Chereads / Perpisahan Yang Menyakitkan / Chapter 3 - Bab 28

Chapter 3 - Bab 28

*Ini paket dari siapa ya kok ngirim ke kamu, *ucap Tejo.*

gak tau aku sayang, aku gak ada pesan sebelumnya, *ucap zavira.*

*Mereka pun ngobrol panjang lebar di teras dan agak sedikit marah marahan dan lalu orang tua mereka pun memarahi keduanya.

*Agar tidak ribut di luar dan kalau ada masalah tolong di selesaikan baik-baik, *ucap orang tua.*

iya nih mah, tiba-tiba dia dapat paket dari seseorang, *ucap Tejo.*

*setelah mereka ngobrol panjang lebar mereka pun memutuskan untuk masuk ke dalam rumah agar tidak di ketahui oleh tetangga nya.

*Lalu kedua orang tua mereka menyuruh agar mereka saling mengalah supaya masalah cepat selesai

aku berani bersumpah loh Jo aku memang tidak tahu siapa yang kirim paket, *ucap zavira.*

terserah kamu aku mau tidur, *ucap Tejo.*

sabar dulu lah ini kita buka dulu bingkisan nya, *ucap zavira.*

*Lalu zavira pun membuka bingkisan itu bersama Tejo dan orang tua masing-masing

coba sini kertas kecil itu biar kita baca, *ucap Tejo.*

yauda ini, *ucap zavira.*

*Setelah di buka dan mengetahui isi bingkisan ternyata isinya sebuah baju gamis dan ada sebuah surat di dalamnya.

*Yang berisikan tentang masih ada rasa sayang oleh mantan pacar zavira dulu kepada nya yang berkeinginan untuk bisa balikan lagi

lalu zavira tetap tidak mau bersama sang mantan itu.

*Dan yang Tejo heran itu kenapa mantan pacar zavira itu bisa mengetahui alamat rumah Tejo.

*Sedangkan rumah mantan pacar zavira itu berada di riau dan sangat jauh dari rumah Tejo

yang saya heran kenapa dia tau rumah aku ha, *ucap Tejo.*

ya manalah aku tau sayang, ya kali aku kasih tau dia rumah kamu, *ucap zavira.*

ya bisa aja kan kalian sekongkol, *ucap Tejo.*

masyaallah beneran loh aku gak tau perihal bingkisan ini, terserah kamu lah mau percaya atau kagak.*ucap zavira.*

benar apa kata zavira Jo, dia gak tau tentang paket ini dan setau ibu dia sudah gak ada hubungan lagi sama mantannya itu, *ucap mamah zavira.*

*Setelah di jelaskan oleh orang tua zavira

Tejo pun percaya dengan zavira, tetapi zavira telah duluan sudah kecewa kepada Tejo karena dia sudah di jelaskan zavira tidak mempercayainya.

*Tok tok sayang buka dong pintunya, *ucap Tejo.*

mau apa lagi kamu, mau bilang aku gak setia gitu sama kamu ya, sudah lupain aja mungkin aku emang selalu salah di matamu 😭, *ucap zavira.*

gak gitu loh tadi maksudnya, saya tadi cuman emosi aja tolong dong buka pintunya, *ucap Tejo.*

besok pagi kami akan pergi dari sini, biar kamu senang kalau gak ada aku di sini 😟, *ucap zavira.*

*Setelah mereka ngobrol panjang lebar dan zavira tidak kunjung membuka kan pintunya Tejo pun meminta agar ibu zavira mau menolong nya agar zavira mau keluar dari kamar.

*Bu coba ibu tolong ngomong sama Vira agar mau membuka kan pintu kamarnya, *ucap Tejo.*

nak tolong lah buka pintu nya, Ibu mau ngomong sama kamu, *ucap mamah zavira.*

ya sebentar ma, *ucap zavira.*

*Setelah di bujuk oleh orang tua zavira

akhirnya zavira mau membuka pintu nya dan mau mengobrol dengan Tejo.

ya ada apa lagi, *ucap zavira.*

iya aku percaya kok sama kamu, tadi aku tuh cemburu sama mantannya kamu, *ucap Tejo.*

gak percaya juga gak apa-apa, toh aku sudah gak penting lagi bagi kamu kan, *ucap zavira.*

jangan marah lah ntar jelek loh, *ucap Tejo.*

sudah gak usah gombal gak ada gunanya lagi, *ucap zavira.*

kayak mana lagi lah biar kamu percaya, tolong lah maaf kan saya janji gak akan cemburu lagi kalau kamu dekat sama orang ataupun dapat bingkisan, *ucap Tejo.*

gak percaya, *ucap zavira.*

beneran loh, *ucap Tejo.*

yauda aku maaf kan, tapi kalau kayak gini lagi

gak tau lah nanti jadinya, *ucap zavira.*

oke deh, makasih ya sayang, *ucap Tejo.*

*Setelah mereka ngobrol dengan alot akhirnya Vira pun memaafkan Tejo dan menasehatinya agar tidak berbuat kayak begitu lagi.

*Dan akhirnya mereka pun bisa tidur dengan nyaman dan nyenyak, serta zavira tidak akan jadi pulang lebih awal.

*Pada keesokan harinya Tejo pun berangkat kerja dan sebelum berangkat dia sudah di suguhi nasi dan lauk kesukaan nya di meja makan.

*Lalu mereka semua makan bersama dan Tejo pun di ambilkan makanan oleh sang kekasih nya itu di meja makan.

*Ibarat kata mereka sudah seperti layaknya pasangan suami istri yang romantis. lalu orang tua mereka pun hanya tersenyum melihat tingkah anak mereka berdua itu yang sudah tidak malu-malu lagi dengan mereka.

*Setelah selesai makan Tejo pun akhirnya pergi berangkat kerja

ya sudah pak Bu mah pah aku berangkat dulu ya assalamualaikum, *ucap Tejo.*

iya wa'alaikumsallam wr WB, *ucap mereka.*

*Tejo pun berangkat kerja dengan hati yang gembira dan ceriah serta ramah kepada teman teman kantor nya, tidak seperti biasanya yang hanya cuek tanpa menegur satu pun teman kantor nya.

*Lalu teman kantor nya heran dengan tingkah Tejo itu yang secara tiba-tiba mau menegur mereka semua dan temannya itu bertanya sama Safi perihal aneh Tejo itu.

mas Safi itu kenapa kok tumben Tejo negur kami, biasanya kan kagak pernah, *ucap teman kantor.*

gak tau sih saya, coba aja tanya langsung kepada nya, *ucap Safi.*

ahh ngapain gak kerjaan lah yakan Wee, *ucap teman kantor.*

ya sudah, mas lanjut kerja lagi ya Wee, *ucap Safi.*

iya mas Safi, *ucap teman kantor.*

*Setelah itu Safi pun masuk ke ruangan Tejo dan menanyakan perihal aneh dirinya itu

tok tok, *ucap Safi.*

silahkan masuk Safi, *ucap Tejo.*

kau kenapa Jo kok hari ini aneh kayak gitu, *ucap Safi.*

aneh gimana maksudnya, *ucap Tejo.*

ya aneh aja tumben tumbenan kamu negur mereka semua, biasanya kan gak pernah, *ucap Safi.*

ya gak apa-apa, ya seharusnya kamu senang dong dengan aku kayak gini, *ucap Tejo.*

yauda kalau kamu memang gak mau ngomong, *ucap Safi.*

*Tidak terasa sore telah tiba waktunya mereka pulang bekerja, setibanya dia di rumah Tejo pun langsung mandi dan shalat

selseai semua Tejo pun langsung bergegas untuk menjumpai sang pujaan hatinya itu untuk mengobrol bareng di teras nya.

*Mereka pun bergegas untuk duduk di teras tidak lama mereka duduk di teras Safi pun datang sendirian dan segara bertanya kepada zavira perihal aneh dirinya itu.

silahkan masuk saf, *ucap Tejo.*

iya terima kasih Jo, *ucap Tejo.*

ada apa kamu tumben ke sini, *ucap Tejo.*

ya aku mau tanya kamulah, *ucap Safi.*