Chereads / CHRYSANT / Chapter 18 - Armand dan Angga

Chapter 18 - Armand dan Angga

Dunia kenyataan tidak sekedar selebar daun kelor, terlalu luas untuk kamu bilang sempit, terlalu sederhana saat kamu sangat mengagumi.

Jangan memaksakan diri menjadi seperti yang mereka mau, tetapi jangan sampai lupa diri ketika menjadi diri sendiri

Tetaplah pada takarannya, menjadi orang baik atau tidak peduli sekalian.

Menerima pemberian dan menjalani

***

" ups, sorry … " Rio membantu seorang siswa membenahi buku yang berserakan karena baru saja ia tabrak.

" makasih … " siswa itu berujar lemah dan lekas berlalu tanpa menoleh lagi, Rio yang sedari tadi memandangi siswa itu tertarik dengan langkah kakinya yang terpincang.

" lepas, Geon … !!! " siswa itu meronta-ronta, ia sekarang berada dalam cengkraman pria bertubuh tambun yang berlaga kuat bak boss besar menghakimi yang lemah.

" hei, jangan menindas yang lemah ! " Rio mencoba menghentikan perkelahian tidak seimbang ini.

" wah … belum apa-apa udah ada yang belain. " Geon menatap Rio sedang tangannya yang besar mencengkram seragam siswa itu.

" hei … " Rio benar-benar hilang kesabaran, ia busungkan dada jari telunjuknya menunjuk yakin Geon.

Matanya seperti mengejek dan menantang Geon.

" berani loe !!! " Geon siap-siap membogem wajah Rio.

Dia berhasil menghindar dan menjatuhkan Geon dengan satu pukulan. " maafkan aku ayah sekali lagi melanggar nasehat ayah. " Rio mengucap dalam hati.

Geon cs lari kucar-kacir karena takut dengan Rio yang heroic.

" siapa nama mu … ? " Rio terlebih dulu bertanya sebelum Armand bicara, tangannya terulur hendak menjabat tangan Armand.

" Armand, terima kasih menolong ku. " Armand membalas uluran tangan Rio yang berbaik hati menolongnya.

" Gak apa-apa ! boleh aku jadi teman ? … " Rio tersenyum begitu manis.

" kalau itu yang kamu mau dan kamu bisa menerima kekurangan ku, kita bisa berteman. "Armand menyetujui ajakan Rio dengan malu-malu.

***

Bel tanda pelajaran dimulai baru saja berdering panjang sebanyak tiga kali,

" nah, Rio kamu bisa duduk dibelakang Cita … " ucap ibu Melissa selaku guru sekaligus wali kelas.

Rio memandang Cita dari belakang dan tiba-tiba ia teringat dengan Kenita gadis yang masih

dicintainya.

" Kenita … " ucapan Rio lantang hingga membuat yang lain menoleh kearahnya.

" Rio … ? kenapa kamu … ?? " ibu Melissa sudah berdiri dihadap Rio.

" mmm saya kira bener, eh cuma mimpi … " Rio mengaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, teman-teman tertawa terbahak melihat mimic Rio tadi termasuk Cita dan itu membuat Rio tersipu.

***

Rio yang berniat mencari teman langsung melancarkan aksi beramah tamah dengan sekolah barunya hingga ia bisa diterima dengan baik oleh semua murid termasuk Cita yang ia anggap Kenita karena terlalu mirip, Rio mencari Armand yang menjadi teman pertamanya di sekolah.

" pasti di kantin " ucap Cita yang Rio jumpai di perpustakaan, tanpa membuang waktu ia langsung ke kantin, benar ! Armand sedang ada di kantin bukan untuk memesan makanan tetapi melamun.

***

Armand bocah malang yang harus kehilangan ibunya dalam kecelakaan mobil, selain harus kehilangan ibu ia juga harus rela kehilangan kemampuan kakinya dan menyandang cacat.

Flashback

Armand berjalan tertatih, dengan susah payah ia menyeret kakinya yang berjalan pincang.

" ibu … !! " Armand mendekap ibunya yang sudah terbujur kaku di kamar mayat, tiba-tiba kegaduhan muncul, seorang pria berkali mengumpat dan memakinya.

Mata mereka bertabrakan, dengan emosi yang meledak-ledak ia hampiri Armand.

" KAMU … !!!! " suara lelaki itu menggelegar membuat ciut nyali Armand.

" jangan Donny … !! " pria lain datang menghentikan Donny yang akan melukai putranya.

" pembawa SIAL … " Armand hanya diam menerima perlakuan ayahnya yang merasa dirinya adalah penyebab kematian istrinya.

_____________________________________

" Armand kenapa murung ?! " Angga membelai rambut Armand, Armand memandangi Angga.

" om … Armand sayang om, terimakasih sudah menjaga Armand. " Armand membenamkan diri dalam dekapan Angga, menyembunyikan air mata yang mulai deras.

" hei, jagoan jangan menangis ! " ucap Angga menegakkan kepala Armand yang tertunduk.

______________________________________

" anak cacat nggak berguna … " Armand miris mendengar orang-orang mengejek fisiknya.

" heh, kalian jahat banget ngehina orang … ! " seorang gadis membela Armand, anak-anak itu pun pergi tanpa berdebat.

" hei, aku Cita Nur Rahmah, kamu siapa … ? " Cita mengulurkan tangan

" Armand, maaf saya harus pergi !!!! " Armand tersadar dengan kondisi fisiknya.

" kita sekarang berteman … " Cita berteriak lantang.

Armand hanya diam, dihati kecilnya ia berteriak riang " kita berteman " namun ia terlalu takut dan malu untuk mengakuinya.

***

Armand sedang melanglang buana dalam masa lalunya saat ia kehilangan segalanya lalu

datang penegar seperti om Angga dan seorang teman yang cantik seperti Cita, kehidupannya terasa rumit namun kadang bantuan datang tak terduga.

" Armand jangan suka bengong, nanti kayak anak ayam gue loh … mati kepikiran. " Rio datang mengejutkan, sedang yang dikejutkan hanya tersenyum hampa.

***

Sejak itu Rio dan Armand seperti merajut sebuah jalinan yang mengikat mereka dalam sebuah nama yang sangat diagungkan Rio 'pertemanan'

" Rio kenalin ini om Angga … " Rio menjabat tangan Angga.

Rio langsung akrab dengan keluarga Armand yang terbuka dengan orang baru.

Pertemanan mereka begitu kental seperti ikatan darah hingga Rio bisa tahu segalanya tentang Armand termasuk rahasia besar yang sebentar lagi akan terungkap.

***

" jangan ayah, Armand nggak mau … " mendengar penolakan Armand, pria yang dipanggil ayah itu membabi buta, dengan kesalnya ia hakimi anaknya.

Rio merangsek dalam kerumunan Angga dan kekasihnya yang mencoba melerai.

" Donny, kamu gila ! dia anak mu kenapa kasar ?! " Angga berujar karena tak tega melihat Armand dipukuli seperti itu.

" jangan ikut campur ini urusan gua, dia anak gua terserah gua, mau gua apain ?! "

percekcokan mulut terjadi, sementara Rio memapah Armand yang lelah dan terluka.

***

Suatu hari ayah Armand datang lagi dan seperti biasanya ia hendak membuat keributan, tapi sepertinya Angga sudah jengah dengan tingkah Donny yang seperti anak-anak dan untuk membungkam keberingasan Donny, Angga terpaksa mengungkap sebuah rahasia yang menggemparkan bagi Armand yang mendengarnya.

" hentikan Donny, jangan sakiti Armand lagi aku mohon. " Angga memelas.

" jangan ikut campur … "

" aku harus ikut campur, karena Armand adalah adik ku, adik yang hilang bersama ibu yang meninggalkan aku bersama nenek. "

Semua membisu, bahkan Rio sampai menghentikan napasnya sejenak, ia tidak menyangka jika ini terjadi, kejadian yang ia kira hanya terjadi di dunia film, sinetron sekarang terjadi di dunia nyata tepat dihadapannya.

" om … kakak ku !? benarkah itu ? " Angga mengangguk mengiyakan.

" apakah karena om kakak ku makanya selalu menolong ku ? tahu darimana aku adik mu ? "

****

Angga menunjukkan sebuah foto lusuh, dan disitu nampak seorang gadis muda tengah menggendong seorang anak balita kira-kira usia dua tahun.

Armand terkesiap sekarang ia menitikkan air mata, dugaan Rio benar, itu wajah ibu Armand dan

anak itu adalah Angga yang benar kakak Armand.

" kak Angga kenapa baru datang setelah ibu meninggal ? " Armand memeluk Angga.

Armand merangkul Rio dan mengajak Rio ikut terhanyut dalam kebahagiaan mereka, Armand bilang Rio sekarang menjadi bagian dari keluarganya dan Rio menyukai itu.

***