*Lalu zalfa dan Safi pun keluar untuk ke ruangan tamu, dengan sangat kangennya papah nya Tejo pun langsung memeluk zalfa putri Safi itu.
*Setelah di peluk mereka pun bermain di ruang TV sambil sesekali bercanda kepada anaknya Safi itu yang imut dan cantik itu.
*Safi pun bilang kepada Tejo agar iya cepat-cepat untuk menikah
Itu bapak mu sudah kepingin nimamg cucu, jadi kapan nih kamu mau segera nikah, *ucap Safi.*
insyaallah doa kan saja saf, *ucap Tejo.*
iya aku selalu mendoakan agar kau cepat nikah, tapi kamu kapan nikah nya, *ucap Safi.*
iya nih Mamah sebenarnya juga sudah kepingin ganggu-ganggu cucu tapi Tejo lama kali nikah nya, *ucap mamah Tejo.*
sabar ya mah, Tejo akan nikah kok kalau gak tahun ini tahun depan, *ucap Tejo.*
bener nih Jo, *ucap mamah Tejo.*
iya mah, *ucap Tejo.*
nah gitulah sudah ada kepastian jadi kami tinggal mempersiapkan segala hal yang kamu butuhkan nantinya, *ucap Safi.*
*Setelah mereka puas bermain main dengan anaknya Safi mereka pun akhirnya pergi pulang karena sudah larut malam
saf kami pulang dulu ya nanti kami ke sini lagi, *ucap Mamah Tejo.*
siap Bu, *ucap Safi.*
paklik pulang dulu ya cantik, jangan lupa berdoa sebelum bobok hehehe, *ucap Tejo.*
iya lek dah, *ucap zalfa.*
*Sampai di rumah Tejo baru menyadari bahwasanya iya tadi pergi tanpa membawa handphone dan ternyata ayang beb nya telah menelpon berkali-kali dan chat hingga belasan chat.
*Lalu Tejo pun ingin membalas telpon ataupun chat dari pujaan hatinya itu akan tetapi handphone nya sudah tidak aktif
di karena kan zavira sudah tidur.
*Tidak terasa pagi telah tiba waktunya Tejo untuk berolahraga pagi hari di tengah iya lari pagi lalu Tejo pun di panggil oleh Mbak senam yang meminta nomor telepon dirinya.
ehh Jo mau ke mana kok buru-buru kali, *ucap Mbak senam.*
iya Mbak saya mau pulang Mbak, soalnya saya sudah siap lari pagi, *ucap Tejo.*
sini dulu lah, senam sama kami sudah lama nih kamu gak ikut senam,. *ucap Mbak senam.*
hehehe lain kali aja ya Mbak, *ucap Tejo.*
sombong kali dia yakan teman-teman, *ucap mereka.*
*Akhirnya Tejo pun mau mengikuti ajakan ibu-ibu dan mbak-mbak senam itu dan dia pun ikut senam bersama hingga tidak terasa iya senam sudah hampir 1 jam.
mau kemana kamu Jo cepat sekali pulang nya, *ucap Mbak senam.*
maaf Mbak aku ada keperluan lagi jadi mau cepat pulang 🙏, *ucap Tejo.*
*Setelah sampai di rumah Tejo pun langsung bergegas untuk mandi lalu sarapan dan selesai makan iya pun mencoba untuk menghubungi zavira.
*Setelah mencoba berkali-kali menelpon
tetapi tidak kunjung di angkat Tejo pun akhirnya menelpon Ibunda zavira.
assalamualaikum, *ucap Tejo.*
wa'alaikumsallam, ada apa Jo, *ucap Mamah zavira.*
mau tanya Bu zavira ada di rumah kah, *ucap Tejo.*
ada, kenapa kalian berantam lagi ya, *ucap Mama Tejo.*
Hem gak tau, cuma dia tadi malam telpon saya cuman gak di angkat makanya dia merajuk mungkin Bu, *ucap Tejo.*
yauda ntar ibu bilang sama dia ya, *ucap Mama zavira.*
oke 👌, *ucap Tejo.*
*Setelah mengabari ibunya zavira Tejo pun merasa agak legah karena sudah mengabari alasan dia tadi malam.
*Lalu ibunya pun menasehati zavira agar tidak berantam lagi sama Tejo, terutama tentang hal sepele macam ini.
vir kamu itu kalau ada masalah itu tolong di bicarakan dengan baik, jangan sedikit demi sedikit merajuk, *ucap ibu zavira.*
iya cemana ma mau gak marah, orang dia awak telponin dan awak SMS kagak di balas, *ucap zavira.*
ya gak boleh gitu juga nak, mungkin emang dia kagak bawak HP ataupun hp nya gak aktif, *ucap ibu zavira.*
dia sering loh ma kayak gitu, makanya awak emosi kali lihat nya, *ucap zavira.*
ya terserah kamu aja, yang penting jangan sampai menyesal nanti kejadian kedua kali nya, *ucap ibu zavira.*
kok gitu Mama ngomong nya, aku kesal sih cuma gak bakalan berhari-hari juga, *ucap zavira.*
*Setelah mendapat nasihat dari ibunya zavira pun mulai berpikir ulang apabila dia lama marahan sama Tejo maka itu akan membawa musibah bagi dirinya.
*Dan pada akhirnya zavira pun mencoba untuk menelpon Tejo, akan tetapi Tejo pura-pura tidak mengangkat telponnya dan di telpon yang kedua kalinya barulah Tejo mengangkat telponnya.
assalamualaikum, *ucap Tejo.*
wa'alaikumsallam, *ucap zavira.*
ada apa ya Mbak kok tumben telpon, *ucap Tejo.*
kok gitu kamu jawab nya, *ucap zavira.*
ya terus cemana Mbak yang suka merajuk, *ucap Tejo.*
jangan gitu lah sayang, habis nya kamu sih gak bales chat dan telpon aku, *ucap zavira.*
bukan gak bales, tapi memang HP nya gak di bawak, *ucap Tejo.*
ahh gak percaya aku, *ucap zavira.*
ya sudah kalau gak percaya, *ucap Tejo.*
*Setelah mereka mengobrol via telepon dan Tejo pun ngelece sang kekasihnya dengan pura-pura cuek dan tidak percayaan akhirnya masalah pun telah terselesaikan dengan baik tanpa ada sedikit halangan.
Gitulah percaya, ngapain juga awak bohong sama kamu, *ucap Tejo.*
iya deh percaya kok, *ucap zavira.*
*Setelah selesai ngobrol Tejo pun akhirnya tidur, Pagi telah tiba waktunya untuk beraktifitas seperti biasanya.
*Di tengah perjalanan Tejo pun melihat Anjani yang lagi menunggu ojek online lalu Tejo berhenti dan menawarkan tebengan
ayok bareng aku aja, ntar telat loh kamu, *ucap Tejo.*
maaf gak usah, aku sudah pesan ojek online, *ucap Anjani.*
sudah sama aku aja, itu lama loh jalanan sepih kayak gini bahaya loh nanti kamu, *ucap Tejo.*
sudah gak usah, ntar kalian jadi berantam gara-gara aku, *ucap Anjani.*
astaghfirullah, kami itu sudah saling percaya loh, awak sudah nganggap kamu itu sebagai saudara saya, *ucap Tejo.*
sudah gak usah, *ucap Anjani.*
*Setelah di paksa oleh Tejo tetapi Anjani menolak juga akhirnya Tejo pun hanya bisa berdiam tanpa ada sepatah kata pun dan Tejo pun menunggu Anjani agar iya benar-benar naik ojek online dan sampai tujuan dengan selamat.
loh ngapain kamu masih di sini, ntar telat kamu aku juga yang di salahi, *ucap Anjani.*
gak apa-apa, awak ingin memastikan kamu aja agar benar benar sampai tujuan dengan selamat, *ucap Tejo.*
Oalah terserah kamu lah yang penting aku sudah memperingatkan kamu, *ucap Anjani.*
Yoi tidak ada masalah sama sekali hehehe, *ucap Tejo.*
*Dan pada akhirnya tukang ojek online itu pun datang dan menghampiri Anjani lalu mereka pun berangkat menuju tempat kerja Anjani.