Chereads / FROM SEX TO LOVE 2 / Chapter 30 - Part. 2/Bab. 18 Pasang Kuda-kuda.

Chapter 30 - Part. 2/Bab. 18 Pasang Kuda-kuda.

Karena Risma meminta Bayu yang harus melepaskan pakaiannya, dia pun segera melepas pakaian tersebut sesuai apa yang telah diminta oleh Risma kepadanya.

Sembari menunggu Bayu melepas pakaiannya, Risma bersantai sembari tersenyum dan menatap Bayu yang sedang sibuk melepaskan celana dan bajunya tersebut.

Risma bersantai bagaikan seorang Ratu yang di manjakan oleh Rajanya pada saat Bayu melepaskan pakaiannya tersebut.

Ketika seluruh pakaiannya telah dilepas oleh Bayu, dengan cepat dan cekatan Risma langsung pasang kuda-kuda.

Ya!, benar!, Risma telah memasang kuda-kuda, karena pada saat itu Risma langsung mengangkang usai Bayu melepas seluruh pakaian nya.

Sembari mengangkang dia menatap Bayu yang telanjang bulat dengan bulu dadanya yang sexy dan mempesona, Risma juga sesekali memandang penisnya yang kepalanya sudah berwarna merah kemerah-merahan tersebut, dengan malu-malu tapi mau dan sudah nggak sabar. ( Gimana tuh ngungkapin nya, mimin bingung oey. )

Bayu yang sedang bersimpuh di tengah-tengah selangkangan Risma, dengan perlahan dia mulai membungkuk dan meletakkan tangannya di kedua payudara Risma.

Risma menatap mata Bayu pada saat itu, dan lalu terkekeh lirih.

"He he he ...." Risma terkekeh lirih.

"Nggak nyangka, Yank ..., akhirnya kamu lakuin ini ..., memberiku kenikmatan yang telah lama ku nantikan darimu." kata Risma dalam hati sembari tersenyum-senyum sendiri.

Melihat Risma tersenyum-senyum sendiri sembari menatapnya, ketika kedua tangannya telah berada di payudaranya tersebut, lalu ....

"Kenapa kamu, kok, senyum-senyum sendiri?." tanya Bayu sembari meremas-remas pelan kedua payudara yang telah dipegangnya tersebut.

Tanpa menjawabnya, Risma langsung memegang kedua pipi Bayu, lalu mengangkat tubuhnya dan mencumbu bibir Bayu sembari memegang kedua pipinya.

Saat Risma mencumbu bibirnya sembari memegang kedua pipinya tersebut, tanpa berpikir panjang, Bayu juga segera membalas cumbuan tersebut sembari meremas-remas kedua payudara Risma.

Setelah dirasa cukup, dengan cumbuan di bibirnya tersebut, lalu Bayu bergegas pindah menjilati kedua payudara Risma yang masih dipegang dan di remas-remas oleh nya.

Ketika Bayu menjilati puting dari payudara tersebut, dalam sekejap puting yang tadinya mengerucut itu, langsung mengembang dan dari warna coklat kecokelat-cokelatan, menjadi berwarna merah kemerah-merahan.

Melihat puting dari payudara tersebut telah mengembang, Bayu menaruh ujung lidahnya tepat di ujung puting tersebut dan menggoyangkan lidahnya memutari puting tersebut.

Ulah Bayu yang memainkan putingnya tersebut, membuat Risma kembali merinding disco, dan bahkan lubang kemaluannya jauh lebih basah dari sebelumnya.

Sembari merasakan geli disekujur payudara dan lubang kemaluannya tersebut, Risma membusungkan dadanya sembari kedua tangannya memegang kepala Bayu, lalu menekan kepala tersebut hingga membuat puting itu masuk ke dalam mulut Bayu yang kepalanya telah di tekan olehnya.

"Ouh ..., sedot, sayank ...." kata Risma sembari menggegek-gesekan kakinya di kedua kaki Bayu dan menggeliat-liat kan tubuhnya dengan tangan yang meremas-remas rambut Bayu yang kepalanya telah ditahan dan di tekan olehnya.

Karena kepalanya di tekan oleh Risma, hal tersebut membuat Bayu tidak bisa bergerak dan bergeser, bahkan Bayu mengalami kesulitan untuk bernafas, karena payudara Risma tidak hanya memenuhi mulutnya saja, bahkan telah menutupi lubang hidungnya juga.

Karena kesulitan bernafas saat payudara tersebut menutupi lubang hidungnya, lalu Bayu menggunakan bantuan tangannya untuk sedikit menyibak bagian dari payudara tersebut yang menutupi lubang hidungnya. Dan Bayu pun kembali bernafas lega sembari tetap mengulum puting payudara tersebut.

Sembari menyibaknya, Bayu memainkan, mengulum dan bahkan sesekali menghisap payudara tersebut dengan pelan tapi kuat, hingga hisapan tersebut menghasilkan suara yang memantul dan terdengar di telinga mereka.

"Hel_ lup!. " suara saat Bayu menghisapnya.

Dan seketika itu pula terdengar suara desahan Risma yang ber-iringan dengan suara hisapan tersebut.

"A ... Ach ...." desah Risma saat Bayu menghisap payudaranya.

Dan setiap Bayu menghisap payudara tersebut, saat itu pula Risma selalu mendesah.

Setelah beberapa kali Bayu menghisap payudaranya, barulah Risma menyadari dan mulai merasa, bahwa kemaluannya sudah sangat basah dan terasa gatal.

"Sayank ..., jilat yang bawah dong, yank ..., aku pengen ...." kata Risma dengan manja sembari mendorong pelan kepala Bayu agar berpindah ke kemaluannya.

Tanpa menolak, Bayu pun menuruti kemauan Risma dan perlahan bergeser kebawah sembari lidahnya terus menjilati di sepanjang tubuhnya dari payudara hingga ke kemaluan tersebut, bahkan sesekali Bayu memainkan lidah nya menjilat memutari pusar perut Risma.

Bukan hanya sampai disitu saja, saat lidah tersebut bercumbu dengan pusar perutnya, dia kembali memaikan kedua tangannya di kedua puting payudara Risma, hingga apa yang telah di lakukan oleh Bayu tersebut membuat Risma menggeliat dan kembali mendesah.

"A ... ach ...." desah Risma sembari menggeliat saat pusar perutnya di jilati sembari kedua puting payudaranya dimainkan oleh Bayu.

Karena kelakuan Bayu semakin membuat Risma tidak sabar dan tidak mampu menahan gairah seks nya yang semakin lama semakin memuncak, lalu Risma memegang erat kepala Bayu dengan kedua tangan nya, mengangkat kepala tersebut dan meletakan nya tepat di kemaluannya, dengan bibir dari kepala tersebut tepat menempel di bibir lubang kemaluannya.

Itu berarti, kini, bibir Bayu telah mencium bibir lubang kemaluan Risma tanpa ia kehendaki sebelumnya.

"Ayo sayank ...., aku sudah nggak tahan ...." rengek Risma agar Bayu segera mencumbu kemaluannya yang sudah berada dibibirnya tersebut.

Tanpa menjawab atau mengatakan apapun kepada Risma, dengan rakus Bayu segera menjilati, mengelomoti dan mencumbu bibir lubang kemaluan tersebut, tidak hanya itu saja, bahkan sesekali Bayu memasukan ujung lidahnya kedalam lubang kemaluan tersebut dan sesekali dia juga menghisapnya.

Risma hanya bisa mengerang, menghayati, menikmati dan hanya bisa pasrah dengan apa yang dilakukan Bayu, ketika Bayu sedang bermain di lubang kemaluannya tersebut.

Kurang puas dengan apa yang telah ia lakukan di lubang kemaluan tersebut, lalu Bayu mencoba memasukan kembali lidahnya ke lubang kemaluan yang sudah sangat licin tersebut sembari sedikit menggoyangkan ujung lidahnya.

Seketika itu tubuh Risma menggeliat-liat, otot-otot di bagian pahanya mengencang.

Lalu Risma segera menahan kepala Bayu dengan kedua tangannya dan berharap Bayu tidak akan pernah mencabut lidahnya dari lubang kemaluan miliknya yang sudah terasa gatal tersebut.

Walaupun Risma telah menahan kepalanya, tetapi Bayu mampu menarik lidah nya keluar dari dalam lubang kemaluan tersebut tanpa menggerakan kepalanya, dan usai menariknya, Bayu kembali menjilati seluruh bibir lubang kemaluan tersebut, hingga berhenti di ujung klitorisnya.