Chereads / Terjerat Cinta duda Tampan / Chapter 15 - cureatse

Chapter 15 - cureatse

Siang itu Devan sedang berada di kantor. Di ruangan nya ia merasa begitu gelisah mencari keberadaan  sang Istri istri yang entah di mana.

"Dendi kamu masuk ke ruangan saya! Cepat!" Ucap Devan dengan suara keras di telinga nya.

"Baik bos" ucap Dendi kemudian.

Dendi yang telah mengetahui masalah apa yang sedang di hadapi bos nya membuat ia merasa gelisah. Tugas nya untuk menemukan istri nya belum juga membuahkan hasil. Dia berfikir pasti akan mendapatkan kemarahan dari Devan. Meskipun begitu ia berusaha tetap bersikap tenang. Ia melangkah ke ruangan bos nya dengan cepat kemudian mengetuk pintu ruangan milik bos nya Tersebut.

"Masuk!"

Wajah Devan begitu masam ketika ia melihat ke arahnya

"gimana bos ada apa?"

"Kamu ini saya gaji besar untuk bekerja yang benar cuma menemukan istri saya aja nggak bisa gimana saya nggak mau tahu hari ini juga kamu harus mencari tahu keberadaannya!!!"

Ucapkan di depan ada anak buahnya dengan penuh amarah.

"Ya bos saya sudah menempatkan orang disekitar ibunya sudah menempatkan di sekitar kantornya nya terus juga di rumah kos yang beli hingga saat ini belum juga menemukan titik terang" ujar Dendi.

"Brakk" Devan dengan suara keras menggebrak meja kerjanya membuat di begitu terkejut ya baru kali ini melihat Devan semarah itu dengannya.

jika biasanya saat bosnya marah dia masih bisa menjawabnya dengan candaan, namun kali ini seperti nya bos nya benar-benar marah padanya. Dendi hanya menunduk saja di depan Devan melihat kemarahan pria yang lebih tua sedikit di banding kan dirinya.

"Maaf bos saya akan upayakan untuk menemukan istri bos secepatnya" ucap Dendi kemudian.

"Awas kalau gagal saya nggak mau mendapat laporan kegagalan untuk kali ini!!" Ucap Devan dengan tatapan tajam ke arah Dendi, pria yang telah sejak beberapa tahun lalu bekerja padanya.

"Jika gagal cepetan kamu akan saya turunkan dan satu lagi gaji kamu juga saya turunkan "ucap Devan kemudian.

"Apakah Hari ini dia tidak berangkat ke kantor?" Tanya devan.

"Nggak bos saya bahkan sudah sejak pagi berada di depan kantornya menunggu istri bos namun hingga waktu masuk kantor dia juga belum datang ke sana terus dari informasi yang orang yang ada di sana bahwa istri bos sudah resign dari kantornya"

"Saya nggak mau tahu pokoknya kamu harus temukan hari ini juga gimanapun caranya kamu harus menemukannya"

"Ke mana saya harus mencari nya

Saya bahkan sudah ngecek ke kediaman pamannya yang ada di Depok juga tidak ada di sana" kata Dendi.

"Ya itu tugas kamu kalau saya tahu di mana dia Ya saya enggak akan menyuruh kamu untuk mencarinya!!" Ucap Devan dengan penuh amarah.

Entah apa yang sedang terjadi di rumah nya, anak nya bahkan tiba-tiba secara mendadak di bawa oleh ayah nya berlibur keluar negri, hal itu membuat Devan bertambah frustasi dengan masalah yang dihadapi nya.

"Bagaimana dengan masalah Sheryl Apa kamu sudah membereskannya?" Tanya Devan pada Dendi.

"Sudah bos kemarin kita sudah berhasil mendapatkan sampel akar rambutnya, orang kita sudah berhasil menemukannya dia ketika dia datang di rumah sakit di mana ayahnya dirawat"

"Apakah kamu yakin itu adalah dia awas jangan sampai salah orang" ucap Devan.

"Tidak bos anak buah saya berhasil mendapatkan foto-fotonya di lokasi kejadian" ujar Dendi yakin.

"Ya sudah aku tunggu Kabar secepatnya, kapan hasil nya  hasilnya keluar?" Tanya Devan.

"hari ini pasti keluar nanti akan saya kirim jika sudah keluar hasilnya"

"Bagus! Satu lagi cari istri saya secepatnya!!" ucap Devan penuh penekanan.

"Kamu boleh pergi sekarang!" Ucap Devan cepat seraya mengibaskan tangan nya.

Devan kemudian meraih ponsel nya setelah kepergian Dendi. Hari itu itu dia bahkan tidak bisa berkonsentrasi dalam pekerjaannya, pertanyaan dimana keberadaan sang istri terus menghantui pikiran berusaha untuk mencari menemukan.

"Bagaimana Apa kamu sudah menemukan di mana istri saya?" tanya Devan pada seseorang dalam ponselnya

"Belum tuan, tapi sepertinya ia pergi keluar kota saya sudah mengecek ke penumpang di setiap maskapai penerbangan namun tak menemukan nama istri tuan Saya akan ngecek ke stasiun kereta api" secepatnya akan saya beri kabar ucap seseorang dalam ponselnya.

"Aku tunggu secepatnya ucap Devan singkat"

Kerinduan akan sang istri menghantui terus menghantui pikirannya pria tampan itu terlihat mondar-mandir di ruangannya ia menanti beberapa laporan dari anak buahnya mengenai keberadaan Shafa yang belum diketahui hingga saat ini.

____///____///____///______

Sheryl telah selesai dilakukan operasi kuretase oleh team dokter kandungan. Ia baru saja membuka mata nya, terlihat mama dan papa nya yang sedang tersenyum ke arah nya. Sheryl baru sadar dari bius total yang di lakukan oleh dokter anastesi saat ia di lakukan kuret.

"Mamah, papah, maaf kan sheryl sudah mengecewakan sudah mengecewakan mama dan papah, kini sheryl bahkan merasa kotor, hiks hiks" ucap sheryl lemah. Ia masih belum sadar sepenuhnya nya dari bius total yang di lakukan nya. Namun ia menyadari jika saat itu ia sedang berjuang untuk memulihkan kondisi nya.

akibat pendarahan yang dialaminya

ada rasa sesal, sedih yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata meski di satu sisi dia bersyukur karena bisa menemukan solusi dari masalahnya. anak yang memang sejak awal tidak diinginkannya namun kini penyesalan itu tiba-tiba datang setelah ia kehilangan semuanya terlebih saat kedua orang tuanya bercerita jika Aldo datang ke rumah sakit ketika dia tak ada dan bermaksud untuk bertanggung jawab pada anak yang dikandungnya.

"Hiks hiks" tangis sheryl tiba-tiba pecah mengingat rentetan kejadian yang menimpa nya kemaren, mulai saat ia masuk ke dalam rumah sakit dan terasa ada yang menjambak nya hingga ia ia terjatuh hingga akhirnya ia keguguran dan kehilangan jamin nya. Ada penyesalan di lubuk hati terdalam nya meskipun ia sempat berusaha untuk sengaja aku mengugurkan kandungan nya, namun ia telah berupaya untuk memperbaikinya diri dan mempertahankan kandungan nya.

"Sudah sayang tidak usah di pikirkan, kesehatan kamu lebih penting dari apapun saat ini, sudah jangan menangis lagi ya? Mama sayang kamu, kamu lah segala nya buat kami" ucap kedua orangtuanya nya

Tak terasa air mata nya menetes dari sudut mata nya. Dengan cepat nyonya Jihan menghapus air mata nya kemudian mencium kening putri semata wayangnya.

Mereka tiba-tiba di kejutkan oleh di kejutkan kehadiran seorang pria tampan berkemeja serba hitam yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan itu.

Dia adalah Aldo, pria yang selamat ini kencan tanpa cinta dengan nya.

bersambung....