Chereads / Perpisahan Yang Menyakitkan / Chapter 5 - Bab 30

Chapter 5 - Bab 30

*Setelah mereka saling bercanda an Tejo pun akhirnya membeli makanan untuk di makan oleh sang kekasihnya itu.

*Setelah mereka puas makan di suatu tempat mereka pun melanjutkan untuk bergegas pulang ke rumah.

*Tidak sampai di situ saat mereka mau pulang di tengah perjalanan mereka menemukan seorang anak kecil sekitar umur 5 tahun masih mengamen di jalanan.

*Lalu Tejo pun menyempatkan untuk meminggirkan kendaraan nya dan menghampiri anak kecil itu dan mengasih sedikit rezeki uang rp.100.000 dan sedikit makanan yang iya beli tadi di suatu tempat.

ini dek untuk kamu, *ucap Tejo.*

makasih Om, *ucap anak kecil.*

kamu sudah makan belum, *ucap Tejo.*

belum Om, inilah nanti dari hasil ngamen aku mau beli makanan, *ucap anak kecil.*

ya sudah kamu makan aja itu yang Om kasih & langsung pulang aja ni kan Uda malam, *ucap Tejo.*

makasih banyak Om 😊, *ucap anak kecil.*

iya sama-sama dek, *ucap Tejo.*

*Setelah anak kecil itupun pergi dan Tejo kembali masuk ke dalam kendaraan nya lagi

baik kali kamu sayang sama anak kecil tadi, *ucap zavira.*

ya cemana lagi aku kasihan melihat anak-anak yang ke sana kemari mencari nafkah, sedangkan pemerintah kita malah gak open dan berpoyah poyah 😟, *ucap Tejo.*

iya sih, *ucap zavira.*

kalau misalnya aku menjadi pemimpin, gak bakalan anak kecil ataupun orang orang ngamen di jalan, mereka bakalan aku nafkahi sesuai anggaran yang ada di pemerintahan, *ucap Tejo.*

ya sudah kita hanya bisa berdoa saja yang terbaik untuk mereka dan negri ini, *ucap zavira.*

*Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju ke rumah dan sampailah mereka di rumah jam 23.00 wib.

*Sampai di rumah mereka pun menyempatkan shalat, bersihkan tubuh serta selseai semua mereka pun tidur di kamar masing-masing.

*Di kamar zavira pun masih tidak menyangka bahwa pacar nya itu sangat baik kepada orang tua ataupun orang lain.

*Lalu zavira pun mengahyalkan sesuatu agar dirinya bisa menjadi pemimpin di suatu hari nanti agar bisa menafkahi mereka-mereka yang kurang mampu.

*Tidak terasa pagi telah tiba waktunya mereka untuk pulang ke Riau dan zavira dan keluarga pun bersiap siap mereka pun menyempatkan untuk makan.

*Lalu selesai makan mereka pun berangkat pada jam 7.00 wib. di tengah perjalanan Tejo pun menghidupkan musik band Noah yang berjudul "jalani mimpi".

*Setelah itu zavira pun menanyakan

sayang kenapa kamu kok sering kali memutar lagu ini, *ucap zavira.*

iya lagu nya enak sekali dan lagu ini menceritakan tentang seseorang yang harus mencapai mimpi-mimpi nya.*ucap Tejo.*

oh, tapi emang enak sih lagunya, pantesan kamu memutar nya bolak balik hehehe, *ucap zavira.*

Yoi, *ucap Tejo.*

*Setelah itu mereka berhenti di mesjid untuk menempatkan untuk shalat Zuhur bersama di masjid.

*Setelah selesai shalat di masjid mereka pun melanjutkan perjalanan ke Riau dan pada akhirnya mereka pun sampai di Riau pada jam 20.00 WIB atau menempuh perjalanan sekitar 13 jam.

*Sampai di sana Tejo dan orang tua nya pun menginap semalam, sebelum akhirnya besok mereka melanjutkan perjalanan pulang di pagi hari.

*Tidak terasa pagi telah tiba waktunya mereka untuk pulang ke Medan, mereka pun pulang dari Riau jam 8.00 wib dan sampai di rumahnya pada jam 20.30 WIB.

*Keesokan harinya Tejo pun bekerja dan semalam iya telah pereh kerja lantaran iya mengantarkan sang pujaan hatinya itu pulang.

*Tidak terasa sore telah tiba waktunya mereka untuk pulang kerja dan Tejo pun sebelum pulang kerja iya mampir ke kafe dahulu untuk menenangkan diri.

*Sampai di kafe iya jumpa dengan teman sekolahnya dulu pas waktu SMA , lalu Tejo menghampiri temannya itu dan duduk bersama

gimana kabarnya wi, *ucap Tejo.*

Alhamdulillah baik, kamu sendiri, *ucap Tiwi.*

Alhamdulillah baik, *ucap Tejo.*

ohya beruntung kali ya kita jumpa di sini, sudah berapa tahun kita kagak jumpa yakan, *ucap Tiwi.*

Yoi, kangen aku sama temen-temen sekolah dulu, *ucap Tejo.*

yauda ajak lah mereka reunian, *ucap Tiwi.*

itu masalah nya aku gak punya kontak mereka, *ucap Tejo.*

*Setelah mereka ngobrol panjang lebar akhirnya Tejo pun memutuskan untuk Tiwi lah yang menghubungi teman-teman yang lain, karena cuman Tiwi lah yang ada sebagian punya nomor HP teman SMA nya.

*Lalu Tiwi pun setuju dengan usulan dari Tejo itu

Jo bisa foto bareng kita, sudah lama kali loh kita gak foto bareng, *ucap Tiwi.*

Hem oke, *ucap Tejo.*

*Setelah mereka foto berdua akhirnya Tejo pun pergi bersama untuk mengantarkan Tiwi kembali pulang ke rumahnya yang berjarak kurang lebih sekitar 15 menit dari rumah Tejo.

gak duduk dulu nih, *ucap Tiwi.*

maaf lain kali aja ya soalnya sudah malam nih, *ucap Tejo.*

oke lah, sekali lagi makasiya sudah di kasih tebengan, *ucap Tiwi.*

*Setelah itu Tejo pun pulang dan sampai lah iya di rumahnya dengan selamat, setelah di rumah Tejo pun menerima panggilan telepon dari pujaan hatinya itu.

*Lalu mereka pun ngobrol di handphone hingga Tejo pun mengantuk dan akhirnya Tejo menyudahi telepon itu

yauda kita sambung besok lagi ya, ngantuk kali nih, *ucap Tejo.*

Hem yauda, *ucap zavira.*

*Dan Tejo pun menutup telponnya setelah itu yang langsung tidur, Pada pagi harinya Tejo pun bangun ke siangan lantaran iya selesai shalat subuh iya tidur lagi.

*Akhirnya iya berangkat ke kantor telat kurang lebih 15 menit, dan iya pun mendapat pemotongan gaji, karena di pabrik iya bekerja memang sudah peraturan kayak begitu.

*Lalu Tejo tidak terlalu memikirkan hal itu sebab iya sudah ada bisnis sampingan selain bekerja di pabrik dan iya pun tidak pening pening memikirkan hal itu.

*Beberapa hari kemudian Tiwi pun menghubungi dirinya melalui via telepon dan membahas soal pertemuan teman-teman nya semasa SMA

assalamualaikum Jo, *ucap Tiwi.*

wa'alaikumsallam, *ucap Tejo.*

ini Jo aku sudah menghubungi sebagian dari mereka setuju kita Minggu depan bertemu di suatu kafe, *ucap Tiwi.*

oh ya bagus kalau begitu, atur aja waktunya

kalau bisa akhir pekan kita kumpul oke, *ucap Tejo.*

oke 👌, tapi kau Minggu depan gak ada jadwal kan, *ucap Tiwi.*

Hem insyaallah kagak ada, *ucap Tejo.*

yauda Minggu depan kita kumpul,*ucap Tiwi.*

*Setelah mereka ngobrol panjang lebar via telepon akhirnya Tejo pun menyetujui bahwa Minggu depan mereka kumpul-kumpul.

*Tidak lama itu Tejo pun menerima telepon dari teman kerjanya yang mengajak nya untuk kumpul di kafe pada Minggu depan juga.