Chereads / Crazy Love Of CEO / Chapter 34 - Pergi

Chapter 34 - Pergi

Kaca yang ditonjok oleh pria itu seketika hancur berkeping-keping dan membuat tangan pria itu mengucurkan darah segar.

"Sialan sialan!" pekik Arga yang saat ini berada di London. Arga dan Alex yang merupakan asistennya langsung berangkat ke London menggunakan pesawat pribadi miliknya setelah mengetahui keberadaan Sienna.

Alex yang ada di depan kamar tuannya terkejut saat mendengar ada suara gaduh dari kamar hotel. Alex memencet bell yang berada di depan pintu kamar tuannya.

Ting tong

Arga tidak membuka pintu kamarnya sama sekali membuat Alex panik dan merogoh ponselnya lalu ia menelepon Nicholas, kakaknya. 

"Kak, angkat dong," gumam Alex panik. 

Alex tadinya tidak mau menemani tuannya ke sini tapi dia dipaksa oleh Arga setelah mengetahui keberadaan Sienna Reagan. Sampai Arga yang mau pergi kuliah pun tidak jadi saat tahu keberadaan Sienna.

Tidak lama kemudian, panggilan Alex tersambung dengan Nicholas.

"Kau ke mana, Bocah!" teriak Nicholas di seberang sana.

"Aku di London, Kak, sama Tuan Arga," balas Alex takut-takut.

"Lalu kau tidak bilang-bilang ke nyonya dan tuan, hmm? Mereka sampai panik saat tahu putra mereka pergi begitu saja. Apa Tuan Arga baik-baik saja?" tanya Nicholas.

"Hmm, Tuan Arga di dalam kamar hotel, entah sedang apa. Tapi aku mendengar suara barang-barang yang dilempar dan ada yang pecah, Kak. Bagaimana ini?" kata Alex panik.

"Dasar bocah bodoh! Kau sekarang pergi minta kunci duplikat sama reception. Nanti aku akan menelepon ke reception bahwa kau sudah diijinkan," kata Nicholas.

"Ohh, oke. Terima kasih, Kak. Maaf merepotkan," balas Alex lalu ia mematikan ponselnya dan berlari ke reception dengan terbirit-birit. Dia takut tuannya kenapa-kenapa, bisa-bisa dipenggal kepalanya kalau terjadi sesuatu pada Arga.

Arga yang di dalam kamar meraung-raung dan menangis. Di saat seperti ini hatinya merasa patah. Pujaan hatinya akan segera menikah tapi dia tidak akan membiarkan itu semua, dia tidak cengeng namun air matanya sudah tidak sanggup dibendung lagi.

Tring ... tring ... tring

ponsel Arga  yang ada di atas meja samping ranjang berbunyi. Arga mendengar ponselnya berbunyi berjalan dan mendekati ponselnya. Ia melihat siapa yang menelepon, ya seperti biasa orang tuanya ternyata yang menelepon. Arga mengangkat telepon dari orangtuanya.

"Akhirnya kamu angkat, Nak. Kamu baik-baik saja kan? Tolong dengerin Mama, Mama dan papa sudah janji padamu akan menyatukan kamu dengan Sienna, tapi jangan sekarang, ada saat yang tepat," kata Reine.

"Ma, sudahlah, enggak usah menghiburku. Mama dan papa itu sama aja, enggak pernah peduli padaku," balas Arga lirih.

"Sayang, tenang. Jangan melakukan hal-hal yang merugikan kamu. Tunggu kami, kami akan menyusul kamu ke sana," balas Reine, dia takut anaknya melakukan hal yang tidak diinginkan.

"Tidak perlu menyusul, Ma. Aku sudah memutuskan tetap kuliah tapi di sini, dan aku berharap Mama dan papa bisa datang di saat aku akan menikah dengan Sienna Reagan," kata Arga dengan percaya diri.

Roman merebut ponsel dari Reine. "Anak nakal, kau segera pulang atau kami akan tetap menyusul, kan Papa sudah katakan ide Papa tapi kamu kenapa ke sana sekarang?!" tanya Roman dengan nada yang tinggi.

"Ya ... ya, Ide Papa terlalu lama, bisa-bisa dia akan dimiliki oleh Samuel itu," balas Arga lalu mematikan ponselnya.

Bugh

pintu kamar Arga dibuka dengan kencang. arga melototi Alex yang masuk bersama beberapa pegawai hotel yang mengecek keadaannya. 

"Apa yang kalian lakukan hah?! Kalian mau saya pecat?! teriak Arga.

Beberapa karyawan yang di sana menunduk takut. Sedangkan Alex akhirnya menghelakan napasnya kasar, entah sudah berapa kali Alex menghelakan napas hari ini.

"Tuan, tangan tuan?" tanya Alex terbata-bata saat melihat tangan Arga berdarah.

"Suruh mereka keluar, Alex!" perintah Arga.

Alex menyuruh mereka semua keluar dan meminta tolong pada salah satu karyawan ubtuk membawa kotak P3K. Alex menutup pintu kamar tuannya lalu ia duduk di hadapan Arga.

"Tuan, tolong jangan menyakiti diri Tuan, kan kita sudah berada di sini untuk mengambil calon istri Tuan," kata Alex.

Alex lupa dengan kegilaan Arga. Bisa-bisa Arga akan segera menyuruh Alex untuk menculik Sienna. 

"Idemu bagus juga, memang ideku sepertimu dan saya akan bermain cantik saat ini," balas Arga.

"Bermain cantik seperti apa, Tuan?" tanya Alex.

"Saya akan membiarkan calon pengantinku bebas sekarang ini dan di saat hari itu tiba, aku akan membuat perhitungan pada calonku itu. Ingin rasanya aku melihat wajahnya ada di bawahku saat ini," jawab Arga sambil tertawa terbahak-bahak. Tapi bagi Alex itu tawa yang mengerikan.

Beberapa menit kemudian, kotak P3K diantar oleh salah satu karyawan hotel, lalu Alex menerimanya.

"Tuan, ini kotak P3Knya. Mau saya bantu mengobati?" tanya Alex sopan.

"Tidak perlu," kata Arga risih.

Arga mulai membersihkan lukanya dengan alkohol lalu ia memberikan obat merah dan terakhir memperban tangannya. Sedangkan Alex hanya memperhatikan Arga sampai selesai mengobati tangannya sendiri. 

"Oh iya, saya hari ini mau berjalan-jalan sebentar. Kau tidak perlu mengikutiku, istirahat saja, pasti kau sangat lelah kan?" kata Arga.

"Tapi, Tuan—" 

Kata Alex terpotong begitu melihat tuannya mengangkat telapak tangan dan menyuruh Alex diam.

***

Sienna yang sudah sampai di gedung apartemen turun dari mobil Samuel lalu ia berjalan menuju kamar apartemennya. Sedangkan Samuel langsung pergi setelah menaruh kotak berisi undangan di receptionist, dia nanti akan mengambilnya saat pulang. Sesampainya di depan apartemennya, Sienna membuka pintu apartemen lalu ia masuk ke dalam.

Ting tong

Baru saja Sienna masuk, tiba-tiba terdengar suara bell apartemennya berbunyi.

"Siapa lagi sih yang datang, apa Samuel sudah pulang?" gumam Sienna dengan wajah yang kesal membuka pintu.

Sienna terkejut melihat seorang pria berdiri di depannya memakai topi, Jaket dan kacamata hitam. Jadi dia tidak bisa melihat dengan baik siapa yang ada di hadapannya saat ini.

"Hallo, anda siapa ya? Sepertinya anda salah tempat," tanya Sienna.

"Saya di tempat yang benar kok," jawab pria di hadapan Sienna.

Pria tersebut melangkah maju mendekati Sienna membuat Sienna bergerak mundur.

"Kau siapa hah?! Aku akan panggil keamanan. Pergi kau, dasar aneh!" teriak Sienna.

Pria di hadapan Sienna malah tertawa membuat bulu kuduk Sienna berdiri.  Sienna memegang knop pintu dan langsung mendorong pintu apartemennya tapi sayangnya tenaga Sienna tidak terlalu kuat karena pria itu mendorong pintu apartemen Sienna dengan kencang.

Duk

"Auhh sakit!" teriak Sienna yang terjatuh terduduk di lantai. 

"Kamu lupa padaku, Baby? Hmm, akan aku ingatkan. Aku pemilikmu, Baby," kata pria itu.

Sienna bangkit dari jatuhnya lalu ia berjalan tertatih-tertatih ke meja, ia ingin mengambil ponselnya untuk meminta tolong. Laki-laki itu sudah masuk ke dalam dan menutup pintu apartemen Sienna.

"Arghh!" teriak Sienna.