Chereads / Perpisahan Yang Menyakitkan / Chapter 20 - Bab 45

Chapter 20 - Bab 45

*Zavira pun bisa memaklumi hal itu karena akhir akhir ini kekasihnya itu memang lagi banyak sangat pekerjaan di kantor nya dan Tejo pun setiap hari selalu malam pulang nya.

*Lalu Tejo pun bangun mandi dan sarapan selesai makan dia pun bertanya kepada ibu nya tentang zavira

mah zavira ke mana ya, *ucap Tejo.*

zavira tadi dia berolahraga sendirian, habisnya kamu di banguni gak juga bangun, *ucap mamah Tejo.*

iya mah aku capek kali di tambah banyak pekerjaan di kantor pening jadinya,. *ucap Tejo.*

*Setelah bertanya kepada ibunya Tejo pun keluar menuju teras sambil melamun dan memikirkan sang pujaan hatinya itu.

*Lalu Tejo pun memikirkan kenapa jam segini belum balik juga lalu Tejo pun berencana untuk mencarinya, di saat Tejo mau mencari zavira di saat itu juga zavira pulang ke rumah.

*Tejo pun tidak jadi mencari kekasihnya itu lantaran sudah pulang dan Tejo berencana untuk mengajak jalan berdua bersama zavira akan tetapi zavira pun menolak ajakan dari Tejo itu.

*Zavira masih kesal lantaran Tejo dalam beberapa hari sebelumnya selalu mecueki dirinya karena sibuk dengan pekerjaan nya.

*Tiba tiba zavira pun dapat panggilan telepon dari orang tuanya dan orang tua nya zavira pun menanyakan kabar tentang nya dan menyuruh anaknya agar cepat pulang karena tidak enak lama-lama tempat calon suaminya.

*Lalu zavira pun tidak bisa menolak ajakan orang tua nya itu dan dia pun Minggu depan akan meminta Tejo untuk mengantarkan nya pulang ke rumahnya di Riau.

siapa itu vir yang telpon, *ucap mamah Tejo.*

Mama Bu, tadi aku di suruh cepat pulang, *ucap zavira.*

oh yauda ajakin aja itu Tejo biar dia yang anter kamu, *ucap mamah Tejo.*

iya, ntar saya ngomong sama Tejo, *ucap zavira.*

*Zavira pun akhirnya menghampiri Tejo dan mereka pun berbicara

Jo tadi saya di telpon sama Mama, di suruh pulang kamu bisa gak nanti anter aku, *ucap zavira.*

bisa, kamu pulang kapan, *ucap Tejo.*

Besok bisa, *ucap zavira.*

insyaallah bisa, yauda kamu persiapkan aja barang barang kamu, *ucap Tejo.*

*Lalu zavira pun membereskan barang barang nya yang ada di rumah Tejo dan dia pun akan pulang pada besok harinya.

*Lalu pada keesokan harinya mereka pun menuju ke Riau, Tejo mengajak orang tuanya untuk sekedar menemani dirinya mengantar zavira pulang ke rumahnya.

*Mereka pun berangkat pada malam hari sekitar jam 20.30 wib atau sehabis shalat isya dan di tengah perjalanan zavira hanya melihat wajah Tejo sambil sesekali menanyakan

sayang kalau kamu ngantuk istirahat dulu, *ucap zavira.*

gak apa-apa kok aku belum ngantuk, *ucap Tejo.*

*Akhirnya mereka pun sampai di rumah zavira pada jam 7.40 wib. sampai di sana Tejo langsung masuk ke dalam dan dia langsung tidur karena kecapean.

*Setelah itu Tejo pun bangun pada jam 11.00 wib. setelah itu Tejo pun mandi lalu sarapan selesai sarapan dia langsung duduk di teras sendirian tanpa ada yang menemani.

*Lalu orang tua zavira pun menghampiri Tejo di teras dan menanyakan tentang dirinya dan anaknya

Jo kok di sini kenapa gak menghampiri zavira, *ucap bapak zavira.*

iya pak ntar, soalnya saya baru bangun dan lagi kepingin sendiri dulu, *ucap Tejo.*

oh ya sudah, kamu kapan nikah sama zavira, *ucap bapak zavira.*

insyaallah tahun ini pak, *ucap Tejo.*

Alhamdulillah soalnya Vira itu sudah ngarep nak, karena dia itu cinta kali sama kamu dan dia takut kali kehilangan kamu, *ucap bapak.*

Hem iya saya pun juga sayang sama dia, tapi kan tau kalau nikah terburu buru itu bisa membuat bahaya, *ucap Tejo.*

Yaya, ya sudah bapak masuk dulu ya, *ucap bapak zavira.*

oke pak, *ucap Tejo.*

*Setelah itu Tejo pun masuk ke dalam dan mengetuk pintu kamarnya

tok tok Vira buka dulu dong aku mau ngobrol, *ucap Tejo.*

iya sebentar ya , *ucap zavira.*

*Lalu zavira pun keluar mereka pun akhirnya ngobrol di teras setelah ngobrol Tejo mengajak zavira untuk berkeliling kampung akan tetapi zavira menolak nya di karena kan cuacanya lagi panas sekali.

*Tejo pun memaklumi hal itu di karena kan bisa hitam nanti kulit nya

kenapa gak mau aku ajak jalan yang, *ucap Tejo.*

iya karena kamu lihat lah itu panas sekali, *ucap zavira.*

oh kamu takut ya kulit kamu yang putih itu gosong hahaha, *ucap Tejo.*

gak loh, kan kalau kita jalan panas panasan capek, *ucap zavira.*

iya deh terserah ibu aja hahaha, *ucap Tejo.*

*Setelah mereka ngobrol panjang lebar akhirnya mereka pun masuk dan meminta Tejo agar jalan berdua nya nanti sore.

*Setelah sore hari mereka pun jalan berdua

dan berkeliling kampung sambil mengobrol di jalan dan mereka pun memutuskan untuk singgah ke warung untuk sekedar ngobrol di warung sambil makan.

*Lalu mereka pun memesan makanan ke pemilik warung, setelah itu mereka pun menerima makanan dan ibu pemilik warung itu pun bertanya

ehh zavira lama ya gak beli di sini, *ucap ibu warung.*

iya Bu, soalnya jarang di rumah, *ucap zavira.*

ohyaya, itu siapa Vira pacar kamu ya, *ucap ibu warung.*

iya Bu, *ucap zavira.*

oh ya sudah silahkan di makan, *ucap ibu warung.*

*Setelah itu mereka pun memakan makanan yang ada di warung tetangga dan pengunjung warung di situ pun sangat kagum dengan Tejo lantaran iya sangat ganteng dan baik kepada semua orang di sana.

*Lalu pengunjung warung di sana pun membicarakan tentang zavira dan Tejo,

zavira sangat beruntung ya Bu, punya pacar yang sangat ganteng & baik seperti itu jadi kepingin aku punya menantu seperti itu, *ucap ibu setempat.*

makanya Bu kalau mau pilih itu orang kota dan dilihat calon anaknya baik atau kagak, *ucap ibu nongkrong warung.*

*Setelah mereka membicarakan tentang Tejo dan zavira, akhirnya zavira pun mengajak Tejo untuk segera pergi dari warung itu agar tidak menimbulkan kegaduhan ataupun pitnah.

*Setelah meninggalkan warung mereka pun melanjutkan perjalanan berkeliling kampung sambil melihat pohon pohon kelapa sawit yang ada di sana.

*Lalu mereka berdua melihat ada seorang nenek yang lagi kesusahan yang sedang membenarkan sepeda nya itu yang lepas rantai.

*Tejo pun menghampiri nenek itu dan membantu nenek memasang rantai sepeda nya

kenapa nek, sini biar aku pasang kan, *ucap Tejo.*

iya nak terimakasih banyak ya sudah membantu nenek, *ucap nenek.*

iya sama-sama lain kali hati hati nek, *ucap Tejo.*

iya nak, nenek pergi dulu ya assalamualaikum, *ucap nenek.*

wa'alaikumsallam, ucap Tejo dan zavira.*