Ya Tuan saya juga tidak tahu tapi tadi sempat menelpon menanyakan den Aslan, dan menitipkannya pada saya tapi ketika saya tanya dia berada dimana dia tidak mau menjawab, dan kita mau memberitahu" ucap kasih dengan suara gemetar melihat kemarahan majikan didepannya.
"Panggil 2 sekuriti di depan dan seluruh menghadap saya sekarang juga!!!" Ucap nada tinggi
"Satu lagi kalian kumpulkan semua pekerja yang ada di rumah ini sekarang juga jangan ada yang tertinggal!!!" Baik Tuan Saya permisi dulu panggil yang lain ucap asih dan Siti secara bersamaan. Kemudian keduanya pergi dari hadapan depan yang masih terlihat emosi.
Devan kembali masuk ke dalam kamar kemudian ia meraih ponsel nya untuk menghubungi Shafa. Iya kemudian dengan cepat tekan tombol hijau setelah setelah mendapatkan nama istrinya dalam kontaknya.
Panggilan pertama dia disambut suara operator yang menunjukkan jika saat ini ponsel itu sedang berada diluar jangkauan.
Devan kemudian mencoba kembali menghubungi Shafa, lagi-lagi suara operator lah yang menjawab, yang mengatakan bahwa nomor telepon yang Anda tuju tidak terhubung atau sedang berada diluar jangkauan.
Devan kemudian melempar ponselnya kesembarang arah
Aaaaarrrggghh!!!
Aaaaarrrggghh!!!
Prank.. prank...
Devan marah dan berteriak. Dia kemudian membanting benda-benda yang ada di kamarnya, koper berisik baju Shafa yang sudah disusun rapi tak luput dari sasaran kemarahan Dia menendang benda itu hingga ke ujung dan mengenai dinding tak lama berselang ia kembali membanting ponsel yang telah di ambil nya
Sore itu devan benar-benar meluapkan kemarahannya pada benda-benda yang ada di kamar itu hingga kamarnya berantakan tanpa bentuk.
"Tok tok" suara pintu diketuk dari luar Devan langsung bergegas membukanya terlihat disana anak buahnya sedang berkumpul termasuk dua scurity yang sedang berjaga.
"Katakan pada saya siapa yang tadi yang telah mengizinkan istri saya untuk pergi?!"
Semua terdiam dan menunduk tidak ada yang berani menjawab semua orang yang ada di sana hanya mendengarkan bosnya memarahi mereka.
"Kalian ini tuli?!, Saya sedang bertanya pada kalian Kenapa kalian tidak mau menjawab?!" Tanya devan dengan penuh amarah.
"Saya tuan tadi Nona bilang sudah minta izin sama tua jadi saya mengizinkan nggak berani melarang" ucap Devan.
"Sebagai hukumannya nya kamu cari dia Sampai ketemu bawa dia ke rumah ini kembali jika tidak kamu akan saya bebastugaskan di rumah ini saya tidak mau melihat wajah kamu lagi sebelum istri saya kembali!!!" Ucap dengan penuh amarah
"Saya juga salah Tuan" ucap seorang satpam yang satunya.
"Iya Tuan saya juga ikut bersalah" ucap Siti kemudian di susul dengan yang lain nya yang juga mengakui kesalahan nya, Devan yang merasa kesal akhirnya meninggalkan anak buahnya di sana dan kembali masuk ke dalam kamar.
Pria tampan itu masuk ke dalam kamar kemudian duduk bersandar di ranjang bayangan akan istrinya kembali menghantui pikiran Ia membuka laptopnya kemudian melihat yang ada di segala penjuru rumah itu.
Setelah melihatnya ia kemudian kembali meraih pentol ponsel yang telah disimpan beberapa saat lalu ia melihat masih menyala meskipun ada retak di beberapa bagian.
____///____///____///_____
Safa telah masuk ke dalam kereta kemudian menonaktifkan ponselnya agar sang suami tidak bisa mengecek keberadaan nya.
Iya bersebelahan dengan penumpang lain yang juga sedang hamil perutnya lebih besar darinya Dan dan mungkin usia kehamilan nya sudah cukup tua.
Sesekali Safa melirik ke arah wanita di sebelah nya, wanita itu begitu dimanja oleh pria di samping nya, yang seperti nya merupakan suami nya. sesekali pria itu mengajak ngobrol anak yang ada di perutnya wanita nya dan juga mengelus perut wanita itu. ada rasa iri di dalam hatinya. Ia berfikir seandainya saja iya bisa seperti itu, pasti dia akan menjadi wanita yang paling bahagia di dunia ini. sayangnya rumah tangganya kini sedang berada di ujung tanduk. Pikir Shafa.
perbuatan sang suami yang telah menghamili wanita lain tidak bisa dimaafkan oleh Nya. Tak terasa air matanya air matanya menetes membasahi pipi indahnya wanita itu pakan tidak mampu untuk menyembunyikan kesedihannya seorang ibu-ibu yang duduk di sebelah nya menangkap kesedihan di cantiknya.
"Ini Mbak juga butuh tisu ucap Ibu tersebut iya makasih saya bawa tisu, ada stok di kantong plastik" ucap Safa
"Pandangan ibu-ibu itu terus sesekali melirik kearah Safa yang sedang terlihat bersedih.
Kereta terus melaju melewati hutan dan juga sawah-sawah pada malam hari itu nampak rembulan bersinar terang menghiasi langit pada malam hari itu.
"Safa lebih banyak melihat ke arah jendela melihat pemandangan diluar Meskipun tidak ada lampu namun cahaya rembulan mampu menyinari kegelapan pada malam hari itu.
"Siapa berusaha memejamkan matanya meskipun sangat sulit baginya bayangan akan suaminya terus bersarang di pikiran nya.
____///____///___///____///____
Di dalam sebuah ruangan VIP sebuah rumah sakit, ibunda sheryl begitu resah memikirkan putrinya yang tak kunjung memberinya kabar waktu menunjukkan pukul 8 malam pada hari itu dia berulang kali nelpon ke rumah namun tak juga ada kabar mengenai putrinya, ia terlhat resah mandir-mandir di ruangan itu.
Tak bisa dilukiskan dengan kata-kata betapa gelisahnya hati ibunya sheryl saat itu. Ayahnya yang saat itu sedang berbaring pura-pura tidur tetapi sebenarnya dia memperhatikan sang istri yang terus-menerus mandir di ruangan tersebut. Pria paruh baya itu memicingkan sebelah matanya melihat ke arah sang istri yang sedang mondar-mandir di sana kemudian ia kembali pura-pura tidur saat nyonya Jihan melewatinya.
Dia dapat merasakan apa yang sedang dirasakan oleh sang istri bagaimana pun Sheryil merupakan Putri semata wayang nya.
"Mau sampai kapan Mama terus-terus menerus mondar mandir seperti itu?" Suara sang suami mengagetkan nya. Membuat ia tersadar dari pikiran nya yang saat itu sedang melayang memikirkan putrinya.
"Pikirkanlah kesehatanmu sendiri kamu bahkan sejak siang belum makan nasi, papa nggak mau mama jadi sakit karena memikirkan putrimu.
Berdoalah semoga semoga dia baik-baik saja" ucap sang suami
"Mamahnya bingung Ke mana dia pergi Kenapa hingga saat ini dia belum juga ada kabar " ucap nyonya jihan Seraya menitikkan air mata.
"Mama tenang lah papa sudah mengerahkan orang untuk menemukan anak kita dia pasti dengan mudah ditemukan papa telah memasang GPS di dalam mobilnya Dia baik-baik saja"
"Papa kapan menghubungi anak buah papa?" tanya sang istri.
Tadi waktu Mama sedang ke kamar mandi, diam-diam ayah diam-diam papa mengambil ponsel papa di dalam tas, papa nggak bisa ya Mas terus-terusan diam seperti ini yang ada malah tambah sakit karena banyak pikiran.
"Maafkan mama ya Mama tidak termasuk seperti itu cuma hanya ingin agar papa banyak istirahat" ucap sang istri
bersambung....
Note mohon maaf atas kesalahan dobel update hari ini akibat kesalahan jaringan. namun saya janji akan saya revisi secepatnya. terima kasih