Selama perjalanan Daisy hanya menyenderkan kepalanya di pundak Dony sambil melihat jalan raya yang di penuhi oleh pengendara motor dan mobil dari samping.
Sampai akhirnya Daisy tertidur di atas motor akibat angin malam yang membuatnya menjadi mengantuk. Dony yang sadar bahwa Daisy tertidur akhirnya mengendarai motornya dengan pelan dan hati-hati.
Dony juga mengubah kan posisi tangannya Daisy yang tadinya berpegangan di pinggang Dony sambil mengerat baju Dony sekarang menjadi memeluk perut Dony.
Dony sudah melupakan semuanya begitupun dengan kedua orang tuanya. Dony dan kedua orang tuanya memilih memperbaiki hubungannya dengan Daisy setelah tau bahwa Daisy amnesia.
Namun Dony dan kedua orang tuanya mempunyai rasa takut jika Daisy kembali mengingat semuanya. Mereka sudah nyaman dengan kondisi Daisy yang sekarang tidak bisa mengingat masala lalunya sendiri.
"Lia," panggil Dony.
"Hey Lia, bangun udah sampe," ucap Dony sambil mengelus-elus tangan Daisy yang sedang memeluk dirinya.
"Eumm..." erang Daisy.
"Udah nyampe ya kak Dony," ucap Daisy sambil melepaskan pelukan nya kepada Dony.
"Sudah, ayok turun," ajak Dony yang langsung di turuti oleh Daisy.
"Loh kok di tukang nasi goreng sih kak Dony?" tanya Daisy saat turun dari motor sambil melihat sekelilingnya.
"Iya soalnya kakak tau kamu belum makan dari pulang sekolah." Dony melepaskan helm nya dan menggantungkanya di atas kaca spion motor.
"Kok tau?"
"Iya lah tau kan Bibi lagi pulang kampung terus pasti kamu gak ada yang masakin makanan dan alhasil kamu gak makan karena kamu gak bisa masak," ucap Dony yang di akhiri tawa hingga perutnya sakit.
"Ihk kak Dony!" kesal Daisy yang langsung duduk di meja makan tukang nasi goreng.
"Mau pesen nasi goreng neng?" tanya tukang nasi goreng.
"Iya lah kalo gak pesen ngapain saya duduk di sini," jawab Daisy dengan ketus kepada tukang nasi goreng.
"Ketus amat neng,"
"Oh iya neng mau berapa porsi?" sambung tukang nasi goreng.
"Dua porsi mang yang satu pedes yang satunya lagi gak pedes," jawab Daisy.
"Oke, tunggu sebentar ya neng," ucap tukang nasi goreng yang mulai membuat pesanan Daisy.
Sambil menunggu Daisy memainkan ponselnya dan melihat notifikasi dari grup sekolah dan dari kontak lainnya. Daisy juga membalas chat mereka cuman yang lebih di dahului adalah Ella.
#Ella
terakhir dilihat 19:32
*DAISY GUE UDAH GAK SABAR MAU KEMPING BESOK!🤩*
read
*Btw lo udah siapin barang-barang lo Daisy?*
read
#Bales Daisy
*Semangat banget lo, gue aja biasa aja.*
*Gue belom beresin barang-barang gue.*
#MASIH GANTENGAN SEOKJIN (RIAN)
Onlien
*Tidur jangan main HP mulu. Besok mau kemping jangan sampe telat.*
read
#Bales Daisy
*Dasar ketos bawel😍*
read
"Eh mampus dah gue kenapa pake segala salah mencet emot sih!" panik Daisy.
"Yah udah di baca lagi baru juga mau apus sial," ucap Daisy yang langsung mengklarifikasi kesalahan ini agar Rian gak mikir yang aneh-aneh.
*Itu gue salah pencet emot, jadi gak usah ger!*
read
"Hayo lagi chattingan sama siapa?" Dony yang tiba-tiba muncul langsung duduk di hadapan Daisy.
"Sama temen," jawab Daisy.
"Temen apa temen?" ledek Dony.
"Ini Nasi goreng nya neng," ucap tukang nasi goreng yang membawa dua porsi nasi goreng di atas nampan nya.
"Iya, makasih mang," ucap Daisy.
"Ini buat kak Dony dan ini buat Lia." Daisy yang memberikan seporsi nasi goreng pedas kepada Dony dan yang tidak pedas untuk dirinya.
Daisy dan Dony sibuk memakan nasi gorengnya sambil sesekali bercerita hingga Dony tertawa karena gemas melihat Daisy yang ia jahili terus sedangkan Daisy makan sambil cemberut.
* * * *
Dony dan Daisy sudah sampai di rumahnya tak lupa Dony mengembalikan kunci motor ke pada Pak Budi.
"Lia, kak Dony ke kamara deluan ya soalnya udah capek banget pengen cepet-cepet istirahat," ucap Dony yang langsung masuk ke kamar nya.
Sementara Daisy pergi ke dapur untuk mengambil air minum karena haus. Namun setelah sampai di dapur Daisy melihat kantong pelastik berwarna putih dan setelah di cek ternyata pelastik putih itu berisi makanan yang tadi siang ia pesan.
"Lah ini kan makanan yang tadi gue pesen," ucap Daisy sambil melihat-lihat makanannya.
"Gue udah kenyang lagi, jadi gak bisa ngabisin makanannya," ucap Daisy.
Daisy memasukan makanan itu kembali ke dalam kantong plastiknya dan membawa kantong itu keluar rumah. Saat di ambang pintu Daisy melihat apakah ada pak Budi atau tidak setelah dilihat ternyata ada Daisy langsung menghampiri Pak Budi.
"Pak Budi," panggil Daisy sambil berlari kecil menghampiri pak Budi.
"Ada apa non?" tanya pak Budi.
"Ini ada makanan buat pak Budi," jelas Daisy sambil menyerahkan kantong plastik yang berisi makanan ke pada satpamnya itu.
"Loh non ini kan makanan yang tadi non pesanpesan," ucap pak Budi.
"Iya tapi Lia udah kenyang abis makan sama kak Dony tadi di luar, jadi ini buat pak Budi aja, nih." Daisy menyerahkan kantong plastik itu ke pada pak Budi.
"Makasih banyak non Lia, tau aja kalo pak Budi lagi laper," ucap pak Budi cengengesan.
"Sama-sama pak, yaudah Lia masuk ke rumah ya pak," pamit Daisy.
"Iya non," ucap pak Budi.
"Abisin pak biar gak mubazir," ucap Daisy sambil berlari masuk ke rumah.
Daisy langsung masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu kamarnya, karena Daisy ingin tidur. Namun sebelum tidur Daisy melepaskan jaket yang tadi ia kenakan dan menaruh nya di kastok.
sebelum tidur Daisy membuka ponselnya lagi dan ternyata ada pesan dari Rani, ibunya.
#Mama
*Daisy sayang, Mama sama Papa hari ini gak pulang dulu soalnya masih banyak urusan di kantor jadi kamu baik-baik ya di rumah jangan telat makan dan jangan pulang larut malam, kalau ada apa-apa hubungin mama kalau gak papa. Good night sayang. *
read
#Balas Daisy
*Iya Ma, Lia sama kak Dony baik-baik aja kok. Kalau Lia kenapa-napa kan ada kak Dony jadi mama gak usah khawatir. Oh iya ma, titip salam ya buat Papa. Night.*
Setelah membalas pesan dari ibunya Daisy meletakkan ponselnya di atas nakas dan tidur tanpa mematikan lampu kamar karena Daisy takut dengan ngelap.
Pagi Hari
"Semuanya udah siap, tinggal pake sepatu abis itu berang_ Aduh!" Kaki Daisy menyenggol sesuatu yang berada di bawah tempat tidurnya.
"Kotak apa ini?" tanya Daisy pada dirinya sendiri sambil mengambil kotak yang berada di bawah tempat tidurnya.
"Eumm... banyak banget debunya," ucap Daisy sambil menutup hidungnya dengan punggung tangannya.