Chereads / Perpisahan Yang Menyakitkan / Chapter 19 - Bab 44

Chapter 19 - Bab 44

*Mereka pun akhirnya memutar arah dan segera menuju lapangan merdeka, sampai di sana zalfa pun langsung lari memegang erat tangan ibunya.

*Setelah sampai di sana zalfa mengajak kedua orang tuanya untuk menaiki mobil dayung mereka pun akhirnya memesan mobil dayung itu dan menaiki nya.

*Lalu Tejo dan zavira pun mereka menaiki APV dan mereka pun menaiki berdua saja serta menikmati permainan ini.

*Sedangkan Anjani hanya bisa melihat mereka bermain tanpa ingin menaiki permainan yang ada di lapangan merdeka itu.

*Lalu Tejo mengajak Anjani untuk bermain bersama mereka akan tetapi Anjani tidak mau di ajak bermain dengan Tejo dan masih tetap duduk di tempat nya.

*Setelah di ajak Tejo bermain tidak mau lalu zalfa pun mengajak Anjani untuk bermain Anjani pun tidak bisa menolak ajakan zalfa itu lantaran iya tidak tega menolak nya.

*Setelah di rasa sudah puas bermain mereka pun akhirnya pulang menuju rumah masing-masing, sampailah mereka di rumah Anjani

terimakasih ya sudah mau kasih tebengan, *ucap Anjani.*

iya sama-sama, yauda kami pamit dulu ya, *ucap Safi.*

*Mereka pun akhirnya pulang dan menuju antaran berikut nya yaitu Tejo, mereka pun bercerita tentang Anjani yang kasihan sekali terhadap dirinya itu.

*Akhirnya sampai lah mereka di rumah dan sampai di rumah mereka pun langsung ke kamar mandi dan setelah 5 menit di kamar mandi mereka pun keluar dan setelah itu tidur.

*Pada keesokan harinya di pagi hari Safi dan keluarga berolahraga bersama di dekat rumahnya dengan berjalan kaki.

*Di saat mereka berolahraga mereka bertemu dengan Tejo dan zavira yang sedang berolahraga bersama

Bu sini, *ucap zalfa.*

ehh zalfa olahraga juga ya nak, *ucap zavira.*

iya Bu, ibu berdua aja ya mana yang lain, *ucap zalfa.*

yang lain olahraga masing-masing hahaha, *ucap zavira.*

*Setelah mereka ngobrol bersama mereka pun akhirnya melanjutkan berolahraga lagi dan segera berkeliling lagi guna meningkatkan daya tahan tubuh.

*Setelah di rasa telah cukup berolahraga mereka pun akhirnya menuju pulang ke rumah di tengah perjalanan pulang Tejo dan zavira bertemu dengan ketua senam.

Jo sini singgah dulu, *ucap cewek senam.*

iya mbak, *ucap Tejo.*

*Selesai mengobrol Tejo dan zavira pun kembali menuju ke rumah Tejo dan mereka pun sampai rumah langsung mandi dan sarapan.

*Lalu ketua senam sih Mbak itu yang suka sama Tejo itu pun berbisik-bisik dan ngobrol dengan teman senam nya dan menyayangkan bahwasanya Tejo sudah mempunyai kekasih.

*Padahal mereka berharap bisa menjadi pasangan Tejo akan tetapi telah habis sirna harapan mereka untuk menjadi kekasih Tejo.

*Pada sore harinya Tejo dan zavira pun jalan-jalan dengan menaiki kereta (sepeda motor), mereka pun berkeliling kota sambil mencari tempat yang enak untuk mereka singgahi sambil mengobrol.

*Setelah puas berkeliling mereka pun duduk di suatu tempat yang tidak bisa di jelaskan oleh siapapun dan di situlah mereka ngobrol dan saling bercandaan.

*Hari sudah mulai larut malam waktunya mereka untuk segera pulang ke rumah dan sampai di rumah mereka shalat selesai shalat mereka pun tidur.

*Pada keesokan harinya Tejo kembali beraktivitas seperti biasa dan dia berangkat kerja dan pamitan kepada zavira

aku kerja dulu ya assalamualaikum, *ucap Tejo.*

iya wa'alaikumsallam hati-hati ,*ucap zavira.*

*Sampai di kantor langsung di sambut oleh pekerjaan yang menumpuk dan banyak

ini di karenakan laporan akhir tahun semalam yang sebagian belum selesai.

*Lalu Tejo pun hanya bisa mengangguk kan kepalanya karena terlalu banyak dan dia prediksi bakalan malam pulang kerja dan sampai di rumah.

*Tejo pun sudah mulai lelah dan capek akan tetapi kerjaannya tak kunjung selesai dan iya pun terus mengerjakan nya hingga akhirnya dia pun menyerah dan pulang dari kantor pada jam 9 malam.

*Sampai lah Tejo di rumah pada jam 21.20 wib dan iya pun langsung mandi, shalat selesai shalat iya langsung tidur, tanpa ada ngomong sepatah kata pun.

*Lalu kekasihnya zavira pun hanya terdiam melihat tingkah kekasihnya itu yang cuek kepada dirinya lantaran iya kecapekan.

*Zavira pun menanyakan perihal Tejo itu kepada ibunya Tejo

Bu kenapa Tejo diam gitu ya, apa dia ada masalah, *ucap zavira.*

enggak tau sih, mungkin dia tadi lembur dan kecapean makanya dia tadi langsung tidur, *ucap mamah Tejo.*

ya semoga aja ya, *ucap zavira.*

*Pada pagi harinya Tejo pun bangun dan mandi lalu sarapan dia pun langsung pamit kepada zavira dan orang tua nya lantaran iya harus mengerjakan tugas tugasnya yang masih menumpuk itu.

*Sampai di kantor Tejo langsung siap siap mengambil laptop untuk mengerjakan tugas nya yang masih banyak itu.

*Sampai sampai dia lupa bahwa sudah mulai memasuki jam makan siang, hingga dia di peringati oleh temannya untuk berhenti bekerja akan tetapi dia tidak mau.

*Lalu Safi menghampiri Tejo dan menyuruh nya agar berhenti bekerja dan melanjutkan untuk makan siang supaya tidak sakit.

Jo makan dulu, itu nanti kan bisa di lanjutkan, *ucap Safi.*

yauda kalian aja dulu aku ntar, *ucap Tejo.*

itu kalau kerjaan gak akan ada habisnya, tapi kalau kau sakit siapa juga yang repot orang tua mu yang kasian, *ucap Safi.*

oke aku makan, *ucap Tejo.*

*Setelah di nasehati oleh Safi akhirnya Tejo

pun mau makan dan mereka pun makan di kantin bersama teman-teman yang lain.

*Selesai makan mereka menjalankan ibadah shalat Zuhur di mushola dan selesai shalat mereka langsung masuk ke ruangan masing-masing.

*Sore hari telah tiba waktunya mereka untuk pulang ke rumah, Safi pun mengajak Tejo untuk pulang akan tetapi Tejo enggan menuruti permintaan Safi itu dan bersikeras untuk pulang malam dan lembur.

*Tidak terasa malam telah tiba Tejo pun bergegas untuk pulang ke rumah, mukanya tampak sangat lelah karena banyak memikirkan pekerjaan yang menumpuk dan capek.

*Pada jam 20.30 Tejo pun sampai rumah begitu sampai di rumah Tejo langsung mandi dan shalat, selesai shalat dia langsung tidur di kamarnya.

*Tiba waktu akhir pekan Tejo pun enggan untuk berolahraga karena dia terlalu capek dan masih sangat ngantuk.

*Tejo pun tidak mau di ajakin berolahraga dengan zavira di karena kan iya masih ngantuk dan capek

maaf ya vir aku capek kali, jadi kamu aja sendiri, *ucap Tejo.*

oh ya sudah, *ucap zavira.*

*Lalu zavira pun pergi berolahraga sendiri tanpa di temani oleh Tejo, dia merasa kurang di perhatikan oleh sang kekasih nya itu karena Tejo sudah kecapean dan sangat lelah memikirkan pekerjaan nya.