Chereads / My First Love KIM JUNGWOO / Chapter 2 - HIMSELF

Chapter 2 - HIMSELF

Senin, 7 September 2025

Dikamarku yang nyaman pukul 05:30.

"Kringggg,,,,kringggg,,,,kringggg"

Suara alarm berbunyi.

Aku pun segera meraba-raba meja, mencari sumber bunyi alarm tersebut, dan langsung mematikannya.

"Hoammmm,,,,jam berapa ini, ah masih pagi lima menit lagi deh." kata ku setengah sadar.

Karena kasur yang sangat nyaman nan hangat ini, aku pun kembali menarik selimutku dan kembali tidur.

.

.

.

.

"Non.....non.....ini sarapan udah siap, non Hyeri udah bangun kan?" bi Ijah memanggilku.

Tiba-tiba, terdengar suara bi Ijah memanggilku dari kejauhan beberapa kali, namun diriku tak menghiraukan nya.

"Kok gak ada jawaban ya?, Apa non Hyeri udah berangkat, coba saya cek dulu di kamarnya" kata bi Ijah.

Karena tak ada jawaban satu kata pun dariku, akhirnya bi Ijah memutuskan ke atas menghampiri kamarku.

"Welahdalah, ternyata belum bangun toh, non bangun non sudah siang, katannya mau berangkat ke sekolah" kata bi Ijah membangunkan ku.

"Emmm.... emang ini jam berapa bi?" Tanyaku dengan mata masih terpejam.

"Sudah jam 07:00 non, kirain bibi malah non udah berangkat ke sekolah" Jawab bi Ijah.

"Astaga, aku kesiangan bi" kataku kaget dan langsung melompat dari tempat tidur dengan terburu-buru lari ke kamar mandi.

"Hati-hati non nanti jatoh, biasannya pasang alarm kok ini enggak, kelupaan ya non?" Tanya bi Ijah.

"Pasang kok bi, aku tadinnya udah bangun denger alarm bunyi, tapi tidur lagi karna aku kira masih pagi" jawabku.

"Owalah pantesan, yaudah ini udah bibi siapain semua ya non, baju, tas, seragamnya juga, jangan lupa sarapan udah bibi siapin sandwich dimeja makan" kata bi Ijah kepadaku.

"Boleh minta tolong masukin ke tempat bekel aja gak bi sandwich nya, mau Hyeri bawa ke sekolah buat dimakan disana" kataku ke bi Ijah.

"Boleh, yaudah bibi turun ke bawah dulu, mau bibi siapin bekalnya" kata bi ijah.

"Iya bi, makasih ya" kataku.

Akhirnya, setelah semua sudah siap dan rapi, aku pun segera bergegas berangkat ke sekolah dengan terburu-buru.

"Aissshhh... udah jam segini lagi, ada gak ya busway jam segini lewat, ada juga paling entar sejaman lagi" kataku kebingungan.

"Cekitttttttttttttttttttt"

Tiba-tiba, sebuah motor berhenti tepat didepanku.

dibukalah kaca helm sport yang memperlihatkan dua pasang bola matanya yang langsung menatapku.

"Eh, mau bareng aku gak?, kayaknya kita satu sekolahan, keliatan dari seragam kamu" katannya memberi tumpangan.

"nggak usah makasih, aku lagi nunggu busway paling bentar lagi juga lewat, duluan aja" jawabku sedikit ketus.

"Dih masih lama, busway lewat entar jam 08:00 sekarang aja baru jam 07:30, lagian udah siang banget gini bentar lagi gerbang sekolah tutup jam 07:45, buruan naik" katannya sedikit memaksa.

Aku pun terdiam mikir sampe tiga kali.

"Bener juga si kata dia, lagian ini juga hari pertama aku berangkat ke sekolah baru, masa iya langsung telat malu-maluin banget" kataku dalam hati.

"Oke deh, tapi pelan-pelan ya, aku belum pernah naik motor jadi masih takut" kataku yang ia balas dengan anggukan kepala.

"Nih, helmnya dipake, jaga-jaga aja takut ada kejadian yang gak diinginkan, hahaha" katannya sambil bercanda.

"Aisssshhhhhh" aku pun segera naik ke motornya membonceng.

.

.

.

.

.

Diperjalan menuju sekolah dia mengendarai motor dengan sangat cepat, mungkin agar kita tidak terlambat sampai di sekolah. karena diriku hanya berpegangan pada tas yang ia pake dipunggungnya membuat seluruh tubuh ku gemetar karena ketakutan, aku pun beralih berpegangan di bahunya yang bidang dengan perasaan campur aduk, "ini demi keselamatanku." gumamku.

Namun tiba-tiba ada apa dengan perasaanku, kenapa aku merasa sudah tak asing dengan perasaan ini, terasa nyaman sekali seperti kita pernah bertemu sebelumnya.

"Ahh, ada apa dengan perasaanku ini, apa kita pernah bertemu sebelumnya? Aisshhhh, mungkin perasaanku saja" kataku dalam hati.

Akhirnya kita pun sampai disekolah, pas sekali jam 07:43, walaupun gebang sekolah sudah tertutup setengah namun masih bisa masuk.

Ia pun menghentikan motor dan mematikan mesin motornya lalu segera melepaskan helm dikepalanya, dan tiba-tiba pas ku lihat wajahnya.

~

Terbelalak "Waahhhhh!!!,,, Wajahnya! wajah itu kan seperti pria yang ada di mimpiku kemarin, kenapa dia sangat mirip, tidak ada perbedaan sama sekali. ini benar-benar sama" kataku didalam hati dengan rasa terkejut.

"Brakkkkkkkkkkk"

Suara helm yang ku pegang terjatuh, karna terlalu kagetnya.

"Dih, bukannya makasih malah main jatuh-jatuhin helm orang" katannya ketus.

"Eh, maaf maaf gak sengaja, makasih banget ya udah kasih aku tumpangan gak jadi telat deh." kataku masih fokus melihat wajah tampannya.

"oke, aku masuk duluan" Kata nya sembari berjalan menjauhiku.

Aku pun masih terpaku diam ditempat tak memperdulikan sekitar, karna terlalu terkejut membuat pikiran dan hatiku serasa berhenti secara bersamaan.

Aku pun berusaha meyakinkan diri, ku cubit pipiku sendiri beberapa kali untuk meyakinkan ini mimpi atau nyata.

"Aaaaaaaaaaaaaa sakit, jadi ini beneran dia? ini bukan mimpi kan? Mimpiku bener-bener jadi kenyataan, jadi ciuman itu? aku harus cari tau semua tentang dia, pria kuda putih yang ada dimimpiku kemarin, aku harus tenangin diri tarik nafas buang pelan-pelan." kataku gemeter sembari kegirangan.

Aku pun berjalan menuju ruang kepala sekolah, agar bisa langsung diantar ke kelas baruku.

Akhirnya aku diperkenalkan dengan sangat baik, dan langsung diperkenankan duduk, karna aku tipikal orang yang susah beradaptasi dengan orang baru, jadi aku memilih tempat duduk dibarisan paling belakang sendirian.

Mungkin karna sifat jelekku yang susah untuk menyapa seseorang terlebih dulu sebelum seseorang menyapaku, dihari pertama sekolah aku tidak memiliki teman namun itu tak masalah bagiku. jam perlajaran pertama berjalan dengan lancar.

Tiba-tiba, "kruyukk,,, kruyukk" suara perutku demo karna belum makan apa-apa dari pagi.

Sembari membawa kotak bekal, aku berjalan melihat-lihat sekeliling sekolah, ternyata ada taman yang cukup luas nan indah, banyak bunga warna-warni dan pepohonan yang cukup tinggi, aku pun berjalan mendatangi taman tersebut, untuk menyantap sandwich bikinan bi Ijah, tiba-tiba aku melihat di bangku taman ada seorang pria sedang tertidur pulas, dengan wajah tertutup buku.

Akupun mendekatinya karna pernasaran, siapakah pria tersebut.

.

.

.

.

.

Setelah sampai tepat didepan pria tersebut, pelan-pelan ku buka buku yang menutupi wajahnya.

Dan ternyata, "oooommmooooo, dia kan pria yang mirip kuda putih!" Kataku terkejut, yang langsung ku tutup mulutku dengan telapak tangan karna takut dia terbangun.

Lagi-lagi perasaan gak karuan menyerang ku, jika menatap wajah pria ini.

Ku pandangi wajahnya berkali-kali, dan sesekali aku samakan wajahnya dengan pria yang pernah hadir ke dalam mimpiku lewat memori ingatan, tarnyata memang benar-benar mirip seperti orang yang sama.

"Ting,,,,,Ting,,,,Ting"

Tiba-tiba bel masuk kelas berbunyi.

Aku pun segera berlari mencari persembunyian, namun belum sempat diriku bersembunyi, ia sudah terlebih dulu terbangun.

Karena melihat gerak-gerik ku yang menurutnya mencurigakan, dia pun memanggilku.

"Eh kamu yang dibalik pohon itu, ngapain disitu" ia memanggilku.

"Aaaiiiisssshhhh,,,, kenapa sampe ketahuan sih" kataku menggerutu.

Aku pun langsung mendekatinya pelan-pelan dengan perasaan was-was.