Chereads / Kawin Kontrak Mafia / Chapter 5 - Episode 5 : Bertemu Dengan Zen

Chapter 5 - Episode 5 : Bertemu Dengan Zen

Pagi ini aku terbangun dari tidurku, aku membuka pintu balkon kamar. Udara pagi yang sangat sejuk masuk ke dalam kamar, aku berjalan ke pagar balkon dan menikmati suasana yang sejuk ini.

Di balkon kamar ini aku melihat Han yang sedang berdiri menyendiri di pagar balkon, wajahnya terlihat masih memikirkan sesuatu. Aku mengangkat tanganku dan ingin mencoba menyapanya, tapi keinginanku hilang saat melihat seorang wanita cantik keluar dari kamar Han dan memeluk Han dari belakang

"Waaiitt tunggu dulu, wanita itu masih di dalam kamar Han? Dan semalam Han kenapa bisa berduaan dengan Nana di festival?" gumamku terkejut

Aku menatap kedua orang itu dengan tatapan bingung dan sedikit kesal, sebenarnya untuk cemburu saja aku tidak berhak tapi secara kontrak aku istrinya seharusnya aku yang ada di posisi wanita itu

Han menatapku dengan terkejut, aku menurunkan tanganku dan berjalan kembali menuju kamarku. Aku mengambil baju mandiku dan mandi pagi. Aku memakai baju mandiku dan menatap diriku di kaca kamar mandi, begitu aneh dan tidak menarik seperti perkataan Han sebelumnya kalau aku memang wanita aneh bahkan mempunyai cinta San pun aku sepertinya tidak berhak mendapatkannya

"Hummm..." desahku keluar kamar mandi

Aku segera memakai pakaianku lalu segera berdandan dan keluar dari hotel untuk membeli makanan di luar hotel, makanan disini sangat mahal bahkan lebih mahal disini dari pada satu set pakaian lengkapku. Aku membuka dompetku yang hanya tersisa 100 dollar saja

"Hmmm sepertinya harus ambil di rekeningku" desahku pelan dan berjalan menuju ke dalam lift

Saat pintu lift terbuka aku terkejut melihat Han bersama dengan wanita lain dan bahkan wanita itu mrnggandeng tangan Han dengan mesra. Aku masuk ke dalam lift dan berusaha untuk tidak mengenalnya.

Selama di dalam lift, berdua mengobrol dengan mesra bahkan wanita itu terus menggoda Han yang ada di sebelahku. Aku hanya terdiam tanpa berkata apapun sampai pintu lift terbuka kembali.

Aku segera keluar dari lift dan berjalan menuju ke depan ATM yang berada di lantai satu. Setelah mengambil beberapa dollar aku segera berjalan keluar hotel. Saat aku berada di depan restoran, aku melihat Han sedang makan bersama dengan wanita cantik di lift tadi. Han menatapku tentang tatapan terkejut lagi dan aku kembali berjalan meninggalkan hotel

Di depan hotel aku segera menghentikan sebuah taksi dan segera pergi dari hotel yang memiliki pemandangan menyebalkan. Tiba - tiba handphoneku berbunyi dan aku melihat Han yang meneleponku dan aku langsung mengangkatnya

"Halo kamu pergi kemana?" gumam Han dingin

"Aku hanya ingin mencari makan saja"

"Kenapa tidak makan di hotel?"

"Enggak... Aku tidak selera saja, ya sudah lah ya bye" desahku menutup telepon Han dan mematikan handphoneku

Di depan restoran cepat saji, aku turun dari taksi dan membeli salad sayur dan teh hangat. Aku memakan makananku dengan tidak lahap, selera makanku hilang saat melihat sepasang muda mudi yang duduk kursi di depanku.

Sepasang muda mudi itu mengingatkanku dengan San, dulu kami sering makan bersama di restoran cepat saji saat masih sekolah. Kalau kami sedang makan bersama, San selalu menyuapiku dan akupun juga menyuapi San

"Hmmm..." desahku menghabiskan makananku dan pergi dari restoran itu

Aku melangkahkan kakiku melewati trotoar di kota ini, aku merasa ada yang mengikutiku dari belakang tapi aku tidak memperdulikannya. Aku menundukkan kepalaku dan terus melangkahkan kakiku, karena aku terlalu fokus menatap ke bawah aku menabrak seseorang di depanku

"Aduhh.." rintihku dan terjatuh di tanah

"Kamu tidak apa?" gumam seorang laki - laki di depanku

"Eeemmm ... Ma.. Maaf..." gumamku pelan

"Tidak, aku yang seharusnya minta maaf nona" ucap laki - laki itu membantuku berdiri

Aku menatap laki - laki yang ada di depanku, laki - laki tampan dan terlihat sangat ramah. Laki - laki itu tersenyum manis kepadaku

"Maa... Maaf tuan" gumamku pelan

"Tidak apa.. Apa ada yang terluka?"

"Eehh... Mmm tidak ada tuan" gumamku pelan

"Jangan panggil aku tuan, panggil aku Zen saja"

"Oh mmm baiklah..." desahku pelan

"Namamu siapa?"

"Aku Sani Shin..."

"Oh salam kenal ya" desah Zen ramah

"Ba... Baiklah saya permisi dulu" gumamku melangkahkan kakiku kembali

"Tunggu, kamu mau kemana?"

"Mmmm hanya ingin jalan - jalan saja"

"Bolehkah aku menemanimu?"

"Menemaniku?" gumamku terkejut

"Ya, aku ada satu tempat yang bagus" gumam laki - laki itu menarik tanganku dengan cepat.

Laki - laki yang bernama Zen itu terus menarikku sampai di sebuah taman yang di penuhi daun - daun yang berguguran. Zen mengajakku di pinggir danau sambil menatap danau di depanku

"Indahnya" gumamku pelan

"Ya, dikota ini ada sebuah danau yang indah. Apalagi musim gugur dan musim semi seperti ini banyak orang yang berpiknik menikmati hari tapi sayangnya jarang ada yang tahu danau ini" gumam Zen menatapku

"Yaahh aku juga baru tahu danau ini dan tidak aku sangka danau ini sangat indah" gumamku pelan

"Ya seindah wajahmu Sani" guman Zen merangkulku lembut sedangkan aku hanya terdiam

"Oh ya... Kamu istri kontraknya Han ya?" gumam Zen yang membuatku terkejut

"Ke... Kenapa kamu tahu?"

"Ya aku tahu saja" desah Zen memberiku kartu nama

"Kalau kamu tidak sanggup dengan Han bilang saja kepadaku cantik..."

"Zen Lie?" gumamku bingung. Marga Lie? aku sama sekali tidak pernah mendengar marga itu

"Ya itu namaku. Simpan kartu nama itu baik - baik, kalau ada masalah apapun bilang kepadaku nanti aku akan membantumu" bisik Zen di telingaku, aku mengangguk pelan dan memasukkan kartu nama itu ke dalam saku celana

"Hmmm kamu cantik, sayangnya kamu di kontrak oleh Han. Tapi walaupun begitu banyak juga yang mengincarmu loh"

"Mengincarku? Kenapa?" tanyaku terkejut

"Keluarga Shin merupakan orang terkaya keempat, anak - anaknya berwajah tampan dan juga cantik bahkan kakakmu orang tertampan ketiga di negra ini loh"

"Benarkah? Tapi aku tidak pernah bertemu dengan kakak" desahku pelan

"Tenang saja nanti kamu juga akan ketemu kok. Dia selalu mengawasimu ..."

"Benarkah?"

"Ya dia sangat jahat dan kejam, lebih kejam dari Han ataupun Yani Li kakaknya Han"

"Yani Li..." desahku pelan, aku baru pertama kali tahu nama orang yang memaksaku melakukan kontrak menyebalkan ini

"Ya itu nama kakak Han dan kalau kamu bertemu dengan kakakmu kamu harus hati - hati dengan kakakmu kalau bertemu"

"Kenapa? Dia kakakku!!"

"Ya benar, tapi dia diusir kan dari rumah?"

"Ya dulu saat kecil" gumamku pelan

"Nah itu karena itulah kakakmu sangat membenci keluarganya sendiri ... Dan kemungkinan dia juga membencimu" gumam Zen pelan

"Kakak..." desahku pelan

"Oh ya, kamu harus hati - hati dengan Han. Jangan sampai kamu terbunuh, apa kamu mengerti?" gumam Zen melepaskan rangkulannya dan menatapku serius

"Ya aku mengerti, tapi kenapa kamu mau menasehatiku masalah Han?" gumamku bingung. Tiba - tiba tanganku ditarik ke pelukan seseorang, aku mengangkat kepala ke atas dan melihat wajah Han yang dingin

"Kamu tidak perlu tahu siapa dia!!!" gerutu Han menatapku dingin

"Heeeh mending kamu lepaskan saja dia dari pada seumur hidupnya kamu sia - siakan" gumam Zen dingin

"Itu... Urusanku, kau tidak berhak ikut campur"

"Tidak berhak ikut campur? Heeh banyak pria yang ingin mengincarnya, biarkan dia memilih. Apa kamu tahu itu?" protes Zen kesal

"Aku... Tidak peduli, dia istriku. Jadi jangan ganggu istriku lagi" gumam Han menarikku pergi dari tempat itu

"Heeeh lihat saja, pasti semua mafia tertinggi akan melawanmu Han!!" teriak zen kesal

"Tidak masalah, aku akan menunggu waktu itu!!" gerutu Han kesal dan terus menarikku jauh - jauh dari danau itu

Wajah Han yang terlihat sangat kesal, aku menghentikan langkahku dan Han menatapku dingin. Aku tidak tahu itu tatapan cemburu atau tatapan dinginnya yang biasanya

Di dalam mobilpun wajah Han sangat kesal dan terlihat dia memikirkan sesuatu, tapi aku masih tidak cukup berani untuk menanyakan hal itu sekarang. Selama perjalanan aku hanya duduk terdiam, aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku terdiam bahkan sampai kami sampai di rumah kembali. Aku turun dari mobil dan berdiri di belakang Han

"Kenapa kamu ada didanau itu?" gumamku pelan

"Emang kenapa? Kamu ingin berduaan dengan Zen itu!!"

"Kenapa kamu berpikiran seperti itu?"

"Ya kamu disitu berdua saja siapa yang tidak berpikir seperti itu!!"

"Lalu kenapa? Kamu tidur sekamar dengan wanita lain aku tidak pernah marah, kamu makan dengan wanita lain apa pernah aku marah!!!" protesku kesal

PLAAAAAAKKKK

Tiba - tiba Han menampar pipiku dengan kuat tamparan yang sangat menyakitkan, aku menatap Han dengan sedih. Ini bukan pertama kalinya dia menamparku seperti itu tapi aku paling kesal saat dia menganggap dirinya paling benar seperti itu

"Kamu hanya istri kontrakku saja, dan kamu... Tidak berhak mengaturku!!" ucap Han menatapku dingin

"Kalau begitu... JANGAN MENGATURKU JUGA!!!" teriakku kesal dan berlari ke dalam kamar

Aku menutup pintu kuat - kuat dan menguncinya dari dalam, aku sangat kesal dengan Han. Mentang - mentang aku hanya kontrak dia berani mengaturku padahal di perjanjian juga tidak di sebutkan kalau Han boleh mengatur kehidupanku tapi dia tetap saja mengatur kehidupanku yang membuatku kesal