Chereads / STORY OF AI / Chapter 6 - 6

Chapter 6 - 6

"Baiklah"seringai Ayuna "Pertama,aku akan mengurus kerumunan bodohh itu dulu"katanya seraya menyeret Ziu dalam cengkramannya

"A-apa yang kau lakuan. Lepasakan aku!"bahkan tangannya tidak bergerak seberapa besarpun usaha yang dilakukannya. Sial! Sangat memalukan diseret oleh wanita begini. Apa aku kurang oleh raga belakangan ini? Aku benar-benar akan memberinya pelajaran kali ini. Biarkan mereka yang membereskannya nanti,rutuknya dalam hati

Ayuna menutup pintu,saat itu juga Tao datang diikuti oleh Kai "Apa dia selalu berdrama dari pagi hingga malam?"ketus Tao dengan kedua tangan dikantung celananya

"Setidaknya wanita itu tidak pengecut seperti seseorang"Kai menyambung disampingnya,menatap lurus kedepan. Dua orang pria ini diam dalam kedongkolan

"Apa yang ingin dilakukannya?"perhatikan Tao dari luar jendela

"Mungkinkah? Hahaha,wanita ini sangat menarik"puji Kai

Sementara itu suasana didalam sana alurnya berubah,yang tadinya Ziu adalah pemangsa menjadi buruan Ayuna "Apa yang ingin kau lakukan? Memukul seorang idol? Kau tidak takut diserang oleh media dan masa diluar sana?"

"Kau mengancamku? Kau pikir aku takut? Justru kau lah yang harus takut,disituasi ini idol adalah yang dirugikan. Kau tentu tau kan?"

"Bukankah kau terdengar seperti sedang mengancamku?"

'"Lalu? Kau mau apa"Ayuna berjalan mendekat

Gadis sialan ini,akan ku beritau bagaimana kehidupan ini berjalan "Karna kau sudah membantu ku menutup pintu tentu saja aku tidak akan segan lagi"mereka hanya berjarak seujung hidung saja. Ziu sempat tertegun melihat mata Ayuna yang angkuh tetapi anehnya ia tergoda. Apa dia memang secantik ini? gemingnya terkagum

"Apa aku begitu cantik hingga membuatmu tidak berkutik?"maksudnya adalah untuk mencibir,tapi siapa sangka

"Ya"ceplosnya begitu saja. Ayuna sedikit terkejut,bocah sombong sepertinya ternyata begitu mudah

Ada apa dengan si sialan ini? Apa dia bermain tipuan? Risau Maru

Bahkan idol yang angkuh seperti Ziu bisa tunduk didepan Ayuna? Apa aku bermimpi? Ah,tidak tidak. Dia telah menghina teman-teman ku,mau dia idol populer yang tampan atau ini mimpi sekalipun. Kotoran yang keluar dari mulutnya adalah nyata! Optimis Raya dalam benaknya

Entah Ziu yang gila atau tubuhnya telah tersihir,ia bergerak lebih dekat menujukan bibirnya pada bibir Ayuna. Satu nafas lagi saja mereka sudah berciuman,tetapi digagalkan oleh Kai yang meletakkan tangannya sebagai penghalang tepat saat itu juga. Meski begitu Ziu belum sadar "Punya nyali juga kau,keroco"ucap Kai seakan melenyapkan sihir itu

"Huh?"bengongnya

"Apa kau benar-benar akan menciumku? Ku pikir kau tidak selemah itu. Sayangnya aku tidak tertarik pada bocah SMA yang penuh nafsu"cibir Ayuna

Ziu tentu bungkam,dia sendiri merasa gila dengan tindakannya. Ada apa dengan mu,Ken Ziu! Bodoh,ini memalukan! Kenapa juga Kai tiba-tiba masuk kesini. Jika saja...astaga,ada apa dengan otak ku!?

Kai menjauh Ayuna dari sana lalu merangkul pundaknya "Kau berani menyentuh wanita ku?"tampak kilatan dimatanya itu

Ayuna melepaskan diri"Siapa yang wanitamu"

"Kapan dia masuk?"gumam Maru

"Kai juga? Aku pasti bermimpi"Raya menepuk-nepuk pipinya

Tao yang berdiri didepan pintu untuk menyaksikan semuanya berbalik pergi "Dasar wanita picik"rutuknya berlalu

"Jangan sombong Kai. Kau pikir aku tidak berani berurusan denganmu?"tatapi Ziu menantang

"Heh,tau malu kau. Penjilat sepertimu cepat bercongkak cepat juga memeluk kaki"

"Hahahaha. Apa yang perlu ku jilat pada anak pembangkang yang melarikan diri"singgungnya

Kai menarik bajunya"Hati-hati dengan mulut busukmu. Mungkin saja nanti kakimu patah karna terjatuh"

"Kau pikir aku akan diam saja setelah semua ini. Lihat saja nanti"peringatinya mengacungkan telunjuk pada Kai. Masuklah seorang pria dengan setelan jas dan beberap bodyguard "Semuanya,hapus apapun yang kalian potret hari ini. Tentu saja dengan menandatangani dokumen kerahasiaan kalian juga akan diberikan uang"dia adalah manajer Ziu yang cekatan dalam membereskan semua kekacauan yang dibuat olehnya. Semua bodyguard itu memberikan surat itu lalu mengawal Ziu keluar dari sana

"Kenapa lari,bengek hyung?"ejek Raya

"Kau tidak apa-apa,Ayuna?"tanya Maru

"Aku baik-baik saja"tenangkannya

"Apa-apan itu? Apa dia sungguh akan mencium mu?! Apa idol boleh bersikap begitu? Uh,tidak heran banyak sekali skandal buruk tentangnya yang lenyap begitu saja. Apa fans-fansnya buta? Ah aku kesal setengah mati. Apa harus kalian? Setidaknya biarkan aku ikut juga,aku bahkan memajang fotonya dikamar ku tapi tidak pernah melihatnya sedekat itu,aku juga hanya bias membelai posternya tidak bisa menyentuhnya langsung seperti Maru. Ini tidak adil,benar-benar tidak adil!"heboh Raya

"Apa ini saatnya begitu?"sinis Maru membuatnya cemberut

Ayuna menariknya berbisik"Kau boleh meminta cap belaian itu dari Maru"

"Sialan"desis Raya

Tak,Kai menepuk tangannya "Nah,karna aku sudah menolongmu. Bagaimana jika makan malam di Golden Hotel jam 7 nanti?"tawarnya

"Siapa yang meminta bantuan mu. Pergilah sebelum aku menunjukkan bagaimana aku akan mengurusnya tadi"menaikkan sebelah alisnya

"Ku pikir itu menarik. Tunjukanlah nanti malam. Aku akan menunggumu!"kaburnya

"Hei"sorak Ayuna "Tunggulah sampai kau berjamur. Aku tidak akan datang!"pekiknya

"Kau tidak pergi? Bisakah aku menggantikan mu?"cengir Raya yang mendapatkan tatapan tajam dari orang yang dipintai

Malamnya Ayuna terus berguling ke kiri-ke kanan serta bergerak gelisah "Pria itu...ah sial"ia memutuskan untuk bersiap dan datang kesana

Ayuna disambut didepan pintu hotel itu layaknya tamu spesial yang datang "Silahkan masuk,nona"Ayuna mengangguk segan. Apa ini? Apa mereka salah mengenali orang? Bahkan dengan pakaian lusuh begini aura ku tetap elegan ya,pikirnya. Lalu saat ia masuk disambut lagi oleh pegawai yang berbeda "Silahkan ikuti saya,nona Ayuna"tuntunnya jalan. Mereka tau namaku? Sudahlah ikuti saja. Anehnya ia tidak melihat tamu lain di hotel itu. Apa hotel ini berhantu? Deliknya saat dalam lift. Ayuna pun diantar ke mejanya,tampaklah seorang pria rupawan dengan kemeja putih yang dua kancing diatasnya dilepas,tengah memegang segelas anggur ditangannya. Apa aku datang ke tempat yang tepat? Ini bukan jamuan kerajaan kan? Bengongnya berdiri

"Ayuna,kau sudah datang? Ku pikir kau tidak akan datang"kemudian ia meletakkan gelasnya lalu menarik kursi untuk gadis itu duduki

"Duduklah"katanya lembut

Ayuna masih sedikit terbengong "Ah,ya"duduknya "Ehm. Kau jangan salah paham,aku hanya keluar untuk olahraga dan kebetulan melewati hotel ini,jadi aku singgah"sambungnya

Kai memperhatikan kaus polos dan jakeet yang dikenakannya serta rambut yang diikat begitu saja"Kau...benar olahraga"senyumnya kaku

"Sudah ku bilang. Ngomong-ngomong,kenapa tidak ada orang disini? Dilantai lain aku juga tidak melihat orang. Apa memang sesepi ini?"tanya Ayuna mengedarkan pandangan pada ruangan besar yang lengang itu

"Hotel ini milik ayah ku"seraya menuangkan anggur digelas Ayuna "Karna kau akan datang aku melarang tamu untuk keluar dan mengosongkan lantai ini"senyumnya menyodorkan gelas itu

Apa aku menang lotre? Sebenarnya mereka yang membayar atau dibayar disini? Tunggu,otak ku tidak bisa mencerna semua ini. Kenapa dia melakukan ini? "Bukankah ini terlalu berlebihan"ia mengambil gelas itu "Lalu aku tidak minum"letaknya ketepi

"Begitu? Ya sudahlah. Aku masih tidak menyangka kau akan datang. Apa memikirkan bahwa pria tampan sedang menunggumu kau jadi tidak bisa mengabaikannya?"

"Kau berpikir terlalu banyak. Bagaimana bisa aku tidak datang setelah kau ikut campur begitu"ketusnya

Ternyata dia tidak suka berhutang budi "Bersulanglah denganku,akan ku anggap lunas. Aku akan menjaga dan mengantarmu dengan aman jika toleransi alkohol mu seburuk itu"bujuknya tak menyerah

"Setelah itu kau akan membawaku ke kamar dihotel milik ayahmu ini?"cetus Ayuna

"Begitu berani. Kau juga tinggal sendirikan,apa salahnya aku menemani mu"tatapan nakalnya berulah

Ayuna mencondong kedepan "Kau tidak akan berani,adik kecil. Saat ini juga aku akan menendang anu mu. Lihat apa kau masih melantur"tuturnya

"Tian na...ni zhege da mogui,jiejie"helanya

"Aku pulang"kata Ayuna bangkit

"Apa? Tapi belum makan apapun"

Ayuna pergi kebelakang kursinya,ia melepaskan jaket lalu memakaikan pada Kai "Jika kau merindukan ku datanglah ke kamar ku"kedipnya berbalik pergi

"Sudah cukupkan"dengusnya yang merasa diejek "Aku bahkan tidak mengenali jaketku sendiri? Apa kau bodoh Kai Xin?!"