Saat Yohanes berjalan masuk kedalam mobil, justru Bayu segera melepaskan semua bajunya, yang ia rasa telah kotor akibat batu dari sepiteng tadi, dan kemudian masuk kedalam mobil untuk menyusul Yohanes dengan muka yang kesal.
Yuni, Risma dan Dewi juga sudah selesai belanja dan kembali ke mobil dengan membawa beberapa barang belanjaan pada saat itu pula.
Di samping itu, Yohanes masih tertawa-tawa sendiri saat duduk di dalam mobil tersebut.
"Sialan!, dasar, pedagang gila!." gumam Bayu yang semakin kesal karena Yohanes terus saja menertawakan nya.
Mendengar ucapan Bayu, Yohanes justru semakin tertawa terbahak-bahak.
"Ha ha ha ha ...."
Yuni dan yang lainnya, yang tidak mengerti kenapa Yohanes tertawa, dia pun bertanya.
"Papa sudah gila, ya?, kenapa tertawa-tawa sendiri?." tanya Yuni sembari memegang kening Yohanes dengan menempelkan telapak tangannya ke kening tersebut.
Sembari tertawa Yohanes menjelaskan apa yang telah di alaminya dengan Bayu barusan, dan penjelasan Yohanes tersebut pada akhirnya justru membuat mereka semua tertawa, kecuali Bayu.
"Ha ha ha ha ...."
Mendengar mereka tertawa, membuat hati Bayu semakin kesal dan langsung menjalankan mobilnya dengan sedikit lebih laju atau lebih cepat.
"Terus batu itu di jual kemana akhirnya, Pa ...?, dan siapa yang telah membelinya?." tanya Risma yang masih penasaran dengan batu tersebut.
"Ya, mana Papa tau ..., di buat jimat kali!. Ha ha ha ...." jawab Yohanes dan lalu tertawa.
"Ngapain kamu malah ngurusin batu itu!, aku masih bisa, membelikan kamu batu yang seribu kali jauh lebih mahal dari pada batu itu!." cletus Bayu yang justru semakin kesal karena Risma lebih peduli dengan batu tersebut dari pada dirinya.
Seketika mendengar perkata'an Bayu, Risma ingin tertawa, namun dia menahan tawanya.
"Mbremp!" suara saat Risma menahan tawa dan hanya menghasilkan getaran kecil di bibirnya.
"Lagian ..., kayak, kurang kerja'an aja!, batu kok di emut!." cletus Dewi.
Semua orang kembali dibuat tertawa oleh ucapan yang telah dilontarkan oleh Dewi tersebut.
"Ha ha ha ha ...."
"Sudah ..., sudah!, kasian Bayu ...." ucap Yuni.
Mendengar ucapan Yuni semua orang terdiam untuk beberapa saat, hingga beberapa menit kemudian ....
"Udah sore nih ..., kita mau makan dimana Bay?." tanya Risma.
"Terserah kamu saja." sahut Bayu.
"Yaudah, Almous saja kalau gitu." ucap Risma.
Karena Risma meminta untuk makan di Almous, akhirnya merekapun makan di Almous.
Dan seusai makan, mereka semua langsung pulang.
#Sesampai nya di rumah ....
Sesampai nya dirumah, semua orang sedang sibuk menurunkan barang belanja'an yang tadi mereka beli.
Namun Bayu tidak membantu mereka, dan justru buru-buru masuk kedalam rumah dan segera mandi, karena merasa badannya kotor dan bau, gara-gara batu dari sepiteng tadi.
Risma yang melihat Bayu tidak mau turun dari mobil waktu di Almous, hati nya pun terketuk. Walaupun dia ikut turun dari mobil bersama keluarga Bayu, namun Risma tidak ikut makan, waktu mereka pada makan saat di Almous.
Risma membungkuskan makanan dari Almous untuk Bayu dan dirinya.
Risma menaruh makanan tersebut di meja kamarnya, dengan kondisi makanan tersebut yang sudah disajikan dengan cantik olehnya dan siap untuk dimakannya bersama Bayu.
Di dalam kamar sembari menunggu Bayu mandi, Risma bersantai di atas kasur sembari memainkan Hp nya, tujuannya agar dia tidak merasa jenuh saat menunggunya.
Setelah beberapa menit ia menunggu, akhirnya Bayu keluar dari kamar mandi, dia telah selesai mandi.
"Bay ..., makan yuk ..., kamu, kan, dari pagi belum makan." kata Risma sembari lekas mengambil sepiring makanan tersebut untuk diberikan ke pada Bayu.
"Males!." sahut Bayu yang langsung pergi meninggalkan kamar tersebut tanpa memperdulikan Risma yang sedang ingin memberikan sepiring makanan untuknya.
Ketika Bayu meninggalkan kamar tersebut, ternyata dia pergi ke ruang keluarga, yang pada saat itu tidak ada siapapun di ruangan tersebut, dan menurut Bayu, mungkin semua orang sudah pada tidur karena kelelahan.
Hingga tengah malam, Bayu tetap berada di ruangan tersebut, sendirian bengong, ngelamun dan merenung dalam kesendirian.
Hingga akhirnya Yuni yang telah terbangun dari tidurnya karena kehausan dan ingin mengambil minum untuk mengobati rasa hausnya tersebut.
Tanpa sengaja, Yuni telah melihat Bayu yang sedang duduk sendirian di ruang keluarga dengan raut wajah yang lesu tersebut, membuat Yuni menghampiri dan menemaninya.
"Belum tidur Bay ...." tanya Yuni.
"Belum ngantuk, Ma ...." kata Bayu.
"Kenapa anak Mama ..., kok, ngelamun ...?." tanya Yuni sembari mengelus rambut Bayu.
"Nggak apa-apa ..., Mama ngapain jam segini juga belum tidur?." jawab Bayu yang kemudian balik bertanya.
"Mama udah tidur sih, tadi ..., tapi ..., Mama haus, jadi ..., Mama bangun untuk ambil air minum." ungkap Yuni.
Bayu hanya diam mendengar perkata'an Yuni tersebut. Lalu ....
"Kamu sudah makan Bay ...?." tanya Yuni.
"Lagi, nggak nafsu makan!." sahut Bayu.
"Kok, gitu?! ." tanya Yuni.
Bayu hanya diam dan tidak memberikan alasan atau jawaban apapun sama Yuni. Lalu Yuni kembali bertanya.
"Risma, sudah makan Bay ...?." tanya Yuni.
"Kan, kalian makan bareng, tadi, kenapa malah, tanya Bayu!." cletus Bayu.
"Kan, dia juga nggak makan tadi waktu disana ..., katanya mau makan dirumah aja, bareng kamu ..., makanya dia membungkus dua makanan ..., mungkin, satu untuknya, dan satu lagi untuk kamu. " kata Yuni.
Mendengar apa yang telah dikatakan Yuni barusan, hati Bayu seakan tak percaya dan mencoba bertanya untuk memastikan nya.
"Jadi, Risma belum makan?." tanya Bayu.
"Mana Mama tau ..., yang jelas tadi, Risma tidak makan!, dan dia pengen makan sama kamu!. " tegas Yuni sembari berjalan, kembali ke kamarnya.
Tanpa berkata apapun Bayu langsung berlari ke kamarnya begitu mendengar apa yang telah Yuni katakan.
Sesampai nya dikamar, Bayu melihat Risma telah tertidur dengan pulas.
Lalu perlahan Bayu duduk disampingnya, dan Bayu melihat dua piring makanan yang masih utuh di atas meja kamar tersebut.
Seketika itu Bayu merasa sedih,dia merasa bersalah.
Lalu dengan perlahan Bayu mencoba untuk membangunkan Risma dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya dengan pelan.
Karena Bayu menggoyangkan tubuhnya, perlahan-lahan Risma mulai membuka matanya.
"Kenapa sih, Bay ...?." tanya Risma yang dalam keadaan mengantuk.
"Makan yuk ...." kata Bayu dengan lembut.
"Egh ...." Risma hanya ngulet atau menggeliat merenggangkan badan sembari kembali menutup matanya.
"Kok, malah tidur lagi ...." kata Bayu sembari menarik tangan Risma dengan pelan dan memaksanya untuk bangun.
Kelakuan Bayu tersebut hingga membuat Risma duduk dengan kaki berselonjor, duduk dengan mata yang masih tetap tertutup.
Karena mata nya Risma masih tertutup, Bayu menurunkan kedua kaki Risma kelantai, hingga membuatnya duduk deranjang dengan kedua kaki yang berpijak dilantai.
Lalu kemudian Bayu menjadikan tubuhnya sebagai penyangga tubuh Risma agar dia tidak terjatuh dan kembali tertidur, karena matanya masih tertutup dengan tubuh yang lemas.
Bayu meyandarkan kepala Risma ke dadanya dan menaruh tangan Risma dipundaknya dan melingkarkan tangan tersebut dilehernya.( Tujuannya agar Risma berpegangan dengan pelukan tersebut. )
Jantung Bayu yang dag!, dig!, dug!, saat Risma bersandar di dadanya, membuat Risma membuka mata dan lalu dia tersenyum sembari menengadah menatap Bayu.
"Memeluk ku, kamu grogi ya Bay ...?." tanya Risma sembari tersenyum menengadah menatap Bayu.
Melihat Risma yang terus menatapnya sembari tersenyum tersebut, akhir nya Bayu ikut tersenyum sembari menunduk dan balik menatapnya.
"Kenapa kamu nggak makan?." tanya Bayu sembari mengusap kepala Risma.
"Kan, kamu juga nggak makan." jawab Risma yang masih menengadah menatapnya.
"Kenapa harus nunggu aku, kalau hanya untuk sekedar makan?." tanya Bayu sembari tetap mengusap-usap kepalanya.
"Kan, aku nggak bisa makan, kalau nggak makan sama kamu ...." jawab Risma dengan manja sembari mencolek hidung bayu dengan jarinya.
"Yaudah ..., kalau gitu, sekarang kita makan ya ...." kata Bayu dengan lembut sembari lekas mengambil sepiring makanan yang sudah berada di meja kamar tersebut.
"Kalau ..., aku maunya di suapin gimana ...?." tanya Risma dengan sangat manja.
"Iya ..., kali ini aku suapin deh ..., khusus, buat tuan putriku yang paling ..., cantik!." kata Bayu sembari mencolek hidung Risma dengan jarinya.
Risma tersenyum saat Bayu mencolek hidungnya.
Karena Risma minta di suapin sama Bayu, kemudian Bayu segera menyuapi Risma agar dia mau makan.
Dengan penuh perasaan, Bayu memberikan suapan pertamanya kepada Risma, setiap satu kali suapan buat Risma, setelahnya selalu untuk dirinya sendiri dan begitu terus selanjutnya, merekapun makan berdua dengan mesra dan bahkan sesekali Risma juga menyuapi Bayu. Hingga tanpa terasa, dua piring amblas di perut mereka tanpa ada sedikitpun makanan yang tersisa.
"Bobo yuk ...." ucap Risma yang membaringkan tubuhnya sembari menarik Bayu usai mereka makan.
Saat membaringkan badan tersebut Risma terus menarik Bayu hingga dia terjatuh tepat diatasnya, tetapi untungnya tubuh Bayu belum sampai menindih Risma karena Bayu menahan tubuhnya dengan kedua tangannya sebagai penyangga.
Mata mereka saling bertatapan pada saat itu.
Tanpa mereka sadari hembusan nafas mereka saling bertabrakan.
Jantung mereka berdetak tak beraturan, dan dengan perlahan mereka saling menutup mata.