Bayu tidak bisa menolak pada saat penisnya sedang dihimpit dan di gosok menggunakan kedua payudara tersebut.
Entah tidak bisa atau dia memang sengaja tidak menolaknya, karena pada saat itu Bayu justru menikmatinya, matanya melek-merem merasakan kenikmatan saat Risma menggosok penis tersebut dengan kedua payudaranya.
Bayu terlihat sangat menghayati, meresapi dan menikmati manja'an yang diberikan Risma pada penisnya tersebut.
"Enak, ya Bay ...?." tanya Risma saat Bayu terlihat sangat menikmatinya, Risma bertanya sembari mempercepat menggosok atau mengocok penis tersebut dengan kedua payudaranya.
Bayu hanya tersenyum dan mengangguk sembari perlahan membungkuk dan menyandarkan kepalanya di atas kepala Risma, dengan posisi dagunya menempel di ujung kepala tersebut.
Ketika Bayu melakukan hal tersebut, justru Risma menggeser tubuhnya kebawah, sehingga penis yang tadinya berada di antara kedua payudaranya, membuat kepala penis tersebut justru menempel di bibirnya.
Setelah penis tersebut berada tepat di bibirnya, Risma menjulurkan lidahnya dan menjilati penis itu mulai dari ujung hingga ke pangkal penis tersebut, dan begitu juga sebaliknya. ( Lebih singkatnya bolak-balik. )
Dirasa jilatannya telah menyeluruh, di sekujur penis tersebut, lalu Risma memainkan lidahnya di antara kedua biji "testis" nya yang lembut, dan dihiasi dengan bulu-bulu halus yang sedikit lebat, sehingga membuatnya menjadi terlihat lebih mempesona dan lebih menggairahkan bahkan sangat menggemaskan.
"Uh ..., mantab nya, Bay..., penis kamu bikin aku gemes." ucap Risma dalam hati sembari mengulum kedua biji "testis" tersebut secara bergantian, Risma mengulum kedua biji "testis" tersebut sembari mengocok penis itu dengan tangannya.
Setelah dirasa cukup dengan bermain-main di kedua biji "testis" tersebut, Risma kembali menggerakan lidahnya menjilat, menuju ke ujung penis, hingga lidah itu sampai pada kepala penis tersebut.
Sesampainya lidah itu di kepala penis tersebut, Risma menjilatinya secara memutar, hingga ujung lidah nya sampai ke puncak tertinggi di kepala penis tersebut, yaitu lubang saluran kemih.
Lalu kemudian Risma menjilati bibir penis atau lubang saluran kemih tersebut, sembari mengocok penis itu dengan menggunakan tangannya.
"Aouh ...." desah Bayu seketika Risma menjilati sembari mengocok penisnya.
Mendengar Bayu telah mendesah, Risma tidak hanya menjilati penis tersebut, Risma langsung mengulumnya.
"Ya, Risma mengulum penis tersebut pada saat itu, dia membuat penis tersebut keluar masuk kedalam mulutnya. Semakin lama Risma mengulumnya, dia merasa penis tersebut juga semakin lebih mengembang lagi di dalam mulutnya, hingga penis tersebut menggelinjang, seakan-akan ingin lari dari tangan dan mulutnya setelah beberapa puluh kali penis tersebut dibuat keluar masuk kedalam mulutnya.
"Kenapa Bay ...?." tanya Risma yang pura-pura tidak paham saat penis itu telah menggelinjang ketika berada di dalam mulutnya.
Belum sempat Bayu menjawabnya, dan tanpa menunggu jawaban darinya, Risma kembali memasukan penis tersebut kedalam mulutnya.
Risma mengulum penis tersebut dengan penuh perasaan, sembari memainkan ujung lidahnya sesekali menggelitiki bibir penis atau lubang saluran kemih, ketika mengulum penis tersebut sembari mengocoknya dengan tangan.
Setelah beberapa kali dan beberapa menit adegan tersebut dilakukan oleh Risma.
Lagi lagi penis itu menggelinjang, menendang dan berkedut-kedut di dalam mulutnya, penis itu memberontak dan seakan akan ingin menyembur kan sesuatu yang ingin keluar dari penis tersebut.
Namun bukannya menghetikan gerakannya, Risma justru mempercepat gerakannya. Dan saat itu pula, Bayu kembali mendesah dan lalu berkata.
"Ach ...." desah Bayu.
"Enak sayank ..., ayo, terus sayank ..., masukin lebih dalam lagi Yank ...." kata Bayu sembari kedua tangannya memegang kepala Risma.
Mendengar apa yang telah dikatakan oleh Bayu, hati Risma langsung berbunga-bunga pada saat itu, karena entah sengaja atau tanpa sengaja, Bayu telah memanggilnya dengan kata sayank.
"Iya sayank ku ..., ayo, muncratkan sayank ..., biar kamu lega ..., Ach ..., ayo, Yank ...." kata Risma sembari mengocok penis itu dengan menggunakan tangannya dan lalu mendesah karena dia juga sangat nafsu saat melihat kepala penis yang memerah saat di kocoknya tersebut.
Karena dia juga sudah sangat nafsu, Risma segera membuka mulutnya kembali dan mengulum penis tersebut hingga sampai ke pangkal-pangkal nya.
Adegan tersebut telah berlangsung selama beberapa menit, hingga Risma merasa kram dan pegal di bagian mulutnya, namun penis tersebut belum muncrat-muncrat juga.
Karena sudah terasa pegal di tangan dan mulutnya, kemudian Risma menarik penis tersebut dan mengeluarkan nya dari mulutnya.
"Hah hah hah ...." nafas Risma yang terdengar ngos-ngosan.
"Capek, Yank ...." kata Risma sembari mengatur nafasnya yang masih ngos-ngosan.
Tanpa berkata apapun padanya, Bayu langsung mencium bibir Risma.
"Em ... muach ...."
Usai menciumnya Bayu lalu berkata.
"Lepaskan baju dan celanamu sayank ...." perintah Bayu sembari mengelus-elus kepala Risma sembari sesekali mengacak rambutnya sambil tersenyum.
"Sayank ..., kamu, dong ..., yang nglepasin ..., masa, aku ...." kata Risma dengan sangat manja sembari memegang kedua pipi Bayu dan lalu memanyunkan bibirnya.
#Lanjut nggak, nih ...?, nanti baper nyalahin mimin nggak ...?, Ha ha ha ....