Sienna berteriak kencang karena rambut panjang miliknya dijambak.
"Sakit sakit! Lepasin, siapa pun tolong!" teriak Sienna dengan kencang.
Kepala Sienna mendongak melihat mata kelam pria itu seperti mengingatkannya pada seseorang.
"Baby, apa kabar?" tanya pria itu yang masih menjambak rambut Sienna.
"Sakit sakit, lepasin rambut aku. Apa mau kamu? Aku ada duit kok, kalau mau, ambil saja," kata Sienna dengan isakan.
Srakk
Tiba-tiba ponsel yang berada di tangan Sienna direbut oleh pria itu.
"Kembalikan! Aku tidak pernah menyakiti orang, berani-beraninya kau!" teriak Sienna dengan wajahnya yang sudah sangat frustasi saat ini.
Tangan pria itu masih bertengger di rambut Sienna, sedangkan tangan satunya lagi sedang membuka kaca mata hitam miliknya dan juga topi yang ia gunakan. Mata Sienna membulat sempurna menatap pahatan wajah itu, wajah yang selalu ingin dia hindari selama ini.
"Argghhh! Lepasin!" teriak Sienna panik sambil memberontak dan menendang yang bisa dia tendang.
Arga melepaskan cengkraman pada rambut panjang Sienna. Sienna segera berlari menuju pintu apartemen lalu ia meraih knop pintu itu.
Brakk Plak
Sienna tubuhnya ditarik lalu didorong ke tembok dan wajahnya ditampar keras oleh Arga.
"hiks ... hiks, pergi pergi kau gila, lepasin aku," pinta Sienna sesegukan.
"Ck, kamu ini takut sekali sih padaku, padahal aku datang baik-baik loh. Harusnya kamu menyambutku, Baby, bukan mengusirku," kata Arga berjongkok lalu tangannya membelai lembut pipi Sienna.
Sienna menepis tangan Arga yang membelai pipinya, dia merasa jijik dengan pria yang di hadapannya saat ini. Arga menggeram tangannya naik ke atas.
Plak plak
"Beraninya kamu menepis tanganku, Baby," geram Arga.
"Hiks ... hiks, dasar pria sinting," balas Sienna bergerak menjauh dengan menyeret kakinya.
"Mau ke mana, Baby?" tanya Arga berdiri dari jongkoknya tadi.
Sienna melihat Arga yang sudah menjulang tinggi di hadapannya ingin berdiri dari duduknya.
"Arghh! hentikan!" teriak Sienna saat kakinya digenggam lalu ditarik dan diseret oleh Arga hingga tubuh Sienna terseret sampai ke ruang tamu apartement.
Arga melepaskan kaki Sienna. wajah Arga menyeringai melihat Sienna yang saat ini benar-benar tidak berdaya bahkan hanya bisa menangis saja. Arga menarik tubuh Sienna lalu mendekapnya ke dalam pelukannya. Sienna yang dipeluk memukul-mukul tubuh Arga yang memeluknya.
"Lepasin aku," desis Sienna.
"Kalau aku enggak mau lepasin kamu gimana dong, hmm?" tanya Arga.
"Aku membencimu, kau benalu untukku dan keluargaku," kata Sienna dengan nada tajam.
"hahaha, wow wow. Aku benalu ya, benalu ini memang selalu akan bersamamu karena kamu hanya milik Arga Bowie, camkan itu di hati dan pikiranmu," balas Arga dengan smirk miringnya yang mengerikan.
Arga mencengkram kedua bahu Sienna membuat Sienna menatap wajahnya.
"Kau pria yang sangat aku benci, cuihh," kata Sienna lalu meludah ke wajah Arga.
Arga memelototi Sienna. "Beraninya kau Sienna Reagan," kata Arga mencengkram bahu Sienna membuat Sienna kesakitan.
Duk
Sienna mengerahkan seluruh kekuatannya mendorong tubuh Arga hingga berhasil membuat Arga menjauh darinya. Arga pun tidak tinggal diam, dia mendorong tubuh Sienna hingga ke sofa. Arga mencekik leher Sienna dengan salah satu tangannya membuat Sienna merasakan sesak napas karena cekikan Arga yang begitu kencang.
"Sepertinya ini akhir hidupku, batin Sienna.
"Pfftt, hahaha, kamu lucu sekali," kata Arga melepaskan cengkraman pada leher Sienna lalu menepuk-nepuk pipi Sienna lembut.
Uhuk uhuk
Sienna terbatuk-batuk.
"Pelajaran untuk kekasihku sudah selesai hari ini. See you again, Baby," kata Arga menarik sudut bibirnya dan pergi berlalu begitu saja.
Sienna melihat Arga sudah pergi berlari ke pintu dan mengunci apartemennya. tubuh Sienna luruh ke lantai, Sienna menekuk dan memeluk lututnya.
"Hiks ... hiks, kenapa dia bisa tahu aku di sini? Arghh!" teriak Sienna histeris di dalam apartemennya.
Arga keluar dari apartemen Sienma, tadi ia sudah memakai kacamata hitam dan topinya lagi. Arga berjalan menuju lift tanpa sengaja ia berpapasan dengan Samuel yang baru keluar dari lift.
Bugh
Tidak sengaja Samuel menabrak bahu Arga.
"Maaf," kata Samuel.
Arga tidak menjawab, ia langsung melewati Samuel begitu saja dan masuk ke dalam lift.
"Baby, kamu milikku selamanya. Kamu akan menjadi milikku. Tenang, Baby. Aku akan membuang sangkar yang bagus untukmu hingga kamu tidak berani lagi kabur atau melawanku," gumam Arga terkekeh.
***
Samuel yang sudah sampai di depan apartemennya sambil membawa kotak berisi undangan, menaruh kotak tersebut ke lantai lalu ia menekan bell pintu apartemen.
Ting tong ting tong
berkali kali Samuel memencet bell pintu apartemennya tapi tidak dibuka sama sekali oleh Sienna.
"Sienna ke mana sih?" kata Samuel kesal lalu merogoh sakunya, barangkali ia membawa kunci apartemen.
"Ahh, untung saja aku bawa kunci apartemen," kata Samuel lalu ia menempelkan kartu accessnya pada pintu.
Titt
Pintu telah terbuka. Samuel memutar knop pintu hingga pintu tersebut terbuka lebar.
"Sienna," panggil Samuel terkejut karena Sienna sedang terduduk di lantai sambil memeluk kakinya, bahkan menangis sesegukkan.
Samuel menaruh kotak berisi undangan itu terlebih dahulu. Setelah itu Samuel menghampiri Sienna yang keadaannya menyedihkan saat ini. Rambut dan wajah Sienna terlihat berantakan.
"Ada apa lagi ini," gumam Samuel menghelakan nafas kasar.
Samuel memegang bahu Sienna membuat Sienna meringis karena bahunya pasti memar dicengkram sama Arga. Sienna mendongakkan wajahnya menatap Samuel dengan mata berderai ari mata.
"Sayang, ada apa?" tanya Samuel lirih melihat kondisi Sienna.
Sienna berhambur ke pelukan Samuel.
"hiks ... hiks, Sayang, kamu ke mana aja? Aku kangen sama kamu," kata Sienna memeluk erat tubuh Samuel.
Samuel membalas pelukan Sienna dan membelai lembut pungung Sienna.
"Iya, Sayang. Aku ada di sini. Sudah, jangan menangis lagi," balas Samuel.
Sienna melepas pelukannya lalu ia menatap Samuel.
"Sayang, jangan pergi lama-lama lagi ya," pinta Sienna.
"Iya, Sayang," balas Samuel.
"Ada apa ini sebenarnya? Apa ada yang mengunjungi kekasihku?" gumam Samuel dalam hati.
"Sayang, gendong aku ke kamar kita ya," pinta Sienna dengan nada manja sambil mengulurkan kedua tangannya.
Samuel tersenyum dan menggendong Sienna seperti koala masuk ke dalam kamar Sienna.
***
Di apartement sebelah, seorang wanita menggeram kesal saat melihat Samuel yang sangat perhatian pada Sienna, dia sangat cemburu.
"Lihat saja Sienna, kau benar-benar perusak hubungan orang. Sudah punya Arga masih mau Samuel juga," gumam wanita itu.
Wanita itu mengambil ponselnya lalu ia menelepon Arga Bowie. Tidak lama panggilan telepon tersebut tersambung.
"Ya, ada apa?" tanya Arga.
"Tuan, bagaimana pertemuanmu dengan Sienna Reagan?" kata wanita itu.
"Ohh, lancar. Segera gue transfer untuk pembayaranmu dan gue harap lu terus mengintai tempat Samuel. Laporkan ke gue apa pun yang terjadi," kata Arga dengan penekanan disetiap kata.
"Makasih, Tuan," balas wanita itu dengan senyum miringnya.