Chereads / My First Love KIM JUNGWOO / Chapter 8 - A FINE DAY

Chapter 8 - A FINE DAY

Udara yang begitu sejuk dengan pemandangan alam asri, begitupun embun-embun yang mendarat sempurna di dedaunan hijau, ditambah banyaknya bunga-bunga indah nan harum bermekaran.

ku nikmati keindahan ini dengan perasaan bahagia, tiba-tiba terdengar suara gemercik air yang langsung mengalihkan perhatianku, tak pikir panjang ku langkahkan kaki pelan menuju sumber suara, langkah demi langkah ku lakukan dengan hati-hati, setelah sampai di titik suara mataku langsung tertuju kepada sesosok pria berpakaian serba putih yang berdiri membelakangi ku.

Aku pun penasaran, ku beranikan diri melangkahkan kaki mendekati pria tersebut, "krekkk" baru langkah kedua kakiku tak sengaja menginjak ranting kering yang tergeletak begitu saja didepanku, membuat pria tersebut memalingkan wajahnya menengok kearah ku sembari melempar senyum.

"Ommoo itu kan pria yang merenggut first kiss ku, pria yang mirip Kim Jungwoo, ah gak salah lagi dia benar-benar pria itu, apa maksud dia datang ke mimpiku lagi?. tapi ini kesempatan ku untuk menanyakan apa hubungan dia dengan kuda putih aishhh tapi gimana caranya, coba ku sapa dia terlebih dulu semoga pria ini mau berdialog denganku kali ini." gumamku.

"Hey, sedang apa kamu?!" Tanyaku dengan sedikit teriakan.

Tak ada jawaban, pria tersebut malah membalikan badannya 360° lalu berjalan mendekati ku.

"Stop please stop, jangan gini" kataku.

Namun dirinya sama sekali tak menghiraukan perkataan ku, ia terus melangkahkan kakinya sampai tepat berada disamping tubuh ku, ia pun menghentikan langkahnya, interaksi yang tak terduga tiba-tiba ia menyibakkan rambutku ke belakang telinga dan berbisik,

"Kamu mau gak...."

-

*Gedubrakkkkkkkkkkkkkkkk*

"Aww, sakit" kataku sembari mengelus pinggangku yang nyeri.

"Aishhh cuman mimpi, sakit sekali pinggangku, tapi tadi dia mau ngomong apa ya? Jadi penasaran." Gumam ku.

Lagi-lagi pria tersebut datang ke mimpiku, entah itu takdir atau salah ku yang terlalu memikirkan Kim Jungwoo sampai-sampai memimpikannya, tapi kan pria itu bukan Kim Jungwoo. entahlah mungkin pria tersebut memang benar Kim Jungwoo versi mimpi.

Aku pun bangkit dari ranjang menuju kamar mandi dengan perasaan sedikit gelisah.

"Hari ini harus bahagia, fighting!!!!!!!" kataku penuh semangat.

Seperti kemarin, sedikit polesan diwajah dan asupan vitamin untuk memper sehat rambut, lalu sedikit catokan membuat rambutku semakin cantik sempurna.

Aku pun keluar dari kamar, dengan perasaan yang sudah mulai membaik. seperti biasa kuturuni anak tangga sembari menyapa bi Ijah yang sedang beres-beres didapur.

"Selamat pagi bi Ijah" sapaku.

"Pagi non, ommoo cantiknya sini sarapan dulu bibi udah masakin nasi goreng sepesial kesukaan non" jawab bi Ijah.

"Wah tau aja bi Ijah aku lagi kelaperan, semalem gak sempet makan cuman minum coklat hangat doang jadi sekarang kelaperan deh, hehe"

"Pantes makanannya masih utuh dimeja makan, bibi kira non makan diluar"

"Nggak bi, aku lagi overthinking akhir-akhir ini jadi kurang napsu makan"

"Overthinking itu apaan non bibi gak paham, taunya cuman burgerking itu pun bibi tau karna non selalu mampir ke kontrakan bibi bawain itu buat bibi, hehe"

"ih bibi nih overthinking itu bahasanya anak muda bi, bibi jangan tau deh ini masalah anak muda soalnya hehe" kataku menggoda bi Ijah.

"Iya deh iya non, semoga cepet minggat tuh opertinking apaan itu, terus cepet punya temen yang bisa bikin non bahagia gak murung terus"

"Aaa bibi makasih doanya, doain ya bi supaya aku cepet dapetin temen yang sehumor denganku" kataku sembari mendekat memeluk bi ijah.

"Amin non, bahagia selalu ya non, enon Hyeri itu anak baik jadi harus bahagia jangan hiraukan omongan orang-orang yang gak ngerti siapa diri non yang sebenernya"

"Iya bi, sekalian berdiri aku ijin berangkat ke sekolah ya bi, btw udah abis juga sarapannya enak banget nasi goreng sepesial buatan bi Ijah, kapan-kapan bikinin kaya gini lagi ya, aku sayang bibi jaga kesehatan ya bi" jawabku dengan semangat.

"Iya non, eh buru-buru banget kan bibi belum buatin bekel buat makan siang non disekolah"

"Gak usah bi, hari ini aku mau nyobain makanan kantin, bibi jangan sampe kecapean ya"

"Iya non, hati-hati ke sekolahnya" kata bi Ijah dengan mata sendu menunjukkan sisi keibuannya.

"Siap komandan" jawabku semangat45.

Aku pun keluar dari pintu menuju ke sekolah sembari ngeumpat hal-hal baik, "let's get it, hari ini harus bahagia!!!."

Baru saja keluar gerbang rumah ku lihat seorang gadis cantik rapih berseragam sekolah persis seperti yang sedang ku pakai berdiri di depan gerbang rumah ku seperti sedang menunggu seseorang,

"ngapain dia? wah apa dia lagi menungguku? Ah sepertinya tidak mungkin, kita aja baru kenal sehari." Gumam ku percaya diri.

Aku pun kembali melanjutkan langkahku melewati gadis tersebut, bersikap seakan tidak melihatnya.

"Hey" panggilnya.

Ku hentikan langkah, dengan perasaan bimbang ku coba melihat sekeliling kiri dan kanan, namun tak ku temukan satu orangpun, disini cuman aku dan Yoona, ku beranikan diri memalingkan badanku sembari berkata.

"Kamu memanggilku?"

"Iya, siapa lagi kalo bukan memanggilmu temanku, hehe" jawabnya dengan begitu bersemangat sembari merangkul lengaku, berjalan menuju halte.

"Kau benar-benar menungguku?" Tanyaku.

"Nee, aku bosen banget berangkat sendirian terus" Jawabanya.

"Kamu udah lama berdiri disitu?" Tanyaku masih ragu.

"Nggak si, baru aja" jawabnya dengan senyum imut diwajahnya.

"Membingungkan sekali kenapa dia tiba-tiba menungguku, apa dia beneran mau berteman denganku." Gumam ku.

"Oh." jawabku masih terheran-heran.

-

Kita pun sampai di halte yang langsung disambut dengan kedatangan busway, masuklah kita kedalamnya dengan tangan kanan ku yang masih dirangkul erat Yoona.

"Berdua ya pak, sama temenku ini" kata Yoona dengan ceria.

"Oke dek" jawab sopir busway, yang ku sapa dengan senyum dan sedikit menundukkan kepala memberi hormat.

Tiba-tiba ku lihat Kim Jungwoo sedang duduk dengan mata terpejam bersandarkan jendela busway, dengan earphone putih yang selalu menempel ditelinganya, kupandangi terus dirinya dengan senyuman sembari bergumam.

"Kenapa aku bisa suka sama orang seperti dia, tukang tidur, dingin, tidak romantis, gengsian, ahh mau gimana lagi perasaan emang gak bisa ditebak. ingin sekali ku elus lembut rambutnya coba aja__"

"Kamu mengenalnya?" Tanya Yoona memecah lamunanku.

"Ah tidak, sepertinya aku pernah melihatnya, kamu sendiri mengenalinya?" jawabku sembari kembali melempar pertanyaan.

"Tentu saja dia kan si pria dingin, semua siswa siswi mengenalinya, namun karena sifat dinginya tak ada yang berani menyapanya terlebih dulu kecuali Kim Doyoung sahabatnya, dia selalu bersikap dingin kepada semua orang yang tidak ia kenal apa lagi sama wanita, namun sikapnya itu tak membuat semua siswi berhenti mengaguminya, iya si mungkin karna ketampanannya yang gak ada obat jadi maklum aja" jawab Yoona.

Sedikit terkejut dengan perkataan yang baru saja Yoona lontarkan, ternyata bukan aku saja yang menjadi korban sikap dinginnya tetapi semua, hampir semua dia perlakukan seperti itu, mungkin dia bersikap dingin kepadaku karna kita belum kenal, benarkan itu alasan yang cukup masuk akal bukan, tapi aku yakin ada sisi baik yang terdapat didalam diri seorang Kim Jungwoo, aku akan cari tau itu.