Chereads / Perpisahan Yang Menyakitkan / Chapter 9 - Bab 34

Chapter 9 - Bab 34

*Di saat iya sedang berolahraga di rumah secara tiba-tiba HP Tejo pun berbunyi lalu iya mengangkat telponnya itu

assalamualaikum, *ucap Tejo.*

wa'alaikumsallam, *ucap Mbak senam.*

ini siapa ya, *ucap Tejo.*

ini Mbak Fellin yang waktu itu di tempat senam, *ucap Fellin.*

oh ada apa ya Mbak, *ucap Tejo.*

Hem kau Jo gak ke sini ikut senam, *ucap Fellin.*

gak Mbak, aku olahraga di rumah aja, *ucap Tejo.*

kenapa gak ke sini, *ucap Fellin.*

gak apa-apa males aja, *ucap Tejo.*

*Setelah mereka ngobrol panjang lebar di telpon akhirnya telpon nya pun mati dan Mbak itu pun dari gaya berbicara nya tampak agak kesal lantaran Tejo tidak ikut senam bareng nya.

*Lalu Tejo pun sempat kepikiran untuk ikut senam bareng mereka, akan tetapi dia di cegah oleh mamah nya lantaran mamah Tejo ingin mengajak anaknya untuk berbelanja ke pasar.

*Tejo pun tidak bisa menolak permintaan ibunya itu, lalu iya pun bergegas untuk mandi dan setelah selesai mandi iya pun mengantar kan ibu nya ke pasar.

*Sampai di sana iya bertemu Anjani yang sedang berada di pasar sendirian tanpa di temani oleh ibunya lantaran ibunya Anjani sedang tidak enak badan.

loh di sini juga ya, *ucap Tejo.*

iya, kamu sendiri ngapain di sini, *ucap Anjani.*

ini lagi anter mamah, ohya ibu kamu ke mana Jan, *ucap Tejo.*

Mama ku lagi kurang enak badan, makanya dia aku suruh istirahat aja, *ucap Anjani.*

semoga lekas sembuh ya ibu kamu, *ucap Tejo.*

Amin ya rabbal alamin.*ucap Anjani.*

*Setelah mereka ngobrol tidak lama orang

tua Tejo pun keluar dari pasar

eh Anjani ngapain di sini nak, *ucap mamah Tejo.*

ini Bu lagi belanja keperluan dapur biasa lah, *ucap Anjani.*

oh Mama kamu ke mana nak, *ucap Mamah.*

tadi kurang enak badan, makanya Anjani suruh di rumah aja, *ucap Anjani.*

ohyaya, semoga cepat sembuh ya ibu kamu, *ucap Mamah Tejo.*

Amin makasih Bu, *ucap Anjani.*

*Lalu Anjani pergi meninggalkan mereka berdua dan tidak sampai di situ Mamah Tejo pun merasa sedih melihat Anjani karena iya harus bekerja sangat keras dan selalu sendirian kalau mau pergi.

*Lalu Tejo hanya diam tanpa ada sepatah kata pun yang ingin di bicarakan, Tejo pun sebenarnya sangat sedih melihat mereka karena harus apa-apa sendiri tidak ada yang bisa membantu.

*Tejo pun berdoa agar Anjani cepat cepat dapat pendamping hidup agar bisa menjaga dia dan ibunya.

*Sampai di rumah orang tua Tejo pun langsung memasak makanan yang di belinya tadi di pasar .

*Tejo pun di kamar iya menyempatkan bermain gitar dan bernyanyi di kamar nya agar semua masalah yang ada bisa keluar dengan nyaman.

*Keesokan harinya harinya mereka semua pun berangkat kerja dan sampai di kantor ada seorang temannya yang melamun yang sedang memikirkan untuk membayar hutang yang cukup banyak.

*Lalu Tejo pun menghampiri temannya itu

hai boy kenapa diem aja loh, *ucap Tejo.*

gak apa-apa boy, *ucap teman.*

yakin gak ada apa-apa, ya mana tau aku bisa bantu kalau kau ada masalah, *ucap Tejo.*

Hem gini Jo, semalam aku di datangi sama yang minjami kami duit di suruh bayar dalam seminggu ini, *ucap teman kantor.*

oh berapa memang hutangnya, *ucap Tejo.*

banyak Jo, aku gak enak mau ngomong nya, *ucap teman kantor.*

banyak nya itu berapa, *ucap Tejo.*

ya kurang lebih Rp. 10.000.000,*ucap teman.*

oh ya sudah pakai uang aku aja dulu, ntar kalau kau gajian ko cicil aja, *ucap Tejo.*

ahh yang bener nih, *ucap teman kantor.*

iya beneran, *ucap Tejo.*

*Dan pada akhirnya Tejo pun mengasih teman nya itu pinjaman Rp. 10.000.000 lalu teman nya itu sangat senang.

*Karena dengan uang pinjaman uang dari Tejo ini akan menutupi hutang nya selama 1 tahun ini.

*Lalu Tejo pun segera mentransfer uang nya kepada temannya itu, temannya itupun sangat berterima kasih sekali sudah mau membantu mereka yang ke susahan.

*Dan temannya berdoa agar dia dan Tejo selalu mendapat kan lindungan dari tuhan dan selalu di permudah dalam menjalankan aktifitas.

*Di saat bersamaan teman kerja yang lain pun mendengar percakapan mereka tadi, lalu teman yang lain itu pun sangat kagum sekaligus bangga karena Tejo adalah orang yang sangat dermawan,baik hati dan tidak sombong kepada orang lain.

*Lalu Safi pun menghampiri teman-teman nya itu yang sedang kumpul dan menanyakan kepada mereka

hai kenapa malah kumpul-kumpul gini,nanti kalian di marahi bos baru tahu hahaha, *ucap Safi.*

ini mas Safi tadi tuh kami gak salah dengar Tejo ngomong bahwasanya iya akan meminjamkan uang kepada Paijo senilai Rp. 10.000.000 , *ucap teman kantor lain.*

oh terus ngapain lagi di sini, *ucap Safi.*

Tejo itu orang nya baik ya suka membantu orang apalagi ada kesusahan seperti ini, *ucap teman kantor.*

baru tau kalian kan, yauda lanjut kerja sono, *ucap Safi.*

siap pak 😄, *ucap teman kantor.*

*Setelah itu Safi pun berpikir kenapa ya Tejo mau meminjamkan uang segitu banyak nya kepada temannya, padahal iya tidak mengetahui karakter sebenarnya dari teman nya ini.

*Lalu Safi tetap berpikiran positif kepada Tejo dan temannya

semoga aja itu uang nya memang benar bisa di pergunakan dengan baik, *ucap Safi.*

*Tidak terasa sore telah tiba waktunya mereka semua untuk pulang kerja, sampai di rumah Safi pun langsung menceritakan kepada istrinya perihal Tejo tadi.

*Selesai mandi Safi pun menceritakan

ohya dek tadi di kantor heboh, *ucap Safi.*

heboh ngapain mas, *ucap tukinah.*

iya Tejo tadi baru aja kasih pinjam itu teman kami sih Paijo duit Rp.10.000.000.*ucap Safi.*

astaghfirullah hal adzim banyak sekali mas buat apa itu, *ucap tukinah.*

katanya sih buat bayar hutang, *ucap Safi.*

itu benar untuk bayar hutang segitu banyak nya, *ucap tukinah.*

ya begitulah, semoga aja benar di pergunakan dengan baik itu duit ya kan, *ucap Safi.*

semoga aja, *ucap tukinah.*

*Lalu tukinah pun juga heran karena Tejo berani meminjamkan uang segitu banyak nya kepada orang yang tidak terlalu dekat dengan dirinya itu.

*Tidak lama itu Tejo dan orang tuanya pun datang ke rumah Safi

assalamualaikum, tok tok, *ucap papah Tejo.*

wa'alaikumsallam, wr, WB silahkan masuk pak, *ucap tukinah.*

mau minum apa pak, *ucap tukinah.*

air asin ada, *ucap papah Tejo.*

Hem ada sih tapi di halaman kami mau pak hahaha 😅, *ucap tukinah.*

boleh juga itu hehehe, *ucap papah Tejo.*

oke sebentar-sebentar ya nih mau di ambilkan hahaha, *ucap tukinah.*

*Setelah itu Safi pun menghampiri mereka bertiga di ruang tamu

saf zalfa ke mana bapak pengen ketemu dia kangen nih, *ucap papah Tejo.*

ada tuh sebentar ya biar saya panggilkan, *ucap Safi.*

ada apa pah kok ngajak kakak keluar, *ucap zalfa.*

itu kakek kangen sama kakak, yok keluar sebentar, *ucap Safi.*

oke 👌 pah, *ucap zalfa.*