Chereads / Perpisahan Yang Menyakitkan / Chapter 14 - Bab 39

Chapter 14 - Bab 39

*Setelah itu zavira pun bergegas untuk membuat judul film lengkap dengan naskah nya agar bisa mereka mainkan dengan Tejo di bulan depan.

*Zavira pun membuat naskah film dengan sangat rapih dan teratur hingga lupa makan

orang tua nya pun memperingatkan dia agar tidak lupa segala hal yang wajib iya lakukan karena gara-gara menulis naskah.

*Iya pun sampai lupa mengabari Tejo lewat sms ataupun telpon, karena sedang membuat naskah film untuk di mainkan bersama Tejo sang pujaan hatinya itu.

*Hingga pukul 21.30 wib. zavira pun mencoba untuk menelpon Tejo dan ternyata Tejo pun mengangkat telponnya

assalamualaikum sayang, *ucap zavira.*

wa'alaikumsallam mau bilang ya lupa aku kasih kabar, *ucap Tejo.*

hehehe tau aja kamu ya, *ucap zavira.*

makanya kalau apa tuh jangan ngomel ngomelin orang eh ternyata dia pun samanya, *ucap Tejo.*

maaf ya aku kan baru sekali ini doang, lagian aku kan lagi nulis dan banyak pekerjaan jadi lupa deh mau kabari, *ucap zavira.*

oke di maafkan, lain kali jangan di ulangi ya, *ucap Tejo.*

oke 👌, *ucap zavira.*

*Setelah mereka ngobrol panjang lebar via telepon akhirnya Tejo pun tidak ada masalah terhadap zavira yang lama membalas pesan nya itu dan semua masalah pun selesai.

*Lalu iya pun melanjutkan menulis naskah hingga tidak terasa sudah jam 23.30 wib.

nak jangan asik nulis aja tidur sana sudah malam,besok kan ngajar, *ucap bapak zavira.*

iya pak nih sudah selesai kok, *ucap zavira.*

*Pada pagi harinya mereka pun melanjutkan aktifitas seperti sediakala, di saat zavira ingin pulang lebih awal karena jam ngajar telah selesai dia pun di panggil kepala sekolah untuk mengganti guru yang tidak hadir pagi ini.

*Dia pun tidak bisa menolaknya dan dia pun pulang seperti biasanya habis Zuhur dan dia pun tidak bisa menulis naskah lantaran pulang seperti biasa.

*Pada malam harinya Tejo pun sms zavira

Lalu zavira pun langsung membalas pesan itu dengan cepat di karena kan iya takut kalau lama-lama membalasnya.

*Setelah mereka SMS an akhirnya mereka pun tidur, pada keesokan harinya Tejo pun pergi nongkrong bareng teman laki-laki nya di mall sambil membeli pakaian ataupun lainya.

*Lalu di saat mereka nongkrong teman Tejo pun melihat ada seorang cewek yang duduk sendirian di mall yang sedang memakan ice cream.

Wee itu ada cewek sendirian, ada yang berani apa gak kalian dekati, *ucap teman Tejo.*

ahh kalau aku gak lah, ntar ada pacarnya habis saya, *ucap teman kumpul.*

*Teman-teman nya pun gak berani mendekati cewek itu, lalu temannya pun menyuruh Tejo untuk mendekati cewek itu dan menyuruh meminta nomor telepon nya.

ayo lah Jo bantu aku minta kan nomor cewek itu, kan cuman aku di sini yang jomblo, *ucap teman.*

ahh ada-ada aja kau ya, ntar aku berantam sama zavira kan ribet urusannya males lah kalian saja, *ucap Tejo.*

tolong lah Jo, kalau gak aku temani lah, *ucap teman jomblo.*

*Setelah mereka ngobrol dan berdiskusi akhirnya Tejo pun mau mendekati cewek itu

assalamualaikum mbak, *ucap Tejo.*

wa'alaikumsallam ada apa bg, *ucap cewek.*

boleh kami duduk di sini, *ucap Tejo.*

oh silahkan bang, *ucap cewek itu.*

*Cewek itu pun akhirnya membolehkan mereka duduk di sampingnya dan mereka pun ngobrol lama, tetapi teman Tejo itu menyuruh Tejo untuk meminta nomor telepon nya

*Tejo dengan sangat terpaksa memberanikan diri meminta nomor HP nya

Hem mbak saya boleh gak nih minta nomor HP nya, *ucap Tejo.*

oh ini mas, *ucap cewek itu.*

itu boy ko catat nomor mbak itu, *ucap Tejo.*

*Lalu teman Tejo pun mempersiapkan hp nya untuk mencatat nomor perempuan itu, tanpa di sadari mbak itu pun tidak mau mengasih nomor HP nya ke teman Tejo.

maaf ya, kalau untuk abang ni aku gak bisa kasih, *ucap cewek itu.*

loh kenapa gak bisa, *ucap teman jomblo.*

ya kecuali abang itu baru mau saya, *ucap cewek itu.*

*Pada akhirnya teman Tejo pun menyerah dan menyuruh Tejo untuk meminta nomor HP nya untuk segera di catat.

*Setelah mendapatkan nomer HP nya Tejo pun di suruh cewek itu untuk memiskol kan nomor nya, lalu Tejo pun terdiam dan sangat lama untuk miskol balik nomor cewek itu.

*Akhirnya Tejo pun memiskol nomor cewek itu lalu cewek itu pun menyimpan nomor Tejo

ini bang aku simpan nomor kamu, *ucap cewek itu.*

Hem iya, *ucap Tejo.*

kami permisi dulu ya mbak, *ucap teman.*

oke bang, *ucap cewek itu.*

*Tejo dan temannya pun pergi meninggalkan cewek itu sendirian lalu mereka kembali ke meja mereka semula.

*Dengan sangat marahnya Tejo pun mengomeli temannya itu lantaran gara-gara mereka semua berantakan dan dia terancam bahaya dengan zavira pacarnya.

maaf Jo gak bermaksud begitu kami, *ucap teman Tejo.*

kalian urus tuh cewek, *ucap Tejo.*

*Akhirnya Tejo pergi meninggalkan mereka dan Tejo kelihatan kesal lantaran iya menjadi bahan percobaan untuk teman-teman nya.

*Tejo pun bertekad dia tidak akan mau menemui teman-teman nya itu dan tidak akan kontekan dengan mereka.

*Sampai di rumah Tejo pun langsung tidur pada pagi harinya Tejo pun berolahraga di area dekat rumahnya dengan olahraga ringan di teras rumahnya.

*Setelah selesai berolahraga iya pun mandi dan makan selesai semuanya Tejo pun duduk santai di teras sambil bermain gitar dan menyanyikan lagu "tanpa batas waktu" lagu yang lagi hits & sinteron nya.

*Lalu di saat iya bermain gitar dan menyanyikan lagu hits itu tetangga nya pun datang mendekati nya dan mereka pun menyanyikan lagu yang sama dan lagu lainnya.

*Selesai lah Tejo main gitar iya pun langsung masuk ke kamar dan tidur siang

di saat iya tidur siang iya pun bermimpi tentang pujaan hatinya itu.

*Tejo memimpikan kekasihnya itu dengan mereka gagal nikah (kandas sebelum hari H)

Tejo pun terbangun lalu iya pun tersadar bahwasanya iya hanya mimpi.

*Setelah sadar Tejo langsung bangun dan shalat ashar dan berdoa agar mimpinya itu bukan pertanda buruk bagi dirinya dan zavira.

*Lalu iya pun menelpon zavira dan mereka pun ngobrol lewat via telpon

assalamualaikum, *ucap Tejo.*

wa'alaikumsallam gitulah telpon,*ucap zavira*

hehehe iya kangen nih awak sama kamu, *ucap Tejo.*

ya kalau kangen ke marilah, jangan hanya omongan doang, *ucap zavira.*

belum sempat yang, masih repot nih apa lagi di kantor lagi banyak kerjaan, *ucap Tejo.*

oh gitu yauda gak apa-apa, *ucap zavira.*

paling Minggu depan atau bulan depan lah bisa ke sana, *ucap Tejo.*

ya terserah kamu aja, kamu kapan nikahi aku

aku takut kali jauh-jauh dari kamu 😭, *ucap zavira.*

insyaallah tahun ini kita nikah, *ucap Tejo.*

beneran nih kan, *ucap zavira.*