Chereads / Perpisahan Yang Menyakitkan / Chapter 18 - Bab 43

Chapter 18 - Bab 43

*Setelah menempuh perjalanan kurang lebih hampir 1 jam akhirnya zavira pun sampai di bandara internasional Kualanamu Deli Serdang.

*Lalu zavira pun menelpon Tejo, tanpa di sadari Tejo telah sampai di Bandara terlebih dahulu dari pada zavira.

*Tejo pun akhirnya bertemu kekasihnya di bandara dan mereka pun berpelukan hahaha

tanpa pikir panjang Tejo dan zavira langsung menuju ke rumah nya.

*akhirnya mereka sampai juga di rumah pada jam 23.30. wib di rumah Tejo dan zavira pun langsung di suruh tidur oleh Tejo karena dia habis menempuh perjalanan jauh.

*Pada pagi harinya Tejo membangun' kan sang pujaan hatinya itu untuk shalat subuh lantas zavira pun langsung bangun dan shalat

*Setelah selesai shalat mereka pun memutuskan untuk berolahraga di area dekat rumahnya dengan menaiki sepeda milik Tejo.

*Lalu tetangga nya pun tersenyum melihat Tejo karena sudah menyapa mereka dan tetangga pun berbisik-bisik ke yang lain bahwasanya Tejo itu orangnya sangat baik dan tidak pelit seperti orang kaya pada umumnya yang pelit dan sombong.

*Setelah di rasa sudah cukup berolahraga mereka berdua pun akhirnya menuju pulang ke rumah dan Sampai di rumah mereka pun segera mandi dan makan.

*Setelah selesai makan dan mandi zavira pun duduk di teras lalu di hampiri oleh orang tua Tejo dan mereka pun mengobrol bersama di teras rumah.

*Di tengah-tengah mereka ngobrol Tejo pun datang menghampiri mereka

Vir kenapa kamu gak kerja di sini aja, kan kasian kalian jarang jumpa karena faktor jarak, *ucap papah Tejo.*

ya bukannya saya gak mau pak, tapi kan tau sendiri cari kerja di indo gak segampang yang di bayangkan, *ucap zavira.*

Hem iya bener, tapi kan kalau kamu tinggal di sini insyaallah bapak Carikan nanti kerjaan untuk mu nak, *ucap bapak Tejo.*

iya ada bener juga itu omongan papah, toh kamu kan pinter dan cantik kan gampang itu cari kerja dan ada tamatan nya lagi S1, *ucap Tejo.*

*Setelah di kasih tau oleh Tejo dan orang tua Tejo zavira pun hanya diam dan kayak belum siap untuk tinggal di sini.

apa kamu belum siap ya tinggal di sini, *ucap Tejo.*

gak gitu, aku kan punya orang tua di sana jadi kan gak mungkin aku tinggal kan mereka di sana, *ucap zavira.*

ya di ajak lah mereka semua ke sini, ntar aku dan papah akan Carikan kamu kerja di sini, *ucap Tejo.*

iya ntar aku tanyakan ke orang tua aku ya sayang, *ucap zavira.*

oke, *ucap Tejo.*

*Setelah mereka ngobrol mereka pun akhirnya masuk ke dalam dan mereka pun masuk ke kamar masing-masing untuk sekedar tidur siang agar tidak mengantuk saat undangan ke Binjai tempat teman kantor Tejo.

*Pada sore harinya Tejo dan zavira pun bersiap siap untuk berangkat ke Binjai untuk menghadiri pernikahan temanya itu.

*Di saat mereka sudah mau berangkat tiba-tiba Safi dan keluarga pun datang dan mengajak untuk pergi sama dan mereka pun pergi bareng Safi.

*Lalu di tengah perjalanan Safi pun meledekin Tejo

Jo Jo itu nurmen aja yang jauh lebih mudah sudah nikah masak kamu kagak kalah hahaha, *ucap Safi.*

santai tenang aja ntar aku tiba-tiba langsung siap hahaha, *ucap Tejo.*

hahaha gaya kali kau, buktikan sekarang, *ucap Safi.*

oke siapa takut, tengok aja ya hehehe, *ucap Tejo.*

hey kok jadi bising gini, fokus ke jalan aja mas , *ucap tukinah.*

iya mas cuman kasian aja lihat Tejo hahaha, *ucap Safi.*

*Zavira pun hanya senyum senyum melihat tingkah mereka berdua yang suka bercandaan dan zavira pun sudah memaklumi itu semua karena sudah kebiasaan mereka.

itu tengok zavira aja diem aja gak banyak omong kayak kalian, *ucap tukinah.*

dia itu emang gitu mbak orang nya, diem diem tiba-tiba nanti ngompol hahaha, *ucap Tejo.*

gitu kamu ya jahat, *ucap zavira.*

bercanda kok sayang, *ucap Tejo.*

*Setelah mereka menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit akhirnya mereka pun sampai lah di sana.

*Sampai di sana mereka Safi, tukinah,zalfa, Tejo dan zavira bertemu dengan Anjani, Anjani pun tampak sedikit menghindar dari mereka lantaran segan kepada zavira pacar Tejo.

*Di saat Anjani mau menghindar dari mereka lalu Safi pun memanggil Anjani yang tampak sendirian pergi ke pesta pernikahan teman mereka.

*Setelah di panggil oleh Safi akhirnya mereka duduk bersamaan

Anjani sini sama-sama kita ayok, *ucap Safi.*

Hem iya, *ucap Anjani.*

*Mereka pun masuk menuju acara pesta dan mereka pun mengambil nasi lalu duduk sejajar, sedangkan Tejo hanya diam tanpa mau mengomong sedikit pun.

ohya Anjani sudah lama sampai di sini, *ucap Safi.*

gak ahh, gak lama kalian datang aku pun sampe, *ucap Anjani.*

*Zavira pun tampak diam hanya bisa melihat dan melirik Anjani yang sendirian itu

lalu zavira pun berbisik-bisik kepada Tejo

yang kasihan ya Anjani sekarang kalau mau ke mana-mana selalu sendiri, *ucap zavira.*

iya aku pun gak tega lihat nya, apa lagi semenjak bapak nya meninggal dia tampak tidak mau pergi berdua dengan orang lain, *ucap Tejo.*

iya sih, gimana nanti pas pulang kita ajak pergi bareng aja dia, kasihan dia loh dan bahaya kalau dia sendirian, *ucap zavira.*

kamu yakin, nanti kamu cemburu, *ucap Tejo.*

insyaallah kagak cemburu, *ucap zavira.*

oke, *ucap Tejo.*

*Lalu Tejo pun menghampiri Safi dan berbisik-bisik agar nanti Safi mengajak Anjani pulang bareng

saf nanti ko ajak Anjani pulang bareng kita aja, *ucap Tejo.*

bagus itu ,tapi gimana dengan zavira, *ucap Safi.*

gak apa-apa malahan ini ide dia, *ucap Tejo.*

oh yauda, *ucap Safi.*

*Mereka pun selesai makan waktunya mereka untuk pulang dan mengajak Anjani

Anjani pulang sama kita aja yok, *ucap Safi.*

gak usah maaf, saya sudah mesan taxi online, *ucap Anjani.*

sudah gak apa-apa, gak akan cemburu kok zavira, *ucap Tejo.*

gak usah, *ucap Anjani.*

ayok lah Anjani ini aku yang ngajak plis, *ucap zavira.*

Hem ya sudah, *ucap Anjani.*

*Anjani pun akhirnya mau dan mereka pun pulang bareng, di tengah perjalanan mereka anak Safi yaitu zalfa mengajak untuk singgah sebentar ke lapangan merdeka untuk sekedar bermain di sana.

*Lalu Safi menolak ajakan anaknya itu di karena kan mereka sedang membawa Anjani dan segan kepada Anjani

maaf ya nak lain kali aja kita ke sana, *ucap Safi.*

ayok lah pah sudah lama loh kita gak ke sana, *ucap zalfa.*

Hem besok lah kita ke sana kan besok papah pereh gak kerja, *ucap Safi.*

aku mau sekarang ayok lah, *ucap zalfa.*

sudah gak apa-apa mas singgah di situ aja kita, *ucap Anjani.*

kamu yakin Anjani, *ucap Safi.*

yakin mas, *ucap Anjani.*