Chereads / FROM SEX TO LOVE 2 / Chapter 26 - Part. 2/Bab. 14 Taaffeite.

Chapter 26 - Part. 2/Bab. 14 Taaffeite.

Karena penampilan Bayu sangat keren dan sangat meyakinkan, pedagang itu pun menyapanya dengan penuh hormat saat Bayu mendekati lapaknya.

"Selamat sore Mas ..., silahkan pilih barang yang, Mas suka, saya menjualnya dengan harga yang sangat murah dan saya jamin barang saya barang asli dan yang terbaik." kata Pedagang tersebut.

Bayu mengangguk dengan mata yang tertuju ke sebuah bongkahan batu yang telah di perhatikan olehnya sejak tadi.

Lalu Bayu mengambil batu tersebut  dan melihatnya dengan seksama, Bayu perlahan membersihkan beberapa lumpur kering yang menempel pada batu tersebut.

Melihat Bayu memperhatikan batu tersebut dengan sangat serius, pedagang itupun memberikan sedikit keterangan tentang batu tersebut.

"Itu adalah barang bagus Mas ..., walaupun masih sedikit kotor, tapi itu barang asli. Saya baru mendapatkannya kemarin, ketika anak saya sedang menggali sumur dibelakang rumah saya, dikedalaman 20meter dia menemukan sebongkahan batu itu dan aku membawa nya kesini. Batu itu aku jual dengan sangat murah Mas ...." ujar pedagang tersebut.

Sembari mendengarkan penjelasan pedagang tersebut, Bayu justru dibuat tercengang ketika sudah tidak terlalu banyak lumpur yang menempel pada batu tersebut.

"Taaffeite." ucap Bayu dalam hati.

"Siapa namamu?." tanya Bayu.

"Saya Danu, Mas ..., kalau nama Mas, siapa?." sahut Danu yang kemudian balik bertanya.

"Saya Bayu." sahut Bayu.

Pedagang tersebut hanya mengangguk sebanyak dua kali begitu mendengar nama Bayu.

"Berapa, Bapak ingin menjual batu ini?." tanya Bayu.

"Wah ..., kalau dilihat dari gelagatnya, sepertinya dia orang kaya nih, lumayan kalau dia bisa beli dengan harga mahal ..., lagian dari tadi juga, belum ada yang laku dagangan." kata Danu dalam hati.

Danu meyakini kalau Bayu adalah orang kaya, keyakinan Danu dilihat dari pakain, cara bicara dan wibawa yang di tunjuk kan oleh Bayu kepadanya.

"Karena Mas Bayu pelanggan pertama saya ..., saya kasih murah buat Mas Bayu, Rp100 juta saja, gimana?." tanya Danu.

Yohanes yang sedang berada di lapak sebelahnya langsung kaget begitu mendengar penjual batu akik itu menjual batu seharga Rp100 juta.

( Jarak mereka sangat dekat jadi wajar kalau Yohanes juga mendengarnya. )

"Hah!, Rp100 juta?!, batu apa yang harganya seratus juta?, wah ..., pedagang ini mau menipu Bayu, ya." gumam Yohanes dalam hati dan segera mendatangi penjual batu akik tersebut.

"Wah! Wah! Wah!, kamu mau menipu anak saya ya ...?, batu akik macam apa yang kamu jual dengan harga Rp100 juta?." tanya Yohanes sembari menggulung lengan bajunya dan menatap tajam pedagang batu akik tersebut.

Melihat hal tersebut, Bayu segera menarik Yohanes dan membisikan sesuatu padanya.

"Tenangkan dirimu Pa ..., dan lihatlah ini." kata Bayu dengan lirih sembari menunjukkan batu tersebut kepada Yohanes.

Yohanes juga terkejut begitu melihat batu tersebut saat Bayu menunjuk kan batu itu kepadanya.

"Hah ..., Taaffeite?!." ucap Yohan dengan lirih sembari Menatap Bayu dengan raut wajah seseorang yang sedang tercengang.

"Iya." sahut Bayu dengan lirih sembari mengangguk sebanyak satu kali.

Kalau mendengar batu taaffeite tidak banyak yang tahu bahwa batu ini batu perhiasan yang sangat langka. Selama ini kita mengenal batu perhiasan seperti berlian, intan, hingga batu emerald yang harganya bisa sampai bikin perut melilit. Tapi, batu taaffeite ini bahkan dikatakan lebih langka dan harganya pun lebih tinggi dari batu perhiasan yang sudah kita kenal. Namun batu ini cuma ada beberapa karat didunia.

Batu taaffeite ini memiliki senyawa Magnesium Beryllium Aluminium atau dalam formula kimia biasanya dituliskan BeMgAl4O8. Senyawa ini dikenal sebagai senyawa mineral yang langka.

Batu taaffeite lebih istimewa karena memiliki efek double refleksi atau refleksi ganda pada benda yang terpancar batu ini.

Batu mulia ini termasuk batu yang cukup keras.

Selain itu, batu ini juga memiliki kilau seperti kaca dan berbentuk potongan yang berkilau.

Taaffeite hadir dalam berbagai warna, dari ungu muda, mawar merah dan merah delima, hingga ungu, safir, abu-abu biru, biru murni, kastanye, dan hampir tidak berwarna.

dengan berat karat maksimal yang ditemukan 425,25 karat.

Harga dari batu ini yaitu Rp120 juta per karat sebelum diolah atau bisa disebut masih mentah, dengan kualitas sedang.

Dan sedangkan batu Taaffeite yang berada di tangan Bayu saat ini, termasuk batu yang dalam kualitas tinggi, yang mempunyai berat sekitar 1 ons.

1 ons adalah 141,75 karat, itu berarti

Batu mulia tersebut senilai "Rp17 miliar" dengan kategori kualitas sedang.

Bayu kembali memastikan bahwa batu itu benar-benar batu taaffeite, dan untuk membuat batu itu mengkilat, Bayu membutuhkan air agar bisa membuat batu tersebut benar-benar bersih dan mengkilat.

"Papa bawa air nggak, Pa ...?." tanya Bayu.

"Enggak." jawab Yohanes.

Yohanes paham apa yang ingin dilakukan oleh Bayu, lalu dia memberikan solusi untuk Bayu.

"Pakai ludah saja, itu sama aja, yang penting batu itu, bisa sedikit mengkilat."  kata Yohanes.

Mendengar saran yang diberikan Yohanes menurutnya masuk di akal, Bayu pun mengaguk dan mencoba menggunakan liurnya sebagai pengganti air untuk membuat batu tersebut mengkilat.

Namun ..., karena melihat di sekelilingnya sangat ramai dan banyak orang.

"Wah!, nggak enak kayaknya kalau aku meludah disini." kata Bayu dalam hati dan kemudian Bayu memasukkan batu tersebut ke mulutnya untuk beberapa saat dan beberapa kali sehingga air liurnya benar-benar telah membasahi keseluruh bagian dari batu tersebut.

Setelah batu tersebut dirasa telah basah, lalu Bayu segera melihatnya dan kemudian menggosok seluruh bagian dari batu tersebut, dan ....

Mereka bertiga (Bayu, Yohanes dan Danu.) langsung tercengang begitu melihat batu tersebut yang menjadi sangat mengkilat usai Bayu membasahinya dan menggosoknya hingga membuat lumpur yang menempel pada batu tersebut benar-benar hilang dan bersih.

"Hah!." Ekspresi mereka ( Bayu,Yohanes dan Danu.) begitu melihat batu tersebut telah mengkilat.

"Benar-benar Taaffeite." ucap Bayu dengan lirih sembari menggeleng-gelengkan kepala kagum dan lalu menatap Yohanes.

Yohan hanya mengangguk saat Bayu menatapnya.

"Apa kah, masih ada lagi ..., batu yang seperti ini dibelakang rumahmu itu Pak?." tanya Bayu sembari menatap Danu yang malah bengong begitu melihat batu tersebut menjadi mengkilat usai Bayu membersihkan lumpur pada batu tersebut.

"Pak!, Pak Danu!." Bayu memanggil Danu yang masih bengong.

"Iya Mas ...." sahut Danu.

"Masih ada lagi, nggak?." tanya Bayu.

"Tunggu. " sahut Danu yang dengan cepat mengeluarkan Hp nya dan dia langsung menelepon seseorang.

( Percakapan Danu dengan seseorang yang di telepon nya.)

"Hallo, kamu di mana?." tanya Danu.

"Masih di dalam." jawab seseorang yang sedang di telepon oleh Danu ( Mungkin maksudnya di dalam sumur. )

"Apa batu yang seperti kemarin, masih ada lagi?." tanya Danu.

"Masih ada, aku baru saja menemukan dua bongkahan lagi dengan ukuran yang kurang lebih hampir sama." kata seseorang tersebut yang di telepon Danu.

Lalu Danu menatap Bayu dan memberi tahu Bayu dengan tanpa menutup teleponnya.

"Ada dua lagi, gimana?." tanya Danu dengan lirih kepada Bayu sembari menutupi teleponnya yang masih menyala dengan menggunakan tangannya.

"Dua lagi berarti maksimal dong!. " kata Bayu dalam hati ketika mendengar apa yang telah dikatakan Danu padanya.

"Baiklah!, bawa semuanya kesini, aku akan membayar semua batu itu Rp50miliar!." kata Bayu dengan tegas.

Bayu adalah seseorang yang bijak, seseorang yang tidak mau mengambil keuntungan dengan cara membodohi orang lain, jadi ..., mungkin, biar adil dan sama-sama bisa merasakan hasilnya, dia membeli batu tersebut dengan harga yang sesuai dari nilai harga sesungguhnya dari batu tersebut.

Mendengar kata Rp50miliar, Danu langsung bergaya, lalu dia kembali melanjutkan pembicaraan nya dengan orang yang di teleponnya.

( Obrolan Danu dan sesorang yang di telepon nya saat kembali berlanjut. )

"Baiklah!, cepat!, bawa kesini, dan aku akan memberimu uang agar kamu bisa berhenti dari pekerja'an mu yang menjijikan itu!." kata Danu dengan tegas sembari berdiri tegak dengan menempatkan satu tangannya pada pinggang nya.

"Tapi, masih sangat kotor dan belum aku bersihkan, gimana?." tanya seseorang di telepon.

"Jangan banyak tanya!, entah kotor atau apalah itu, bawa kesini saja!, saya tunggu 5menit!, cepat!."  kata Danu dan langsung menutup telepon tersebut.

Tak selang beberapa menit setelah Danu menutup telepon tersebut, datanglah seseorang yang tadi telah di telepon oleh Danu. Seseorang tersebut datang dengan nafas ngos-ngosan.

"Hah ..., hah ..., hah ...."

Walaupun seseorang tersebut masih muda dan gagah.

Tetapi saat datang ketempat tersebut mukanya sangat kotor, bajunya kotor seluruh badannya penuh dengan kotoran dan bau badan nya tercium hingga kemana-mana. Tidak hanya itu saja, bahkan batu yang di bawa nya juga sangat kotor.

"Nih, batunya." ucap seseorang tersebut sembari memberikan kedua batu yang di bawanya kepada Danu.

Karena pemuda tersebut sangat kotor dan bau, dengan berat hati sembari menutup hidungnya, Bayu mencoba bertanya padanya.

"Kenapa tubuhmu kotor sekali, dan dari mana kamu mendapatkat batu itu?." tanya Bayu sembari menutup hidungnya.

"Ya, jelas kotor, lah Pak ..., pekerjaan saya adalah membersihkan sepiteng, mengambil kotorannya jika sudah penuh. Saya menemukan batu itu di sepiteng rumah Pak Danu yang sedang saya bersihkan kerena sudah sangat tidak muat alias penuh dengan kotorannya." ungkap pemuda tersebut.

Bayu dan Yohanes melongo dan syok begitu mendengar penjelasan dari pemuda tersebut.

"Hah! Sepiteng!." kata Bayu dan Yohanes secara bersamaan dalam keadaan tercengang seketika mendengar penjelasan dari pemuda tersebut.

Seketika itu pula Bayu langsung  muntah-muntah sembari melemparkan batu yang tadi masih di pegangnya.

"Huw ... Wek ...."

"Huw ... Wek ...."

"Huw ... Wek ...."

Sembari mutah-muntah Bayu berlari menuju kearah dimana dia telah memarkirkan mobilnya tadi.

Melihat Bayu muntah-muntah dan berlari ke arah dimana mereka menaruh mobilnya tadi sebelum mereka melihat-lihat barang antik tersebut, Yohanes segera berlari mengejar Bayu yang di sepanjang perjalanan menuju mobil, ia tengah muntah-muntah.

Namun ketika Bayu dan Yohanes sudah berada dikejauhan dan hampir sampai ke mobil tersebut, dari kejauhan itu pula mereka mendengar suara teriakan dari seorang Danu ( Seorang pedagang batu akik. ) yang sedang meneriaki mereka.

"Lima puluh miliarnya gimana Pak ...!" teriak Danu ( Sang pedagang. ) dari kejauahan saat Bayu dan Yohanes telah berlari meninggalkan pedangang tersebut.

Begitu mendengar teriakan Danu, Bayu dan Yohanes hanya melambaikan tangan mereka tanpa menoleh kearah Danu yang sedang berteriak pada mereka, dan bahkan mereka tetap berlari hingga akhirnya mereka sampai di mobil milik mereka tersebut.

Sesampainya di mobil, mereka berdua bersandar pada mobil tersebut dengan tubuh yang lemas.

Setelah beberapa menit mereka bersandar.

Yohanes menatap muka Bayu.

Dan spontan langsung tertawa terbahak bahak, mengingat apa yang telah dilakukan Bayu terhadap batu dari sepiteng tadi.

"Ha ha ha ha ...."

Yohanes tertawa sembari menunjuk-nunjuk muka Bayu dan berjalan memasuki mobil.