"Hallo bi?" Ella.
"Was! er will keine Medizin nehmen?"
(Apa! dia tidak mau minum obat?) Ella yang berbicara menggunakan bahasa Jerman.
"Ich gehe nach Hause,"
(Saya pulang sekarang,) Ella yang langsung menutup sambungan telepon nya dan berpamitan kepada Daisy.
"Daisy, gue pamit ya, soalnya gue udah di suruh pulang sama nyokap," bohong Ella.
"Yaudah, gue anterin lo sampe depan pintu." Daisy yang mengantarkan Ella sampai depan pintu rumahnya.
Ella memasuki mobilnya dan membunyikan klakson mobilnya lalu pergi dari kediaman rumah Daisy. Daisy yang sudah tidak melihat mobil Ella langsung masuk kedalam rumah dan menyuruh Bi Surti untuk membereskan minuman dan cemilan yang tadi ia makan bersama Ella. Setelah itu Daisy menyambar tasnya dan pergi ke kamarnya untuk mandi dan beristirahat.
Namun saat Daisy membuka bando yang ada di kepalanya tiba-tiba Daisy terpikirkan apa yang di ucapkan oleh Ella tadi saat ber telponan.
"Siapa yang sakit ya? kok Ella kaya khawatir gitu saat tau kalo orang yang dia maksud itu gak mau minum obat," tanya Daisy pada dirinya sendiri.
Sebenarnya Daisy berdarah Jerman-Indo. Karena Ibu nya Daisy adalah asli orang Jerman dan Ayah nya Daisy asli orang Indonesia tetapi ayahnya Daisy tinggal di Jerman. Jadi saat Ella berbicara bahasa Jerman tentu saja Daisy tahu apa yang sedang Ella bicarakan dan Ella sepertinya lupa bahwa Daisy berdarah Jerman-Indo dan fasih berbicara bahasa Jerman.
"Dahlah, mungkin itu privasi mangkanya Ella gak ceritain ke gue." Daisy menaruh bando nya di atas meja rias dan masuk ke dalam kamar mandi. Setelah selesai mandi Daisy pun tidur.
* * * *
Ella langsung membunyikan klakson mobilnya saat sudah sampai di depan gerbang. Setelah pintu gerbang sudah di buka, Ella langsung memarkirkan mobilnya ke dalam bagasi.
Saat Daisy memasuki ruang tamu tiba-tiba ada seorang anak kecil yang sedang menuruni anak tangga dengan terburu-buru sambil meneriaki namanya.
"Kak Ella!" seru gadis kecil itu sekitar lima tahunan.
"Keyla, gak mau minum obat," ucap keyla yang langsung ngumpet di balik tubuh Ella.
"Ayok non keyla harus minum obat nanti di omelin sama non Ella," ucap Bi Arsi sambil membawa botol obat dan sendok yang sudah di isi obat.
"Kak Ella gak akan marahin Keyla!" Keyla yang keluar dari balik tubuh Ella dan setelah mengucapkan kata itu dia langsung ngumpet lagi di balik tubuh Ella.
Ella yang melihat tingkah adiknya itu langsung menyuruh Bi Asri ART di rumahnya untuk kembali ke dapur saja.
"Keyla...." panggil Ella dengan lembut sambil jongkok agar bisa menyamakan tingginya dengan Keyla. Keyla yang di panggil namanya hanya menggelengkan kepalanya sambil berjalan mundur.
"Loh kenapa Keyla mundur?" tanya Ella.
"Keyla gak mau minum obat jadi jangan paksa Keyla," ucap Keyla yang masih berjalan mundur dan menggelengkan kepalanya.
"Sini kak Ella mau peluk Keyla," ucap Ella sambil merentangkan tangan nya. Keyla yang mendengar itu langsung memeluk Ella sambil menangis.
"Hey! kenapa little princess kak Ella nangis?" tanya Ella sambil melepaskan pelukan nya dengan Keyla.
"Keyla gak mau minum obat, obatnya itu pait! Keyla gak suka!" alasan mengapa keyla tidak mau minum obat.
"Berati kalo Keyla gak mau minum obat, Keyla harus di rawat di rumah sakit lagi dan tangan nya di infus terus__"
"Keyla gak mau di rawat di rumah sakit!" potong Keyla.
"Mangkanya itu Keyla harus minum obat biar sembuh dan gak di rawat di rumah sakit lagi," jelas Ella.
"Tapi pait obatnya," ucap Keyla.
"Kan abis minum obat langsung minum air terus rasa paitnya hilang deh," ucap Ella yang masih mencoba membuat Keyla mau meminum obatnya.
"Ayok sini," Ella yang mengajak Keyla untuk duduk di sofa.
"Keyla tau gak?" ucap Ella sambil menuangkan obatnya ke sendok.
"Enggak, kan kak Ella belum kasih tau ke Keyla," ucap Keyla dengan wajah imutnya.
"Kak Ella akan kasih tau tapi keyla harus buka mulutnya," ucap Ella yang sudah siap dengan sendok berisi obat lalu menyuapi obat ke Keyla.
Sebenarnya ini adalah trik Ella agar Keyla ingin meminum obatnya. Keyla harus di buat penasaran dulu. "Ini minumnya." Ella yang memberikan segelas air mineral untuk Keyla.
"Keyla itu sama kaya sahabat kak Ella di sekolah," ucap Ella setelah Keyla selesai meminum obatnya.
"Sama?" tanya Keyla.
"Sama-sama takut minum obat," ucap Ella.
"Emang sahabat kak Ella punya kelainan hati sama seperti Keyla?" tanya Keyla dengan polosnya.
"Enggak. sahabat kak Ella itu cuman pusing doang," jelas Keyla.
"Siapa nama sahabat kak Ella?" tanya Keyla dengan antusias.
"Namanya kak Daisy." jawab Ella.
"Namanya sama seperti bunga kesukaan Keyla," ucap Keyla dengan raut wajah senang. Ella yang melihat tingkah Keyla hanya tersenyum sambil mengusap kepala Keyla.
"Keyla boleh ketemu sama kak Daisy?" tanya Keyla sambil mengayun-ngayunkan kakinya di sofa.
"Boleh dong!" seru Ella.
"Asik! Yaudah Keyla mau cari hadia buat kak Daisy nanti," ucap Keyla yang langsung berlari menuju kamarnya yang berada di lantai dua bersebelahan dengan kamar Ella.
"Hati-hati Keyla! Nanti jatuh!" Ella yang memperingati Keyla untuk ber hati-hati.
Setelah Keyla pergi ke kamarnya, Ella langsung menaruh obat ke kamar Keyla dan sendok, gelas ke dapur, lalu Ella beristirahat di kamarnya.
Walaupun Ella sering menonjolkan sikap bar-bar di depan sahabat maupun temannya. Sebenarnya Ella adalah orang yang penyayang terutama kepada Keyla. Karena untuk saat ini yang ia punya hanya Keyla.
Ke dua orang tua Ella sudah bercerai saat Ella SMP dan Ibunya Ella sibuk mengerjakan urusan perusahaannya di Korea hingga jarang pulang bahkan Ibunya Ella ingin menetap di sana dan sedangkan Ayahnya Ella sudah menikah lagi dan memutuskan untuk tinggal di Jerman.
Jadi Ella hanya tinggal di rumah sebesar ini bersama Keyla dan Bi Asri ART yang sudah Daisy anggap seperti orang tua sendiri. Jika Ella atau Keyla merindukan orang tuanya pasti Ella akan menelpon atau mengunjungi mereka setiap libur panjang secara bergantian.
Walaupun Ella dan Keyla mendapatkan fasilitas yang mewah dan kasih sayang tapi ada satu hal yang tidak pernah Keyla dan Ella rasakan yaitu waktu bersama. Terutama Keyla, Keyla masih sangat kecil ia membutuhkan waktu bersama dengan kedua orang tuanya bahkan saat Keyla melakukan cengkok hati mereka tidak menjenguk dan menemani Keyla di rumah sakit.
Jika Ella mengingat hal itu kembali rasanya Ella ingin memarahi kedua orang tuanya dan meneratapi nasib dirinya dan Keyla yang seperti ini.