"KAK DONY!" panggil Daisy dengan suara lantangnya hingga Dony tersadar dari lamunannya.
"Ah, a_ ada apa Lia?" tanya Dony linglung. Daisy yang melihat tingkah sangat Kakak hanya bisa memutarkan bola matanya malas.
"Kak Dony ada apa huh? kalo ada masalah sini cerita sama Lia, siapa tau Lia bisa bantu." Daisy bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan santai ke arah Dony dan duduk di sebelah kanan Dony.
Daisy tidak tahu saja bahwa Dony sedang memikirkan nasib kehidupannya. Entah besok atau nanti malam, mungkin saja nyawa Daisy bisa melayang karena ulah psikopat itu.
Dony hanya menatap Daisy sebentar lalu kembali menyuruh Daisy untuk duduk di tempatnya semula. "Sana, kembali ketempat dan habiskan makanan kamu."
"Aish, mau dibantuin juga malah di usir," kesal Daisy sambil berjalan kembali ke tempat duduknya.
"Hari ini kamu ada acara keluar rumah, Lia?" tanya Dony di sela-sela makannya.
"Kayanya sih gak ada," ucap Daisy sambil berfikir dan memainkan sendoknya di udara.
"Ehh Lia lupa, hari ini Lia mau ke rumah Ella." Daisy menghentikan aksi memainkan sendoknya itu.
* * * *
Saat ini Daisy sudah berada di depan gerbang rumah Ella. "Nanti pulang mau dijemput jam berapa?" tanya Dony yang masih berada di dalam mobil dengan menundukkan kepalanya sedikit agar bisa melihat Daisy.
"Eumm... nanti Lia kabarin lagi aja kalo udah mau pulang," jawab Daisy yang badannya sedikit membungkuk agar bisa melihat Dony.
Setelah berpamitan bersama Daisy. Dony melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dirasa mobil sang kakak sudah tidak lagi terlihat, barulah Daisy memasuki perkarangan rumah Ella.
Tingtong tingtong tingtong
Daisy membunyikan bel rumah Ella sebanyak tiga kali. Saat Daisy ingin membunyikan bel nya untuk keempat kalinya, Ella sudah terlebih dahulu membukakan pintu rumahnya untuk Daisy.
"Loh, lo gak bawa mobil, Daisy?" tanya Ella sambil melihat ke seluruh halaman rumahnya.
Daisy hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. "Gue diantar sama Kak Dony."
"Eumm, tumben banget. emang mobil lo kemana? di bengkel?" Ella menautkan kedua alisnya.
"Mobil gue ada kok di rumah dan sehat-sehat aja," ucap Daisy sambil seenaknya menerobos masuk ke rumah Ella.
Daisy sudah dua kali berkunjung ke rumah Ella dan ini ketiga kalinya ia sudah ke rumah Ella. Beda dengan Ella, Ella hampir setiap hari ke rumah Daisy.
"Terus kenapa lo dianter sama Kak Dony?" tanya Ella yang sudah berada di dapur untuk mengambil air minum dan beberapa cemilan untuk sahabatnya itu.
"Katanya dia juga ada keperluan di rumah temennya dan kebetulan rumahnya di komplek ini," jelas Daisy yang sekarang ia sudah duduk di sofa ruang tamu.
Awalnya Daisy menolak untuk diantar oleh Dony tapi Dony selalu maksa dan alhasil ia harus ikuti apa kata sang Kakak.
Ella hanya mengangguk kecil menanggapi perkataan Daisy sambil berjalan ke arah Daisy dengan membawa nampan yang berisi air minum dan beberapa cemilan.
"Riska gak jadi kesini?" tanya Daisy sebelum memasukkan kripik rasa balado ke dalam mulutnya.
"Tadi sih dia bilang mau kesini cuman gak tau nih udah jam segini belom dateng juga." Ella mengambil kotak yang berisi beberapa koleksi kasetnya itu.
"Gimana kalo kita nonton film aja?" ajak Ella yang di setujui oleh Daisy. Namun saat Ella ingin membuka kotak yang berisi kaset, tiba-tiba Handphone nya yang berada di dalam kamarnya berdering tanda ada yang menelponnya dan akhirnya Ella pergi ke kamar untuk mengangkat telponnya.
Sekarang Daisy sedang sibuk memilih kaset yang cocok untuk di setel sambil menunggu Ella. "Eumm... yang mana ya," gumam Daisy yang tangannya masih mencari-cari kaset yang seru.
"Kak Ella, Keyla pulang!" seru Keyla dengan suara nyaringnya yang membuat Daisy tersentak kaget dan menoleh ke arah sumber suara.
Kayla yang merasa di perhatikan ia langsung berjalan ke arah Daisy. "Kakak siapa? kenapa kakak ada di rumah Keyla?" tanya Keyla dengan wajah polosnya itu.
Daisy mengusap lembut surai rambut Keyla, karena ia sangat menggemaskan. "Nama aku Daisy temennya Kak Ella," Daisy mengulurkan tangannya. "Ohh... Kak Daisy temennya Kak Ella. Nama aku Kayla." Keyla membalas uluran tangan Daisy.
"Gemes banget sih kamu," ujar Daisy sambil mengusap lembut kepala Keyla. Sementara Keyla hanya tersenyum dengan manisnya.
"Nama Kak Daisy sama seperti nama bunga kesukaan Keyla," seru Keyla.
"Keyla suka bunga Daisy?" tanya Daisy yang hanya di jawab dengan anggukkan oleh Keyla.
"Sama dong! Kak Daisy juga suka sama bunga Daisy, karena nama bunga itu sama kaya nama Kakak. sama-sama Daisy," ucap Daisy yang diakhiri tawa garingnya.
"Keyla suka sama bunga Daisy karena bunganya yang cantik," timpal Keyla.
"Oh iya, Kak Daisy ini yang takut sama obat kan?" Keyla yang baru saja ingat dengan perkataan Ella beberapa hari yang lalu.
Daisy yang sedang minum langsung keselek karena pertanyaan Keyla yang membuatnya kaget. "Kak Daisy, hati-hati minumnya nanti keselek loh." Keyla yang memegang pundak Daisy.
"Emang udah keselek ini," batin Daisy yang masih batuk-batuk dengan tangannya yang menempel di dada.
Daisy yang batuknya mulai reda akhirnya bertanya kepada Keyla. "Keyla kata siapa kalo Kak Daisy takut obat?"
"Kata Kak Ella," jawab Keyla dengan polosnya.
"Keyla juga takut obat kok. Obat itu pahit, Keyla gak suka." sambung Keyla yang memasang wajah cemberutnya. Sementara Daisy hanya menatap wajah Keyla.
"Keyla udah selesai main sepedanya?" tanya Ella yang sudah berada di samping Keyla. Namun sayangnya Keyla tidak menjawab pertanyaan nya.
"Oh iya Kak Daisy tunggu sebentar ya, Keyla mau ambil sesuatu dulu di kamar," ucap Keyla yang setelah itu berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya.
Ella yang melihat adiknya menaiki anak tangga dengan terburu-buru langsung melotot dan memperingati Keyla untuk berhati-hati. "KEYLA, PELAN-PELAN JANGAN TERBURU-BURU. NANTI KAMU BISA JATUH!" Namun sayangnya Keyla lagi-lagi mengabaikan dirinya tapi untunglah Keyla selamat sampai tujuan.
"Heh! lo tau dari mana kalo gue takut sama obat?" Daisy bangun dari duduknya.
"Hehehe, waktu itu gue gak sengaja liat lo di UKS sama Rian dan dari situ gue tau kalo lo takut sama obat," jawab Ella sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal itu.
"Terus kenapa lo kasih tau ke Keyla? gue malu tau!" omel Daisy.
"Abis waktu itu Keyla susah di suruh minum obat. sama kaya lo takut minum obat, jadi gue coba bujuk Keyla dengan bawa nama lo," jelas Ella dengan santainya.
Daisy hanya bisa menghembuskan napasnya. Tak lama kemudian Keyla datang dengan membawa kotak kecil berwarna Pink.