Kenapa pikiranku hanya tertuju kepada Kim Jungwoo saja, semua yang ku pandang pasti ada wajah Kim Jungwoo!, ada apa dengan diriku apa ini yang dinamakan KASMARAN.
"Aisshhhh!!!."
Aku kesal dibuat sendiri, kenapa pikiranku ini tak bisa lengah sedikit dari wajahnya, yang ku pikirkan hanya sosok Kim Jungwoo, Kim Jungwoo, Kim Jungwoo saja.
"Apa aku sudah gila!!!" kataku dengan nada tinggi. Sudahlah rasannya ingin pecah kepala ini.
Ku lihat jam di ponselku yang sudah menunjukkan pukul 16:45 sore.
Akupun bangkit dari tempat duduk ini dan masuk kedalam rumah. Ku tutup pintu rumah lalu ku kunci.
Ku ambil Coca-Cola dikulkas, dan sedikit makanan ringan yang ku beli kemarin di minimarket, sekedar untuk menemani malamku.
Seperti biasa sepi selalu jadi temanku, suara detik demi detik jam dinding seakan mengejekku, karna diriku yang selalu saja sendiri, "Aisshhh... Aku benci jam itu!!!."
Kulihat jam ternyata sudah pukul 21:00 malam, rumah ini sangat membosankan, mending tidur saja agar cepat pagi, dan bertemu dengan Kim Jungwoo.
Ku naiki ranjang besarku, ku tarik selimut hangat dan ku pejamkan mataku perlahan, aku pun berdoa "semoga bunga tidur berpihak kepada ku malam ini." aku ingin memimpikan pria kuda putih sekali lagi. Akupun tertidur~
********
Bunga tidur benar-benar berpihak kepadaku~
Tiba-tiba, cahaya apa ini kenapa sangat terang sekali, dengan rasa penasaran diriku mendekati cahaya tersebut, ku lihat sebuah terowongan yang cukup besar, tak pikir panjang diriku pun langsung memasuki terowongan itu.
"Wahhhh..... Indah sekali, dimana ini, apa ini heaven?" Kataku. Banyak bunga mawar putih, perasaanku menjadi sangat bahagia. Karna bunga mawar putih adalah bunga yang paling ku sukai, karena bau harumnya yang sangat wangi dan warna putih sucinnya.
Namun tiba-tiba kesedihan menyelimuti hatiku, ku lihat kesana kemari mencari keberadaan kuda putih yang sedari tadi tak juga menampakkan diri. Dimana kuda putih, aku mencoba memanggilnya beberapa kali. "kuda putih.... Kuda putih....." baru saja memulai panggilan ke dua, tiba-tiba suara larian kuda semakin terdengar jelas dipikiranku.
satu senyuman terlukis di bibirku diri ini terasa bahagia bahkan sangat bahagia melihat kuda putih bejalan menghampiriku, ku elus-elus kepalannya dengan lembut, ku coba memulai percakapan dengan kuda putih.
"Apa kau sudah makan?"
"Uwerrrr,,,, brrrruhhhhh"
"Hahahaha" pasti diriku sudah gila, mengapa seekor hewan ku ajak bicara. Aku pun mulai berjalan mengelilingi tempat itu bersama kuda putih, sembari mengumpat hal-hal baik disepanjang jalan.
"Kau satu-satunnya temanku, jadi sering-seringlah datang ke mimpiku, aku takkan keberatan malah diriku sangat senang."
"Dar... Dor...."
Suara apa itu, seperti suara tembakan, kuda putih pun panik dan lari ketakutan, ku coba berlari mengejarnya, namun baru saja ingin ku kejar.
"Kring.... Kring.... Kring"
Suara alarm berbunyi, tandanya pagi sudah datang.
Apa kau sadar, sekarang waktu berputar sangat cepat, baru saja ku pejamkan mata 5 menit yang lalu sudah pagi saja.
Aku pun terbangun dari tidurku dan langsung ku matikan alarm tersebut.
Aku langsung bangkit dari ranjang dan mulai berjalan menuju kamar mandi, karna takut ketiduran dan terlambat lagi.
Tiba-tiba "tok,,,,,tok,,,,,tok"
"Hyeri sudah bangun kok bi, bibi langsung siapin bekelnya aja, hari ini Hyeri mau dua bekel ya" kataku asal nebak, ya karna siapa lagi orang disini selain aku dan bi Ijah.
"Loh dua? buat siapa non satunya, pacarnya ya?" Kata bi Ijah dengan sedikit mengkerutkan alisnya.
"Bukan kok bi, dia temen Hyeri"
"Yaudah, mau bibi bikinin bekel apa non?"
"Kaya kemaren aja bi, tapi banyakin lagi sayurnya"
"Baik non, bibi tunggu dibawah ya"
"Makasih bibi"
"Sama-sama non" jawab bi Ijah sembari menuruni anak tangga.
********
Selesai mandi, ku liat wajahku di kaca dan menyentuhnya.
"Emm,,, apa ku kasih sedikit riasan diwajahku ya?, Kayaknya sedikit polesan tidak masalah.
Ku buka laci meja rias, ku ambil bebarapa make up pemberian mamah untuk ku. Memang semenjak aku memasuki sma ibu menyuruhku untuk sedikit merias wajahku tak tau kenapa, namun aku tak pernah memakainya, karena menurutku wajah tanpa polesan ku ini tak terlalu buruk.
Tapi untuk hari ini ku coba sedikit polesan diwajahku.
Mula-mula ku catok rambut brownku yang pendek ini pelan-pelan, cuman agar rapih saja, dengan sedikit vitamin membuat rambutku menjadi wangi dan halus.
Selanjutnya ku pakai pelembab wajah supaya tak terlihat kering, lalu ku tambahkan sedikit bedak ke wajahku, dengan sangat tipis.
Kurapikan alisku menggunakan sisir alis, dan menyisirnya pelan.
Lalu ku pakai maskara, untuk memper lentik bulu mataku.
Sentuhan terakhir ku pakai lipstik warna cream yang ku timpa dengan lipbam merah. (ombre)
Setelah selesai ku lihat hasil riasan ku di kaca.
"Wahh,, wajahku lumayan juga, apa ini tidak berlebihan."
Aku sengaja sedikit merias wajahku agar Kim Jungwoo seneng melihat diriku, hehehe.
"semoga dia suka." gumamku.
Setelah semua selesai aku pun turun menuju meja makan, untuk mengambil bekalku.
"Wah, non cantik sekalih hari ini, keliatan lebih fresh wajahnya" kata bi Ijah memujiku.
"Ah bibi, cuman Hyeri tambah riasan sedikit diwajah, gimana bi terlalu berlebihan tidak?"
"Tidak kok non, malah bagus begini keliatan lebih fresh, sebenarnya wajah non tanpa riasan saja sudah sangat cantik"
"Ih bibi nih pinter banget deh muji orang, ya udah bi Hyeri berangkat ke sekolah dulu ya, makasih lo pagi-pagi sudah dapet pujian, hehe" kataku sembari melempar senyum.
Aku pun berjalan menuju halte bus, tiba-tiba terlihat seorang wanita yang sekelas denganku, dengan ekspresi wajahnya kebingungan.
Ku coba beranikan diri untuk bertanya terlebih dulu.
"Kamu kenapa, kok kaya lagi kebingungan?"
"Gak papa, dompet ku gak ada ditas, gak tau hilang atau ketinggalan dirumah, kamu mau gak bayarin busway ku hari ini besok pasti ku ganti, please aku gak bisa balik kerumah lagi karna pasti ayah dan ibuku sudah berangkat ke kantor, tak ada yang bisa ku telfon, untuk membawakan dompetku kesini, jalan kerumahku lumayan jauh" kata wanita tersebut sedikit memohon.
"Tenang saja, ayo kita naik" kataku sambil tersenyum kepadanya.
Dia pun menganggukkan kepalanya menandakan ia setuju.
Kita pun naik busway ini bersama. kita juga duduk berdampingan.
Aku merasa sedikit senang, karna semenjak Yuri sahabat kecilku meninggal dunia, diriku tidak pernah memiliki teman satupun.
Dengan dia mengajakku mengobrol itu merupakan moment langka buatku, dan sesekali ia juga memujiku didalam busway.
"Kamu sudah cantik baik pula, terimakasih banyak sudah membantu ku hari ini" kata wanita tersebut kepadaku.
"Iya sama-sama" aku terus tersenyum kepadanya walaupun sedikit agak canggung.
"Kita satu kelas kan yah, kenalin namaku Yoona, nama kamu Hyeri kan?" tanya Yoona.
ku anggukan kepala mengiyakan pertanyaannya.
"Cittttttttttt....."
Suara busway berhenti, pertanda sudah sampai di sekolah, aku dan Yoona pun turun dari busway. udaranya sangat sejuk aku suka udara dipagi hari.
Tiba-tiba Yoona menggandeng lenganku sembari berjalan menuju ke ruang kelas, karna kita satu kelas, tapi bukannya ini berlebihan tapi sudahlah mungkin ini cara dia mendekati seseorang.
"Sekarang kita berteman ya, aku akan pindah tempat duduk, aku mau sebangku denganmu, temanku" katannya dengan ceria.
Aku pun terheran sembari melangkah berjalan menuju tempat duduku, kenapa tingkahnya aneh sekali, padahal kita barusaja kenalan tadi pagi, kayaknya menyenangkan menjadi seseorang ya gampang beradaptasi dengan orang baru.
Dan benar ia membuktikan omonganya, Yoona benar-benar pindah tempat duduk disampingku.
"Aku duduk disini ya" katanya.
"I-ya, aku mau keluar sebentar" jawabku.
Yoona pun hanya menganggukan kepalanya.
Aku pun berjalan menuju pintu keluar kelas, mencari dimana keberadaan Kim Jungwoo, aku ingin sekali melihatnya, tidak tau rasannya ingin sekali bertemu, sampai bel masuk jam pertama berbunyi pun diriku tak menemukan keberadaan Kim Jungwoo.
Ku masuki ruang kelas, sembari berjalan pelan menuju tempat duduk dengan perasaan khawatir.
Aku mencoba menenangkan diri dan berfikir positif, hari ini pasti bertemu dengannya, padahal aku sudah sedikit merias wajahku, kenapa Kim Jungwoo tak kunjung muncul, apa aku harus bangun siang lagi agar bisa berangkat bersamanya.
Seketika mood ku menurun padahal masih pagi.
"Argghhhhh.... Kenapa pelajarannya lama sekali" kataku berbisik sangat pelan.
"Kamu kenapa gelisah?" Tanya Yoona.
"Gak kok" aku menjawab dengan sedikit senyuman agar Yoona tak curiga.
"Ting,,,,Ting,,,,Ting"
Suara jam istirahat berbunyi, akupun bergegas merapikan buku ku dengan terburu-buru, lalu ku ambil bekal makananku dan segera bergegas menuju taman, untuk melihat Kim Jungwoo siapa tau dia ada disana.
Namun sesampainya ditaman, seperti biasa bunga-bunga yang indah menyambutku dengan ramah, ditemani dengan angin yang serasa bernyanyi mengiringi kedatanganku di taman ini.
Aku pun duduk di bangku yang kemarin ku duduki dengan Kim Jungwoo, namun tetap saja aku tak menemukan keberadaannya.
"Dimana dia? apa dia masih ada kelas, ah gak mungkin kalo jam istirahat kan semua sama."
Diriku semakin khawatir, dimana keberadaan Kim Jungwoo sekarang, kemana dia, biasannya dia tertidur disini.
Tiba-tiba aku teringat mimpi semalam, kuda putih yang berlari ketakutan karena bunyi ledakan. Ledakan apa itu ah aku tak tau. aku coba menenangkan diri dengan hal-hal positif.