Sedikit banyaknya orang yang beruntung didunia ini sangat jarang ditemui,terlebih yang lahir dengan bakat alami. Menyanyi,menari,bagian wajah itu adalah point utama dikebanyakan penilaian serta latar belakang ,itu jalan pintas yang mengalahkan bakat. Tidak seperti yang terlihat,Ren Ziu adalah bukti dari orang yang mengubah takdirnya. Dia lahir dikeluarga yang berantakkan,ayahnya kabur dengan meninggalkan banyak hutang. Ibunya bekerja hingga ringkih lalu akhirnya meninggal karena leukimia,meninggalkan Ren Ziu dan adik perempuannya yang berumur 6 tahun sedangakan dia sendiri berusia 16 tahun saat itu. Tidak ada keluarga yang bersedia merawat mereka,karena itu Ren Ziu memilih berhenti sekolah dari pada dikirim ke panti asuhan. Dia mengalami banyak penghinaan,penolakan dan air mata yang terkuras sebanyak keringatnya. Hingga akhirnya berkat skill,wajah rupawan dan tinggi semampainya itulah yang menyelamatkannya,dengan memulai sebagai model. Namanya semakin menyebar,kemudia ia menjadi trainer. Lalu debut 2 tahun setelahnya.
Persaingan dalam hidupnya tidak berhenti sampai disitu. Saingan terberatnya sendiri adalah orang awam yang bahkan tidak pernah terdengar namanya. Saat ini dia mengalami tekanan,bagaimana tidak? Dia saja harus mengemis kesana-kemari untuk menjadi model dulunya. Tiba-tiba muncul orang didepannya yang berbagi sesi pemotretan dengan idol besar sepertinya "Apa katamu tadi?"tanyanya serius
"Iya? Dia bahkan bukan model amatir. Tetapi wajah ini,lihatlah wajahnya yang sempurna ini! Aku sangat beruntung bertemu dengannya di minimarket. Luar biasa sungguh luar biasa. Ahahaha"girang direktur dari perusahaan yang menandatangi kontrak dengnnya
"Maksudmu...kau menarik orang ini,orang yang kau temui di minimarket untuk melakukan pemotretan dengan ku? Aku? Ren Ziu?!"tekannya
"Iya...apa ada masalah,tuan Ren Ziu?"kata direktur itu hati-hati
"Kau benar-benar tau siapa aku?"ia tampak gusar
"Te-tentu saja. Tuan adalah Ren Ziu,bintang besar yang memulai debut sebagai member baru dari Boyers. Meski baru setahun belakangan tuan adalah jackpot besar bagi agensimu! Siapa yang tidak tau dengan mu tuan"sanjungnya
"Aku"pria yang ditarik dari minimarket itu mengangkat tangan dengan tidak berdosanya. Ziu menoleh dengan mata yang melotot. Orang disekitar mereka menarik nafas shock. Apa dia cari mati?
"Kau"tunjuk Ziu
"Tidak semua orang tau kau kan,kau juga tidak tau aku"potongnya
"Itu tidak sama"geram Ziu
"Apanya? Kau tidak tau aku. Aku tidak tau kau,bukankah sama?"
"Kau mau main-main dengan ku?"lekatnya menatap dekat,begitu pula pria itu. Mereka seperti visual pria tampan yang mendebarkan. Banyak yang menyayangkan keduanya adalah pria,jika tidak mereka akan jadi pasangan yang serasi
"Kalian masih belum mulai?"sela seorang tuan muda yang turut andil disana
"Yo,anak penurut. Kau juga datang?"tambah satu lagi
"Tuan muda Tao,tuan muda Kai? Kalian sudah datang. Cepat mulai pemotretannya!"tangani direktur itu secepatnya
"Tidak"Ziu menyela
"Apa?"kata Kai seraya membuka kacamatanya
"Kau tidak dengar? Aku tidak akan melakukan pemotretan ini"katanya lagi
"Tu-tuan Ren Ziu...ini..."gugup direktur itu
"Apa yang kau lakukan Ren Ziu"tegur managernya
"Ya sudah. Kau bisa membayar denda"Tao angkat bicara
"Omong kosong. Jangan malas-malasan bodoh,kau tidak takut dimarahi ayah mu?"ujar Kai "Apa begini cara kerja idol? Tidak profesional sama sekali"tambahnya. Setelah mengganggu Ai kau berharap hidup mu mulus? Lihat bagaimana aku memberimu pelajaran
"Heh,ini hanya masalah sepele dengan idol kecil"Tao melempar kontraknya kebawah kaki Ziu "Lihat dan bayar nominalnya"
"Apa yang kau lakukan,sialan. itu terlalu mudah untuknya"Kai meninggikan suaranya
"Kalian menikmatinya? Apa menyenangkan mempermainkan orang begini?"bentak Ziu
"Sebenarnya tidak terlalu menyenangkan mengganggu bocah jalanan"ketus Kai
Astaga. Bagaimana dia bisa bicara seperti itu? Ternyata kau bermulut jahat,Kai. Pikir pria yang menjadi akar permasalahan ini
"Aku lihat sepertinya kau sangat menikmati ini. Cepatlah,pilih yang mana saja. Jangan membuang waktu ku"timpali Tao mengibaskan tangannya. Ohow,diluar dugaan. Ternyata dua iblis ini menjadi akur dalam membully orang,benak pria itu lagi
"Tutup mulut mu sialan. Kalian pikir aku akan diam saja karna kontrak yang tidak seberapa ini? Bagiku ini sangat kecil,sebanding kecilnya dengan kebebasan kalian"cibirnya menohok
Wah. Ini lebih seru dibanding pertengkaran antar wanita. Mulut mereka benar-benar,tidak ada tandingannya. Seru pria itu menonton
Tao memelototi Ziu dengan rahang yang mengeras
"Kau gila?"bentak Kai dengan suaranya yang menggelegar
"Tu..tuan,tuan muda. Tenanglah"coba direktur itu menengahi
"Baiklah. Sepertinya pemotretan ini dibatalkan jadi,aku permisi dulu"sela biang masalah ini melarikan diri ditengah tatapan bergemuruh itu
"Tetap disana!"perintah mereka serentak,menoleh kearahnya. Argh sial. Ini gila,melihat mereka bertiga disini saja sudah cukup membuat ku gila. Kenapa harus melibatkan ku juga?! "Ehm..baiklah. Kalu begitu aku ke toilet dulu"larinya
Beberapa saat sebelumnya dirumah Tao. Diruangan perapian ia menghadap tegap pada kepala keluarga yang berkulit pucat dan berwajah muram,yaitu ayahnya "Kau,datanglah ke pemotretan nanti untuk memeriksa"dengan suara dingin diremangnya ruangan itu
"Baik,ayah"patuhinya
"Jawab aku dengan benar. Tatap wajah ku saat aku bicara! Keraskan suaramu seperti seorang pria. Jangan seperti ibu mu,aku paling benci orang yang ketakutan"mata yang mengintimidasi itu tidak pernah berubah dari dulu. Mata yang melihat anaknya seperti boneka,bahkan bertambah mengerikan seja dia dewasa.
Lain halnya dengan Kai yang melindungi hak hidupnya. Dia akan pergi kemanapun demi menghindari ayahnya. Mengerjakan apapun dan jadi seperti yang diimpikannya demi bebas dari hal yang memuakkan sebagai pewaris.
Mobil merah tengah terparkir didepan toko kue yang sederhana namun antriannya memanjang hingga malam. Staf didalam sana dibanjiri pesanan dan sibuk bergeraak kesana-kemari tanpa istirahat "Untunglah kita membuat banyak hari ini"kata salah satu pegawai
"Kau bersukur sekarang? Tolonglah buat kami seperti pegawai dari toko kue kecil yang hanya duduk manis dan melihat satu atau dua pelanggan. Seperti pada umumnya"sambung yang satunya
"Tidak bisa. Selama ada anak muda yang tampan bagaimana bisa tempat ini lengang"
"Sialan,ini semua karena Kai Xin. Menyebalkan sangat merepotkan!"pegawai itu memperhatikan pria yang tengah tebar pesona pada pelanggan
"Ckck. Ini adalah ciri-ciri orang yang hanya memakan gaji buta"waktunya menutup toko karena semuanya habis terjual seperti biasanya. Kai Xin yang bersiap mengendarai motornya didekati oleh mobil hitam mewah yang sejak lama terparkir disana "Kau bekerja sebagai pelayan kali ini?"kata pria paruh baya yang menurunkan kacanya
Kai memutar matanya malas "Kau menemukan ku lagi,ayah"
"Segera lihat pemotretan hari ini. amati dengan baik"perintah ayahnya tanpa basa-basi lagi
"Tidak mau. Kenapa aku harus menuruti mu"lawannya
"Kau..! Baiklah. Tomy,segera hancurkan toko kecil ini"kata ayahnya lagi pada supirnya yang sekaligus tangan kanan ayahnya
Kai menggeretakkan giginya "Kenapa ayah suka menjadikan orang tidak bersalah sebagai sandra. Itu sifat pengecut"
"Anak kurang aja! Salahkan dirimu yang hanya mendengarkan orang lain. Segera turuti ayah atau tanggung akibatnya!"
Begitulah bagaimana mereka berakhir berkumpul disini. Suasana yang mencekam itu membuat para staf tidak berani bergerak,sedangkan orang yang lupa bahwa dia adalah biang keladinya tengah menggerutu didalam toilet "Sial,sial,sial. Kenapa,kenapa mencari uang begitu susah ya Tuhan?"baliknya menghadap kaca lalu melepaskan wig itu "Jika mereka sampai tau siapa aku,terutama dua iblis itu tamat sudah hidup ku"jika diperhatikan lagi ternyata dia adalah
"Hei,lama sekali kau didalam"gedor orang diluar "Apa yang kau lakukan sampai mengunci pintu. Kau pikir ini kamar mandi dirumah mu?"dari suaranya yang membuat orang tercekik itu sudah pasti adalah Zhang Yi Tao! Benaknya seraya memaki kembali wig itu "Baiklah,baiklah. Aku keluar"sahutnya
"Apa yang kau lakukan didalam?"sinisnya
"Menurut mu apa? Apa aku ke toilet hanya untuk memeriksa barang ku"tanggapinya
"Menjijikan. Cepat selesaikan pekerjaanmu. Atau kau juga mau membayar denda? Aku ragu kau mampu"
"Hei,mulutmu itu seperti wanita saja kawan"decihnya. Saat kembali ia melihat Ren Ziu yang tengah stand by dengan sedikit sentuhan touch up "Hah? ku pikir dia keluar"
"Entahlah"acuh Tao
"Hei,bocah seretan"panggil Kai
"Bocah seretan? Si berengsek ini"gumam pria itu
"Apa yang kau tunggu? Cepatlah mulai"lanjutnya membuat decakan kesal
Sesi pemotretan itu diawali dengan penuh kekagumam. Ekspresi mereka yang benar-benar nyata dan tampan! "Anak minimarket,bagus sekali! Lebih dekat lagi dengan Ren Ziu"membuat fotografer sejak tadi agresif keasikan
Sial,orang-orang ini..."Black!"katanya
"Black? Tapi kau putih"Kai menyambung
"Namanya,bodoh"kata Tao melihatnya konyol
"Aku tau. Aku hanya bercanda,dasar"lanjutnya bermain ponsel "Ai-ku sedang apa ya? Aku akan mengirimkannya pesa"ia menunggu balasan bermenit-menit "Hiks. Kenapa susah sekali mendapat perhatiannya. Uang,pria tampan dan kekayaan adalah hal yang menarik wanita di dunia ini. Tapi kenapa Ai-ku tidak? Apa aku kurang tampan? Tidak mungkin"lliriknya Tao "Aku lebih tampan dari orang itu. Memang Ai-ku adalah gadis yang beruntung jika dimiliki"ocehnya disana
Black dan Ziu berpose layaknya model papan atas. Black dengan sweater merah yang memperlihatkan tulang selangkanya berpadu jeans dan Ziu dengan turtle neck yang menonjolkan rahangnya. Black meletakkan tangannya dipundak Ziu ditambah tatapan menawannya dan Ziu dengan tatapan mematikan adalah perpaduan yang sempurna! Tapi bukan tanpa sebab mengapa ekspresinya begitu kontras,itu dikarenakan mata Black yang begitu membius dari dekat membuatnya lirikannya salah tingkah. Profesional Ren Ziu,profesional! Dalam benaknya. Dug dug dug. Ada apa ini? Seorang pria membuat hatiku berdebar?! Ini gila,gilaaaaa! Teriakan frustasi bergema dalam hatinya
Bahkan Kai dan Tao tanpa sadar mendekat tiddak berkedip. Aneh,aku seperti mengenali tatapan itu,pikir mereka seksama
"Ayuna"kata mereka bersamaan,lalu saling menoleh "Apa"ulangi mereka lagi. Dengan cepat keduanya mengeluarkan ponsel dan saling menutupi layar ponsel mereka
Ting ! Ting! Ponsel ditengah-tengah mereka berbunyi. Spontan mereka melirik "Berengsek satu"baca Kai
"Berengsek dua"ikuti Tao. Mereka mengamati dengan teliti,lalu megirim pesan pada Ayuna lagi "Oh? Ini benar aku!"kaget Kai