Chereads / FROM SEX TO LOVE 2 / Chapter 31 - Part. 2/Bab. 19 Pasrah.

Chapter 31 - Part. 2/Bab. 19 Pasrah.

Karena Bayu telah mengeluarkan lidahnya dari dalam lubang kemaluan tersebut, saat itu pula, perlahan Risma mulai melenturkan tangannya dan tidak menahan kepala Bayu lagi.

Setelah lidahnya berada di bagian klitoris tersebut, Bayu menggelitiki bagian klitoris itu menggunakan lidahnya yang dimulai dari menempelkan ujung lidahnya di bagian bawah lubang kemaluan tersebut dan menyapu lubang kemaluan tersebut dari bawah keatas sebanyak tiga kali dan berhenti dibagian klitorisnya, lalu lidah itu di gerakan menggelitiki bagian klitoris itu hingga berkali-kali.

Saat itu pula Risma kembali dibuat mendesah dengan kenikmatan yang diberikan oleh Bayu menggunakan lidahnya tersebut.

"A ... Ach ...." desah Risma saat lubang kemaluannya disapu menggunakan lidah dan di gelitik dibagian klitorisnya. Risma mendesah sembari meremas-remas rambut Bayu dengan pelan menggunakan kedua tangannya.

"Ho'oh, Yank ..., disitu enak ..., ach ..., jangan Pindah, Yank ..., ach ...." kata Risma sembari mendesah-desah saat Bayu terus menggelitiki klitoris tersebut dengan lidahnya.

Setelah adegan menggelitiki bagian klitoris tersebut dengan menggunakan lidahnya yang mampu membuat Risma ke-enakan itu telah di rasa cukup, lalu Bayu menghentikan nya dan memasukan jari tangannya kedalam lubang kemaluan Risma, lebih tepanya Bayu memasukan jari tengahnya kedalam lubang kemaluan tersebut.

"A ... Ach ...." desah Risma seketika jari tersebut amblas kedalam lubang kemaluannya.

Sembari memainkan jarinya keluar masuk lubang kemaluan tersebut, Bayu kembali menjilat, mengulum dan menghisap-hisap bagian klitoris kemaluan tersebut hingga berulang-kali.

Permainan, yang Bayu mainkan di lubang kemaluan dan klitoris tersebut, membuat Risma mendesah-desah hebat sembari menggeliat-liatkan tubuhnya.

"Ouh ..., ach ..., ach ..., ach ...." desah Risma yang terdengar berulang-ulang kali saat Bayu memainkan klitoris dan lubang kemaluannya tersebut.

Risma yang merasa dirinya hampir mencapai orgasme ketika Bayu terus-menerus memainkan jari dan lidahnya di dalam lubang kemaluan dan klitorisnya tersebut, lalu dia mencoba memberi arahan kepada Bayu, agar dia bisa segera mencapai orgasme dengan cepat.

"Ach ..., ayo, terus sayank ..., ach ..., lebih cepat lagi, Yank ..., ach ...." kata Risma sembari medesah-desah saat Bayu sedang bermain-main dengan lubang kemaluan dan klitorisnya.

Saat dia mendengar perkata'an Risma yang ingin jarinya digerakan keluar masuk lubang kemaluan tersebut dengan lebih cepat dari sebelumnya.

Saat itu pula Bayu justru menghentikan jarinya di dalam lubang kemaluan tersebut, dan tidak lagi menggerakan nya keluar masuk lubang kemaluan itu.

Walaupun Bayu tidak menggerakan jarinya keluar masuk dalam lubang kemaluan tersebut, tetapi Bayu masih menggoyangkan ujung jarinya didalam kemaluan tersebut, ujung jari itu bergoyang menyusuri dinding-dinding kemaluan tersebut sembari Bayu mempertahankan mulutnya yang tetap mengelomoti bagian klitorisnya.

Karena Risma tidak terdengar mendesah usai beberapa kali Bayu menggoyangkan jarinya menyusuri dinding-dinding kemaluan tersebut.

Lalu Bayu mencoba menggoyangkan jarinya menggelitiki bagian klitoris G-Spot yang berada di dalam lubang kemaluan tersebut sembari tetap mengulum klitoris luarnya, seketika itu Risma kembali mendesah, dan berkata.

"Ach ..., ya, disitu sayank ..., ach ..., pas!, ach ..., enak banget, Yank ..., ach ..., jangan di pindah, ach ...." kata Risma sembari mendesah ke'enakan saat Bayu menggelitiki dibagian klitoris G-spot tersebut beserta bagian klitoris luarnya.

Rasa geli dan nikmat seakan menembus hingga keujung ubun-ubunnya saat bagian klitoris G-Spot tersebut di goyang ngebor oleh jari Bayu yang di kolaborasi dengan goyangan lidah di bagian klitoris luarnya, sehingga membuat Risma lemas tak berdaya dan hanya bisa pasrah merasakan sebuah kenikmatan yang mendalam.

Mendengar Risma yang kembali mendesah dengan tingkah yang tidak karuan, Bayu justru menggoyangkan jarinya sedikit lebih cepat dari sebelumnya sembari menghisap-hisap dan menjilati bagian klitorisnya tersebut dengan tanpa henti dan tanpa jeda. Hingga hisapan tersebut menghasilkan suara yang memantul dan terdengar jelas di telinga mereka.

"Hel_ lup!." suara saat Bayu menghisap bagian klitoris tersebut.

Seketika itu pula tubuh Risma menggeliat-liat dengan hebat, dia mengerang sembari kedua tangan nya meremas-remas rambut Bayu dengan kuat, yang disusul dengan gelinjangan hebat sehingga membuatnya tidak menyadari, bahwa dia telah mengangkat pinggangnya dengan sangat tinggi sembari menekan kuat kepala Bayu yang lidah dan bibirnya sedang bercumbu mesra dengan bagian klitorisnya tersebut.

Saat itu pula dia mendesah dengan sangat keras dan terputus-putus. Desahan yang semakin lama terdengar semakin pelan dan merdu.

"Ouch!, ow_ ow_ ouch ..., ach ...." desah Risma yang terdengar keras lalu terputus-putus sesaat dan terdengar lega dan sangat merdu ....

Pada saat itu pula, tanpa sengaja akibat dari kepalanya yang ditekan oleh Risma sehingga membuat mulut Bayu menempel di lubang kemaluan tersebut, hingga pada saat itu pula dia merasa bahwa ada sesuatu yang berlendir telah masuk ke dalam mulutnya.

"Mbru ..., asin!." ucap Bayu usai menyemburkan sesuatu yang tanpa sengaja telah masuk kedalam mulutnya. Lalu Bayu segera membersihkan mulutnya tersebut dengan menggunakan tangan nya.

Bayu yang sedang sibuk membersihkan mulut nya dengan tangan nya sembari memandang Risma yang tengah terbaring lemas dihadapan nya tersebut. Lalu ....

"Kok, lemes gitu ...." kata Bayu sembari membersihkan mulutnya dan tersenyum menatap Risma.

"Lelah sayank ..., aku sudah orgasme ..., he he he he ..." kata Risma sembari tersenyum dan lalu terkekeh pelan.

Bayu tersenyum begitu mendengar apa yang telah di katakan oleh Risma.

"Maaf ya, Yank ..., aku muncrat duluan ...." kata Risma sembari tersenyum dan mencolek hidung Bayu dengan jarinya.

"Enak ...?." tanya Bayu usai Risma mencolek hidungnya.

"Ho'oh." jawab Risma sembari tersenyum dan mengangguk sebanyak dua kali.

"Keluar banyak, nggak, tadi, Yank ...?." tanya Bayu sembari mengelus-ngelus kepala Risma.

"Dikit!." sahut Risma sembari menunjukan tangan nya dengan jari dan ibu jari yang hampir bersentuhan pada tangan tersebut. ( Isyarat kata sedikit atau sedikit lagi. )

Bayu hanya tersenyum mendengar nya, dan lalu dia beranjak turun dari Ranjang tersebut. Ranjang dimana dia dan Risma telah memadu cinta.

Usai turun dari ranjang tersebut, ia berniat memakai celana kolornya kembali.

Melihat Bayu ingin memakai celana tersebut, dengan cepat dan cekatan, Risma langsung meraih tangan Bayu dan menghentikan nya.

"Mau, ngapain sayank ..., kok, malah turun ...?." tanya Risma sembari memegang tangan Bayu dan merebut celana kolor itu darinya.

"Sayank ..., kan, sudah keluar ..., emangnya, kamu mau lagi ...?." Bayu justru balik tanya saat Risma tiba-tiba merebut celana kolornya yang ingin dia pakai kembali.

Risma tersenyum sembari mengangguk dua kali saat Bayu balik bertanya padanya. Lalu ....

"Kan, Dede gemes belum ...." kata Risma dengan manja sembari memegang dan mengelus penis Bayu yang masih berdiri tegak di hadapan nya.