Daisy, Ella, Riska dan murid yang lainnya langsung di suruh untuk mencari ranting pohon. Padahal ia dan lainnya baru saja tiba, namun sudah di gembor dengan sesuatu yang merepotkan.
"Gue udah dapet banyak nih!" Daisy menjatuhkan semua ranting pohon yang ia punya ke tanah.
"Sama gue juga, udah mana sakit nih tangan." Riska yang juga ikut meletakkan ranting pohonnya di tanah dan mengusap telapak tangannya yang sakit.
"Kalian udah pada dapet ranting pohonnya kan?" tanya Ella yang menghampiri Daisy dan Riska.
"Udah nih," jawab Riska.
"Yaudah yok kita balik ke tenda, berat nih," ajak Ella.
Saat Daisy ingin mengambil ranting pohon yang ia taruh di tanah, tiba-tiba ekor matanya tak sengaja melihat banyak bunga Daisy yang ukurannya kecil.
Daisy pun akhirnya meninggalkan ranting pohonnya lalu pergi ke tempat dimana bunga Daisy itu berada.
"Banyak banget bunga Daisy nya," kagum Daisy sambil mendekati bunga itu dan memetiknya lalu menghirup aroma khas dari bunga Daisy itu sendiri.
"Wangi," ucap Daisy setelah menghirup aroma bunga Daisy.
"Oh iya, tadi pagi kan gue nemu kotak yang isinya 100 mahkota bunga Daisy dan kebetulan banget disini ada bunga Daisy," ucap Daisy.
"Mending gue buat aja mahkota bunganya walaupun sih seumur hidup gue, gue kayanya gak pernah bikin ini," ucap Daisy yang mulai mengambil bunga Daisy nya.
Daisy langsung membuat mahkota bunga Daisy, tapi sayangnya Daisy tidak bisa membuat mahkota itu, bahkan banyak bunga Daisy yang telah layu dan patah karena Daisy yang tidak bisa membuat mahkota dari bunga Daisy itu.
Hingga akhirnya Daisy mulai kesal dan frustasi karena dirinya tidak pernah berhasil membuat flower crownnya.
"Susah banget sih bikinnya!" kesal Daisy sambil memungut patahan bunga Daisy.
"Bikin kesel aj_" perkataan Daisy terpotong saat ada seseorang yang menyela perkataannya.
"Pertama ambil dua bunga Daisy yang satunya lurus seperti ini dan yg ini dililit ke bunga Daisy yang ini." Rian yang sudah mulai membuat mahkota bunga Daisy dan sambil memberi tahu stay by stapenya kepada Daisy.
Dengan spontan Daisy menoleh ke arah sebelah kanan dan melihat sosok yang kadang membuatnya kesal tapi juga membuat dirinya jadi bingung dengan perasaannya.
Daisy menatap Rian dengan tatapan kagum. Karena cowok yang nyebelin di sekolahnya ternyata bisa bikin flower crown dari bunga Daisy.
"Kenapa jadi ngeliatin gue?" Rian yang merasa di liatin terus oleh Daisy.
"Ah i, itu gue, gue kagum dan gak nyangka aja ternyata cowok kaya lo bisa buat flower crown dari bunga Daisy juga," jelas Daisy sedikit gugup.
Rian hanya menganggukkan dan membulatkan mulutnya seraya mengucapkan "Oh" setelah mendengarkan penjelasan dari Daisy.
"Any way kok lo bisa sih buat flower crown?" Daisy menompang dagunya dengan tangannya.
"Lo mau tau banget?" tanya Rian yang membuat Daisy menganggukkan kepalanya dengan semangat.
"Karena gue suka sama lo," ucap Rian sambil memakaikan mahkota itu ke kepala Daisy. Hingga tubuh Daisy mematung.
"Eumm gue, gue mau balik ke tenda dulu," pamit Daisy. Namun Rian menghentikan langkahnya.
"Bagaimana caranya agar lo bisa terima gue sebagai pacar lo?" tanya Rian yang melanjutkan membuat flower crown dari bunga Daisy.
Daisy langsung menatap Rian dan seketika pikiran jahilnya muncul. Daisy ingin mengerjai Rian dengan cara membuat flower crown dari bunga Daisy.
"Okay." Daisy menghela napas panjang.
"lo harus buat seratus flower crown dari bunga Daisy. kalo lo berhasil, gue terima lo jadi pacar gue tapi kalo lo gak berhasil gue gak akan terima lo jadi pacar gue, gimana?" ucap Daisy penuh percaya diri.
"Oke, gue setuju." Rian menatap mata Daisy.
"Batas waktunya cuman sampai besok tepat jam 7 malem," sambung Daisy yang langsung meninggalkan Rian sambil tersenyum.
Karena Daisy yakin pasti Rian tidak akan bisa menyelesaikan tantangannya, karena hari ini kan sedang kemping dan terlebih lagi Rian adalah OSIS, sudah di pastikan Rian sibuk dengan urusannya itu dan tidak ada waktu untuk membuat flower crown nya.
* * * *
"Daisy, dari tadi lo kemana aja?" tanya Ella.
"Gak ke mana-mana, gue dari tadi di hutan aja kok," jawab Daisy dengan memasang wajah polosnya itu.
"Iya... bener juga sih lo ini lagi di hutan, tapi maksudnya itu lo ngapain aja, kok lama banget baliknya?" tanya Riska.
"Tadi gue gak sengaja liat ada bunga kesukaan gue jadi mampir dulu buat liat," ucap Daisy yang di akhiri dengan cengengesan.
"Terus ini?" tanya Ella yang langsung mengambil flower crown di kepala Daisy.
"Ini lo yang buat?" tanya Ella yang sekarang flower crown nya berada di tangan Ella.
"Itu bukan gue yang buat tapi_" ucapan Daisy terpotong saat Daisy ingin memberitahu siapa yang membuat flower crown itu.
"Daisy, dimana ranting pohon kamu?" tanya pak Eko yang sadar jika Daisy tidak membawa ranting pohon.
Karena pak Eko menyuruh semua murid untuk meletakkan ranting pohonnya di bawah kaki mereka masing-masing, maka dari itu pak Eko sadar jika Daisy tidak membawa ranting pohon.
"It, itu pak ketinggalan di dalem hutan," ucap Daisy gugup sambil menunjuk ke arah dalam hutan.
"Kenapa kamu gak bawa rantingnya?" tanya pak Eko. Namun saat Daisy ingin menjawab pertanyaan pak Eko tiba-tiba Rian memanggil dirinya dan membuat Daisy menoleh ke arah Rian.
"Daisy!" panggil Rian yang membuat semua orang yang ada di situ menoleh ke arah Rian termasuk Daisy.
"Nih ranting pohon lo," ucap Rian sambil meletakkan ranting itu di sebelah kaki Daisy. Setelah itu Rian pergi untuk menemui teman-temannya itu.
"Yasudah kalo gitu semuanya letakkan ranting pohonnya di tengah sini," suruh pak Eko.
Daisy mengambil ranting pohonnya dan meletakkan di tempat yang telah di suruh oleh pak Eko.
"Jika semuanya sudah meletakkan rantingnya, silahkan kalian masuk ke tenda kalian masing-masing untuk beristirahat sebentar," ucap pak Eko.
"Baik Pak," ucap semua murid yang ada di situ.
Semua murid masuk ke tendanya masing-masing. Ada beberapa murid yang memakan cemilan yang mereka bawa dari rumah dan ada juga yang tiduran di dalam tenda.
Sementara para OSIS dan guru serta panitia lainnya sibuk mengerjakan tugas mereka masing-masing.
Setelah menaruh ranting pohon. Daisy pergi ke tendanya karena ia ingin beristirahat sejenak namun saat Daisy membuka tendanya, Daisy melihat ada ular yang berukuran sedang berada di dalam tendanya.
"AHK!" histeris Daisy hingga semua murid menoleh kearahnya terutama Rian.
Daisy menjatuhkan tubuhnya ke tanah tubuhnya juga bergetar hebat akibat ketakutan.