Chereads / Perpisahan Yang Menyakitkan / Chapter 21 - Bab 46

Chapter 21 - Bab 46

*Setelah selesai membantu nenek nenek akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke rumah zavira dan untuk mempersiapkan diri untuk jalan-jalan ke kota.

*Sampai di rumah Tejo pun bercerita kepada ibunya perihal tetangga zavira itu

mah aku mau cerita, tadi kan kami makan di warung tiba-tiba ada tetangga nya yang pengen tau tentang aku & zavira."ucap Tejo."

iya namanya juga tetangga maklumlah, apa lagi kita orang kota atau tidak tinggal di sini pasti lah orang itu pengen tau,"ucap mamah."

iya tapi aku hiraukan saja mereka, aku anggap angin lalu aja, "ucap Tejo."

bagus itu, yauda mandi sana dan jangan lupa shalat juga, "ucap mamah Tejo."

iya mah, "ucap Tejo."

*Setelah mengobrol dengan ibunya Tejo pun langsung mandi selesai mandi iya pun shalat dan mempersiapkan pakaian yang bagus untuk nanti malam mereka jalan berdua dan berkeliling kota.

*Malam pun telah tiba waktunya mereka untuk jalan berdua, ketika itu Tejo pun memakai baju kemeja tangan panjang warna biru dan celana hitam serta sepatu yang berwarna biru.

*Zavira pun malam itu memakai baju syar'i berwarna merah jilbab merah dan memakai sepatu pansus berwarna biru.

*Lalu di saat zavira keluar Tejo pun melihat calon istrinya itu sangat cantik bagaikan bidadari turun dari surga.

*Tejo pun sangat kagum karena kecantikan sang calon istrinya itu, ibu zavira pun pernah berbicara kepada Tejo bahwasanya ada banyak warga kampung yang suka kepada anaknya, akan tetapi Vira menolak nya lantaran iya sudah mempunyai Tejo dan lebih dulu kenal dengan Tejo dari pada tetangga yang menyukai nya.

*Setelah itu mereka pun pamitan untuk sekedar pergi keluar jalan-jalan berdua

Bu pak saya pamit pergi dulu ya assalamualaikum, "ucap Tejo."

hati-hati kalian kalau ada apa-apa kabari kami wa'alaikumsallam, "ucap orang tua."

*Setelah itu memasuki mobil lalu Tejo membukakan pintu mobil kepada zavira layak nya yang ada di sinetron sinetron hehehe.

*Warga kampung ataupun tetangga zavira pun terpelongok melihat keduanya lantaran mereka berdua ganteng dan cantik, serta pakaian mereka pun sangat bagus dan menawan.

*Lalu tetangga nya pun berbicara di dalam hatinya semoga aja anak kita nantinya mendapatkan jodoh seperti Vira ya pah cantik dan ganteng.

*Tejo dan zavira pun akhirnya sampai di pusat kota Pekanbaru lalu mereka pun berhenti dan nongkrong di kafe tersebut.

*Mereka pun memesan makanan yang ada di kafe tersebut Tejo pun sangat kagum melihat karyawan kafe di sini yang memakai baju adat Melayu.

*Padahal di Medan sana Tejo belum pernah melihat karyawan kafe memakai baju adat Melayu dan Tejo pun tersenyum melihat ke ramahan karyawan kafe.

*Akhirnya pesanan mereka telah tiba mereka pun memakan makanan yang ada di sana dan makanan di sana pun sangat murah.

*selesai makan Tejo pun menyempatkan untuk menaiki panggung band yang ada di kafe itu dan Tejo pun menyanyikan sebuah lagu untuk zavira.

*Zavira pun tampak malu melihat tingkah sang pacar yang acak sekali tidak di duga duga, di saat Tejo bernyanyi semua pengunjung kafe sangat histeris dan menyukai suaranya yang bagus itu dan mereka pun ingin Tejo menambah beberapa lagu lagi.

*Setelah selesai bernyanyi lalu pengunjung kafe melihat dan menepuk tangan untuk seorang pria tampan dan merdu itu.

kamu bikin malu aja ahh, "ucap zavira."

loh kenapa, mereka semua aja senang melihat suara aku yang bagus ini masa kamu gak hehehe, "ucap Tejo."

ehh kepedean nih mentang mentang di bilang bagus sama penonton hahaha, "ucap zavira."

tapi bagus kan suaranya, "ucap Tejo."

iya bagus kok hehehe, "ucap zavira."

*Setelah itu mereka pun keluar dari kafe dan mereka pun pulang menuju ke rumah

sampai di rumah mereka pun langsung shalat selesai shalat mereka pun tidur.

*Pagi hari telah tiba waktunya Tejo dan orang tua nya untuk berpamitan pulang

pak Bu makasih sudah mau menerima kami di sini, "ucap Tejo."

iya sama-sama jangan sungkan datang ke sini, "ucap orang tua zavira."

makasih banyak pak Bu,"ucap orang tua Tejo"

iya sama-sama pak, "ucap orang tua zavira."

kalau kangen telpon aja atau langsung datang ke rumah ya hehehe, "ucap Tejo."

kepedean kali kamu ya, nanti kamu yang kangen hahaha, "ucap zavira."

kita lihat aja ntar siapa duluan yang kangen oke, "ucap Tejo."

oke lah kalau begitu hahaha, "ucap zavira."

aku pamit dulu ya assalamualaikum, "ucap Tejo."

wa'alaikumsallam hati-hati ya jangan kebut kebut kamu, "ucap zavira."

*Akhirnya Tejo dan orang tua pulang dan meninggalkan rumah zavira pada jam 7.00 wib. di tengah perjalanan Tejo pun senyam senyum sendiri karena telah berani tampil untuk bernyanyi di hadapan zavira dan orang banyak.

*Lalu orang tua nya menanyakan tentang tadi malam mereka jalan berdua

Jo kok papah lihatin kamu senyam senyum gitu, "ucap papah."

iya bener nih pah mungkin dia lagi menghayal yang enggak enggak ni hehehe, "ucap mamah."

ya bisa jadi itu mah, "ucap papah Tejo."

gak ahh, tadi malam itu aku pergi sama zavira ke kafe terus itu aku nyanyi di hadapan dia dan orang banyak dan banyak yang bilang suara aku bagus hahaha, "ucap Tejo."

oh itu toh, ya siapa dulu orang tua nya hahaha, "ucap orang tua Tejo."

*Akhirnya sampai lah mereka di rumah pada jam 20.00 wib, sampai di rumah mereka mandi, shalat dan selesai shalat mereka sarapan lalu tidur.

*Pada pagi harinya Tejo pun berangkat kerja agak lemas di karena kan dia baru menempuh perjalanan panjang kurang lebih 400 - 500 km .

*Lalu dia tetap memaksakan diri untuk bekerja di karena kan masih ada yang menumpuk pekerjaan nya itu.

*Lalu Safi pun menghampiri Tejo di ruangan nya dan memukul pundak Tejo

hai kenapa kok kayaknya capek kali nih, "ucap Safi."

iya nih tadi malam baru sampai rumah, habis anter zavira pulang ke rumahnya, "ucap Tejo."

oh pantaslah, yauda kerja dikit dikit aja, jangan terlalu di porsir, "ucap Safi."

siap senior, "ucap Tejo."

*Sore telah tiba waktunya mereka untuk pulang kerja, Tejo pun akhirnya memutuskan untuk tidak lembur dahulu, di karenakan dia kurang enak badan.

*Di saat Tejo mau pulang lalu bos nya pun menghampiri Tejo dan menyuruh nya agar dia lembur akan tetapi Tejo menolak nya

Jo nanti lembur ya, "ucap bos."

maaf sekali bos bukan gak mau tapi saya lagi gak enak badan maaf ya, "jawab Tejo."

oh ya sudah, "ucap bos."