Chereads / Perpisahan Yang Menyakitkan / Chapter 8 - Bab 33

Chapter 8 - Bab 33

*Lalu pun Tejo membaca pesan itu dan Tejo Heran kenapa Mbak itu meminta alamat rumah nya, padahal Mbak itu sudah mempunyai anak dan suami.

*Tejo memberi tahu alamat rumah kepada sih Mbak itu agar tidak lama-lama chat dengan dirinya itu.

*Setelah selesai makan Tejo pun kembali melanjutkan aktifitas nya dengan mencuci kendaraan nya yaitu mobil miliknya yang sangat kotor sekali.

*Dia mencuci mobilnya dengan sangat bersih dan rapi dan tidak ada sedikit pun kotoran yang selip terkecuali.

*Setelah selesai membersihkan mobil Tejo pun masuk ke kamar untuk tidur siang di rumah, karena iya sudah lama tidak ada menjalankan tidur siang.

*Tidak terasa malam telah tiba waktunya iya untuk pergi kumpul-kumpul dengan teman SMA nya dan sebelum berangkat iya menerima telepon

assalamualaikum Jo, *ucap Tiwi.*

wa'alaikumsallam, kenapa wi, *ucap Tejo.*

aku boleh numpang gak nih ke kafe nanti, *ucap Tiwi.*

Hem yauda aku ke sana ya, *ucap Tejo.*

oke 👌, *ucap Tiwi.*

*Dan akhirnya Tejo pun menuju ke rumah teman nya Tiwi dan sampai di sana Tiwi sudah siap dan mereka pun berpamitan dengan orang tua Tiwi

Bu pak kami pamit pergi dulu ya assalamualaikum, *ucap Tejo.*

iya hati-hati ya, *ucap orang tua Tiwi.*

*Akhirnya mereka pun pergi menuju ke kafe dan tidak sampai di situ ternyata ada halangan ada kemacetan sedikit di jalan yang di akibatkan adanya kecelakaan laga kambing kendaraan roda empat dan col disel.

*lalu mereka pun berpikir kenapa lah bisa ada kecelakaan di saat mereka mau bertemu dengan teman SMA nya dulu

ya Tuhan kenapa bisa ada kecelakaan seperti ini, *ucap Tejo.*

sabar ya ini ujian toh kita bakalan ketemu dengan mereka kok rileks aja, *ucap Tiwi.*

Hem astaghfirullah hal adzim, *ucap Tejo.*

*Setelah menunggu lama hampir 1 jam lamanya akhirnya mereka pun sampai di kafe dengan telat 1 jam .

*Tejo pun segera menyapa teman-teman nya itu

hai maaf ya lama tadi di jalan ada kecelakaan jadi agak lama sampe, *ucap Tejo.*

iya gak apa-apa bro, *ucap teman SMA.*

*Setelah mereka ngobrol teman nya pun menanyakan sesuatu

Jo kau sekarang sama Tiwi ya, *ucap teman.*

maksudnya gimana, *ucap Tejo.*

iya kau sekarang pacaran ya sama Tiwi, *ucap teman SMA.*

astaghfirullah hal adzim ya kagak lah cemana kalian ini, *ucap Tejo.*

tapi kok kayaknya kalian akrab dan dekat sekali, *ucap teman SMA.*

ya namanya juga rumah dia kagak terlalu jauh dari aku ya wajar lah kami akrab gini, gak kayak kalian yang susah untuk ketemu kami hahaha, *ucap Tejo.*

mulai deh lo ngeledek in kami, *ucap teman.*

yauda kok jadi ngobrol terus kapan kita makan ini, *ucap Tejo.*

*Lalu mereka pun memakan makanan yang ada di meja, tidak sampai di situ Tejo pun melihat seorang pengemis yang sedang meminta sedikit rezeki di kafe itu.

*Tejo pun memgasih pengemis itu dengan

sedikit uang Rp. 15.000 lalu pengemis itu sangat berterima kasih kepada Tejo karena dengan uang pertama ini iya bisa memesan makanan untuk dia dan anaknya.

*Mendengar hal itu lantas Tejo memesan kan ibu itu makanan ke pelayan 2 bungkus makanan agar ibu dan anaknya bisa segera makan.

*Ibu pengemis itu tidak henti-hentinya berterima kasih kepada Tejo karena sudah baik kepadanya

terimakasih mas semoga kamu selalu di beri kesehatan di beri rezeki yang lebih dan mendapatkan jodoh yang baik, *ucap pengemis.*

Amin ya rabbal alamin, *ucap Tejo.*

*Akhirnya ibu pengemis itu pergi meninggalkan mereka yang ada di kafe itu

Tejo pun sedih lantaran iya hanya bisa membantu seadanya.

*Iya mulai berpikir andai dia menjadi seorang pemimpin maka rakyat nya tidak ada yang meminta minta ke jalanan dan dia akan mendistribusikan makanan ataupun sembako tiap bulan nya 😟.

*Lalu teman nya pun sangat kagum dengan dirinya yang baik sekali dengan sesama umat dan tidak jijik melihat mereka.

*Padahal semasa SMA teman nya bilang Tejo adalah seorang yang tidak open sama orang lain baik itu pengemis, pengaman ataupun orang-orang di sekitarnya.

*Temannya yang lain pun saling berbisik-bisik untuk membicarakan Tejo lantaran iya berubah drastis 180° .

*Setelah selesai makan mereka pun menyempatkan untuk bersua foto bersama dan foto masing-masing, serta kebanyakan teman SMA nya itu mengajak foto berdua bareng Tejo terkhusus teman ceweknya.

*Teman temannya pun meminta nomor what's app Tejo untuk di hubungi apabila mereka ingin bertemu ataupun main ke rumahnya.

*Teman teman pria nya pun merasa iri melihat Tejo lantaran iya mendapatkan banyak sorotan ataupun banyak mendapatkan perhatian lebih dari teman cewek mereka.

*Akhirnya teman-teman cowok nya pun pada duluan pulang ke timbang teman cewek lantaran mereka cemburu dan tidak suka melihat Tejo

Wee kenapa kalian pulang cepat kali, sinilah dulu, *ucap Tejo.*

urus aja itu cewek-cewek,*ucap teman cowo.*

iya nih ntah apa mereka cepat pulang, mungkin mereka cemburu kali ya hahaha, *ucap teman cewek.*

*Tidak lama teman pria pulang Tejo pun akhirnya ikut pulang juga dan dia pulang bareng lagi dengan Tiwi.

*Setelah itu teman ceweknya pun berbicara kepada teman lainnya dan mereka pun bilang Tiwi itu enak ya kan bisa dapat tebengan dari Tejo terus dari pergi hingga pulang.

*Setelah selesai mengantarkan Tiwi Tejo pun berhenti di suatu jalan dan iya mulai berpikir kenapa iya bisa kayak begini ataupun dengan arti kata banyak cewek-cewek yang menginginkan dirinya itu.

*Lalu iya pun berdoa agar iya selalu dapat lindungan dari Tuhan dan agar di hari pernikahan nya nanti berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan sedikit pun.

*Setelah itu Tejo pun melanjutkan perjalanan pulang menuju rumahnya, sampai di rumah iya pun langsung bergegas ke kamar mandi agar setan-setan yang ada di tubuhnya bisa lepas.

*Lalu Tejo sebelum tidur iya menyempatkan diri untuk shalat terlebih dahulu agar pikiran nya bisa tenang.

*Tidak terasa pagi telah tiba waktunya Tejo untuk berolahraga, kali ini iya berniat untuk berolahraga di rumahnya saja dan tidak mau berolahraga di luar.

*Karena iya khawatir dengan orang-orang sekitar apabila iya keluar maka yang di takutkan iya akan ketemu mbak-mbak ataupun ibu ibu senam yang ada di dekat rumahnya itu.

*Lalu orang tua nya pun menanyakan dia

Jo kenapa kamu gak olahraga di luar saja, *ucap papah Tejo.*

iya pah saya lagi males aja, *ucap Tejo.*

oh ya sudah kalau begitu.*ucap papah Tejo.*

iya pah, *ucap Tejo.*