Chereads / Crazy Love Of CEO / Chapter 33 - Kegelapan yang menghampiri

Chapter 33 - Kegelapan yang menghampiri

Di tempat lain, seorang wanita sedang mengamuk. Wanita tersebut membanting semua barang yang ada di kamarnya. 

"Sienna sialan, Samuel hanya milikku. Kenapa si kamu selalu mendapatkan apa yang kamu mau?!" teriak wanita itu frustasi.

"Aku lebih baik mencari tahu Arga Bowie itu ada di mana dan memberitahu Arga mengenai Sienna yang ia cari selama ini," kata wanita itu dengan napasnya yang memburu dan smirk miringnya.

Wanita itu mengambil laptopnya yang berada di mejanya. Dia akan mencari tahu tentang Arga Bowie dan kontaknya.

***

Di apartemen, Samuel sedang bersama dengan Sienna. Sienna baru selesai mandi, ia mengenakan dress berlengan sabrina yang menampilkan pundak mulusnya membuat Samuel matanya langsung tertuju pada Sienna yang begitu cantik di hadapannya saat ini. Sienna berlari mendekati Samuel lalu memeluk Samuel dengan erat membuat Samuel terkejut mendapat pelukan dari Sienna. 

"Kamu ini ngagetin aja," kata Samuel.

"Kita hari ini jadi tidak pergi ambil undangan yang sudah jadi?" tanya Sienna.

"Ayo," ajak Samuel.

"Kamu pakai baju begini?" tanya Sienna mengernyitkan dahinya.

"Memang kenapa, Sayang? Aku tetap tampan kan memakai kaos begini sama celana pendek?" goda Samuel.

"Iya, kamu ganteng sih. Tapi jangan dong, masa aku udah rapi gini, kamu berpakaian gitu," balas Sienna mencebikkan bibirnya.

"Iya, Sayangku. Aku ganti baju, tunggu di sini ya, aku cepat kok," balas Samuel sambil menutup laptopnya lalu menaruhnya di atas meja bersama dengan ponselnya.

Sienna duduk di sofa sambil melihat-lihat ponselnya. Di grup teman-temanya sedang membahas Rebecca yang jarang berkumpul. Rebecca meminta maaf kepada teman-temannya karena dia harus menyelesaikan masalah keluarga dulu. Sienna tidak ikut nimbrung karena dari kemarin dia sibuk mempersiapkan pernikahan dengan Samuel, kekasihnya.

Ting ting

Sienna melirik ponsel Samuel yang tergeletak di meja dan ada beberapa pesan masuk, entah dari siapa. Sienna mengambil ponsel Samuel yang tergeletak di meja lalu ia membuka pesan yang masuk.

Grap

"Sayang, apa yang kamu lakukan? Jangan berani membuka ponselku jika aku tidak ada di sisi kamu," kata Samuel dengan mata tajam melotot pada Sienna. Dibalas tatapan mata Sienna yang menatap kekasihnya aneh.

"Memang kenapa? Aku kan kekasih kamu, sebentar lagi kita akan menikah. Apa aku enggak boleh melihat ponsel kamu? Padahal kamu sudah sering melihat ponselku!" teriak Sienna dengan emosi.

Samuel menghelakan napas kasar. "Aku tidak mau membahas hal ini, Sayang. Lebih baik kita pergi ambil undangan, mengerti. Kamu harus percaya aku sangat mencintai dan menyayangimu," kata Samuel lalu ia mengecup bibir Sienna dengan lembut.

Sienna membalas Kecupan bibir Samuel dan memeluk tubuh Samuel erat.

"Aku juga sangat mencintai dan menyayangimu, Sayang. Maaf tadi aku emosi," kata Sienna lembut.

"Iya, Tidak apa-apa, Sayang. Aku juga emosian akhir-akhir ini karena banyak kerjaan," balas Samuel sambil membelai punggung Sienna lembut.

Setelah saling maaf-maafan, mereka pergi menuju tempat undangan mereka dicetak. Samuel mengendarai mobil menuju tempat undangan. Sekitar satu jam kemudian, mereka baru sampai di tempat pembuatan undangan. 

Saat sudah sampai di tempat undangan, Samuel langsung memarkirkan mobilnya. Samuel membuka pintu mobil sisinya lalu ia berjalan memutar membukakan pintu untuk Sienna. Samuel mengulurkan tangannya pada Sienna, lalu Sienna menerima uluran tangan Samuel.

Mereka berdua berjalan masuk ke dalam. Sienna dan Samuel disambut oleh pelayan toko, karena orang tua mereka sudah memilih undangan untuk mereka berdua sebelum mereka datang ke sini. Owner dari toko undangan itu tersenyum lebar dan menyambut mereka. 

"Wahh, ini anaknya Nyonya Jenny," kata Zara yang merupakan owner toko itu.

Sienna membalas senyuman Zara, owner toko itu. Zara menempelkan pipinya pada pipi Sienna kiri dan kanan lalu ia melirik Samuel yang berada di samping Sienna.

"Ini calon kamu ya, yang bernama Samuel?" tanya Zara pada Sienna.

"Iya, Nyonya," jawab Sienna sopan.

"Jangan panggil nyonya dong aunty aja," balas Zara terkekeh.

"Iya, Aunty," kata Sienna dengan lembut.

Zara memanggil pelayan toko untuk membawa undangan mereka yang sudah jadi. Zara membuka undangan dari plastiknya lalu memberikannya pada Sienna dan Samuel untuk dicek terlebih dahulu. Sienna begitu senang saat melihat desain pilihan keluarga mereka yang lucu dan elegan.

"Semuanya bagus ya, Sayang," kata Sienna.

"Iya, Sayang," balas Samuel.

"Aunty, ini bagus kok undangannya. Aku ambil, ya," kata Sienna.

"Oh iya, untuk pembayarannya berapa?" tanya Samuel pada Zara.

"Ohh, untuk pembayaran sudah dibayar Tuan Victor tadi," jawab Zara.

"Oh, sudah dibayar papaku. Terima kasih," balas Samuel.

pelayan toko datang dan membawa satu kotak berisi undangan untuk dibawa ke mobil Samuel. Samuel dan Sienna berterima kasih kepada Zara lalu mereka berjalan menuju ke mobil. Samuel membantu pelayan itu memasukkan kotak yang berisi undangan ke dalam bagasi. Setelah selesai, Samuel menutup bagasi mobilnya lalu masuk ke dalam mobil bersama Sienna.

Tring tring

Samuel mengangkat ponselnya yang berdering, orang tua Samuel yang menelepon. Sienna menatap keluar jendela mobil sembari menunggu Samuel selesai menelepon. Sienna terkejut melihat seseorang di seberang sana mirip dengan Arga. Sienna menepuk-nepuk pipinya, dia takut bahwa dia sedang berhalusinasi. Samuel yang sudah selesai menelepon melihat Sienna menepuk pipinya mengangkat sebelah alisnya.

"Ada apa, Sayang?" tanya Samuel lembut.

"Sayang, kamu lihat di seberang sana," kata Sienna sambil menunjuk.

iya, Sayang. Ada apa? Tidak ada apa-apa kok di sana," kata Samuel.

Enggak mungkin aku berhalusinasi," gumam Sienna bingung saat melihat tidak ada siapa pun di sana.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Samuel melihat Sienna yang gelisah.

"Tidak apa-apa kok," jawab Sienna menggeleng-gelengkan kepalanya.

Samuel menatap Sienna heran, akhirnya dia memutuskan untuk membawa Sienna pulang ke apartemen. Papa dan mama Sienna dan Samuel akan datang lagi untuk membahas pernikahannya nanti bersama wedding organizer mereka.

selama di perjalanan hanya ada keheningan yang menemani mereka. Sienna pura-pura tidur saat ini di mobil, dia tidak mau hari bahagia mereka nanti tercemar gara-gara pikirannya yang tertuju pada Arga Bowie.

***

Prang prang prang

Di sebuah hotel, seorang pria membanting barang yang ada di kamar hotelnya.  Hotel itu tentunya milik pria itu sehingga apa pun yang dibanting dengan mudah akan tergantikan sama yang baru.

"Lihat saja, aku akan menghancurkan semuanya. Aku sendiri akan mengurungmu, mengikatmu hingga kamu tidak akan sanggup lagi untuk melawanku, hahaha," kata pria itu sambil tertawa terbahak-bahak.

Pria itu menggenggam foto-foto seorang gadis dalam jumlah banyak, dia sangat tergila-gila pada gadis itu. Dia melihat kaca di depannya saat ini, ia melihat wajahnya yang kusut dan kurang tidur karena memikirkan gadisnya terus-menerus.

Bugh ... prang