Chereads / Perpisahan Yang Menyakitkan / Chapter 11 - Bab 36

Chapter 11 - Bab 36

*Setelah Anjani sudah menaiki ojek online

Tejo pun mengikuti dia dari belakang untuk memastikan dia memang benar-benar menuju lokasi yang pas.

*Lalu Tejo pun menyetir sambil menghayal

dan kasian iya melihat Anjani yang selalu sendiri apabila iya bepergian ataupun berangkat kerja.

*Pada akhirnya Anjani telah sampai di tempat tujuan yang sesuai, lalu Tejo pun pergi menuju kantor tempat iya bekerja.

*Sore telah tiba waktunya mereka pulang bekerja, di saat Tejo ingin pulang Tejo menyempatkan untuk singgah ke tempat Anjani bekerja dan dia sudah menunggu di luar gerbang.

nah ini dia, ayok pulang bareng kita, *ucap Tejo.*

maaf gak usah, aku sudah di anter teman, *ucap Anjani.*

oh ya sudah 😟, *ucap Tejo.*

*Tejo pun akhirnya pergi meninggalkan tempat Anjani bekerja, iya terlihat sedih oleh omongan Anjani tadi lantaran Anjani telah di anter oleh teman laki-laki.

*Lalu Tejo pun di tengah perjalanan iya berdoa agar Anjani mendapatkan pasangan yang baik kepada dirinya, orang tua serta kepada agama nya.

*Anjani pun ikut sedih melihat wajah Tejo yang bersedih itu, padahal sebenarnya iya tidak ada niat untuk menolak ajakan Tejo.

*Akan tetapi Anjani dia takut nantinya hubungan Tejo dan zavira kandas lagi iya lah yang di salahkan.

*Pada keesokan harinya Safi mulai mendaftarkan anaknya sekolah paud (Pendidikan anak usia dini) bersama sang istri, anaknya Safi pun senang bisa bersekolah bareng dan bisa banyak jumpa teman-teman.

*Lalu setelah di daftarkan mereka menerima seragam sekolah dan mereka tes ke anak mereka yaitu zalfa dan ternyata ukuran pakaiannya sangat pas, jadi mereka tidak perlu mengecilkan pakaiannya.

*Setelah di daftarkan mereka pun mampir ke rumah Anjani untuk sekedar silahturahmi

sekalian melihat kondisi Anjani dan ibunya.

*Sampailah mereka di rumah Anjani

assalamualaikum, tok tok, *ucap Safi.*

wa'alaikumsallam,wr,wb *ucap Mama Anjani.*

*Mereka pun masuk lalu di suruh duduk

kok sepih sekali Bu, mana Anjani nya, *ucap Safi & tukinah.*

Anjani tadi lagi keluar sebentar, paling sebentar lagi dia pulang, *uca Mama Anjani.*

Nek itu boneka siapa kok lucu sekali, *ucap zalfa.*

boneka ibu nak, ya sudah kalau kamu mau main sama boneka itu, *ucap Mama Anjani.*

oke deh, *ucap zalfa.*

*Zalfa pun akhirnya main dengan boneka tersebut dan zalfa pun main dengan boneka itu dengan sangat hati-hati dan tertawa tawa.

*Pada akhirnya Anjani pun pulang

assalamualaikum, *ucap Anjani.*

wa'alaikumsallam, *ucap mereka semua.*

eh sudah pulang ibunya, kok cepat kali hahaha, *ucap Safi.*

ngejek aja kamu ya hehehe, *ucap Anjani.*

*Setelah itu Anjani menyiapkan makanan atau cemilan untuk keluarga Safi istri dan anaknya.

*ini silahkan di makanin , *ucap Anjani

gak di tengokin aja hahaha 😅, *ucap Safi.*

hahaha bisa aja, *ucap Anjani.*

*Lalu zalfa mengajak Anjani untuk bermain

bersama dan Anjani pun tidak bisa menolak nya, Anjani tampak penuh kasih sayang saat iya bermain dengan zalfa.

*Setelah mereka puas bermain dan bertemu dengan Anjani akhirnya Safi, tukinah,dan anaknya zalfa pun pulang setelah mereka berkunjung ke rumah Anjani selama 1 jam lebih.

kami pamit dulu ya Bu, *ucap Safi.*

iya hati-hati ya, *ucap Mama Anjani.*

iya, jangan galau lagi ya ðŸĪŠ, *ucap Safi.*

ngelece aja dari tadi ya hahaha, *ucap Anjani.*

kami pulang ya Anjani, *ucap tukinah.*

pulang dulu ya ibu cantik, *ucap zalfa.*

iya hati-hati ya anak bidok cantik dan imut, *ucap Anjani.*

*Sampailah mereka di rumah, mereka pun langsung bergegas untuk mandi dan sarapan lalu anaknya bertanya kepada Safi dan tukinah

papah kita nanti sering sering ya main ke rumah ibu itu, *ucap zalfa.*

iya nak, nanti kita ke sana lagi ya kalau kamu mau main ke sana, *ucap Safi.*

oke pah, *ucap zalfa.*

*Lalu Safi pun bermain gitar ðŸŽļ di teras rumahnya dan menyanyikan lagu favorit dari grup band iya suka yaitu ungu yang berjudul "sampai kapanpun"

*Anaknya pun menghampiri Safi dan ikut juga menyanyikan lagu yang sama oleh papah nya dan mereka pun sangat kompak dan sangat bergembira serta menikmati irama lagu yang di mainkan Safi.

*Setelah itu tukinah mendatangi mereka berdua agar tidak terlalu bising, supaya tetangga mereka tidak ke bisingan dan tidak di marahi.

*Tiba-tiba ada seseorang yang mendatangi

rumah Safi, dia adalah seorang pria yang tampan dan gagah berani mengetuk pintu rumah Safi.

tok tok assalamualaikum, *ucap pria tampan.*

wa'alaikumsallam, cari siapa ya, *ucap tukinah.*

gak ada cari siapa siapa sih, cuman mau singgah aja hahaha 😅, *ucap pria tampan.*

kalau gitu anda salah orang lebih baik pulang aja, *ucap tukinah.*

tidak saya benar memang di sini, boleh saya masuk, *ucap pria tampan.*

yauda silahkan, *ucap tukinah.*

*Pria tampan itu pun masuk ke dalam rumah dan menyanyikan Safi

di sini cuman kamu yang tinggal, *ucap pria.*

kagak, ada suami saya yauda sebentar saya panggilkan, *ucap tukinah.*

*Lalu di panggil lah Safi untuk menemui ini orang dan ternyata

oh kamu nya Sugino, ngapain kamu ke sini, *ucap Safi.*

ya refreshing lah, masak kau aja yang refreshing hahaha, *ucap Sugino.*

oh iya iya 😄, *ucap Safi.*

wes piro anak mu, *ucap Sugino.*

baru sitok, kalau kue piro.*Ucap Safi.*

aku papat hahaha, orak anak aku wes loroh, *ucap Sugino.*

sitik tenan no, wong kue pas masih lajang zaman bien bilang mau limo, *ucap Safi.*

ya iki masih nang proses hahaha, *ucap Sugino.*

*Setelah mereka panjang lebar ngobrol tukinah pun mengasih sedikit makanan ke pria tampan itu dan menanyakan kepada suaminya bahwasanya kenapa Safi akrab tenan sama pria tampan.

mas itu sebenarnya sopo, *ucap tukinah.*

itu orang gila yang jatuh dari langit hahaha 😅, *ucap Safi.*

opo kue bilang aku wong gila suek tenan kue, *ucap Sugino.*

hehehe bercanda tadi jangan di masukan ke hati yo, *ucap Safi.*

siap bos, ngomong-ngomong bini mu ayu tenan yo, *ucap Sugino.*

apa ayu tenan, kue naksir podo bini ku yo tak tempeleng baru ngerasake kue no 😅, *ucap Safi.*

*Setelah mereka ngobrol panjang lebar lalu anaknya Safi juga ikut keluar dan melihat di ruang tamu karena suaranya yang berisik macam mau perang ngomong nya.

*Pah ini siapa kok teriak-teriak gitu ngomong nya, *ucap zalfa.*

oh ini orang gila yang jatuh dari pohon pisang nak hahaha, *ucap Safi.*

oh kenapa gak langsung kita bakar aja pah pisang nya, kan enak itu.*ucap zalfa.*

gak bisa nak, pisang nya yang ini sudah alot gak enak rasanya.*ucap Safi.*