Suasana yang sepi, diiringi suara angin yang menggoyangkan ranting-ranting serasa ikut merayakan momen kita berdua ditaman.
Aku pun mendekatinya perlahan namun pasti.
"Kenapa?" Kataku, dengan hati yang dag dig dug tak karuan berhadapan dengannya.
Tiba-tiba dia menatap kedua bola mataku, membuat hatiku kacau tak beraturan ingin rasanya teriak sekencang-kencangnya karna bahagia, diriku pun semakin mendekat kepadanya, ia pun terbangun dari tempat duduknya dan berdiri pas didepan ku, dengan bahu yang sangat bidang dan kakinya yang jenjang. ia sedikit membungkukkan badannya karena perbedaan tinggi yang jauh berbeda dariku, dan ia pun menarik tanganku sampai badanku duduk di bangku yang sedari tadi dia duduki.
Ia pun berkata "Kalo makan duduk, kenapa ngumpet dibalik pohon itu?"
"Eh, gak ngumpet kok aku udah selesai makan"
"Yaudah temenin aku tidur disini, gak usah kemana-mana"
"Kan udah bel masuk"
"Bolos sekali gak bikin kamu gak lulus."
Aigoo, sangat cuek dan ketus sekali perkataannya bukan.
Ia pun kembali duduk disebelahku dengan menyenderkan badannya ke bangku taman, sembari berusaha memasangkan Earphone berwarna putih ke dalam telingannya, dengan mata tertutup ia pun tertidur lagi.
Mataku seakan tak mau berpaling dari wajah tampannya, satu demi satu organ wajahnya ku amati, dengan rambut yang lurus, bulu mata yang cukup lentik dibandingkan dengan pria lain yang pernah kutemui, hidung yang sangat mancung, dan kulit putih bersih membuat mataku tak berkedip sampai sekitar 30 detik.
"Kenapa melihatku seperti itu?" tanya pria itu dengan mata yang masih terpejam.
"Emm, gak kok"
"Apa kamu tertarik juga sama fisik aku, seperti cewek-cewek lainnya?"
"Eh, emang cewek-cewek disini kenapa? Wajar dong kalo menyukai seseorang karna fisik"
"Inget ya fisik gak akan selamanya abadi."
Aku pun terdiam sejenak, memikirkan perkataannya yang ada benarnya juga, tapi mengapa kebanyakan hampir 90% dari 100%, semua manusia menginginkan fisik yang sempurna padahal semua takan abadi!, Mungkin mereka mempercayai dengan fisik yang sempurna mereka akan menjadi lebih percaya diri, bahkan lebih dihargai sebagai manusia. "Aissshhhh" kenapa diriku malah kepikiran hal tak penting seperti itu.
"Gak usah dipikirin, aku cuman asal nyeplos doang tadi" dia kembali berbicara kepadaku.
"Iya iya, btw nama kamu siapa?" Tanyaku.
"aku Jungwoo, Kim Jungwoo"
Kim Jungwoo nama yang sangat indah, Lucunya ia tertidur sembari berbicara, akupun tersenyum melihat tingkahnya yang sangat menggemaskan, ditambah poin ples wajahnya yang sama sekali tak pernah bikin diriku bosan, mungkin aku takan bosan walopun telah memandangnya sampai puluhan tahun. Seperti mendapat keajaiban bisa bertemu dan berbincang seperti ini dengan pria kuda putih di dunia nyata, aku pun mencoba menanyakan beberapa pertanyaan agar suasana tak jadi hening.
"kamu dikelas mana, kok gua gak pernah liat, disepanjang lorong juga gak pernah liat"
"Haha, nyariin ya? aku kelas XII IPS 2"
"apaan si enggak, oh anak ips"
"Kalo kamu, namannya siapa? Kelas apa?"
"Gua Hyeri, dari kelas XII IPA 2, siswi pindahan baru hari ini."
"Oh" Kim Jungwoo menjawab kembali cuek.
Aku pun heran kenapa dia sangat mudah berubah-ubah sifatnya, mungkin kah mood nya lagi naik turun, sedari tadi tak ada kata yang salah menurutku, kenapa tiba-tiba ia kembali bersikap dingin.
Sudahlah, aku harus memakluminya, toh semua manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda.
********
"Ting,,,,Ting,,,,Ting"
Suara bel pulang berbunyi, akhirnya aku bisa pulang kerumah dengan senyum yg indah dibibir ku, tapi Kim Jungwoo gimana, mana tega aku membangunkannya, kenapa dia suka sekali tidur ditempat umum begini apa dia tak pernah tidur dirumah, ahh! Kenapa aku malah mengkhawatirkannya.
Yasudahlah aku nunggu dia bangun saja.
Hampir 1 jam diriku menunggu Kim Jungwoo bangun dari tidurnya, namun tak kunjung bangun juga.
Tiba-tiba semilir angin menyambar ku, seperti sedang menimang-nimang diriku untuk ikut tertidur, rasa kantuk langsung mendatangiku, pelan-pelan mataku mulai terpejam, dan aku pun tertidur bersebelahan dengan Kim Jungwoo, dengan posisi kepala bersandar di bahu bidangnya, nyaman sekali, ini pertama kali aku bisa tidur dengan sangat nyaman dan terasa dilindungi.
Tiba-tiba terdengar suara pijakan kaki seseorang yang semakin mendekatiku dan Kim Jungwoo, aku pun membuka mataku sedikit demi sedikit, dan bola mataku langsung tertuju kepada seorang yang mendatangiku. "Siapa dia, sepertinya aku belum pernah melihatnya." gumamku.
Pria yang mendatangiku berkulit putih, tinggi jangkung dan kaki yang jenjang, dengan rambut berwarna hitam lekat. Ia memakai seragam sekolah yang sama dengan aku dan Kim Jungwoo, apakah dia mengenali Kim Jungwoo.
Tiba-tiba ia berhenti berdiri tepat didepan Kim Jungwoo, sembari menepuk pundak bidangnya.
"Hey Kim Jungwoo bangun!, udah sore mau pulang jam berapa, bunda nelfonin gua mulu nyariin lo karna khawatir, setidaknya kalo mau pulang terlambat kabari bunda lebih dulu supaya dia gak khawatir, apa lo gak kasihan padanya" pria tersebut membangunkan Kim Jungwoo dengan nada agak tinggi.
Aku pun langsung terheran, kenapa dia berani bicara seperti itu kepada Kim Jungwoo, sepertinya mereka sudah sangat akrab.
"Ah, Kim Doyoung kau sudah lama disini, ia bentar lagi gua pulang kok lo duluan aja" Jawab Kim Jungwoo dengan ekspresi wajah polos yang masih agak mengantuk.
"Cihhhh cecengguk ini, jangan masang wajah seperti itu lagi, bikin muak tau gak karna itu gua lagi-lagi tak bisa memarahimu"
"Hahahaha" tiba-tiba Kim Jungwoo tertawa pelan sembari bangkit dari tempat duduknya, dan merangkul pria yang mungkin namannya Kim Doyoung karna tadi Kim Jungwoo memanggilnya dengan sebutan itu.
Aigoo, ternyata mereka sama-sama memiliki marga Kim apakah mereka kakak beradik.
"Sudahlah Doy, ayok kita pulang tapi bentar dulu, gua mau cuci muka biar pas nyetir motor gak ngantuk" kata Kim Jungwoo sembari berjalan menuju keran yang berada persis disebelah kanan taman ini.
"Speechless"
Astaga, melihat Kim Jungwoo dengan rambut yang dibasahi air membuat ketampanannya menjadi 3 kali lipat, sampai-sampai diriku tercengang dengan parasnya, jantungku serasa mau copot, hatiku berdetak sangat cepat tak seperti biasanya, aku pun menyilangkan tangan kananku, untuk menenangkan hatiku agar sedikit lebih setabil.
Perasaan macam apa ini, benar-benar sangat aneh, diriku serasa ingin memiliki Kim Jungwoo seutuhnya.
"Apa ini yang namanya jatuh cinta?"
Aku tak pernah merasakan perasaan semacam ini sebelumnya.
"Oh iya, kenalin ini Kim Doyoung keponakanku dia sahabat aku juga, dia seangkatan bareng kita" Kim Jungwoo mengenalkan sahabatnya kepadaku.
Dengan hati yang masih kurang stabil, aku pun menjawab dengan nada terpatah-patah.
"Eh,,, em,,, i-y-a, kenalin a-ku Hyeri murid baru kelas XII IPA 2"
"Oh murid baru senang bertemu denganmu aku satu kelas sama Jungwoo, tapi kenapa kalian berdua bisa ada disini?" kata Kim Doyoung dengan wajah yang sedikit curiga.
Terbelalak aku dan Kim Jungwoo langsung melakukan kontak mata, karna sama-sama terkejut dengan pertanyaan Kim Doyoung.
"Oh, kita gak sengaja ketemu disini, liat tuh dia bawa tempat makan, pastinya dia telah menghabiskan makanannya ditempat yang tenang ini" kata Jungwoo dengan menundukkan kepalannya sembari menggaruk rambutnya yang tak gatal.
"Okelah, alasan yang cukup masuk akal" Jawab Doyoung.
"Aku pergi dulu!." aku pun berpamitan kepada mereka sembari berjalan cukup cepat menjauhinya, dan langsung melangkah menuju ruang kelas baruku untuk mengambil tas dan bergegas pulang ke rumah.
Sesampainya dirumah, aku pun langsung melepas seragamku, dan mandi.
Seperti biasa diriku menghabiskan waktu sepulang sekolah dengan beristirahat dihalaman rumah yang cukup luas, aku pun duduk di bangku halaman yang lumayan panjang sembari mendengarkan lagu kesukaanku, dengan mengunakan earphone warna ping kesayanganku pemberian bi Ijah pas moment sweet seventeen ku.
Lagu kesukaan ku ini berjudul,
Jus't the way you are yang dinyanyikan oleh Bruno mars, penyanyi asal Amerika serikat. Lagu ini merupakan lagu yang sangat ku sukai dari jaman kelas 1 smp sampai sekarang, ya karna menurutku lagu ini membuat pikiranku sedikit agak tenang.
Aku pun ikut terlarut dalam alunan musik yang sangat ku sukai, sehingga membuat ku ingin berbaring melepas penat di kursi panjang ini sembari menutup kedua mataku, tiba-tiba terlintas di pikiranku "KIM JUNGWOO."