Setelah Xiao Min menyelesaikan tugasnya, ia mengajak kami pergi ke rumah mewahnya itu, rumah yang sangat mewah dan hanya dihuni oleh Xiao sendiri. Selama di rumahnya Xiao mengajariku teknik mafia tingkat tinggi yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya sedangkan Satria terkadang diurus Fadil kadang juga diajak mengikuti pelatihan bersama Fadil
Hari ini karena ada agenda rapat jadi Xiao tidak mengajariku tapi Xiao menemaniku dalam rapat kali ini, aku masih belum mengerti apapun tentang perusahaan ini apalagi ini kali pertama aku menjadi CEO perusahaan milik keluargaku. Hari ini sedang ada agenda rapat dengan seorang direktur perusahaan di Amerika. Ya walaupun tugasku hanya menyetujui atau menolak tawaran kerjasama tapi aku tidak bisa melakukannya dengan ceroboh
"Baiklah tuan, anda bisa kirimkan proposal perusahaan anda ke kantor kami besok" gumamku dingin
"Oh baik nona muda, besok saya akan mengirimkannya ke perusahaan anda"
"Baiklah anda bisa mengerjakannya, saya tunggu proposal anda" gumamku beranjak dari kursiku dan berjalan pergi bersama dengan Xiao Min
"Baik nona muda, hati - hati dijalan!" ucap pria paruh baya itu senang
Aku bersama dengan Xiao berjalan keluar dari gedung itu, aku merenggangkan tubuhku yang sangat lelah ini dan masuk ke dalam mobil sambil menyandarkan tubuhku yang sangat amat lelah
"Kamu capek?"
"Ya, sudah beberapa hari kebanyakan agenda rapat...."
"Namanya juga perusahaan besar, aku setiap hari seperti itu" gumam Xiao Min mengendarai mobil miliknya
"Jadi kakak bekerja di sini untuk menutupi masalah mafia kakak ya?"
"Bisa dibilang begitu, lagi pula kami bekerja kalau dari markas rahasia yang meminta tolong"
"Markas rahasia? Kenapa aku tidak pernah tahu?"
"Kamu tidak pernah mendengarnya?" tanya Xiao terkejut, aku menggelengkan kepalaku pelan
"Sebenarnya kamu itu ketua dari pedalaman apa masa kamu tidak tahu"
"Aku sudah lama fakum kakak apalagi aku baru beberapa tahu aktif lagi"
"Hmmm kamu mau kesana?"
"Kesana mana?"
"Markas rahasia lah, nanti kita lihat kamu masuk ke dalam mafia tersembunyi seperti dulu atau tidak"
"Emang bisa kak?"
"Bisa saja kalau kamu bersama denganku, aku akan mengatakan kalau kamu itu adikku jadi kamu diperbolehkan masuk ke markas"
"Oh kalau begitu aku mau kesana kak"
"Baiklah, tempatnya tidak terlalu jauh dari sini kok"
"Oh.. Baguslah" desahku menyandarkan tubuhku di kursi mobil
Selama perjalanan ke markas rahasia itu, aku hanya terdiam dan menatap jalanan yang dipenuhi oleh beberapa kendaraan yang sedang antri pulang dari kantor mereka. Tidak lama kami berkendara kami memasuki hutan yang sangat sepi dan Xiao menghentikan mobil di depan sebuah bangunan yang sepi seperti tidak terawat dan tidak memiliki penghuni di dalamnya
"Ayo kita turun"
"Turun? Apa ini bangunannya?"
"Ya ini markas rahasia.." desah Xiao turun dari mobil dan aku mengikutinya dari belakang. Saat kami sampai di gerbang usang itu Xiao menekan sesuatu tombol yang tertutup oleh rerumputan dan tidak lama kemudian muncul beberapa orang yang menatap kami berdua dengan tatapan dingin
"Tunjukan lencana..." gumam salah satu pria dengan tatapan dinginnya, Xiao menunjukkan lencananya dan proa itu mengembalikannya kepada Xiao
"Tunjukan lemcana.." gumam pria itu menatapku, aku menunjukkan lencanaku dan dia terkejut melihat lencanaku
"Kamu ketua mafia penguasa gelap?"
"Ya..."
"Oh... Masuklah tetua menunggumu" gumam pria itu mengembalikan lencanaku dan membukakan gerbang untuk kami. Aku menarik pakiaan Xiao dan menatap Xiao bingung
"Ada apa?"
"Siapa tetua yang dimaksudkan? Dan kenapa dia menungguku?"
"Kamu akan tahu sendiri nanti"
"Hmmm" desahku mengikuti langkah kaki Xiao yang ada di depanku menuju ke sebuah pintu besar di ujung lorong yang kami lalui. Saat kamu masuk ke dalam ruangan itu, aku melihat ada beberapa pria paruh baya menatapku dengan tatapan bingung dan tatapan dingin yang menakutkan.
"Kamu berdirilah di tengah" bisik Xiao dan ia terduduk di salah satu kursi di depanku
"Eheeem... Siapa kamu?" gumam seorang pria di depanku dengan tatapan dingin
"Sani Shin, ketua mafia penguasa gelap"
"Tunggu, mafia penguasa gelap?" tanya seorang pria terkejut
"Apa kamu bercanda? Dia seperti anak kecil yang masih suka cengeng"
"Ya benar"
"HARAP DIAM!!" teriak pria di depanku dingin dan semua orang terdiam
"Apa kami bisa mempercayainya? Tunjukan lencanamu!!" gumam pria itu dingin, aku mengambil lencanaku dan melemparkannya
"Ohh.. Dia benar - benar ketuanya" desah pria itu mengembalikan lencanaku
"Xiao apa dia adikmu?" gumam pria itu menatap kakakku Xiao
"Ya, dia adik tiriku dan dia memang ketua penguasa gelap. Beberapa tahun lalu dia menjadi ketua mafia pusat negara Inggris dan beberapa hari yang lalu dia membunuh tuan Zee dengan tangannya sendiri dan melukai putrinya di pesta ulang tahun Wan Li ketua mafia pusat negara China"
"Oh benarkah? Hebat juga kamu melakukan itu" gumam pria paruh baya itu dingin
"Itu karena dia mengganggu urusanku, siapapun yang mengganggu urusanku harus berhadapan denganku" gumamku dingin
"Hmm pantas saja kamu di sebut psikopat cantik..Tapi sayangnya kamu sudah tidak menjadi mafia tersembunyi lagi setelah kamu menjadi ketua mafia pusat"
"Apa itu ada hubungannya?"
"Ya tentu ada, semua orang tahu tentang mafiamu"
"Tidak juga..."
"Kenapa kamu bilang tidak? Jelas - jelas kamu membunuh tuan Zee di pesta besar, maka akan banyak orang yang tahu"
"Tapi mereka tidak tahu siapa anggotaku kecuali Fadil wakil ketuaku!!" protesku
"Itu sama saja kamu sudah tidak berhak menjadi mafia tersembunyi!!" protes seorang wanita menatapku dingin
"Oh baiklah kalau aku bikan mafia tersembunyi lagi, saya permisi" gumamku membalikkan badanku dan berjalan pergi
"TUNGGU!!" teriak pria yang ada di belakangku dengan keras, aku menghentikan langkahku dan terdiam
"Kami ada suatu masalah, apa kamu bersedia membantu kami"
"Masalah apa?" gumamku dingin
"Ada beberapa mafia tersembunyi yang bergabung dengan mafia pemberontak dan dengan anggota mafia pusat"
"Lalu apa masalahnya?"
"Kalau bergabung dengan mafia pusat tidak masalah tapi bergabung dengan mafia pemberontak itu melanggar janji setia mafia tersembunyi"
"Lalu?" gumamku dingin
"Bantu kami untuk menghukum mereka yang melanggar janji setia mafia"
"Bantu? Anggota kalian sudah banyak apalagi mafia kakak juga mafia hebat kenapa harus aku?"
"Kamu berbeda, kamu bisa menyusup dan bergabung ke organisasi mafia pusat itu bisa memanfaatkan mereka untuk melakukan itu dan lagi kalian ketua mafia pusat bekerja sama untuk menghancurkan organisasi pemberontak kan?"
"Ya memang dan aku diikut sertakan sama mafia pusat negata Amerika nantinya tapi semata mata bukan karena aku ketua mafia pusat tapi hanya karena kerja sama antar ketua mafia pusat dan dia memberikanku syarat membantu mereka sesukaku saja" gumamku dingin
"Lagi pula mafiaku kini bukan mafia tersembunyi untuk apa aku membantu mafia tersembunyi!" gumamku berjalan meninggalkan ruang itu
"Tunggu Sani!!" gumam seorang pria memegang tanganku erat, aku membalikkan wajahku dan menatap seorang pria yang baru aku temui, sepertinya dia baru datang dari ruang ini karena selama aku berdiri di tengah ruangan aku tidak melihat siapapun
"Ya? Ada apa?" gumamku polos
"Bisakah kamu membantu kami? Aku sebagai ketua markas rahasia memohon kepadamu, kalau mereka memberitahukan rahasia yang dimiliki markas rahasia ini maka markas rahasia akan hilang dan rahasia mafia di seluruh dunia akan terbongkar dan bukan hanya mafia tersembunyi saja tapi seluruh mafia pusat akan lenyap di habisi organisasi pemberontak" gumam pria itu menggenggam erat tanganku
"Walaupun lenyap aku juga tidak peduli!!" gerutuku berusaha melepaskan genggamannya tapi genggamannya sangat kuat
"Kalian teruskan rapat kalian, aku akan berbicara dengan Sani..." gumam pria itu dingin dan menarikku keluar dari ruangan itu
"Heei lepasin lah!!" protesku kesal tapi pria itu tetap saja menarikku dan membawaku ke sebuah ruangan, dia menutup pintu kuat dan mendorongku dan tubuhku terhempas di dinding
"Apa maumu!!" protesku kesal
"Kami meminta tolong kepadamu tapi kenapa kamu tidak mau melakukannya, kamj amsih anggota mafia tersembunyi!"
"Aku? Sejak kapan? Anggotamu bilang aku bukan lagi mafia tersembunyi kok" gumamku membuka pintu tapi di tahan dengan kuat oleh Pria itu
Braaaaakkk
Tatapan mata yang dingin dan menakutkan menatapku tanpa berkedip, wajah yang terlihat sangat menakutkan lebih menakutkan dari pada Han dan Fiyoni
"Aku tidak peduli dengan perkataan mereka. Aku ketuanya, semua keputusan ada padaku dan kalau aku mengatakan kamu masih mafia tersembunyi ya kamu tetap mafia tersembunyi!" ucap pria itu dingin
"Bahkan sejak kamu masih anak - anak Sani. Apa kau tidak ingat dulu saat perang mafia Sani. Kamu dan aku melawan semua musuh bersama" gumam pria itu tersenyum kearahku
"Tunggu... Kamu Kak Lan?" tanyaku terkejut
"Ya aku Lan Shi..."
"Astaga senang bertemu denganmu kak Lan" gumamku memeluk erat tubuh Lan
"Aku juga senang bertemu denganmu, dengar - dengar kamu sudah tidak bersama dengan Samuel ya?"
"Ya, dia sekarang musuhku"
"Musuhmu kenapa? Bukannya kalian dulu partner?" tanya Lan bingung
"Ya dulu, tapi dia memberikanku obat perangsang saat aku berada di genggaman Han Li dan ya membuatku memiliki anak dengan Han Li sekarang"
"Oh benarkah? Jadi kamu udah menikah?"
"Ya dulu, tapi sekarang... Enggak"
"Kenapa?"
"Han Li memilih Rafaela anak tuan Zee yang ku bunuh itu dan kemarin sempat dengan Fiyoni tapi karena Fiyoni masih mencintai mantan istrinya Rafaela itu ... Ya aku pergi deh dengan Fadil dan sekarang tinggal dengan kak Xiao" gumamku melepaskan pelukanku
"Oh hmmm rumit juga ya kisah cintamu"
"Ya memang kak Lan, aku sangat sedih bila mengingatnya"
"Sudahlah tidak perlu bersedih Sani. Ada Xiao dan ada aku, kami akan melindungimu dan juga anakmu" gumam Lan mengusap lembut rambutku
"Hmmm makasih kak Lan"
"Jadi bagaimana? Apa kamu mau membantu kakakmu ini?"
"Hilih kakak bilang mau melindungiku tapi sama saja seperti dulu pasti ada maunya" gerutuku pelan
"Hehehe ya lah, kamu sudah aku anggap adikku sendiri dari dulu. Kalau bukan kepadamu aku meminta bantuan siapa lagi?" gumam Lan pelan
"Tapi kak!!"
"Kakakmu ini meminta bantuanmu Sani" gumam Lan terus memohon kepadaku
"Hmmm baik - baik aku akan membantu kak Lan. Tapi ada syaratnya"
"Syarat? Syarat apa?"
"Kakak harus bersedia membantuku membalaskan dendam atas kematian keluargaku dan juga atas hilangnya harga diriku..." gumamku pelan
"Oh mmm baiklah, tidak masalah aku akan membantumu adikku... Aku tidak terima adikku di sakiti seperti itu" gumam Lan memelukku erat
"Benarkah? Kakak akan membantuku?"
"Ya, aku akan membantumu bahkan aku akan melindungimu"
"Benarkah? Makasih kak Lan"
"Tidak masalah adikku"
"Baiklah duduklah disini" gumam Lan menujuk sebuah kursi dan dia terduduk di kursi kerjanya
"Ini hasil investigasi Xiao dan beberapa ketua mafia tersembunyi lainnya. Kamu akan tahu apa yang akan kamu lakukan.." gumam Lan memberikanku secarik kertas
"Kekuatan utama berada di mafia Alam Semesta dan mafia penguasa gelap, peta persebaran organisasi mafia pemberontak, nama anggota mafia pemberontak, dan Tujuan mafia pemberontak? Apa ini?" gumamku bingung
"Ya itu yang di hasilkan mereka beberapa waktu yang lalu, kekuatan kita berada di mafia Alam Semesta milik Fiyoni dan mafia milikmu dan yang lainnya itu data tentang organisasi pemberontak. Ya walaupun akan kecil kemungkinan bisa selesai dengan cepat tapi dengan mengurangi anggota mereka bisa membuat mereka kalang kabut" jelas Lan serius
"Kenapa tidak langsung membunuh saja ketuanya?"
"Ketuanya ada banyak dan kamu tidak mungkin bisa mengalahkannya"
"Ketuanya banyak? Siapa saja?"
"Nanti Xiao yang akan memberitahukanmu, masalah ketua mereka urusan belakangan. Yang terpenting kamu memfokuskan menghukum mereka anggota mafia tersembunyi yang bergabung dengan mereka, nama - namanya sudah aku tandai di kertas itu"
"Oh ada lima belas ya... " desahku menggulung kertas itu dan memasukkannya ke dalam tasku
"Ya benar, untuk saat ini kamu jangan gegabah melakukan hal konyol seperti saat anak - anak dulu. Kamu akan pergi bersama dengan kami mengikuti seluruh ketua mafia pusat. Mereka bersedia membantu kami jadi tinggal kamu dan Fiyoni yang saja yang bisa melakukannya.."
"Oh...Mmm baiklah, tidak masalah... Apa ada lagi kak Lan?"
"Tidak ada..."
"Baiklah aku akan pergi sekarang, kak Xiao susah menungguku diluar" desahku beranjak dari tempat dudukkj
"Kamu masih saja seperti dulu Sani, bisa merasakan kehadiran seseorang"
"Ya itu sudah menjadi keahlianku" desahku berjalan keluar ruangan itu dan bertemu dengan Xiao Min
"Bagaimana?" tanya Xiao menatapku
"Ya aku akan membantu kalian, kalau bukan kak Lan yang meminta aku akan menolaknya"
"Kamu kenal dengan ketua?"
"Kenal, dia dan aku pernah bertarung bersama saat aku masih anak - anak di perang mafia itu"
"Oh benarkah? Tidak aku sangka, pantas ketua langsung membawamu ke ruangannya" desah Xiao berjalan mendahuluiku keluar markas rahasia
Saat ini aku masih berpikir bagaimana caraku melakukan tugas - tugas ini. Apalagi aku baru saja kembali ke dunia mafia dan lagi aku masih punya Satria yang harus aku jaga saat ini