Chereads / Perpisahan Yang Menyakitkan / Chapter 15 - Bab 40

Chapter 15 - Bab 40

*Tejo pun akhirnya membuat kepastian juga kepada kekasihnya itu dan mereka berencana untuk segera menikah di tahun ini dan tidak akan menunda nunda pernikahan mereka lagi.

*Zavira pun mendengar hal itu sangat senang dan berterima kasih kepada Tejo yang sudah memastikan pernikahan mereka.

*Dan pernikahan mereka di rencanakan habis lebaran ataupun sebelum lebaran, Tejo masih merundingkan ini dengan orang tuanya dan sanak saudaranya.

*Dan akan mengumpulkan mereka semua ke rumah Tejo pada Minggu depan untuk menentukan tanggal dan bulan pernikahan Tejo.

*Tibalah waktunya untuk Minggu depan dan Tejo pun mengumpulkan saudaranya ke rumah dia dan saudaranya pun datang pada jam 17.00 wib.

*Setelah saudaranya sudah pada hadir di rumah Tejo mereka pun langsung membahas

pernikahan Tejo dan Tejo pun sangat setuju apabila pernikahan nya itu di laksanakan pada sebelum lebaran agar iya nantinya pas lebaran sudah mempunyai istri.

*Dan mereka berdua tidak perlu takut lagi terpisahkan oleh jarak dan waktu, karena mereka sudah sah menikah.

*Tejo pun setuju pernikahan nya sebelum lebaran, keluarga Tejo pun berencana untuk datang ke tempat zavira pada bulan depan sekaligus untuk memberitahu pernikahan mereka.

*Tejo pun sangat senang dan iya sudah tidak sabar mengabari berita bahagia ini ke zavira.

*Lalu setelah selesai acaranya Tejo pun membersihkan rumahnya bersama orang tua nya dan setelah semua sudah beres mereka pun langsung shalat dan tidur.

*Pada pagi harinya mereka pun bekerja dan di kantor Tejo pun merasa senyum sendirian karena iya sudah tidak sabar lagi untuk menikahi zavira.

*Karena terpisah kan oleh jarak makannya Tejo sudah tak sabar, temanya pun bertanya

Jo kenapa kau senyum-senyum, *ucap teman.*

gak apa-apa boy, *ucap Tejo.*

ceritalah sedikit masak parah kali kau, *ucap teman kantor.*

ini aku rencananya sebelum bulan ramadhan nanti mau nikah, *ucap Tejo.*

Alhamdulillah kalau gitu, *ucap teman kantor.*

*Setelah itu mereka pun pulang ke rumah masing-masing, sampai di rumah Safi pun langsung mandi dan shalat selesai shalat iya pun langsung tidur.

*Malam nya pun anaknya mengajak Safi untuk membeli makanan ke warung sekitar rumahnya karena anaknya kelaparan.

pah kakak kepingin makan mityo ayok kawani beli di sana, *ucap zalfa.*

sama Mamah aja ya nak, papah lagi capek nih, *ucap Safi.*

*Lalu anaknya sedih di karena kan Safi enggan untuk menemani anaknya itu yang ingin membeli mityo.

*Lalu tukinah pun mengajak anaknya untuk beli berdua, di saat mereka mau membeli Safi pun langsung mau membelikan anaknya mityo di warung.

yauda biar papah aja yg beli, kalian di rumah aja ya, *ucap Safi.*

oke pah, *ucap zalfa.*

*Setelah menunggu lama kurang lebih 1 jam menunggu akhirnya Safi pun pulang dan membawa 2 bungkus, masing-masing 1 bungkus 1 bungkus mityo dan 1 lagi nasi goreng.

*Mereka pun memakan nasi goreng dan mityo itu anaknya pun makan dengan sangat lahap sekali, lalu Safi pun membantu menghabiskan makanan anaknya itu di karena kan zalfa tidak habis.

*Setelah selesai makan mereka pun duduk sambil mengobrol dan menonton TV yang sedang viral itu "ikatan cinta"

pah itu anak kecilnya mirip kakak ya kan, *ucap zalfa.*

ahh yang bener, tapi menurut papah kagak mirip lah nak, *ucap Safi.*

Hem gitu kali lah papah, *ucap zalfa.*

gak loh nak papah bercanda kok, tapi menurut papah cantikan kamu nak, *ucap Safi.*

serius nih pah, *ucap zalfa.*

gitu dong pah, sekali kali muji anaknya gitu, *ucap tukinah.*,

*Lalu mereka pun tidur dan pindah ke kamar masing-masing dan tukinah pun memasangkan kelambu untuk anaknya agar tidak di gigit nyamuk.

*Pada keesokan harinya zavira pun pergi mengajar di saat iya sedang mengajar ada seorang murid yang sedang menangis dan zavira langsung menanyakan kepada muridnya.

*Lalu setelah di tanyakan oleh zavira murid nya itu pun sudah mulai tenang dan tidak menanyakan orang tuanya lagi.

*Setelah selesai ngajar zavira pun bertemu dengan teman-teman nya di warung dekat rumahnya lalu mereka mengobrol bersama

vir kapan nih kamu nikah, *ucap teman zavira*

insyaallah tahun ini kok, *ucap zavira.*

oh syukurlah, kami sudah berharap loh kamu cepat nikah soalnya kan di antara kita cuman kamu yang belum nikah, *ucap teman zavira.*

iya tenang aja kok, ohya anak kalian sudah berapa, *ucap zavira.*

kalau aku baru 1 sih, doakan aja biar nambah lagi, *ucap teman zavira.*

Amin semoga terkabul, *ucap zavira.*

*Setelah bertemu dengan teman nya dan mereka ngobrol hampir 2 jam akhirnya zavira pun pulang dengan menaiki angkot dan sampai di rumah zavira pun langsung mandi dan shalat.

*Selesai shalat iya mulai melamun dan memikirkan omongan temannya tadi saat di warung perihal pernikahan itu dan zavira hanya bisa berdoa agar hubungan nya selalu di beri kelancaran dengan Tejo.

*Pada keesokan harinya zavira pun mulai berolahraga di kampung nya dengan sendirian tanpa ada yang menemani dirinya.

*Keesokan harinya Safi mulai bersiap siap untuk berangkat ke luar provinsi untuk tugas kerja di sana setelah semua di rasa sudah beres barulah dia istri dan anaknya berangkat ke luar provinsi menuju Lhokseumawe.

*Mereka pun berangkat dengan jalan darat dan menaiki kendaraan pribadi milik Safi, setelah menempuh perjalanan kurang lebih 8 - 9 jam akhirnya mereka sampai di hotel.

*Dan mereka pun menginap di hotel pada Subuh, sampai di hotel mereka pun bergegas untuk menyempatkan shalat setelah itu mereka pun tidur.

*Pada pagi harinya jam 8.00 wib Safi pun berangkat kerja untuk menemui rekan kerja yang ada di Lhokseumawe dan untuk membahas kerja sama antara perusahaan nya dan perusahaan tersebut.

*Setelah sudah menemui Kelayan Safi pun langsung cepat-cepat untuk kembali ke hotel untuk mengajak anaknya jalan-jalan sambil liburan ke kota Lhokseumawe.

*Mereka pun menyempatkan untuk ke pantai dan di sana pantai nya sangat cantik dan airnya pun sangat jernih bila di bandingkan di Medan airnya sangat butek yang di akibatkan karena hutan mangrove.

*Siang harinya mereka pun meninggalkan pantai lalu mereka menyempatkan untuk keliling aceh dan anaknya pun sangat puas melihat pemandangan di Aceh karena jalanan yang masih terasa sepih bila di bandingkan di Medan sangat macet.

*Setelah puas berkeliling akhirnya mereka kembali ke penginapan atau hotel untuk sekedar istirahat sebelum akhirnya nanti subuh mereka kembali pulang ke Medan.

enak kali di sini pah sejuk, *ucap zalfa.*

iya nak, ya sudah kamu tidur nak, nanti subuh kita pulang, *ucap Safi.*

kok cepat sekali pah, aku masih pengen main di sini, *ucap zalfa.*

iya nanti kita ke sini lagi ya, kamu tidur dah sana biar nanti gak ngantuk.*ucap Safi.*