Chereads / Kawin Kontrak Mafia / Chapter 6 - Episode 6 : Bertemu Dengan Hans

Chapter 6 - Episode 6 : Bertemu Dengan Hans

Setelah aku bertengkar dengan Han, aku hanya berdiam diri di kamar dan jarang mau makan makanan keluarga Li, aku mau makan kalau bukan Rina yang menyuruhku makan aku sama sekali tidak mau makan

Aku terduduk di kursi balkon sambil menatap salju yang turun dari langit malam ini. Aku beberapa hari tidak keluar kamar dan hanya terduduk melamun di balkon, aku tidak tahu kenapa sifatku berubah kepada Han saat dia memintaku tidak ikut campur urusannya padahal aku sendiri bukan siapa - siapanya hanya istri kontrak yang tidak punya hak sama sekali

Suara ketukan pintu kamar yang kencang membuatku terkejut dari lamunanku

Tookkk... Toookk... Tookkk

"Kakak ipar... Kakak ipar" teriak Rina dari luar kamar

"Kakak ipar!!" teriak Rina keras sambil mengetuk pintu kamarku, aku menatap pintuku dan menatap salju yang ada di tanganku kembali. Aku sudah tidak peduli lagi dengan keluarga Li ini

"Kakak ipar!!! Buka!!" teriak Rina keras tapi aku hanya terdiam

"Kakak kamu harus tanggung jawab kalau kakak ipar kenapa - napa!!!" protes Rina kesal

"Ada Han ya ..." desahku pelan

"Apa urusannya denganku? Mau sakit atau mau mati terserah dia lah!!" gerutu Han kesal

"Kakak!! Awas aku aduin ke kakak kedua dan kakak Shin!!" gerutu Rina meninggalkan depan kamarku

"Shin? Jangan bilang itu kakakku.. Dan kalau memang kakakku... Tidak mungkin dia mau bertemu denganku lagi" gumamku pelan sambil menatap bintang

Malam semakin dingin, salju turun dari langit yang membuat sekitar menjadi putih. Aku hanya terduduk diam di kursi balkon dengan memakai piyama tanpa memakai mantel musim dingin. Aku menundukkan kepalaku merasakan dinginnya malam yang sepi ini

Malam ini adalah malam natal, malam suka cita untuk semua orang tapi itu tidak berlaku kepadaku. Setelah kepergian ibu dan aku berada di keluarga Li, aku tidak pernah merasakan malam natal seperti tahun - tahun sebelumnya yang sering merasakan natal bersama keluarga

Aku membuka catatan agenda Han yang ternyata beberapa hari lagi ada pertemuan para petinggi perusahaan dan pesta akhir tahun di gedung pertemuan para petinggi yang pernah aku datangi bersama dengan kedua orang tuaku. Aku menutup buku catatanku dan menatap salju yang turun dari atas langit di atasku

"Kalau salju turun seperti ini jangan di luar" gumam seorang laki - laki di belakangku sambil menyelimutiku dengan jaket bulu yang hangat, aku menatap ke belakang dan ada seorang laki - laki yang mirip Han yang menyelimuti tubuhku

"Kenapa kamu bisa masuk kamarku?" gumamku pelan

"Ini rumahku jadi aku bisa membuka pintu manapun"

"Jadi kenapa kamu ada di sini, kata kamu kamu tidak peduli aku sakit atau aku mati"

"Tidak, aku tidak mengatakan itu" desah laki- laki itu pelan

"Tinggalkan aku sendiri"

"Tidak akan, aku akan terus menemanimu"

"Pergilah!!" protesku kesal

"Tidak akan, aku tidak akan meninggalkanmu istriku" desah laki - laki itu memelukku dari belakang

Aku tidak tahu apa yang terjadi, padahal baru beberapa jam dia tidak peduli tapi sekarang dia malah sangat peduli kepadaku

"Setelah kontrak ini selesai, aku ingin hidup sendiri" gumamku dingin

"Apa kamu ingin meninggalkan suamimu ini sendirian?"

"Suami ya? Kita hanya kontrak"

"Meskipun kontrak aku tidak akan melepaskanmu"

"Apa kamu bercanda Han?" protesku kesal

"Han? Aku bukan Han"

"Bukan Han? Lalu... Lalu kamu siapa?" tanyaku terkejut

"Aku Hansol panggil aja aku Hans. Aku kembaran si Han" gumam laki - laki itu tersenyum ramah

"Kembaran Han? Kenapa aku tidak tahu?" tanyaku terkejut

"Ya karena tidak ada yang berani menceritakan kepadamu..."

"Kenapa?"

"Tidak ada apa - apa...Oh ya diluar dingin, kamu harus masuk ke dalam" gumam Hans memapahku masuk ke dalam kamar

"Apa kamu kakak kedua yang dikatakan Rina?"

"Ya... Dan kamu memang istriku"

"Istrimu? Aku hanya istri kontrak Han yang seperti pembantu dan tidak lebih" gumamku pelan

"Hustt jangan bilang seperti itu, kamu bukan pembantu"

"Aku disini hanya pembantu dan memang itu yang terjadi" protesku kesal

"Apa kamu tidak kuat menjadi istri kontraknya?" gumam Hans menatapku serius

"Tidak, sama sekali..."

"Kalau kamu tidak kuat, kamu hanya ada dua pilihan... Tetap berada di sini atau mati"

"Ke... Kenapa bisa begitu?" protesku terkejut

"Karena keluarga Li adalah keluarga mafia terbesar dan kamu tahu kan mafia itu apa, apalagi kamu sudah lama tinggal di keluarga ini"

"Walaupun aku di luarpun aku tidak akan membocorkannya juga"

"Aku sama sekali tidak percaya perkataanmu Sani" gumam Hans menatapku dingin

"Kalau begitu bunuh saja aku"

"Kamu ingin dibunuh?" tanya Hans terkejut

"Ya, dari pada aku menjadi target operasi mafia kalian saat aku keluar dari keluarga ini" desahku pelan

"Istriku dengar... Walaupun kontrakmu dengan Han selesai, kamu akan tetap berada di keluarga Li"

"Tunggu!! Kamu bilang istri?" tamyaku terkejut

"Ya kamu memang istriku dan juga istri kontrak Han untuk saat ini. Kamu tidak akan bisa kemanapun kalau susah ada di genggaman kami"

"Tapi kan perjanjian kontrak itu sebulan sebelum kontrak selesai aku harus angkat kaki dari rumah ini!!" protesku kesal

"Ya benar, angkat kaki dari rumah ini dan menjadi milikku"

"Me...Menjadi milikmu? Maksudnya?" tanyaku terkejut

"Sebenarnya kakak pertama menjodohkanmu denganku tapi karena sesuatu hal aku menyuruh Han untuk menggantikanku selama 5 tahun. Sekarang berhubung urusanku sudah hampir selesai lebih cepat jadi kontrak itu tidak berlaku selama 5 tahun"

"Tunggu dulu!! Kenapa aku merasa seperti diperjual belikan!!" protesku kesal

"Memang, bisa dibilang kamu hanya budak cinta keluarga Li saja... Banyak wanita yang di jodohkan denganku memilih mati duluan karena mereka tidak kuat dengan siksaan Han. Padahal, siksaan Han tidak seberapa dari pada siksaanku" gumam Hans dingin

"Aku bukan tidak tahan dengan siksaan Han. Aku sudah terbiasa dengan siksaan dia" gumamku pelan

"Lalu kamu tidak kuat karena apa?"

"Karena... Tidak lah, tidak ada apa - apa" gumamku pelan

"Katakan saja, aku tidak akan menghukummu"

"Hmmm.." desahku menundukkan kepalaku

"Memang kami hanya kawin kontrak saja tapi... Han tidak pernah menyentuhku bahkan aku menyentuh dia, dia selalu marah tidak jelas membuatku sedih"

"Hmmm coba ceritakan lebih detailnya?" gumam Hans serius

"Seminggu yang lalu, dia sekamar dengan wanita lain dan makan dengan wanita berbeda bahkan saat aku bersama dengan teman priaku dia marah- marah tidak jelas. Waktu aku protes dia menamparku dan bilang aku hanya istri kontraknya jadi aku tidak berhak mengaturnya... Aku... Aku tidak berharap dianggap menjadi istrinya atau istri kontraknya aku hanya ingin dianggap seorang yang penting untuknya tapi aku hanya dianggap pembantunya, aku tidak kuat" gumamku pelan

"Hmmm Han memang seperti itu, tapi yang jelas... Kamu istriku" gumam Hans mencium bibirku lembut yang membuatku terkejut

Aku berusaha mendorong Hans tapi tenagaku sama sekali tidak kuat yang membuatku pasrah. Aku menatap Han yang sedang menatapku di pintu dengan tatapan sedihnya, aku tidak tahu kenapa Han menatapku dengan sedih seperti itu saat kembarannya ini menciumku.

"Ke... Kenapa kamu menciumku?" gumamku terkejut

"Tidak apa, itu ciuman pertamaku"

"A...Apa?" teriakku tidak percaya

"Ya, itu ciuman pertamaku. Aku memang tidak pernah mencium wanita sebelumnya"

"Tapi kan pasti banyak wanita yang dijodohkan denganmu sebelum aku"

"Memang, tapi mereka semua mati dahulu sebelum bertemu denganku bahkan hanya kamu yang bisa bertemu denganku"

"Kenapa mereka belum pernah bertemu denganmu bahkan mati dahulu sebelum bertemu denganmu?" tanyaku terkejut

"Ya macam - macam sih... ada yang kesetrum karena lompat pagar, ada juga yang tertembak karena melawan, ada juga yang terjatuh di jurang saat mobil berjalan, ya macam - macam lah penyebabnya. Dan aku sangat heran kepadamu, kenapa kamu tidak melakukan hal bodoh seperti wanita - wanita itu?"

"Aku lebih sayang nyawaku dan ada seseorang yang menungguku diluar sana" gumamku pelan

"Seseorang ya? Apa itu si mafia mesum San?"

"Ma.. Mafia mesum?" tanyaku terkejut

"Ya, kamu pasti kenal Nana kan?"

"Ya aku kenal, kenapa dengan Nana dan San ?" tanyaku terkejut

"Eemm... Mmm kamu akan tahu nanti..."

"Kasih tahu aku Hans..."

"Kalau kamu ingin tahu, tanyakan kepada Han sendiri" gumam Hans menatap Han yang sedang berdiri di pintu kamarku dengan dingin

"Bukan urusanmu" gerutu Han berjalan meninggalkan kamarku

"Kakak Hans beri tahu aku"

"Besok di acara tahun baru itu kamu akan bertemu dengan San, Leo, Nana dan juga Han. Di acara itu juga kamu akan tahu apa yang sedang terjadi dan kamu akan tahu sifat asli Han seperti apa"

"Ohh... Mmm benarkah? Sifat asli Han?" tanyaku terkejut

"Ya benar... Mungkin kamu akan mencintai Han"

"Mencintai Han? Aku tidak berfikir sejauh itu" desahku pelan

"Ya lihat saja nanti di acara itu"

"Mmm apa kakak Hans juga akan ikut?"

"Tidak, aku ada urusan"

"Ohh..." desahku mengerti

"Kenapa? Kamu ingin aku menemanimu?"

"Eehh mmm tidak tidak, aku tidak ingin kamu menemaniku" gumamku terkejut

"Hmmm baiklah, kamu ingin istirahat?"

"Tidak, malam ini malam natal dan sekarang masih jam 7 malam" desahku pelan

"Oh ya Hans, kalau misal Han tidak mau melepaskanku untukmu bagaimana?"

"Itu tergantung dia, kalau dia mau memilikimu tidak masalah karena kamu tetap milikku. Ya bisa dibilang kamu punya suami dua"

"Su...Suami dua?" tanyaku terkejut

"Ya benar, karena apapun yang menjadi milik Han itu milikku juga dan apapun yang menjadi milikku itu milik Han juga"

"Mana bisa seperti itu!!"

"Ya begitulah namanya juga kembar... Ya udah kamu belum makan kan, kamu harus makan dulu. Dibawah ada makanan kamu makanlah, kalau ada yang memarahimu karena kamu makan bilang ke aku nanti aku akan melindungimu" gumam Hans mencium keningku lembut dan berjalan pergi dari kamarku

"Baik" desahku pelan, aku berjalan ke balkon dan menikmati salju yang dingin ini. Aku sama sekali tidak tertarik untuk makan apapun apalagi natal tahun ini tidak ada yang menarik sama sekali. Mana beberapa hari lagi aku harus dinas luar bersama dengan Han lagi