Chereads / STORY OF AI / Chapter 12 - 12

Chapter 12 - 12

Disisi lain Ayuna sedang makan bersama temannya di cafe otentik. Satu meja dipenuhi dengan

Makanan. Raya menjulurkan tangannya untuk mengambil kue disana,pak! Lalu dipukul oleh

Ayuna "Jangan pernah memikirkannya"lototinya seperti seekor naga yang melindungi emasnya.

Lalu Raya merengut pada Maru dan mendapatkan decihan darinya

"Apa kau memanggil kami kesini hanya untuk membayar makanan mu dan menontonnya? Astaga,

makanlah dengan tenang. Kau seperti tidak makan satu hari"kata Maru kemudian

Ayuna berhenti mengunyah "Memang benar"katanya dengan suara yang besar "Aku tidak makan

sejak pagi. Kau tau betapa gilanya aku kelaparan karena tidak memiliki uang?! Aku bahkan...tidak

bisa membeli air,air! Rasanya aku ingin bunuh diri sebelum mati kelaparan,tapi tidak! Aku tidak bisa

melakukannya dan aku takut mati"lantangnya membuat pengunjung yang lain menatap mereka

"Ya,ya. Tentu saja,kegilaanmu..."Raya melihat kebawah "Maafkan kami,maafkan kami. Temanku

agak sedikit terganggu"katanya pada mereka

"Si cantik itu gila? Ah sayang sekali,mana masih muda"

"Lihat,dia bahkan mengabaikannya dan makan dengan lahap"

"Kau bisa menelepon layanan bunuh diri"kata Maru lagi

Ayuna berhenti melahap dengan sepotong kue ditangannya "Apa? Apa hal itu ada?"

"Tentu saja ada. Jika kau mau mati tapi tidak sanggup melakukannya sendiri,mintalah bantuan

Mereka"

"Itu konyol. Bagaimana cara mereka menolong ku? Menggorok leherku seperti ayam?

Menabrak ku seperti kambing dijalanan? Bukankah aku tidak bunuh diri karena tau akan mati.

Aku pasti lari"

"Kalu begitu mereka akan mengejarmu seperti ayam lalu menabrak mu sampai mati"Raya

menyambung

"Benar juga. Hei,ini bukan hal yang pantas diperjelas!"tunjuk Ayuna dengan donat ditangannya

"Kenapa? Menurut ku itu bagus. Mereka sengaja membuat layanan semacam itu agar orang-orang

yang semacam itu sadar bahwa bunuh diri itu konyol"sanggah Maru

Ayuna berpikir sejenak"Kau benar...tapi entah kenapa aku merasa jengkel?"dengan memiringkan

kepalanya

Beberapa saat kemudian setelah mereka berpencar mengumpulkan informasi. Mereka bertemu di

tempat yang sama dengan saling berpandangan lalu menjatuhkan diri diatas sofa

"Ayuna itu polos dan lugu"kata Kai

"Ayuna itu periang dan lucu"sambung Tao

"Ayuna itu tenang dan anggun"Kai menoleh kearahnya

"Ayuna itu..."toleh Tao pula "Seksi"lanjutnya

"Seksi...? Beraninya kau...kenapa kau selalu tidak senonoh begitu pada Ayuna,apa berbuat cabul

membuatmu ketagihan? Sini kau bedebah sialan!"raih Kai

"Bukan aku,bodoh. Tapi para bajingan itu!"bentak Tao menjauhkan tangannya

"Begitu"Kai pun kembali tenang

Mereka semua mengatakan hal baik tentang Ayuna. Begitu juga ketika ditanya alasan putus,mereka

mengatakan "Tidak ada kata putus"ucap Kai dan Tao serempak

"Ini,bagaimana bisa ada hal seperti ini? Jika dijelaskan bukankah ini seperti ku,kenapa aku tampan?

Tidak ada penjelasan,aku memang tampan dari lahir"celoteh Kai

"Aku setuju kalau kau ganti dengan bodoh"sanggah Tao

Ia berdecak "Lalu..."lanjutnya "Jika tidak memutuskan mereka,berarti semua adalah pacarnya?"

teriaknya diikuti Tao dari belakang

"Wah hebat. Ini bukannya memanipulasi ya? Mereka semua bercerita dengan tersenyum? Sulit

dipercaya"geleng Tao

"Ini aneh,kebanyakan orang akan mengutuk saat membahas mantannya. Tapi mereka tersipu malu? Sudut bibirnya tersenyum 180 derajat,seperti ini"tirukan Kai

"Asataga. Jangan lakukan itu,kau terlihat lebih jelek"ujar Tao. Mereka hening dalam kelelahan

"Kira-kira apa yang dilakukan Ayuna pada mereka? Aku penasaran,mereka tidak marah,membenci,mengumpat atau memaki. Ini memang aneh"kata Tao lagi

"Tapi,apa kau tidak merasa kita bodoh? kita sudah tau Ayuna memiliki banyak wajah tapi kita masih bertanya pada korbannya"pikir Kai

Tao yang merasa benar,pergi meninggalkannya dalam diam. Lalu berbalik "Kau yang mengusulkannya berarti kau yang bodoh"

"Apa?"tegak Kai "Bukankah kau yang mengikuti begitu saja jauh lebih bodoh. Kenapa orang bodoh mengikuti orang bodoh"soraknya "Arghh,orang bodoh itu bahkan berhasil membuatku mengatai diriku sendiri?"kesalnya

Tao terus bergumam sampai kemobilnya "Ini bukan karena aku bodoh,tapi karena aktingnya yang begitu nyata sehingga aku terkadang lupa"katanya dengan percaya diri masuk kedalam mobil

```````````````````````````````````````````````````

Semua orang memiliki rahasia,alasannyapun bermacam-macam dan sebabnyapun beragam. Ada yang mulai dari bangun hingga tertidur semuanya penuh kepalsuan. Itulah yang mendefinisikan kehidupan Tao. Memiliki rumah mewah bak istana tidak berpengaruh apapun baginya,memiliki banyak pelayan dan uang tidak berarti apapun baginya. Hidupnya seperti mesin pengulang yang itu-itu saja. Sampai dia bertemu dengan seorang gadis yang memberinya perasaan dari suatu kata "Benci" atau "Kesal" yang manapun bukan dalam artian yang baik,pada awalnya. Tapi anehnya,rasa benci ini merubah hidupnya yang seperti mesin itu. Setiap hari dia akan pulang dengan menggerutu "Wanita itu,kenapa dia jual mahal? Apa yang kurang dari ku,astaga!"seperti saat ini,dia berteriak sambil melempar dasi

"Ada apa tuan muda? Apa ini masih karena gadis kecil itu lagi?"tanya kepala pelayan yang merawatnya sedari bayi

"Gadis kecil apanya,wanita itu adalah iblis. Pak Wang,padahal tadi aku memberikannya mobil keluaran terbaru yang digilai para gadis. Tapi apa? Dia malah...melempar kuncinya ke parit!? Apa menurutmu aku bisa bersabar dengannya?"

"Sebagai seorang pewaris tuan muda tidak perlu menahan diri pada orang lain,itu tidak baik untuk kesehatan tuan muda. Haruskah saya membereskannya,tuan muda?"

"Ya..tidak. aku akan menanganinya sendiri. Aku tidak percaya seorang Zhang Yi Tao tidak bisa membuat wanita angkuh itu bertekuk lutut!"deklarasinya,pergi keatas

Hah...belakangan ini tuan muda selalu pulang dengan marah-marah,aku khawatir akan kesehatannya. Disatu sisi bagus juga,tuan muda tidak seperti boneka hidup lagi "Cepat siapkan makan malam untuk tuan muda dan juga bawakan buku-buku yang hari ini diberikan tuan besar untuk tuan muda pelajari"katanya pada pelayan lain. Lalu terdengar teriakan penuh amarah dari kamar Tao. Kepala pelayan tersenyum,biasanya tuan muda tidak akan mengatakan apapun ketika pulang. Ini adalah terapi yang bagus. Teruskanlah,gadis kecil! Dukungnya bersenang hati

Ada juga yang melakukan berbagai hal untuk mencari kebahagiaan. Berpura-pura nakal dan serampangan,bagian ini adalah Kai. Berada di klub yang berisik dan remang merupakan sorotan kehidupannya. Ada banyak orang,suara tawa terutama wanita

"Kai. Kebelakang,kau tidak ikut?"kode teman-temannya merangkul wanita dikiri-kanannya

"Kalian tau aku kan"meneguk minumannya

"Ckck,kau itu selalu berlagak bajingan tapi tidak pernah menyentuh wanita. Mereka butuh kemampuan bukan hanya rayuan"

"Aku akan melakukannya sialan. Tapi nanti,sana selesaikan urusan mu"usirnya "Hei,hati-hati saat bermain. Wanita berbahaya ketika diatas sana"kedipnya. Dia menggoyang-goyangkan gelasnya,dangerous women,huh? Apa Ai juga seperti...Plak! Ia menampar dirinya sendiri. Sadarlah bajingan! Memang terlepas dari pernah atau tidaknya,seorang pria memang adalah binatang buas,benaknya "Tidak,tidak. Aku hanya pria yang penuh imajinasi"membenarkan raut wajahnya

Sedangkan Ayuna,mencari tempatnya. Tempat dimana dia diinginkan dan bersinar terang,ditemani oleh bintang-bintang malam ditengah kegundahannya seorang "Hei,Ayuna. Jika terus begini kau bisa mati sungguhan karena kelaparan. Aku akan melakukan itu sekali lagi,terakhir,benar-benar yang terakhir! Tidak ada manusia tanpa dosa di dunia ini. Tapi...ah,tidak apa. Semakin berbahaya semakin menyenangkan, kehidupan penuh tantangan itu barulah dinamakan orang hidup!"tekadnya sebagai pejuang sebutir nasi