Chereads / Perpisahan Yang Menyakitkan / Chapter 13 - Bab 38

Chapter 13 - Bab 38

*Akhirnya mereka pun bertanding di PS mereka berdua pun memainkan olahraga sepakbola di PS dan Tejo memakai tim Chelsea sedangkan Safi memakai tim munyuk

*Lalu mereka pun bermain dengan sangat seru, di pertandingan pertama di menangkan oleh Tejo dengan skor 2-0.

*Sedangkan di pertandingan berikutnya atau ke dua di menangkan oleh Safi dengan skor tipis 3-2 .

*Lalu di partai akhir atau di pertandingan ke tiga di menangkan oleh Tejo lewat drama adu penalti, mereka pun bermain dengan sangat seru hingga membuat kebisingan.

*Lalu orang tua Tejo pun menghampiri mereka berdua di kamar dan mengasih tau bahwasanya mereka jangan berisik di karena kan zalfa sedang tidur.

oke mah santai hahaha, *ucap Tejo.*

*Setelah itu mereka pun lanjut bermain lagi dan mereka pun bermain dengan teriak teriak hingga zalfa yang sedang tidur di buat kaget dan terbangun.

*Lalu zalfa pun bangun dan bertanya kepada ibunya tukinah perihal suara berisik itu, lalu tukinah pun bilang bahwasanya itu suara papah nya.

*Zalfa pun segera menghampiri papah nya itu yang sedang berada di kamar Tejo dan dengan herannya suara itu berisik di karena kan mereka lagi asyik main games PS.

papah gak bisa lebih keras lagi suaranya, *ucap zalfa.*

bisa nak, nanti papah kuat kan ya, *ucap Safi.*

he dia itu ngejek kau saf karena suara kita berisik kali, *ucap Tejo.*

iya aku tau makanya aku iya kan aja biar anaku itu cepat keluar, *ucap Safi.*

yauda pah zalfa keluar ya, *ucap zalfa.*

oke nak, *ucap Safi & Tejo.*

*Tukinah pun menanyakan kepada zalfa

ngapain kamu nak, papah kamu marahi ya, *ucap tukinah.*

gak mah cuman aku bilang suaranya gak bisa lebih keras lagi, *ucap zalfa.*

oh bagus gitu sep hahaha, *ucap tukinah.*

*Tukinah merasa senang akhirnya anaknya bisa memasehati orang tua nya itu dan setelah di beritahu anaknya mereka pun tidak berisik lagi dan suaranya hanya terdengar di kamar Tejo saja.

*Setelah hampir 3 jam lamanya mereka bermain PS, akhirnya tukinah pun bilang kepada ibunya Tejo perihal mereka yang lupa shalat.

*Orang tua Tejo pun masuk ke kamar Tejo

hey mau jam berapa lagi shalat nya ini sudah mau shalat berikut nya, *ucap mamah Tejo.*

hehehe iya mah Bu ini mau shalat sabar ya 😊, *ucap Tejo & Safi.*

awas kalau kagak shalat ibu matiin itu PS, *ucap Mamah Tejo.*

selow santai Bu hehehe, *ucap Tejo & Safi.*

*Akhirnya mereka pun shalat dan meninggalkan PS nya, setelah selseai shalat mereka pun melanjutkan permainan mereka.

*Di saat mereka mau melanjutkan permainan nya lalu Mamah Tejo pun memanggil mereka untuk segera mandi dan mereka pun nurut Lalu mereka pun mandi.

*Selesai makan dan shalat mereka pun melanjutkan bermain PS hingga tidak sadar bahwasanya mereka bermain sudah malam hingga jam 22.00 wib.

*Lalu tukinah pun mengajak Safi pulang karena sudah malam, dengan kaget nya Safi pun merasa tidak percaya bahwasanya itu sudah jam 22.00 wib.

*Pada akhirnya Safi pun mau dan mereka pun akhirnya pulang, sampai di rumah Safi pun langsung shalat selesai shalat Safi pun tidur.

*Begitu juga dengan Tejo dia hingga lupa segalanya, lupa shalat dan lupa mengabari kekasihnya itu.

*Tejo pun baru ingat dan dia pun langsung mengabari pujaan hatinya itu akan tetapi kekasihnya itu sudah tidur dan membiarkan SMS dari Tejo.

*Pada pagi harinya zavira pun hanya melihat sms ataupun chat dari Tejo tanpa membalasnya sedikit pun.

*Tejo pun menunggu nunggu balasan dari pujaan hatinya itu zavira yang tak kunjung membalas pesan dari dirinya.

*Lalu Tejo pun mencoba untuk menelpon zavira pun mengangkat telponnya dengan lama sekali

assalamualaikum, ada apa, *ucap zavira.*

wa'alaikumsallam malah nanya ada apa, ya kamu lah kenapa gak membalas pesan dari saya, *ucap Tejo.*

oh itu aku lagi sibuk maaf ya sayang, *ucap zavira.*

sibuk apa kamu, perasaan kamu gak ada aktifitas deh Sabtu dan Minggu, *ucap Tejo.*

ya adalah nungguin kabar dari loh yang tak kunjung berkabar dari sore sampai malam, *ucap zavira.*

maaf ya sayang aku tuh tadi sibuk, *ucap Tejo.*

terserah lah, *ucap zavira.*

*Zavira pun mematikan telpon nya Tejo pun merasa kesal melihat pacar nya itu yang sedikit dikit merajuk seperti anak kecil.

*Tejo pun termenung di teras sendirian lalu papah Tejo menghampiri dirinya

kenapa kamu Jo, *ucap papah.*

ini tadi zavira aku telpon eh tapi dia malah matiin telpon nya gak jelas, *ucap Tejo.*

dia apa kamu yang gak jelas, *ucap papah.*

maksudnya gimana pah, *ucap Tejo.*

iya mana mungkin dia mematikan telpon nya tanpa sebab yang gak jelas, *ucap papah.*

semalam itu awak gak ada mengabarinya dari sore sampai malam pah, mungkin karena itu dia marah atau matikan telepon nya, *ucap Tejo.*

iya bisa jadi itu, makanya lain kali itu kalau mau ada apa-apa kabari dulu jadikan dia gak berpikiran negatif, ini kamu sudah sering loh buat dia seperti ini, *ucap papah Tejo.*

iya pah lain kali gak gini lagi, *ucap Tejo.*

kamu buktikan saja sama dia, *ucap papah.*

*Setelah di nasehati oleh orang tua nya Tejo pun sms ataupun chat zavira dan memberitahu dirinya semalam dia tidak mengabari nya karena semalam dia sedang bermain PS dengan Safi hingga lupa untuk mengabarinya.

*Lalu zavira enggan membalas pesan dari Tejo lantaran masih kesal kepada dirinya yang terlalu sering membuat kesalahan yang sama.

*Pada malam harinya Tejo pun mencoba untuk menelpon zavira, lalu zavira akhirnya mengangkat telponnya Tejo itu

iya assalamualaikum, *ucap zavira.*

wa'alaikumsallam, *ucap Tejo.*

ada apa Jo kok tumben telpon biasanya kan kagak pernah.*ucap zavira.*

kok gitu ngomong nya kan awak sering sih sayang telpon kamu, *ucap Tejo.*

*Setelah mereka ngobrol panjang lebar via telepon akhirnya zavira pun memaafkan Tejo dan mengingat kan Tejo agar kalau mau pergi atau apa harus mengabari dirinya terlebih dahulu.

*Zavira pun hanya bisa pasrah melihat tingkah Tejo itu yang sebentar-sebentar baik sebentar-sebentar seperti anak kecil.

*Lalu zavira pun shalat tahajud dan berdoa agar hubungan nya bersama Tejo bisa langgeng sampai hari pernikahan nya dan maut memisahkan.

*Selesai shalat tahajud zavira pun langsung tidur, pada keesokan harinya iya pun berangkat untuk mengajar di sebuah sekolah negeri di kampung nya.

*Selesai ngajar pada siang hari nya iya menyempatkan untuk menonton sinetron drama Korea di salah satu stasiun televisi.

*Dia pun sangat menghayati drama itu dan iya jadi terinspirasi untuk membuat sebuah alur cerita tentang dirinya bersama Tejo dan dia pun berharap bisa membuat film pendek bersama Tejo.