saran untuk usaha yang bagus untuk di jalankan.

*Lalu Safi pun cepat-cepat ke kamar mandi untuk mandi, selesai mandi dia pun langsung pergi ke rumah Tejo

mau kemana kamu mas, *ucap tukinah.*

mau ke tempat Tejo ada urusan sebentar, *ucap Safi.*

oh yauda jangan lama-lama ya, *ucap tukinah*

oke, *ucap Safi.*

*Setelah itu Safi pun berangkat menuju rumah Tejo, sampai di sana dia langsung

assalamualaikum tok tok, *ucap Safi.*

wa'alaikumsallam silahkan masuk, *ucap Tejo.*

gak usah, kita ngobrol di teras aja, *ucap Safi.*

*Mereka pun ngobrol di teras dan membahas untuk membuka usaha yang bagus untuk di buka

ini Jo aku mau tanya kau kan sudah ada bisnis sampingan, aku mau buka usaha apa yang bagus ya, *ucap Safi.*

Hem apa ya bingung juga aku, *ucap Tejo.*

kalau kau kan ada bisnis buka grosir kan, itu keuntungan nya lumayan ya Jo, *ucap Safi.*

ya lumayan juga sih, tapi itu agak ribet dan banyak biaya, kalau menurut aku lebih baik usaha pulsa aja kau itu gak ribet, *ucap Tejo.*

Hem bener juga sih, yauda terimakasih infonya, *ucap Safi.*

oke sama-sama, *ucap Tejo.*

aku pulang dulu ya, *ucap Safi.*

oke, *ucap Tejo.*

*Setelah puas ngobrol akhirnya Safi pun pulang, sampai di rumah iya langsung ngobrol bersama istrinya apakah dia mau membuka usaha jual pulsa atau kagak.

dek aku mau tanya sama kamu mau gak buka usaha nanti di rumah, *ucap Safi.*

ya boleh juga itu, mau buka apa kamu mas, *ucap tukinah.*

mau usaha pulsa gimana kamu setuju atau gak, *ucap Safi.*

ya terserah kamu, yang penting itu gak bentrok sama jadwal sekolah anak kita nantinya, *ucap tukinah.*

kalau itu pas kamu mau jemput kan bisa kamu tutup, *ucap Safi.*

oh ya sudah, *ucap tukinah.*

*Lalu selesai mengobrol dengan istrinya Safi pun langsung mandi dan shalat, setelah itu Safi mulai mencari tahu cara-cara memasarkan dan mengisi pulsa dari internet.

*Dan pada akhirnya iya pun sudah mendapatkan ide untuk membuka usaha pulsa itu di rumah nya.

*Alhamdulillah lumayan juga ternyata kalau untuk sampingan dan untuk tambahan sekaligus untuk tambah tambahan.