Chereads / Perpisahan Yang Menyakitkan / Chapter 6 - Bab 31

Chapter 6 - Bab 31

*Lalu Tejo menolak permintaan teman kantor nya itu yang mengajak kumpul di kafe pada Minggu depan di karena kan iya sudah ada janji terlebih dahulu dengan teman SMA.

maaf ya boy aku wes eneng janji, podo konco SMA ku πŸ™, *ucap Tejo.*

oh yauwes toh ora popo, *ucap teman.*

Minggu depan nya lagi aja kalau gak, gimana, *ucap Tejo.*

wes nanti tak kabari meneh, *ucap teman kantor.*

Hem iya, *ucap Tejo.*

*Setelah menolak pertemuan Minggu depan Tejo pun heran karena tiba-tiba di saat bersamaan teman-teman nya pada ngajak kumpul.

*Padahal sebelum-sebelumnya tidak pernah ada yang mau teman nya ngajak kumpul, tetapi Tejo pun tetap bersyukur karena iya akhirnya iya bisa bertemu dengan teman sekolahnya setelah 5 tahun lebih mereka tidak ketemu.

*Dan di sisi lain teman SMA Tejo itu mayoritas adalah kaum perempuan dan kaum pria nya hanyalah minoritas ataupun lebih sedikit ketimbang perempuan nya.

*Tejo pun berbicara di dalam hatinya sudah tidak sabar melihat wajah-wajah temannya dan melihat anak-anak dari teman nya itu dan suami teman nya.

*Keesokan harinya kurir pesanan Tejo pun datang

assalamualaikum tok tok, *ucap kurir.*

wa'alaikumsallam, sebentar ya mas, *ucap Tejo.*

*Setelah menerima bingkisan itu Tejo pun bergegas untuk membuka dan melihat isi dari pesanan nya itu yang akan di kasih oleh teman kantor nya yang berulang tahun.

*Ternyata Tejo membeli kan tas yang mahal seharga Rp.400.000 serta membeli sebuah Al Qur'an kecil seharga Rp.100.000

Tejo membeli Al Qur'an kecil itu agar teman kantor nya itu selalu membawa Al Qur'an itu ketika bepergian ke mana pun.

*Lalu Tejo pun bergegas untuk membungkus tas dan Al Qur'an itu ke kertas kado untuk di kasih ke teman cewek nya itu.

*Dan iya pun berangkat pada malam harinya itu dengan sendirian tanpa ada 1 pun temannya yang menemani nya di pesta ulang tahun.

*Tejo pun berpakaian rapi memakai baju kemeja merah lengan panjang, memakai sepatu dan memotong rambut nya dengan tipis ala Korea dan bibirnya pun merah di karena kan iya tidak merokok hahaha.

*Setelah sampai di lokasi iya pun memakirkan kendaraan nya itu dengan sangat rapih dan teratur, lalu iya pun turun dari mobil nya dan teman kerjanya serta teman yang lain pun ikut melihatnya karena iya sangat tampan 😍.

*Di saat bersamaan Safi istri dan anaknya pun datang dan mereka pun masuk bersamaan dengan Tejo

ayok Jo kita masuk, *ucap Safi.*

oke πŸ‘Œ, *ucap Tejo.*

*Mereka pun masuk dan langsung mengasih kado ke teman nya itu

ini Vin barakallah fii umrik, *ucap Tejo.*

barakallah fii umrik, semoga cepat dapat jodoh ya hehehe, *ucap Safi.*

makasiya Tejo dan mas Safi, doain aja ya semoga dapat jodoh yang seperti Tejo hahaha πŸ˜…, *ucap Vina.*

hehehe bisa aja kamu ya, *ucap Tejo.*

ya kan gak apa-apa sih, gak boleh emang nya, *ucap Vina.*

boleh kok, *ucap Tejo.*

silahkan itu di habiskan makanan nya hahaha, *ucap Vina yang punya acara.*

oke kami bawak pulang aja kalau gitu hahaha, *ucap Safi.*

hehehe jangan lah ntar tamu yang lain makan apa, *ucap Vina.*

*Setelah mereka ngobrol panjang lebar dan saling bercandaan mereka Tejo dan Safi memakan makanan yang ada di situ.

*Lalu tamu-tamu yang ada di sana pun membicarakan mereka karena mereka berempat tampan tampan dan cantik-cantik.

*Setelah itu anaknya Safi sih zalfa pun meminta sebuah balon kepada sang papah agar segera mengambil kan balon🎈

Vin aku boleh minta balon nya sebiji untuk anak aku, *ucap Safi.*

silahkan ambil yang banyak pun gak apa-apa, *ucap Vina.*

terimakasih ya, *ucap Safi.*

*Safi pun mengambil balon itu dan di berikan kepada anaknya itu dan setelah mereka selesai makan dan acaranya juga selesai mereka pun pulang bersama Tejo.

*Sampailah mereka di rumah,dan Tejo pun langsung ke kamar mandi membersihkan badan dan setelah itu iya pun shalat dan selseai shalat Tejo dan Safi pun melanjutkan tidur di rumah masing-masing hahaha.

*Tidak terasa pagi telah tiba waktunya mereka untuk bangun, bangun tidur Safi dan anaknya pun menyempatkan untuk berolahraga dan berkeliling sambil sesekali mereka beristirahat.

*Tidak sampai di situ Safi pun nampak ada sekelompok ibu-ibu yang belum terlalu tua sedang senam bersama lalu Safi pun menghampiri ibu-ibu itu

assalamualaikum Bu, *ucap Safi.*

wa'alaikumsallam , ada apa mas, *ucap ibu-ibu.*

boleh kami ikut senam bareng, *ucap Safi.*

ya tentu boleh mas, *ucap ibu-ibu.*

*Setelah di perbolehkan senam Safi pun langsung ikut senam bersama anaknya dan anaknya pun tampak senang, karena sebelumnya mereka tidak pernah senam.

*Setelah selesai senam mereka semua pun beristirahat dan duduk-duduk sejenak lalu Safi pun mengajak ngobrol ibu-ibu itu dan mengejutkan Safi pun meminta nomor telepon ibu-ibu senam itu

Hem Bu boleh saya minta nomor telepon nya, *ucap Safi.*

untuk apa ya mas, *ucap ibu senam.*

mana tau kami membutuhkan jasa ibu untuk senam kan bisa tinggal telepon, *ucap Safi.*

oh yauda.*ucap ibu senam.*

*Lalu Safi pun di kasihlah nomor HP ibu-ibu senam itu dan iya pun sangat berterima kasih kepada guru senam itu.

*Pada akhirnya mereka pun pamit pulang ke rumah

sekali lagi makasih ya sudah mau menerima kami, *ucap Safi.*

iya mas sama-sama, *ucap ibu senam.*

*Safi pun sampai di rumah bersama anak

nya, sampai di rumah mereka pun langsung mandi dan makan

gimana nak tadi olahraga nya, *ucap tukinah.*

Alhamdulillah enak mah, kami pun tadi sempat senam juga sama ibu-ibu, *ucap zalfa.*

oh papah tadi ikut senam juga berarti, *ucap tukinah.*

iya benar sekali, *ucap zalfa.*

*Setelah itu zalfa pun pergi bermain meninggalkan sang ibu nya sendirian ,lalu tukinah pun bertanya kepada Safi perihal olahraga mereka tadi

mas tadi kalian ikut senam juga ya, *ucap tukinah.*

Hem ya gitu deh, *ucap Safi.*

itu perempuan semua ya, *ucap tukinah.*

ya gitu deh, *ucap Safi.*

loh kenapa kamu gak telpon aku dulu kalau mau senam apalagi itu perempuan semua, *ucap tukinah.*

gak teringat aku loh, *ucap Safi.*

lain kali itu kamu kalau mau olahraga mesti ajak aku, jangan sendiri ataupun berdua sama anak kita, *ucap tukinah.*

kamu kok cemburu sih, kan mas gak ada ngapa-ngapain sih , *ucap Safi.*

biarin, intinya kamu kalau mau jalan ataupun keluar mesti ajak aku, *ucap tukinah.*

Oalah repot lah kalau macam tuh, bagus gak usah olahraga sekalian kalau kayak gitu, *ucap Safi.*

terserah, yang penting selalu ajak aku mau ke mana pun, *ucap tukinah.*